Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi
Advertisements

Dinamika Partikel Diah Prameswari Fairuz Hilwa Nabilla Kharisma
Hukum II Newton KELAS X Tutwuri Handayani SMA NEGERI 59 JAKARTA
BAB I PENYUSUNAN DAN PENGURAIAN VEKTOR
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
MATERI PEMBINAAN OLIMPIADE FISIKA TINGKAT KABUPATEN
Departemen Pendidikan Nasional Hukum I Newton SMA NEGERI 59 JAKARTA FISIKA SEMESTER 1 KELAS X Tutwuri Handayani.
Departemen Pendidikan Nasional Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi Pesona Fisika SMA NEGERI 59 JAKARTA KKKK aaaa cccc aaaa P P P P eeee mmmm bbbb eeee.
Fisika Dasar I Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UNS 2007/2008
BAHAN AJAR MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS / PROGRAM : X /UMUM
Besaran Fisika dan Satuannya
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
B. PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
Pesona Fisika SMA NEGERI 59 JAKARTA 3 Muai Volume Kelas X-Semester 2.
1. KONSEP GAYA KELAS X Tutwuri Handayani SMA NEGERI 59 JAKARTA
Besaran, Satuan dan Pengukuran
Program Multimedia Pembelajaran Interaktif
FISIKA DASAR Oleh : Kurniadi Silabi Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Berkelas.
FISIKA SMA PANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG) RAYON 15 UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
KINEMATIKA PARTIKEL Gerak Dua Dimensi.
FISIKA DASAR Badarudin, S.Pd.
FISIKA DASAR Eko Puji Widiyanto, ST.
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
Dr. V. Lilik Hariyanto, M.Pd. PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL PERENCANAAN
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
FISIKA DAN PENGUKURAN Ilmu Fisika bertujuan untuk memberi pemahaman terhadap kejadian alam dengan mengembangkan teori yang didasarkan pada eksperimen.
10. TORSI.
BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
Pertemuan 8 Gerak Harmonis Sederhana
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar Titik Berat.
1.
Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1. Besaran Dan Satuan Fisika Kelas X Semester 1.
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Besaran dan Pengukuran
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PENGUKURAN KOMPETENSI VIDIO DAN DASAR DAN GAMBAR INTI LATIHAN SOAL
PENGUKURAN.
Pertemuan-01 FISIKA DASAR 1 Besaran & Satuan.
BAB 1 Besaran, Satuan, dan Pengukuran Standar Kompetensi
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
Ringkasan Materi SKL 1 MTs Negeri Sampit Disusun oleh
MOCH AHMAD M UPRI DIANA RIAN HIDAYAT RAVI RIVALDO WIKI HERMAWAN
DINAMIKA ROTASI SMA NEGERI 12 JAKARTA KELAS XI SEMESTER 1 Oleh:
Apa itu fisika ??? Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda.
BESARAN FISIKA & SISTEM SATUAN
Pengenalan Alat dan Bahan Oleh : M. Barkah Salim, M. Pd. Si.
DINAMIKA BENDA (translasi)
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN LISTRIK
BAHAN AJAR FISIKA.
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI.
Rina Mirdayanti, S.Si., M.Si
KERJA DAN ENERGI Materi Kuliah: Fisika Dasar
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
aguspurnomosite.blogspot.com Drs. Agus Purnomo BESARAN & PENGUKURAN.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
BAB I “GAYA”. Pendahuluan Pengertian Gaya Resultan Gaya Hukum Newton Gaya Gesekan Gaya Berat Pendahuluan Standar kompetensi: Memahami peranan gaya dalam.
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Kemampuan dasaryang akan anda miliki setelah mempelajari bab ini adalah sebagai berikut. Dapat memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum.
Psb-psma Ikhlas berbagi rela memberi REFERENSI LATIHAN MATERI PENYUSUN INDIKATOR SK / KD UJI KOMPETENSI BERANDA SELESAI.
Ary Widi Aryanto, S. Pd. BESARAN & PENGUKURAN Besaran dan Pengukuran.
IPA TERAPAN SMK Kelas X Semester 1 Next PrevsClose Selasa, 08 Oktober 2019 Besaran Fisika dan Pengukurannya KD Slide: 1.
Transcript presentasi:

Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi Pesona Fisika SMA NEGERI 59 JAKARTA B. Pengukuran Dan Angka Penting Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi Kelas X- Semester 2

B. PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Kegiatan mengukur selalu berhubungan dengan tingkat ketelitian pengukuran. Ketelitian adalah ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran. Ketelitian berhubungan dangan skala terkecil dari alat ukur yang digunakandalam pengukuran. Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan antara lain ketepatan ( akurasi ), kalibrasi alat, ketelitian ( presisi ) dan kepekaan ( sensitivitas ).

B. PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING DAFTAR ISI 1 Pengukuran Panjang 2 Pengukuran Massa 3 Pengukuran Waktu 4 Kesalahan Paralaks 5 Angka Penting 6 Evaluasi

1. PENGUKURAN Pengukuran Massa Istilah berat dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan massa, tetapi dalam fisika berat dan massa mempunyai arti yang berbeda. Apa beda massa dan berat ? Massa adalah ukuran jumlah materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa juga merupakan ukuran sifat inersia,yaitu kecenderungan untuk mempertahankan keadaannya. Massa standar : Massa satu kilogram mengacu pada massa suatu silinder logam yang terbuat dari Platina Iridium yang disimpan di Lembaga Internasional tentang Berat dan Ukuran di Sevres,Perancis. Massa standar ini ditetapkan pada tahun 1887,dan sampai sekarang tidak berubah karena Platina Iridium merupakan logam yang stabil.

1. PENGUKURAN Berat suatu benda adalah ukuran gaya grafitasi yang bekerja pada benda tersebut dengan satuan Newton ( kg.m/s2 ). Berat benda (w) secara matematis didefinisikan sebagai massa benda dikalikan dengn percepaatan gravitasi. Berat benda bergantung pada besar gravitasi, sedang massa tidak bergantung pada gravitasi. Alat ukur massa suatu benda adalah neraca. Jenis-jenis neraca Neraca sama lengan Neraca pegas

1. PENGUKURAN Pengukuran Waktu Waktu standar : Pada tahun 1967, Konverensi Umum tentang Berat dan Ukuran mendifinisikan “satu detik sebagai waktu yang diperlukan oleh satu atom untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali “. Beberapa alat ukur waktu diantaranya :Jam , Stopwatch, Ticker Timer

1. PENGUKURAN Kesalahan Paralaks Cara membaca skala pada pengukuran, mata harus melihat dengan posisi tegak lurus terhadap skala ukur. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran, yaitu akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut kesalahan paralaks.