Ambo Tuwo DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 10 MAKASSAR, 90245 TELEPON : 586 200 (6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Advertisements

Tim SS MAKASSAR 2012 MODUL SS - 04 BELAJAR DI KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas.
Metode Pembelajaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tugas II Metode Pemelajaran Aktif Kelompok Dua, 23 Juni 2009 Donna Asteria (FISIP), Dien Anshari (FKM), Hadi R. Purnama (FH), Jugiarie Soegiarto (FIB),
Tim SS MAKASSAR 2012 MODUL SS - 04 BELAJAR DI KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
disajikan oleh : Machmud SYAM
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pengertian Microteaching
STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN
METODE DAN DESAIN PELATIHAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
disajikan oleh : Machmud SYAM
Penerapan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
Model problem based learning
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
KUALIFIKASI & KOMPETENSI GURU
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
disajikan oleh : Machmud SYAM
Disampaikan : Setia Wirawan
STRATEGI KOGNITIF DEFINISI LATAR BELAKANG KEGUNAAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
Transcript presentasi:

Ambo Tuwo DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 10 MAKASSAR, TELEPON : (6 SALURAN) FAX METODE ESENSIAL STUDENT CENTER LEARNING

 Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara tidak linier  Masa depan sulit diprediksi secara tepat  Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat  Pengetahuan dan keterampilan cepat usang  Manusia harus mampu beradaptasi dengan baik  Format pendidikan konvensional (teaching approach) tidak cukup untuk menghasilkan manusia masa depan (adaptif) PENDAHULUAN

 Pendekatan pengajaran harus se- gera diganti dgn pendekatan pem- belajaran (learning approach) agar :  mahasiswa dapat beradaptasi dan berubah secara berkelan- jutan (constant learning)  mampu menghasilkan alumni yang senantiasa belajar (lifelong learning)  mahasiswa senantiasa memper- dalam ilmu (lifedeep learning)  mahasiswa senantiasa memper- luas wawasan (lifewidth learning) PENDAHULUAN

 Dosen dibekali keteram- pilan pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (Student Center Learning), agar mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik  Modul ini disusun utk memberi gambaran umum kepada dosen tentang berbagai metode esensial pembelajaran yang berpusat pada pembelajar PENDAHULUAN

 Setelah mengikuti modul ini dosen dapat mengenali ber- bagai metode pembelajaran yg berpusat pada pembelajar (Student Center Learning), sehingga mampu memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai SASARAN

 Metode ini cocok digunakan utk membahas isu kontroversial  Menekankan pd partisipasi aktif dan interaksi  Peserta sebaiknya < 20 orang SMALL GROUP DISCUSSION  Kelebihan  Baik utk membahas isu spesifik, penyebaran informasi & mencari upaya penanggulangan masalah secara cepat  Cocok untuk kegiatan pembelajaran yang mengarah pada perluasan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya  Dapat membantu mahasiswa memecahkan masalah dan mengambil keputusan bersama

 Kelebihan  Membiasakan mahasis- wa berhadapan dengan berbagai pendekatan, interpretasi dan kepribadian  Baik untuk meningkat- kan pertisipasi maha- siswa dalam proses pembelajaran, dimana mereka akan berbicara, mendengar, dan berkomentar SMALL GROUP DISCUSSION

 Keterbatasan  Butuhkan byk waktu  Kurang efektif jika  mahasiswa besar  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar SMALL GROUP DISCUSSION  Mensyaratkan kpd mahasiswa agar mempunyai latar belakang yang cukup dalam topik atau masalah yang didiskusikan  Kurang efektif jika rencana dis-kusi tidak dipersiapkan dengan baik, atau bilamana pelaksanaan diskusi berjalan kaku (tidak fleksibel) dan tertutup

 Kompetensi  Kemampuan kognitif & afektif Penguasaan ilmu, pemaham- an kaidah, dan peningkatan sikap dan perilaku SMALL GROUP DISCUSSION  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi diskusi  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka perkuliahan (menjelaskan tujuan diskusi & pokok-pokok masalah)  Mengarahkan jalannya kegiatan diskusi  Memberi kesempatan bertanya (hindari ceramah)  Mengevaluasi hasil kegiatan diskusi  Memberi balikan umum tentang jalannya proses diskusi dan capaian hasil kegiatan diskusi  Menutup kegiatan perkuliahan

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses diskusi  Memanfaatkan kesempatan bertanya atau tanya- jawab  Mendengarkan komentar/jawaban atas pertanyaan yang diajukan  Mengikuti evaluasi proses dan capaian hasil kegiatan diskusi  Mendengarkan balikan tentang jalannya proses diskusi dan capaian hasil kegiatan diskusi  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan SMALL GROUP DISCUSSION

 Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan berpartisipasi  Membantu dalam memahami berbagai kompleksitas yang ada dalam aktivitas profesional  Kelebihan  Memberi pengalaman/ kejadiankejadian yang analogis ROLE PLAY/SIMULATION  Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mempraktekkan materi pelajaran yang telah diperoleh  Membantu menemukenali masalah yang mungkin dihadapi/terjadi dalam pelaksanaan sesungguhnya

 Keterbatasan  Penerapannya membutuh- kan biaya pengembangan- nya tinggi dan perlu waktu lama  Butuh fasilitas dan alat-alat pembelajaran khusus yang mungkin sulit diperoleh karena harga dan biaya pemeliharaannya tinggi ROLE PLAY/SIMULATION  Pada matakuliah tertentu, mungkin akan beresiko tinggi bagi dosen dan mahasiswa  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar, terutama bila mahasiswa baru diperkenalkan kepada bahan intruksional baru

 Kompetensi  Pengembangan kemam- puan psikomotorik dan afektif, seperti penguasaan keterampilan dan pengem- bangan sikap dan perilaku ROLE PLAY/SIMULATION  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri & materi kuliah  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi hasil kegiatan R/S  Memberi balikan umum tentang jalannya proses role play/simulation  Menutup kegiatan perkuliahan

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas yang diberikan oleh dosen  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti kegiatan role play/simulation  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mendengarkan balikan umum tentang jalannya proses role play/simulation  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan ROLE PLAY/SIMULATION

 Mengantar mahasiswa untuk memahami suatu objek dan isu/masalah kompleks  Memberi pengalaman belajar yg luas, serta memperdalam pengetahuan melalui pembelajaran dari peristiwa/kasus yang ada CASE STUDY (CASE BASED LEARNING)  Kelebihan  Baik untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan mendapatkan persepsi baru dari suatu konsep atau masalah  Baik digunakan untuk mahasiswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang cukup dalam masalah tertentu

 Keterbatasan  Membutuhkan banyak waktu dan kurang efektif jika jumlah mahasiswa besar CASE STUDY (CASE BASED LEARNING)  Mensyaratkan mahasiswa agar mempunyai latar belakang pengetahuan yang cukup tentang topik atau masalah yang didiskusikan  Mempunyai keterbatasan atau kelemahan karena sulit mendapatkan kasus yang baik  Pengembangan kasus sesuai yang diinginkan membutuhkan biaya yang cukup besar  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar

 Kompetensi  Pengembangan elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan pengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif Penguasaan ilmu, kemampuan berkarya, pemahaman kaidah, dan pengembangan sikap dan perilaku  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan (menyampaikan tujuan case study)  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi hasil kegiatan case study  Memberi balikan tentang jalannya proses case study  Menutup kegiatan perkuliahan CASE STUDY (CASE BASED LEARNING)

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas  Mengikuti proses case study  Selama case study mahasiswa mengidentifikasi masalah dan isu sentral, mendefinisikan tujuan, mengidenfifikasi hambatan, menemukenali alternatif penanggulangan isu sentral, memilih pilihan terbaik, mengembangkan rencana implementasi, dan menyusun laporan (lisan dan tertulis)  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi hasil kegiatan case study  Mendengarkan balikan umum tentang jalannya proses case study  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan CASE STUDY (CASE BASED LEARNING)

 Apa yang akan terjadi bilamana anda diminta ke kota Paris sendirian, tanpa bekal bahasa  Berhasil atau tidaknya anda sampai ke kota Paris tergantung pada kemampuan anda belajar (self directed learning) SELF DIRECTED LEARNING  Kelebihan  Dapat menunjang metode pembelajaran lainnya  Dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran mahasiswa  Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam minatnya tanpa diganggu oleh mahasiswa lain

 Keterbatasan  Sangat tergantung pada keinginan atau minat belajar mahasiswa SELF DIRECTED LEARNING  Cenderung mengisolasi mahasiswa, sehingga menghambat pertukaran pengalaman belajar  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar  Kompetensi  Pengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan efektif Seperti penguasaan ilmu dan pemahaman kaidah, pengembangan keterampilan berkarya dan pengembangan sikap dan perilaku

 Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan  Memproses kegiatan self directed learning (Memberikan daftar bacaan)  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi hasil kegiatan self directed learning  Memberi balikan tentang jalannya proses self directed learning  Menutup kegiatan perkuliahan SELF DIRECTED LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan tugas yg diberikan  Mengikuti pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses self directed learning  Mahasiswa belajar secara mandiri untuk mencapai tujuan belajar tertentu di bawah bimbingan dosen  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi hasil kegiatan self directed learning  Mendengarkan balikan tentang jalannya dan hasil kegiatan self directed learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan SELF DIRECTED LEARNING

