اَلطَّرِيْقُ إِلَى مَعْرِفَةِ اللهِ Jalan Menuju Mengenal Allah
اَلطَّرِيْقُ إِلَى مَعْرِفَةِ اللهِ اَلإِيْمَانُ اَلتَّصْدِيْقُ اَلْعَقْلُ وَالنَّقْلُ اَلإِسْلاَمُ اَلْقَوْلِيَّةُ اَلطَّرِيْقُ إِلَى مَعْرِفَةِ اللهِ الآيَاتُ اَلْكُفْرُ اَلإِرْتِيَابُ اَلظَّنُّ وَالْهَوَى غَيْرُ اْلإِسْلاَمِ اَلْكَوْنِيَّةُ
Melalui Ayat-ayat Allah Jalan untuk mengenal Allah adalah melalui ayat-ayat Allah Ayat-ayat Allah ada 3 macam Ayat-ayat Qauliyah (Firman Allah): AL-QUR’AN Ayat-ayat Kauniyah: ALAM SEMESTA Mu’jizat (sekarang tidak ada lagi)
Ayat-ayat Kauniyah Dengan memikirkan alam semesta yang terbentang luas, seseorang dapat mengenal adanya Sang Pencipta dan Pengatur Contoh: Jacques-Yves Cousteau (1910-1997) Ia menemukan sempadan antara dua laut di 3 tempat Ia merasa bahwa dirinyalah yang pertama kali mengetahui adanya sempadan itu Betapa terkejutnya dia ketika diberi tahu bahwa itu ada dalam Al-Quran di tiga tempat juga (25:53, 27:61, 55:19-20) Ia masuk Islam Farmakolog Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universiti Chiang Mai Thailand (4:56)
Ayat-ayat Qauliyah Perjalanan untuk mengenal Allah melalui ayat-ayat kauniyah biasanya panjang Itupun akhirnya kembali kepada ayat-ayat qauliyah (Al-Qur’an), karena Al-Qur’an menyebutkan tentang Allah secara jelas Kalau ada soalan: Siapakah ALLAH? Surat Al-Ikhlas yang pendek sudah dengan jelas menjawabnya Atau Ayat Kursi yang menyebutkan 10 sifat-sifat Allah Contoh Fudhail bin ‘Iyadh bertobat karena mendengar surat 59:16
Mu’jizat 11:64 وَيَا قَوْمِ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آَيَةً ayat = mu’jizat Mu’jizat pun pernah mengislamkan para tukang sihir Fir’aun (7:109-126) Keimanan para tukang sihir itupun sangat kuat Hanya saja, sekarang ini mu’jizat sudah tidak ada Mungkin sebagai gantinya adalah kejadian luar biasa seperti karamah dan ma’unah
Kenapa dapat Masuk Islam? ISLAM mengajarkan bahwa dalam membaca ayat-ayat Allah gunakanlah AKAL dan NAQL AKAL untuk memikirkan, menggali, menganalisis, dan menyimpulkan pelajaran-pelajaran dari ayat-ayat tersebut NAQL = mengambil dari Al-Qur’an Keduanya digabungkan sehingga mencapai hasil yang baik: TASDIQ (membenarkan ayat-ayat Allah) dan akhirnya BERIMAN kepada Allah
Kenapa Kafir? Orang-orang kafir juga melihat ayat-ayat Allah di alam semesta dan Al-Qur’an pun sudah tersebar di seluruh dunia Tapi kenapa mereka tetap kafir? Jawabannya: SALAH JALAN Mereka mengambil JALAN SELAIN ISLAM: PRASANGKA (zhonn) dan HAWA NAFSU
Mesti dapat DILIHAT atau DIDENGAR! Mereka tidak mengenal Allah karena mereka tidak melihat Allah atau tidak mendengar suara Allah 2:55 Bani Israil: tidak iman sampai melihat Allah langsung وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ 2:118 وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آَيَةٌ Allah berbicara kepada mereka 40:36-37 Fir’aun minta dibuatkan tangga untuk naik ke langit dan membuktikan apa Tuhan itu ada Yuri Gagarin: kosmonot Rusia, manusia pertama di luar angkasa saya telah naik ke langit dan Tuhan tidak ada
Keterbatasan Indra Kita Mata dan telinga dibatasi oleh frekuensi Cahaya pun ada dua: tampak dan tak tampak Dua kasus keterbatasan mata ADA TETAPI TIDAK ADA Fatamorgana, garis pertemuan langit dan bumi TIDAK ADA TETAPI ADA Suara, listrik, angin, dll Suara yang dapat didengar manusia pun hanya pada frekuensi 20 – 20.000 Hz Yang terbatas tidak dapat melihat atau mendengar dari yang tidak terbatas, kecuali atas izin Allah (72:26-27)
Salah Kesimpulan Karena jalan yang ditempuh salah, maka hasilnya RAGU-RAGU (22:55, 24:50) dan akhirnya TIDAK BERIMAN alias KAFIR Oleh karena itu penting untuk Memikirkan alam semesta, termasuk diri kita Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an Kedalaman pengenalan seseorang kepada Allah tergantung kepada kedua hal tersebut