EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Huruf Kapital Neneng Sri Wulan.
Advertisements

Agastya Bramanta Sanjaya ( )
Kelompok 4 Anom Sulton Iskandar ( )
BAHASA INDONESIA Neneng Sri Wulan
EJAAN BAHASA INDONESIA 1.Pengertian & pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lam-bang- lambang bunyi.
Teknik Penulisan Daftar Rujukan
Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A.
EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
PENGGUNAAN TANDA BACA Oleh AHMAD WAHYUDIN.
Pengantar Linguistik Umum 22 Oktober 2012 Nadya Inda Syartanti
BAHASA DALAM KARANGAN ILMIAH
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH
Hal Ihwal Bahasa Baku.
PENGANTAR AWAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI
Pemakaian Huruf, Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
Kesantunan ejaan dan istilah
EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
CHAPTER 3 BAHASA SURAT.
PENGERTIAN KARYA ILMIAH
EJAAN Ejaan: kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Misalnya, penempatan tanda baca pada kalimat berikut.
Bahasa lisan dan tulisan Kelompok 2 : Arie stiawan Chania gusna devi Darmaji Edih suaedih.
EJAAN YANG DI SEMPURNAKAN
Pemakaian Huruf, Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
pemenggalannya--yang dilengkapi juga
Mata Kuliah Pengembangan kepribadian bahasa indonesia
PENGGUNAAN TANDA BACA.
BAHASA DALAM TATA NASKAH DINAS
TATA KALIMAT DAN PENULISAN
EYD DAN TANDA BACA
SEJARAH BAHASA INDONESIA
TATA TULIS KARYA ILMIAH
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang.
Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit
Tanda Baca Materi 4.
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Materi II EJAAN.
EJAAN Pengertian Ejaan mrp seperangkat aturan/kaidah perlambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan yang.
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
BAHASA INDONESIA Pertemuan 2
EYD dan Tanda Baca PIPIT FITRIYAH.
Bahasa Tulisan.
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
EYD DAN TANDA BACA Yanti Trianita S.I.Kom.
EYD DAN TANDA BACA PIPIT FITRIYAH.
Pertemuan 4 EJAAN.
EJAAN BAHASA INDONESIA
Selamat Datang Para Mahasiswa Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia
EJAAN BAHASA INDONESIA
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Berdasarkan hasil penelitian Susanti (2015)
Kelompok 12 Sinta Dwi Lestari Iftaturrohmah
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Bahasa Surat Pertemuan III Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
BAHASA INDONESIA.
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
EYD DAN TANDA BACA.
EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai
PENGERTIAN KARYA ILMIAH
OLEH : Nima Lestari BAB II UCAPAN DAN EJAAN OLEH : Nima Lestari
BAHASA JURNALISTIK Dr. Made Pramono, M.Hum..
KELOMPOK 7: 1. SANDI IRAWAN ( ) 2. BENNY KURNIAWAN ( ) 3. EMELIA SUCINI ( ) 4. MUHAMMAD IRFAN ( ) 5.
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai
Eyd.
Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Diyamon Prasandha
BAHASA DALAM TATA NASKAH DINAS
Transcript presentasi:

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) MARGARETA ANDRIANI, M.PD. margaretaandria@yahoo.com

1. Pengertian Ejaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Misalnya, penempatan tanda baca pada kalimat berikut akan mempengaruhi informasi yang disampaikan. Menurut kabar burung Pak Amat mati

2. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan van Ophuijsen (1901) dikonsep oleh - CH. A. Van Ophuysen - Engku Nawawi Sutan Ma’moer dan - Mohammad Taib Soetan Ibrahim. Yang ditetapkan dalam ejaan ini adalah a. ch, dj, sy, nj, sj, tj, oe, dan hamzah(‘) b. penggunaam kata 2 untuk kata ulang yang kata-katanya diulang sepenuhnya tetapi tidak untuk kata ulang yang hanya diulang sebagian misal: goeroe2, moerid2, berlari-lari