 Mengembangkan kemam- puan kajian yang terkait dengan lingkungan sosial dan alam  Dapat memotivasi maha- siswa untuk mengkaji ber- bagai konflik kepentingan dalam kondisi yang sebe- narnya pada lingkungan sosial dan alam DISCOVERY LEARNING  Dapat menantang mahasiswa untuk mengoreksi karakternya agar bisa menjadi pembelajar dan individu yang lebih baik

 Kelebihan  Metode terbaik untuk pengemba- ngan kemampuan dalam menemu- kenali dan saling ketergantungan dari berbagai fakta yang ada DISCOVERY LEARNING  Memberikan pengalaman belajar dalam hal inter- aksi dengan alam sekitar dan bergelut dengan masalah melalui eksploirasi & manipulasi objek  Dapat meningkatkan atau membangkitkan semangat dan aktivitas belajar  Dapat meningkatkan motivasi, otonomi, tanggungjawab dan independensi mahasiswa dalam pembelajaran  Dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah

 Keterbatasan  Butuh biaya pengembangan yg tinggi & butuh waktu lama  Dapat menyebabkan terjadinya kejenuhan berfikir dan potensi kesalahan persepsi yang besar DISCOVERY LEARNING  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar, terutama bila mahasiswa baru diperkenalkan kepada bahan intruksional baru  Kompetensi  Pengembangan elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan kemampuan kognitif, psiko- motorik dan afektif Seperti kemampuan berfikir kritis, berkarya dan bersikap/berperilaku

 Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri & materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Memproses kegiatan discovery learning  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan discovery learning  Memberi balikan tentang jalannya dan hasil kegiatan discovery learning  Menutup kegiatan perkuliahan DISCOVERY LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas yang diberikan oleh dosen  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses discovery learning  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi proses dan hasil kegiatan discovery learning\  Mendengarkan balikan tentang jalannya proses discovery learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan DISCOVERY LEARNING

 Telah diterapkan pada berbagai disiplin ilmu dan memberikan hasil yang sangat memuaskan  Sangat baik digunakan pada kon- disi perkembangan IPTEKS yang sangat cepat seperti sekarang ini COOPERATIVE LEARNING  Cooperative learning ini tidak memposisikan dosen sebagai sumber dari segala sumber ilmu, tetapi menjadi mitra pembelajaran mahasiswa  peran dosen hanya sebagai fasilitator  Metode ini merupakan salah satu bagian dari metode Contextual Instruction

 Kelebihan  Dpt meningkatkan kemam- puan kerjasama antar maha- siswa & antara mahasiswa & dosen COOPERATIVE LEARNING  Sangat baik bagi matakuliah sains yang menuntut bagitu banyak hal/pengetahuan  Dapat memberikan pengalaman belajar dan saling berbagi pengetahuan  Keterbatasan  Mahasiswa dituntut lebih banyak belajar sendiri  Akan merepotkan bilamana mereka belum memiliki pengetahuan yang memadai sebelumnya

 Kompetensi  Pengembangan elemen kompetensi yg terkait dgn pengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan  Memproses kegiatan cooperative learning  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan  Memberi balikan tentang jalannya dan hasil kegiatan cooperative learning Psikomotor Afektif Kognitif COOPERATIVE LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas yang diberikan oleh dosen COOPERATIVE LEARNING  Menyelesaikan atau membaca tugas yang diberikan oleh dosen  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses cooperative learning  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mendengarkan balikan tentang jalannya dan hasil cooperative learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan

 Proses pembelajaran dimana terjalin suatu hubungan indi- vidual yang melibatkan karak- ter/perilaku dan kemampuan berkomunikasi COLLABORATIVE LEARNING  Bertujuan untuk meningkatkan kebehasilan suatu tim yang berkolaborasi di dalam memecahkan masalah yg dihadapi bersama  Kelebihan  Baik digunakan pada matakuliah yang menuntut kerjasama antar mahasiswa  Baik untuk meningkatkan kerjasama mahasiswa dalam pemecahan masalah yg dihadapi bersama  Keterbatasan  Penerapannya membutuhkan kerjasama dan partisipasi aktif mahasiswa

 Kompetensi  Pengembangan elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan pengembangan kognitif dan afektif  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan (Membentuk kelompok kerja dan menentukan mekanisme kerja)  Memproses kegiatan collaborative learning  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi proses & hasil collaborative learning  Menyiapakan instrumen utk mengukur hasil  Memberi balikan tentang jalannya dan hasil proses collaborative learning  Menutup kegiatan perkuliahan COLLABORATIVE LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas yg diberikan  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses collaborative learning  Mahasiswa melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kolaboratif  Membuat kesimpulan dari hasil belajar mereka  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi proses dan hasil kegiatan collaborative learning  Mendengarkan balikan tentang jalannya dan hasil proses collaborative learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan COLLABORATIVE LEARNING

