Kerja Praktek di PT. PAL INDONESIA (Persero) Ferdiansya Dayu W. (111910101037) Moh. Arisyabana (111910101067) Febri Anggih Setiawan (111910101090)
Sejarah PT.PAL INDONESIA (Persero) MARINE ESTABLISHMENT (ME) pada tahun 1939 oleh Hindia Belanda. Haigun SB 21/24 Butai oleh Jepang. Namun setelah Jepang kalah nama kembali ke ME selama 2 bulan pada tahun 1945. Penataran Angkatan Laut (PAL) pada tahun 1961 dan dilebur dengan Angkatan Laut menjadi Komando Angkatan Laut (Konatal). Perusahaan Umum Dok dan Galangan Kapal (Perumpal) pada tahun 1978, namun pada akhir tahun 1980 menjadi Persero dan menjadi PT. PAL INDONESIA (persero) samapai sekarang.
Tugas Pokok PT. PAL INDONESIA (Persero) Melaksanakan rancangan bangun kapal atau non kapal. Memproduksi beberapa kapal jenis niaga maupun jenis kapal perang. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal. Melaksanakan penelitian dan pengembangan produk- produk yang merupakan peluang usaha
Produk-Produk PT.PAL INDONESIA (Persero) Kapal Niaga Produk kapal cepat atau kapal khusus Produk Jasa Harkan Produk Rekayasa Umum
Divisi-divisi di PT. PAL Indonesia Divisi Kapal Niaga Divisi Kapal Perang Divisi Rekayasa Umum (General Engineering) Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Divisi Unit Fungsional Proyek Management Office (PMO)
Divisi General Engineering (GE) Divisi Rekayasa Umum Sekretaris Departemen PPC Departemen Rekayasa Departemen Permesinan & Perakitan Departemen Fabrikasi & Konstruksi
Tugas Pokok Menjabarkan dan melaksanakan program pembangunan proyek-proyek nonkapal sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi secara berdaya guna dan berhasil guna dengan memperhatikan aspek QCDHSE (quality, cost, delivery time, healty, safety, environment) sehingga mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang optimal.
PROYEK HEAD Head merupakan suatu alat yang digunakan oleh PT. Freeport untuk mmenambang material emas. Kompnen Penyusunnya sebagai berikut : C Si Mn P S Ni Cr Mo Al V Top section .32 .46 .82 .030 .025 .55 .10 .010 .01 AISI 1030 with Ni and Mo additions Hardness 155HB Bottom Section .33 .43 .81 .030 .025 .55 .06 .07 .011 .01 AISI 1030 with Ni and Mo additions Hardness 154HB
Head
Kerusakan Head Kerusakan yang dialami head adalah berupa retak yang banyak dan menjalar.
Alat Yang Dibutuhkan Untuk Proses Perbaikan Crane. Alat ukur. Magnetic Test (MT). Mesin bor. Gouging. Peralatan pre heat. Las GMAW. Mesin bubut vertikal (CNC). DLL.
Tahapan Proses Blusting Benda Kerja Uji Magnetic Test (MT) Penghentian Crack Remove atau melepas up, low, head ball Pre Heat Proses Gouging Proses Built Up Proses Machining Assembling Part Finishing
Blusting Benda Kerja Blusting benda kerja merupakan proses pembersihan benda kerja dari kotoran yang terdapat didalamnya. Tujuan dari proses blasting adalah agar saat pengerjaan, benda kerja dapat terbebas dari kotoran- kotoran yang dapat menghambat dalam proses pengerjaan
Uji Magnetic Test (MT) Pengujian partikel magnet adalah metode pengujian yang relatif mudah dan sederhana yang dapat diaplikasikan pada berbagai tahapan operasi manufaktur dan pemrosesan.
Penghentian Crack Retak yang terjadi pada benda kerja harus segera dihentikan, hal ini dikarenakan jika tidak adanya proses penghentian dikawatirkan nantinya retak akan menyebar, sehingga retak yang terjadi akan semakin meluas. Untuk menghentikan laju retak, maka dilakukan proses boring.
Remove atau melepas up, low, head ball Head mempunyai beberapa bagian, yaitu up, low, dan head ball. Bagian-bagian tersebut harus dilepas terlebih dahulu sebelum proses perbaikan dilakukan.
Pre Heat Sebelum dilakukan proses pemotongan atau penghilangan retak, harus dilakukan pre heat atau proses pemanasan awal pada benda kerja dengan menggunakan nyala api sampai suhunya mencapai 100°C pada daerah yang akan digouging. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa supaya retak tidak menyebar selama proses penggougingan.
Proses Gouging Setelah itu daerah yang sudah diketahui retak- retaknya akan dihilangkan dengan menggunakan gouging. Gouging merupakan pemotongan logam dengan menggunakan panas.
