TADABBUR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kajian Al qur'an Tentang Iptek
Advertisements

Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
“... dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).”
Teori terciptanya bumi
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
MU’JIZAT AL-QURAN.
Click to edit Master text styles –Second level Third level –Fourth level »Fifth level BAB VI MANAJEMEN BISNIS ISLAMI ekonomi.
KELAHIRAN ALAM SEMESTA
Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Ufuk
Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori,
Program Pelatihan Dzikir Nafas
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Oleh: Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2015
Kosmologi Islam Febdian Rusydi Kandidat Doktor Fisika Astropartikel
Zikir, Shalat dan Do'a Ahmad syakirin asmui.
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM
REDAKSI AYAT الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار .191 واذكروا الله.
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
OLEH PURNAMA TIMUR MS. ST IKE NILAWATI R. M.Pd
ISLAM DALAM IPTEK Tugas Agama Islam.
IPBA Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
 Abdul Ghofur  Setiawan Gusmadi  Tedi Hendrawan  Afniati Fitriah Duru  Indra arif bismantoro
SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 13 By : Tri Hidayanda 1.
Ayat-ayat Al-Qur’an Mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
For kid Bismillaahirrahmaanirrahiim. Menjadi Anak yang Cerdas Menjadi Anak yang Cerdas Madrasah Madrasah di d i.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih berganti siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat.
Bahwa Alam Semesta Sudah Tua
Tugasnya sebagai khalifah di bumi
a. Kedudukan Akal dan Wahyu dalam Islam
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
Bab 4 Iman, Ilmu dan Teknologi
MENEMUKAN KEBENARAN ISLAM – SERI 1
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
Kajian QS. Ali Imran (3): , dan hadits terkait
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Menuju Surga berbekal Cinta
Sains & Teknologi.
EKOLOGI PANJI HIDAYAT, M.Pd
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
PENGERTIAN TAUHID Tauhid adalah meyakinkan (mengitikadkan bahwa Allah adalah satu, tidak ada syarikat bagi-Nya).
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
SUB TOPIK: KONSEP AKIDAH
Teori terciptanya bumi
TADABBUR.
KONSEP HUKUM ALAM Manusia, Ekosistem, harmonisasi dengan alam dan lingkungan kehidupan Oleh: Hafizh Budiman Irfan Aktori Abdillah.
IPTEK DARI SUDUT PANDANG UMAT ISLAM
Konsepsi Alam Semesta.
Kontribusi Agama dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Riset
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
Makhluk Makhluk ini dapat diurikan :
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Ilmu Pengetahuan dan Iman
PERGESERAN LEMPENG BUMI
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
Al Baqorah: 30 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Kelompok 1 Elsi Aryanti Em Obey Eni Kurnia Frika Yulia Henny Anggraini
Ilmu Pengetahuan dan Iman
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM
 Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya.
JUNIANDA BUDIARTO E L – 2 B. PENGERTIAN ALAM SEMESTA Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
BERFIKIR KRITIS (Critical Thinking) QS. ALI IMRAN
Transcript presentasi:

TADABBUR

TADABBUR

Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

PANDANGAN ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA Al-qur’an tidak membicarakan asal mula alam secara detail, namun dalam bentuk isyarat-isyarat yang menggambarkan penciptaan melalui proses bertahap dan memerlukan waktu. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Qs. Hud : 7 Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata". Istilah enam hari sittatu ayyam dalam ayat tersebut di atas bukanlah enam hari dalam srti yang sebenarnya sebagaimana perhitungan manusia, melainkan enam masa atau enam periode. Hal ini berarti alam diciptakan oleh Allah secara bertahap dalam periode-periode tertentu. Periode-periode tersebut tidak dijelaskan secara detail. Konsekuensinya manusia didorong untuk menyelidiki sehingga isyarat itu dapat dijelaskan

Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an: ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11) Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman: أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)

Qs. Al- Anbiya : 30 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Qs. Adz-Dzariyat : 47 Dan langit (sama) itu kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya kamilah yang meluaskannya. Pada masa lalu sama diartikan langit, digambarkan sebagai halnya bola besar yang berputar pada sumbunya dan pada dindingnya menempel bintang-bintang. Ardh atau bumi adalah tempat datar yang dikurung oleh bola langit itu. Penafsiran seperti itu tidak dapar dipertahankan terus, karena sama sekali tidak didasari argumentasi dan penalaran yang kuat. Oleh karen, itu, ayat-ayat mengenai dua hal di atas perlu terus diteliti hingga dapat diungkap maknanya lebih lengkap. Para ahli fisika muslim mutakhir memahami ayat di atas dalam perspektif keilmuan yang luas. Prof. Baiquni menyebutkan bahwa sama tidak lagu diartikan sebagai bola raksasa yang didindingnya ditempeli bintang-bintang, melainkan ruang alam yang didalamnya terdapat bintang-bintang, galaksi dan lainnya. Secara eksperimental dapat dibuktikan bahwa ruang dan waktu merupakan satu kesatuan. Ardh diartikan sebagai istilah materi, yaitu bakal bumi yang sudah ada sesaat setelah Allah menciptakan jagad raya.                     

Dalam Qs. Al-Mulk : 34 disebutkan bahwa Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.                                 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Ayat diatas mengemukakan bahwa alam semesta ini berjalan dengan kokoh, teratur, rapi dan harmonis yang tiodak habis-habisnya menjadi tantangan yang menakjubkan bagi manusia yang kecil dan lemah. Alam raya merupakan manifestasi dan refleksi dari keagungan dan kebesaran Allah yang menciptakan dan mengaturnya. Al-qur’an mengungkapkan fenomena-fenomena alam dan menghubungkan manusia dengan Allah sebagai pencipta dan membimbing manusia agar menyadari keberadaannya ditengah-tengah alam sebagai bagian dari rencana Allah

Alam dalam pandangan Islam adalah makhluk Allah yang diperuntukkan bagi manusia dan menjadikannya sebagai pendorong untuk menyelidiki fenomena yang terjadi di dalamnya. Penyelidikan terhadap alam raya ini merupakan bagian dari tugas manusia. Sebagai kholifah di muka bumi Khalifah fil Ardh sebagaimana firman Allah Qs. Al-An’am : 165 Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah mengajarkan manusia untuk mengenal alam sekelilingnya dengan baik. Firman Allah Qs. Yunus : 101 Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Firman Allah dalam Qs. Ali- Imran : 190-191 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.                

Ayat – ayat tersebut mendorong manusia untuk meyelididki sifat-sifat dan kelakuan alam sekelilingnya yang menjadi tempat tinggal sumber penghidupannya. Dalam kaitan dengan fenomena alam, para ahli ilmi pengetahuan alam mengetahui bagaimana alam memberikan respons, bereaksi terhadap tindakan yang dilakukan terhadapnya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat memilih kondisi yang sedemikian rupa sehingga alam memberikan

MAKHLUK HIDUP YANG MENGHUNI BUMI MENURUT ILMU PENGETAHUAN TERDIRI ATAS 3 HAl : 1. Makhluk hidup merupakan produk langsung dari proses yang terjadi diatas bumi, memiliki sifat dasar kimiawi yang sama 2. Kehidupan yang merupakan urutan atau tahapan reaksi kimia,yang kemudian diantara kimia sederhana tersebut bergabung membentuk senyawa yang lebih kompleks 3. Kehidupan makhluk yang sederhana, seperti virus, bakteri dan mikro organisme primitif lainnya diduga merupakan awal permulaan bentuk kehidupan.