 Metode pembelajaran aktif yg menekankan pd investigasi/ kajian dlm pemecahan masa- lah pd kondisi yg sebenarnya  Mahasiswa dituntut lebih aktif menyelesaikan masalah PROBLEM BASED LEARNING  Kelebihan  Baik untuk meningkatkan kemampuan belajar aktif yang berfokus pada kajian dan pemecahan masalah yang nyata  Merupakan metode yang paling banyak digunakan di perguruan tinggi  Metode ini menarik karena cukup menantang dan terbuka dimana pemecahan masalah atau jawaban benar tidak tunggal

 Keterbatasan  Membutuhkan biaya pengembangan yg tinggi & perlu waktu lama PROBLEM BASED LEARNING  Pada situasi tertentu mahasiswa tidak dapat memahami secara nyata apa yang seharusnya dia pelajari dari kasus tersebut  Bisa saja seorang dosen mengalami kesulitan mentransfer materi kepada mahasiswa  Menantang namun menuntut kerja keras dan perencanaan/persiapan yang baik dari dosen  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar

 Keterbatasan  Membutuhkan biaya pengembangan yang tinggi dan perlu waktu lama.  Pada situasi tertentu mahasiswa tidak dapat memahami secara nyata apa yang seharusnya dia pelajari dari kasus tersebut  Bisa saja seorang dosen mengalami kesulitan mentransfer materi kepada mahasiswa  Menantang namun menuntut kerja keras dan perencanaan/persiapan yang baik dari dosen  Kurang tepat digunakan pada tahap awal proses belajar PROBLEM BASED LEARNING

 Kompetensi  Pengembangan elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan pengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif  Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Mengenali kondisi terkini mahasiswa  Membuka kegiatan perkuliahan  Memproses kegiatan problem based learning  Dosen berperan sebagai fasilitator yang menuntun/membimbing proses pembelajaran  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan problem based learning  Memberi balikan tentang jalannya proses problem based learning  Menutup kegiatan perkuliahan PROBLEM BASED LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas yang diberikan oleh dosen  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses problem based learning Mahasiswa berperan aktif menemukenali masalah kunci dan mencari cara pemecahan masalah yang sedang dihadapi  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi proses dan hasil kegiatan problem based learning  Mendengarkan balikan tentang jalannya dan hasil proses problem based learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan PROBLEM BASED LEARNING

 Pembelajaran sis- tematik yg dpt me- ngantar mahasis- wa ke dalam suatu proses peningkat- an pengetahuan & keterampilan PROJECT BASED LEARNING  Kelebihan  Baik untuk pengembangan hampir semua elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan kognitif, terutama kemampuan berfikir kritis dan kreatif  Dapat memberi dua hal secara bersamaan, yaitu pengetahuan dan skil

 Membantu maha- siswa dlm belajar & menerapkan kete- rampilan dlm peme- cahan masalah, ber- komunikasi secara positif, membangun hubungan kerjasa- ma dgn berbagai kelompok PROJECT BASED LEARNING  Dapat mengembangkan kebiasaan berfikir yang terkait dengan pembelajaran seumur hidup, peningkatan tanggungjawab sosial dan peningkatan keberhasilan pribadi dan karier

 Keterbatasan  Membutuhkan biaya pengembangan yang tinggi dan perlu waktu lama  Menuntut persiapan dan kesiapan yang tinggi dari mahasiswa dan dosen  Kompetensi  Baik untuk pengembangan elemen kompetensi mahasiswa yang terkait dengan pengembangan kemampuan kognifik, psokomotorik dan afektif PROJECT BASED LEARNING

 Kegiatan Dosen  Mempersiapkan diri dan materi perkuliahan  Membuka kegiatan perkuliahan  Memproses kegiatan project based learning (  Memberi kesempatan bertanya  Mengevaluasi proses dan capaian hasil kegiatan project based learning  Menyiapkan instrument untuk mengukur hasil kegiatan project based learning  Memberi balikan tentang jalannya proses dan hasil project based learning  Menutup kegiatan perkuliahan PROJECT BASED LEARNING

 Kegiatan Mahasiswa  Mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan  Menyelesaikan atau membaca tugas  Mengikuti kegiatan pembukaan perkuliahan  Mengikuti proses project based learning Mahasiswa melaksanakan setiap tahapan kegiatan pembelajaran, seperti pengembangan konsep utama, menemukenali masalah dll  Memanfaatkan kesempatan bertanya  Mengikuti evaluasi proses dan hasil kegiatan project based learning  Mendengarkan balikan tentang jalannya proses dan hasil kegiatan project based learning  Mengikuti penutupan kegiatan perkuliahan PROJECT BASED LEARNING