Loading...
B. Kompetensi Dasar : A. Standar Kompetensi 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) B. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.
C. Indikator Menuliskan nama senyawa biner KELAS X – SEMESTER 1
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat : Menentukan nama senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam Menuliskan rumus senyawa dari nama senyawa yang berasal dari unsir logam dan nonlogam Menentukan nama senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam Menuliskan rumus senyawa dari nama senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dan nonlogam
Tabel 1 : Beberapa nama kation H+ Ion hidrogen Ba+2 Ion barium Na+ Ion natrium Zn+2 Ion zink (seng) K+ Ion kalium Al+3 Ion alumunium Ag+ Ion perak Cu+ Ion tembaga (I) Mg+2 Ion magnesium Cu+2 Ion tembaga (II) Ca+2 Ion kalsium Pb+2 Ion timbal (II) Pb+4 Ion timbal (IV) Fe+2 Ion besi (II) Fe+3 Ion besi (III)
Tabel 2 : Beberapa nama anion F- Ion flourida Cl- Ion klorida Br- Ion bromida I- Ion iodide O-2 Ion oksida S-2 Ion sulfida N-3 Ion nitrida
B. TATA NAMA SENYAWA 1. Tata Nama Senyawa Biner dan Poliatom Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam. Jika senyawa biner terdiri atas unsur logam dan bukan logam, penamaan senyawa sebagai berikut. Nama unsur logam (kation) disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam (anion) yang diakhiri dengan akhiran –ida.
Penulisan angka romawi berlaku apabila unsur logam memiliki kation lebih dari satu macam muatan
Contoh : Tentukan senyawa yang terbentuk kemudian berilah nama senyawa tersebut ! a. ion natrium dengan ion klorida b. ion magnesium dengan ion klorida c. ion tembaga (II) dengan ion oksida Tuliskan rumus senyawa kimia berikut ! a. timbal (II) oksida b. Magnesium oksida
2. Jika senyawa biner terdiri atas unsur bukan logam dan bukan logam, penamaan senyawanya sebagai berikut : Aturan penamanya ditandai dengan: awalan angka yunani diikuti dengan nama unsur dan diakhiri dengan akhiran –ida. Awalan “mono” hanya dipakai pada unsur nonlogam yang kedua
awalan angka yunani sebagai berikut awalan angka yunani sebagai berikut. 1 = mono 6 = heksa 2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka Penulisan dilakukan berdasarkan urutan : B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh : Tentukan nama senyawa berikut ! a. N2O5 b. CO2 c. CO
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Tentukan nama senyawa berikut ! Cu2O SO2 PCl3 CaBr2 NO 2. Tentukan rumus senyawa dari : alumunium oksida diposfor pentaoksida perak klorida Timbal (IV) sulfida Alumunium klorida
Meminta siswa untuk membuka internet dirumah agar pemahaman tentang tata nama senyawa biner lebih luas pada alamat URL : www.e-dukasi.net Dengan kata kunci :
Penyusun : Sutamah, S.P
The end …