BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Belajar dalam pendidikan kesehatan
Advertisements

METODE PENGAJARAN Oleh: Kelompok Rizqi Nurjannah BELAJAR DAN TEORI BELAJAR.
Pkok Bahasan 7 Ingatan, Lupa dan Asosiasi Diana Septi Purnama, M.Pd.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
OLEH OKING ADI SETIAWAN FAJAR TRI HARTONO GAGAS BAREB P
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Aktivitas Psikis dlm pembelajaran
PERILAKU KELOMPOK Pertemuan ke-6
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri
PROSES LUPA Tugas Psikologi Belajar
Mengingat, Belajar dan Berpikir Psikologi Umum dan Sejarah Rika Riany Yoanna Febrianita Ruslim.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KONSEP DASAR, PRILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Silabus Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran
Psikologi Kognitif By Adam Nur Fauzan.
PERILAKU KELOMPOK PERTEMUAN 6.
BELAJAR, INGATAN dan BERPIKIR
KONSEP DAN TEORI BELAJAR
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
MOTIVASI KERJA.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
KUIS MATERI 1-7 CLOSE BOOK.
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PROSES BELAJAR ORANG DEWASA
Komunikasi Intrapersonal 2
WINNY PUSPASARI THAMRIN
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
PROSES LUPA Tugas Psikologi Belajar
BAB 7 Menganalisis Pasar Konsumen
Pert. 7 & 8 Menganalisis Pasar Konsumen
Sistem Komunikasi Intrapersonal
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Bab 6 Menganalisis Pasar Konsumen
INGATAN (MEMORY).
Pokok Bahasan 6 Perhatian
Judul Latar Belakang Masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian :
MEMORI DAN PROSES BERPIKIR
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
OLEH : NOVITA P. SIANTURI, M.Psi, M.Si
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Sosial & Kognitif
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
teori belajar Teori Psikologi Klasik Teori Mental State
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Komunikasi dan Perilaku Manusia
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Transcript presentasi:

BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH

BERPIKIR Salah satu kelebihan manusia dalah bahwa manusia dapat berpikir. Berpikir adalah suatu tingkah laku, suatu aktivitas dari seseorang. Dan dalam berpikir digunakan proses belajar dan mengingat.

Ada bermacam-macam pendapat tentang berpikir : Psikologi assosiasi Berpikir hanyalah semata-mata perangkaian dan penyusunan kembali dari ingatan-ingatan dan tanggapan-tanggapan. Plato Plato berpendapat bahwa berpikir adalah suatu aktivitas ideasional.

Marquis, dkk (1955) a. Berpikir adalah aktivitas. Subyek yang beripikir (aktif). b. Aktivitas itu sifatnya ideasional jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu. Pendapat lain yang menekankan pada tujuan berpikir Berpikir adalah meletakkan hubungan-hubungan antara bagian-bagian pengetahuan kita.

Jadi merupakan suatu proses tingkah laku (aktivitas seseorang). Yang jelas bahwa berpikir adalah suatu proses dinamis yang dapat dinyatakan sesuai dengan proses/jalannya. Jadi merupakan suatu proses tingkah laku (aktivitas seseorang).

Betuk-bentuk berpikir : Bentuk representatif Bentuk ini hanya semata-mata menimbulkan kembali tanggapan-tanggapan dan ingatan-ingatan yang lalu.

Berpikir bertujuan untuk mengerti Dalam proses berpikir ini berusaha mencari dan menemukan hubungan dari suatu situasi/persoalan yang sedang dihadapi dengan hal yang telah ada pada kita, terbentuklah “insight” atau pengertian tentang hal/situasi itu.

Berpikir dengan menstruktur (mengatur dan memecahkan) Proses berpikir yang kita sadari yang diarahkan ke arah suatu pemecahan atau penyelesaian persoalan. Ada beberapa macam proses berpikir : Pembentukan pengertian Pembentukan pendapat Penarikan kesimpulan

Adapun fase-fase pemecahan persoalan : Adanya persoalan disadari. Mengumpulkan kenyataan/data-data yang berhubungan dengan persoalan yang ada. Inkubasi: berhenti secara sadar, memikirkan persoalan yang ada. Iluminasi: datangnya suatu pemecahan secara tiba-tiba. Penilaian dari pikiran-pikiran yang timbul, serta perubahan-perubahan apa yang perlu.

Faktor-faktor penghambat pemecahan persoalan : Ignorance (pengabaian): berhubungan dengan tidak lengkapnya faktor yang diperlukan dalam pemecahan persoalan itu. Prejudice (prasangka): prasangka kurang membatasi keluasan kita untuk memecahkan persoalan. Terpaku/terbawa oleh arah pemecahan yang salah.