PERKEMBANGAN EJAAN (2) 2. Ejaan Republik /Ejaan Soewandi (19 -03-1947) Surat Keputusan No. 264/Bhg.A tabggal 19 Maret 1974 a. ulangan tidak boleh ditulis dengan angka 2 tetapi harus dilihat bagian yang diulangnya misalnya: mudah2an, ber-lari2an, me-mata2i. b. bunyi hamzah (‘) dihilangkan dan diganti dengan huruf k untuk sebagian kata, jadi tidak ada lagi kata ra’yat atau ta’pa, tetapi rakyat atau tapa. c. huruf e pepat (é)cukup ditulis e

PERKEMBANGAN EJAAN (3) 3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) Ejaan ini diputuskan oleh sidang putusan Indonesia dan Malaysia yang diketuai Slamat Muljana (Indonesia) dan Syed Nasir Bin Ismail (Malaysia) pada !959.

PERKEMBANGAN EJAAN (4) 4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Dasar: keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20Mei 1972 No. 03/A.I.72 dan keptusan Presiden No. 57 tahun 1972. Ejaan ini lebih disempurnakan lagi pada tahun 1987 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0543a/u/1987 tanggal 9 September. tidak dipergunakannya lagi angka 2 untuk menuliskan bentuk ulang  b. perubahan penulisan huruf j menjadi y, dj menjadi j, nj menjadi ny, ch menjadi kh, tj menjadi c, dan sj menjadi sy.

3. Ruang Lingkup EYD Pemakaian huruf Penulisan huruf Penulisan kata Penulisan unsur serapan Pemakaian tanda baca

Penulisan Huruf 1. Huruf Miring a. Untuk menuliskan kata atau istilah asing, termasuk istilah ilmiah, dan kata atau istilah dari bahasa daerah b. Untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang dikutip di dalam teks c. Untuk menuliskan huruf, kata, atau istilah yang dikhususkan/ditegaskan

2. Huruf Kapital Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan a. judul utama, b. judul bab, c. judul kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka

Huruf Kapital Awal Kata Huruf kapital pada setiap awal kata digunakan untuk menuliskan a. judul-judul subbab; b. nama Tuhan, nabi, agama, dan kitab suci; c. nama diri; d. nama tahun, bulan, dan hari; e. nama gelar, jabatan, dan pangkat; f. nama-nama geografi dan sapaan.

Penulisan Gabungan Kata Baku Tidak Baku tanggung jawab tanggungjawab tanda tangan tandatangan serah terima serah-terima tata usaha tatausaha uji coba uji-coba kerja sama kerjasama peran serta peranserta juru tulis jurutulis daya cipta dayacipta orang tua orangtua tolok ukur tolok-ukur sumber daya sumberdaya

Penulisan Unsur Terikat Baku Tidak Baku subsektor sub-sektor subbagian sub-bagian nonmigas non-migas nonformal non-formal multiguna multi guna pramuniaga pramu niaga pramuwisma pramu wisma narapidana nara pidana narasumber nara sumber pascasarjana pasca-sarjana pascapanen pasca-panen purnajual purna-jual prasejarah pra-sejarah antarkota antar-kota antardaerah antar-daerah

Penulisan Kata Depan di Sebagai kata depan, di ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. menyatakan makna 'tempat' b. berpasangan dengan ke dan dari c. menjadi jawaban pertanyaan di mana

lanjutan Misalnya: di samping ke samping dari samping di kantor ke kantor dari kantor di atas ke atas dari atas di bawah ke bawah dari bawah

Penulisan Awalan di- Sebagai awalan, di- ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. merupakan kata kerja b. berpasangan dengan awalan me-

lanjutan Misalnya: ditulis menulis dilaksanakan melaksanakan diantisipasi mengantisipasi

Penulisan Bentuk pun 1. Bentuk pun ditulis terpisah jika berarti 'juga' atau 'saja' Misalnya: (1) Indonesia pun dapat bersaing di dalam pasar bebas. (2) Produk dalam negeri pun tidak kalah kualitasnya. (3) Siapa pun tidak perlu meragukan hal itu. (4) Jangankan bersaing, bertahan pun agak susah.

lanjutan Bentuk pun ditulis serangkai jika sudah terpadu benar dengan unsur yang diikutinya. Misalnya: walaupun, meskipun, bagaimanapun, biarpun,sungguhpun,kendatipun, ataupun,maupun, adapun, sekalipun.