BAHAN AJAR MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS : X.3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
A. BESARAN DAN SATUAN KELAS X Tutwuri Handayani SMA NEGERI 59 JAKARTA
Advertisements

SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
Pertemuan Pertama PENGUKURAN.
BAHAN AJAR MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS / PROGRAM : X /UMUM
BESARAN DAN PENGUKURAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN
PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
Pembelajaran Fisika “ Besaran & Satuan “
Besaran Fisika dan Satuannya
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
BESARAN DAN SATUAN ( QUANTITY And UNIT) PHISIC’S TEACHING TEAM.
BESARAN DAN SATUAN By triyanti ms.
ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS X
BESARAN DAN PENGUKURAN
KELOMPOK 1 ENMOIYA SINAGA LILIA SENJA ILYANDANI IIS SANDITO
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
FISIKA DASAR BESARAN DAN SATUAN VEKTOR GAYA KINEMATIKA DINAMIKA
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
FISIKA DAN PENGUKURAN Ilmu Fisika bertujuan untuk memberi pemahaman terhadap kejadian alam dengan mengembangkan teori yang didasarkan pada eksperimen.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII
BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
1 Pertemuan 01 Matakuliah: K0614 / FISIKA Tahun: 2006.
Alat Ukur dan Pengukuran
ALAT UKUR OLEH LISTIA FIDIA NIM : LOADING.
1.
Oleh: ANNISA FAHMI SAYEKTI RAHMAWATI RIKA APRIANTI MATA KULIAH:
BESARAN DAN SATUAN Nur Eko Sucahyono.
Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1. Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1.
Besaran dan Satuan.
BESARAN & SATUAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Contoh.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PENGUKURAN.
BAB 1 Besaran, Satuan, dan Pengukuran Standar Kompetensi
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
BESARAN DAN PENGUKURAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
PENGUKURAN TIM FISIKA UHAMKA 2012.
Bab 1 Pengukuran.
Oleh : Nikmah.
Apa itu fisika ??? Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda.
BESARAN DAN SATUAN Presented by : Agus kusmana.
ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA ) SCIENCE.
BESARAN FISIKA & SISTEM SATUAN
BESARAN PENGUKURAN VEKTOR.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Pengenalan Alat dan Bahan Oleh : M. Barkah Salim, M. Pd. Si.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
BAHAN AJAR FISIKA.
Besaran & Satuan Besaran
ANALISIS KURIKULUM Kelompok 4
ANGKA PENTING.
RINDI GENESA HATIKA, M.Sc
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Fisika Dasar Minggu 1 Tim Fisika TPB 2016.
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII. Bab 1. PENGUKURAN.
CREATED BY: AHMAD MULKANI, S.Pd
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII. Bab 1. PENGUKURAN.
Transcript presentasi:

BAHAN AJAR MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS : X.3 NAMA KELOMPOK :DIAH PRAMESWARI FAIRUZ HILWA NABILLA KHARISMA RAHMAYANTI KAMILYAH YENI MUSTIKA

A. MATERI POKOK Besaran dan Satuan * Pengertian Besaran * Aturan Angka Penting * Jenis-jenis Kesalahan Dalam Pengukuran.

B. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan Konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam sistem satuan SI dengan baik dan benar ( meliputi lambang, nilai dan satuan )

C. KOMPETENSI DASAR 2.1. Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dengan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting. 2.2. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya. 2.3. Memprediksi dimensi suatu besaran dan melakukan analisis dimensional. 2.4. Melakukan penjumlahan dan perkalian dua buah Vektor atau lebih

D. INDIKATOR Kompetensi Dasar 2.1. Untuk mencapai kompetensi-kompetansi dasar (KD) di atas maka diperlukan indikator-indikator yang secara berturut-turut sebagai berikut : Kompetensi Dasar 2.1. Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok, panjang massa, waktu dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi) dan ketelitian Mengolah data hasil pengkuran dan menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik dengan menggunakan penulisan angka penting dan mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang diukur Menunjukkan kecakapan individu dan kerjasama dalam kelompok

Kompetensi Dasar 2.2. Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan serta dapat memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukkan perilaku yang menampakkan minat dalam belajar. Kompetensi Dasar 2.3. 1. Menerapkan analisis dimensional dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 2.4. 1. Menghitung jumlah dua vektor atau lebih 2. Menentukan besar perkalian dua vektor.

E. Tempat Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas , Laboratorium atau lapangan.

Untuk mengerti besaran dan satuan, maka lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut : Kegiatan I. Menuliskan nama alat ukur dan kegunaannya yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari BESARAN DAN SATUAN

Beberapa alat ukur yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 1. Neraca Pegas untuk mengukur massa 2. Meteran untuk mengukur panjang (jarak) 3. Stop Watch untuk mengukur waktu 4. Ampermeter untuk mengukur kuat arus listrik 5. Termometer untuk mengukur suhu 6. Jangka serong untuk mengukur jarak (ketebalan) 7. Mikrometer sekrup untuk mengukur jarak (diameter) 8. Neraca Ohaus untuk mengukur massa.