Proses Built Up Proses built up (dikenal juga dengan pemopokan) merupakan proses membangun kembali begian- bagian yang sudah dihilangkan dalam proses gouging tadi. Prosesnya dilakukan menggunakan peralatan las GMAW (Gas Metal Arc Welding), dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit logam pengisi las ke bagian-bagian yang akan dibuilt up.
Proses Machining Setelah proses built up selesai, maka selanjutnya akan dilakukan proses machining. Proses machining disini meliputi proses pembentukan ulang benda kerja. Proses mesin bertujuan untuk membentuk ulang setiap bagian head ke bentuk semula. Proses machining dimulai dengan proses roughing. Roughing merupakan proses memesin kasar dimana feeding yang dilakukan cukup besar. Kemudian dilanjutkan proses finishing. Finishing merupakan proses akhir machining dimana feedingnya halus supaya hasil akhir yang dihasilkan tidak kasar.
Assembling Part Proses assembly atau perakitan merupakan proses setelah semua bagian telah selesai diperbaiki. Prosesya dimulai dengan melakukan pengecekan pada semua bagian head. Kemudian dilanjutkan proses pemasangan bagian atas dan bawah dari head. Proses pemasangan mengunakan liquid nitrogen untuk mempermudah pemasangan. Liquid nitrogen dipakai untuk pemasangan bushing. Prinsip kerjanya adalah dengan memberikan liquid nitrogen ke bushing. Bushing yang sudah diberi liquid nitrogen nantinya akan menyusut sehingga dalam pemasangan pada head akan lebih mudah.
Finishing Setelah semua proses selesai dilakukan, proses terakhir adalah proses finishing. Meliputi proses pembersihan benda serta proses pengecatan.
Proyek Frame Ring Proyek frame ring merupakan sebuah proyek untuk memperbaiki frame ring yang dalam proses pembuatan awalnya mengalami kesalahan. Kesalahan yang terjadi adalah pada ring di atasnya. Pada ring terdapat lubang-lubang yang posisi atau letaknya kurang tepat dan presisi.
Peralatan Yang Dibutuhkan Crane. Alat ukur. Gouging. Peralatan pre heat. Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) dan SMAW (Stick Metal Arc Welding). Mesin bubut vertikal (CNC). DLL.
Proses Pengerjaan Proses Marking Gouging Facing Fit Up Pre Heat Welding Machining
Proses Marking Marking merupakan suatu proses untuk menandai daerah mana saja yang akan mengalami proses pemotongan untuk melepas ring yang lama. Jika proses marking mengalami kesalahan maka untuk proses ke depannya akan mengalami kesalahan.
Gouging Proses Gouging dilakukan untuk melepas ring yang lama dari framenya. Proses gouging dipilih karena hasil pemotongan dengan menggunakan proses gouging lebih halus jika dibandingkan dengan pemotongan menggunakan las.
Facing Untuk meratakan permukaan flange karena kekasaran yang diakibatkan oleh pemotongan tadi, maka diperlukan proses facing untuk meratakannya. Proses facing dilakukan menggunakan mesin bubut vertikal CNC sampai permukaan menjadi rata.
Fit Up Fit up merupakan proses memasang ring yang baru di atas frame yang sudah diratakan. Prosesnya dilakukan dengan menggunakan crane untuk mengangkat ring ke atas frame. Prosesnya harus dilakukan dengan perlahan agar letak ring yang baru bisa tepat.
Pre Heat Pre heat merupakan proses laku panas sebelum proses pengelasan. Pre heat dilakukan untuk mengurangi tegangan sisa agar tidak terjadi retakan pada saat pengelasan.
Welding Untuk memulai proses pengelasan, yang pertama dilakukan adalah proses las titik dengan sistem diagonal. Hal ini dimaksudkan supaya selama proses pengelesan mengurangi terjadinya deformasi. Proses pengelasan secara diagonal juga dilakukan selam proses pengelasan menggunakan las SMAW. Las SMAW (Stick Metal Arc Welding) dipakai sebelum las GMAW (Gas Metal Arc Welding) karena untuk menggapai bagian dalam ring dan flange yang akan disatukan. Setelah proses SMAW selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses las GMAW karena sudah bisa menjangkau daerah lasan.
Welding
Machining Setelah proses pengelasan selesai, maka dilanjutkan dengan proses machining. Prosesnya dilakukan untuk menyesuaikan ukuran sesuai bentuk semula serta untuk membuat lubang yang terdapat pada ring. Proses machining meliputi proses facing pada flange, point drill pada ring. Setelah point drill dilanjutkan dengan proses drilling.
Terima Kasih.... Atas Perhatiannya...