Kondisi-kondisi yang membantu dalam pemecahan persoalan : Penguasan konsep fakta: prinsip, yang berhubungan dengan persoalan. Pengenalan dan pengecekan persoalan yang dihadapi: pikiran hipotesis, dsb. Kelincahan dalam merubah pemecahan, jika pemecahan itu berarah pada tujuan yang salah.

Salah satu alat untuk berpikir adalah kata-kata bahasa. Bahasa menetukan apa yang kita pikirkan dan bagaimana caranya kita berpikir. Dalam fungsi sosialnya, bahasa itu merupakan alat penghubung antara manusia.

Pribadi manusia dan aktivitasnya dapat ditentukan oleh: MENGINGAT Mengingat dan belajar sangat erat hubungannya. Mengingat didahului dengan persepsi. Ingatan adalah suatu sistem aktif yang menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima seseorang. Pribadi manusia dan aktivitasnya dapat ditentukan oleh: Pengaruh dan proses-proses waktu kini Pengaruh dan proses-proses masa lampau

Ada 3 aspek pada fungsi ingatan : Mencamkan (menerima kesan-kesan) Menyimpan kesan-kesan Memproduksi kesan-kesan Atas dasar ini, ingatan adalah kecakapan untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan.

Ingatan yang baik adalah : Cepat/mudah mencamkan Setia, teguh, luas dalam menyimpan Siap/sedia mereproduksi kesan-kesan Ingatan setia. Kesan-kesan yang diterima disimpan sebaik-baiknya, tidak berubah-ubah, tetap ama pada waktu menerima. Ingatan teguh. Dapat menyimpan kesan dalam waktu lama, tidak mudah lupa.

Ingatan luas. Dapat menyimpan banyak kesan-kesan. Ingatan siap. Mudah dapat mereproduksi kesan yang telah disimpan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan : Adanya kesan yang mendalam Waktu yang belum lama Perhatian yang kuat Karena pengalaman pertama Situasi-situasi yang berarti

Tahap ingatan : Ingatan sensorik Ingatan jangka pendek (short term memory) Ingatan jangka panjang (long term memory) Mencamkan : Mencamkan sekehendak/disengaja Mencamkan yang tidak sekehendak

Lupa : Merupakan hilangnya informasi yang telah disimpan di dalam ingtan jangka panjang. Mengingat dan lupa : Biasanya mengingat dan lupa ditunjukkan dengan satu pengertian berkaitan dengan retensi.

Reproduksi : Adalah mengaktifkan kembali hal-hal yang telah dicamkan: Mengingat kembali (recall) Tidak ada obyek yang dapat digunakan sebagai tumpuan/pegangan dalam melakukan reproduksi. Mengenal kembali (recognition) Ada suatu ciri yang dapat dipakai sebagai tumpuan dalam melakukan reproduksi.

Retensi : Apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu, merupakn kebalikan dari lupa. Seperti ingatan, retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh dalam proses belajar.

Proses pelupaan : Tidak ada ingatan yang tersimpan Tidak adanya pengulangan Mengalami kesulitan dalam mencari kembali informasi yang telah disimpan Sebagian ingatan telah hilang dimakan waktu Ingatan tidak pernah dipakai Materi tidak dipelajari sampai benar dikuasai Adanya gangguan dalam bentuk informasi yang menghambat

BELAJAR Belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri.

Dari definisi belajar, terdapat beberapa hal pokok : Belajar, merupakan proses yang terjadi dari pengalaman yang membawa perubahan-perubahan tingkah laku, sikap maupun potensial yang relatif permanen. Perubahan itu pada pokoknya adalah mendapatkan kecakapan-kecakapan baru. Perubahan terjadi karena usaha (dengan sengaja).

Menurut Morgan, dkk: Belajar didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Mencakup 3 unsur : Perubahan tingkah laku Perubahan terjadi karena latihan atau pengalaman, bukan karenaunsur kedewasaan Perubahan relatif permanen dan tetap ada dalam waktu yang cukup lama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar : Faktor yang berasal dari luar diri individu - Faktor yang non-sosial (alam) - Faktor sosial Faktor yang berasal dari diri individu - Faktor fisiologis - Faktor psikologis

Yang diperoleh dari belajar : Sebagian besar motivasi Pengamatan-pengamatan/penelitian-penelitian Sifat karakteristik kepribadian Reaksi-reaksi terhadap konflik, frustasi Sikap-sikap dan prasangka-prasangka

Ada 3 macam teori belajar : Conditioning classic Instrumental learning Perceptual learning

Teori belajar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok : Behaviorisme Kognitivisme Teori Psikolog Sosial Teori Belajar Gagne

Jenis belajar menurut Nasution MA : Belajar berdasarkan pengamatan Belajar berdasarkan gerak Belajar berdasarkan menghafal Belajar berdasarkan pemecahan masalah Belajar berdasarkan emosi