Kegiatan II Menyusun tabel mengenai besaran dengan alat ukur dan satuannya dalam SI No Besaran Alat ukur Satuan SI 1 Panjang Meteran, Mistar, jangka serong, mikrometer skrup Meter 2. Massa Neraca Pegas, timbangan, Neraca Ohaus Kilogram 3. Waktu Stop Watch Detik 4. Kuat Arus Listrik Ampermeter Ampere 5. Suhu Termometer Kelvin

Kegiatan III Melakukan Pengukuran Panjang, massa dan waktu Untuk mengukur besaran panjang dapat digunakan alat ukur dengan Ketelitian yang berbeda, seperti menggunakan mistar, jangka sorong Dan mikrometer sekrup Mistar Ukur. Untuk mengukur panjang suatu benda biasanya dengan menggunakan mistar. Mistar berskala centimeter dan milimeter. Tingkat ketelitiannya yakni pada skala terkecil 1 mm. Lebih jelasnya lakukan pengukuran panjang dan lebar untuk selembar papan seperti gambar di bawah ini.. Gambar E 1. Papan. Panjang papan di atas adalah 10 Cm + 7 mm = 10,7 Cm; sedangkan lebarnya 2 Cm + 9 Mm = 2,9 Cm.

Jangka Sorong terdiri dari rahang tetap dan rangka yang digeser. b. Jangka Sorong Jangka Sorong terdiri dari rahang tetap dan rangka yang digeser. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala utama (dalam cm dan mm), sedangkan rahang yang digeser terdapat sepuluh skala yang panjangnya 9 mm sebagai skala nonius. Oleh karena skala 1 Nonius = 0,9 mm, sehingga terdapat perbe- daan 0,1 mm dengan skala mm pada skala utama. Angka 0,1 mm merupakan ketelitian jangka sorong. Perbedaan Hasil pengukuran. Untuk memahami pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, lakukan pembacaan hasil pengukuran dari gambar di bawah ini. 4 5 6 7 8 Skala utama 0 10 Skala nonius Gambar. E.2 Pengukuran Jangka Sorong

Pengukuran dengan jangka sorong di atas menunjukkan bahwa : Skala utama 6,1 cm Skala Nonius yang berimpitan dengan skala utama adalah 5. Skala ini berarti 0,5 mm = 0,05 cm. Jadi hasil pengukuran panjang 6,1 + 0,05 = 6,15 cm C. Mikrometer Sekrup Mikrometer Sekrup mempunyai bagian-bagian utama, antara lain : Poros tetap, Poros geser, Skala Utama dan Skala Nonius (pembantu). Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan, Diameter kelereng dan sebagainya yang berukuran kecil. Hasil pengukuran dapat dipahami dengan membaca pengukuran pada gambar berikut :

Skala Nonius berimpitan dengan skala utama Pada skala ke - 15 20 15 1 10 Pengukuran Gambar. E. 3. Pengukuran Mikrometer Sekrup.

Pengukuran dengan jangka serong diatas menunjukkan bahwa skala utama Menunjukkan 1,5 mm dan skala nonius yang berimpitan dengan skala utama Adalah skala ke – 15. Artinya 15 x 0,01 mm = 0,15 mm. Jadi hasil pengukur- annya adalah : 1,5 mm + 0,15 mm = 1,65 mm. Pengukuran massa dapat alat seperti : Timbangan, Neraca Pegas, Neraca Ohaus atau Diameter. Dengan menggunakan salah satu alat diatas, Ukurlah massa benda 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg; dan menggunakan g = 10 m/S2. Hitunglah gaya berat masing-masing benda ( masukkan data dalam tabel ). Seperti dibawah ini. Gaya berat = massa kali percepatan grafitasi.

Tabel pengukuran Benda Massa (kg) percepatan Grafitasi (g) m/s2 Gaya Berat (Newton) I II III IV V

Sedangkan tampilan grafiknya dengan memperhatikan sumbu x adalah Massa benda sedangkan sumbu y adalah berat benda. Berat Benda Massa Benda

Analisis data hasil pengukuran massa di atas sebagai berikut Benda Massa ( kg ) Percepatan Grafitasi (m/s2 ) Gaya Berat ( Newton ) I II III IV V 1 2 3 4 5 10 20 30 40 50

Tampilan grafiknya adalah : Berat benda (Newton) 50 40 30 20 10 Massa benda (kg) 1 2 3 4 5

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa massa benda sebanding dengan berat benda. Jika massa benda bertambah maka bertambah pula berat benda. Pengukuran Waktu Untuk mengukur waktu digunakan stop Watch. Untuk memahami pembacaan pada alat ini, lakukanlah kegiatan berikut ini. Mintalah 10 teman anda untuk berlari 100 m dan catatlah waktunya. Kemudian sajikan dalam tabel dan menganalisis kecepatan masing- masing teman anda. Sebelumnya perhatikan penyajian data dan analisis percepatan seperti tabel berikut ini.

Tabel Penyajian dan analisis kecepatan No Nama Pelari Jarak (m) Waktu yg diperlukan (sekon ) Kecepatan m/s 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Umto Auner Toni Osi Yesaya Tonci Dismas Esi Retna Ponti 200 222 250 285 333 0,9 0,8 1,0 0,7 0,6

Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan - Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri atau besaran dasar Ada tujuh besaran pokok : 1. Panjang 2. Massa 3. Waktu 4. Kuat Arus listrik 5. Suhu 6. Intensitas Cahaya 7. Jumlah Zat Carilah satuan dan Dimensi dari tujuh besaran pokok di atas !

Satuan dan Dimensi dari 7 besaran pokok seperti pada tabel di bawah ini No Besaran Pokok Satuan S Singkatan Dimensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Panjang Massa Waktu Kuat Arus listrik Suhu Intensitas Cahaya Jumlah Zat meter kilogram sekon Amper Kelvin Candela mol m kg s A K Cd L M T I  J N

2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan atau dijabarkan Dari besaran pokok. Beberapa contoh besaran turunan, antara lain : Kecepatan, Percepatan, gaya, tekanan, volume, luas, usaha dan daya. Sebagai contoh kecepatan adalah besaran turunan. Jarak Kecepatan = , Jarak dan waktu adalah besaran pokok Waktu Buktikan bahwa Percepatan, gaya, tekanan, volume, luas, usaha dan daya merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok !

Beberapa Besaran Turunan dan satuannya No Besaran Turunan Satuan Singkatan 1 2 3 4 5 6 7 8 Kecepatan Percepatan Gaya Tekanan Volume Luas Usaha daya meter/sekond meter/sekond persegi Newton Newton/meter persegi meter kubik meter persegi Newton.meter Joule/sekond m/s m/s2 N N/m2 m3 m2 N.m J/s

Dimensi besaran turunan Dimensi besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran- besaran pokok. Contoh. 1. Dimensi kecepatan adalah hasil bagi antara dimensi panjang dan dimensi waktu. [ kecepatan ] = [ panjang ] / [ waktu] = L / T = L T –1

2. Dimensi percepatan = Dimensi kecepatan Dimensi waktu = L T –1 / T = L T –2 Dengan memperhatikan 2 contoh di atas, lakukanlah analisis dimensi Untuk luas, volume, gaya, tekanan, massa jenis, usaha dan daya.

Dimensi besaran-besaran di atas sebagai berikut : Besaran Turunan Dimensi Luas Volume Gaya Tekanan Massa jenis Usaha Daya L2 L3 MLT-2 ML-1T-2 ML-3 ML2T-2 ML2T-3

Manfaat dari konsep dimensi adalah menganalisis benar atau salahnya Suatu persamaan. Dimensi besaran ruas kiri suatu persamaan harus Sama dengan ruas kanan. Contoh Daya P = F x V Ruas kiri V dimensinya ML2T-3 Ruas kanan F x V , Dimensi masing-masing F  MLT-2 V  LT-1 Berarti F x V = MLT-2 x LT-1 = ML2T-3 Jadi Dimensi ruas kiri sama dengan ruas kanan, sehingga persamaannya P = F x V adalah benar.

PENJUMLAHAN DUA BUAH VEKTOR a + b = c b Gambar di atas menunjukkan bahwa a+b = c sedangkan Besar vektor a dan b adalah R = a2 + b2 + 2 a b cos θ

Jika vektor a dan b saling tagak lurus maka resultan vektornya adalah : R = a2 + b2 Contoh : Dua buah vektor yang saling tegak lurus Masing-masing besarnya 3 cm dan 4 cm Hitunglah resultan kedua vektor tsb !

Penyelesaiannya : R = 32 + 42 = 5 cm Latihan. T entukan resultan dari dua buah vektor yang masing Besarnya 7 cm dan 9 cm, jika kedua vektor tersebut Membentuk sudut 450 !

PERKALIAN VEKTOR Perkalian titik vektor (dot product) a . b = |a| |b| cos Ө Perkalian silang vektor (cross product) a x b = |a| |b| sin Ө Tugas. Jika vektor a = 2 i + 3 j , b = i + 2 j Tentukanlah a . b dan a x b !