MATEMATIKA DISKRIT KELOMPOK 8: Gina Putri Lestari ( ) 2j

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
Advertisements

BUNGA A. PENGERTIAN Bunga (Interest) adalah tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya.
Teknik Counting Lanjut
Penerapan Barisan dan Deret
ANUITAS Anuitas adalah jumlah pembayaran periodik yang tetap besarnya dan di dalamnya sudah terhitung pelunasan hutang dan bunganya   Jika besar Anuitas.
Rekursi dan Relasi Rekurens
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SPLDV by Gisoesilo Abudi.
Pertemuan-4 : Recurrences
Pemrograman Komputer.
NOTASI PENJUMLAHAN ()
BAB I SUKU BANYAK.
Kelompok anike putri. 2. anisa aprilia yusra. 3. khairul. 4
Memecahkan Relasi Recurrence
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA
DWI TRISTIANTO
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
TIME VALUE OF MONEY PRESENT VALUE.
Algoritma Pemotongan Algoritma Gomory Langkah 1 x3* = 11/2 x2* = 1
PERSAMAAN & FUNGSI KUADRAT.
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
NILAI WAKTU DARI UANG (LANJ 2)
Aplikasi Matriks Pertemuan 25 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
(Bunga dihitung berdasarkan modal awal)
TULISAN INI ADALAH GAMBARAN PROSES BERPIKIR KU
BARISAN DAN DERET.
Teori Bilangan Bulat.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Matematika Sekolah II B A R I S A N D A N D E R E T.
Algoritma rekursif dan relasi rekurensi
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
Denny Agustiawan JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK ASIA MALANG
PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Persamaan Kuadrat Menyelesaikan Persamaan Kuadrat : memfaktorkan,
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Suku Banyak Matematika SMA Kelas XI Semester 2 Oleh : Mazhend
Teori Bilangan Bulat.
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
induksi matematika Oleh: Sri Supatmi,S.Kom
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
KULIAH 5 BUNGA MAJEMUK.
Ekonomi Teknik Ekuivalensi.
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
03 SESI 3 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
4.Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesai an masalah
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
PENDAHULUAN.
PERTEMUAN X Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
DERET & PENERAPANNYA Jaka Wijaya Kusuma M.Pd Matematika Ekonomi.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
(Bunga tunggal dan majemuk)
PENERAPAN KONSEP BARISAN DAN DERET
Algoritma Rekursif Alpro-2.
TEORI BILANGAN INDUKSI MATEMATIKA
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
BARISAN ARITMATIKA.
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Barisan dan Deret.
DERET.
Dasar-Dasar Pemrograman
C. Aturan Kombinasi. C. Aturan Kombinasi Rumus Kombinasi.
SMK/MAK Kelas X Semester 1
Garis Waktu Mohammad Habibi, SE., M.Si. Pertemuan ke-4 STAI An Najah Indonesia Mandiri SIDOARJO 2019.
Transcript presentasi:

MATEMATIKA DISKRIT KELOMPOK 8: Gina Putri Lestari (112070027) 2j “Relasi Berulang” KELOMPOK 8: Gina Putri Lestari (112070027) 2j Ivon Griani (112070021) 2i Dian Purwati (112070254) 2i Yunisa Prihartinah (112070054) 2i

Pengertian Relasi Berulang Relasi berulang merupakan sebuah barisan dengan memberikan nilai ke-n yang dikaitkan dengan suku-suku sebelumnya. Relasi rekursif sering juga disebut relasi berulang. Sebuah relasi berulang untuk barisan a0, a1, ... merupakan sebuah persamaan yang mengaitkan an dengan a0, a1, ..., an−1. Syarat awal untuk barisan a0, a1, ... adalah nilai-nilai yang diberikan secara eksplisit pada beberapa suku dari barisan tersebut

Contoh 1 Seseorang mendepositokan uang sebesar Rp. 1.000.000,- pada sebuah bank dengan bunga majemuk 12% per tahun. Jika An menyatakan jumlah uang pada akhir tahun ke-n, carilah sebuah relasi berulang dan syarat awal yang mendefinisikan barisan An! Modal = Rp. 1.000.000,- Bunga = 12% = 0,12 A0 = 1.000.000 A1 = A0 + 0,12A0 A1 = 1,12A0 A2 = A1 + 0,12 A1 A2 = 1,12(1,12 A0) A3 = A2 + 0,12 A2 A3 = 1,12 A2 A3 = 1,12{(1,12)2 A0} An = (1,12)n A0 → Syarat awal (rumus eksplisit)

Penyelesaian Relasi Berulang Menyelesaikan relasi berulang yang melibatkan barisan a0, a1, ... sama halnya dengan mencari sebuah rumus eksplisit untuk bentuk umum an. Pada bagian ini kita hanya akan membahas penyelesaian relasi berulang dengan menggunakan metode iterasi. Untuk menyelesaikan relasi berulang dengan metode iterasi ini, kita menuliskan bentuk ke-n, yaitu an dalam bentuk-bentuk suku sebelumnya, yaitu an−1, an−2, ..., a0. Kemudian secara berurutan kita gunakan relasi berulang untuk menempatkan setiap an−1, ... dengan ketentuan pendahulunya. Kita lakukan terus sampai sebuah rumus eksplisit diperoleh.

Contoh 2 Selesaikan relasi berulang an = an−1 + 4, n ¸ 1 dengan syarat awal a0 = 3! Dengan mengganti n dengan n − 1 pada rumus diatas, kita peroleh an−1 = an−2 + 4 Sehingga an = an−1 + 4 = (an−2 + 4) + 4 = ((an−3 + 4) + 4) + 4 ... = a0 + n × 4 Karena a0 = 3, maka kita peroleh an = 3 + 4n

TEOREMA Misalkan bahwa relasi berulang dengan koefisien konstanta an = C1 an-1 + C2 an-2 + ... + Ck an-k ; n ≥ k, memiliki akar-akar karakteristik r1, r2, rk yang berlainan. Maka jika r1, r2, ... rk adalah konstanta setiap kombinasi linear dalam bentuk an = m1r1n + m2r2n + ... + mkrkn

fn - 5fn-1 + 6fn-2 = 0 dibagi rn-2 rn - 5rn-1 + 6rn-2 = 0 Contoh 3 Tentukan penyelesaian umum dari fn - 5fn-1 + 6fn-2 = 0 dengan syarat awal f1 = 2 ; f2 = 3 fn - 5fn-1 + 6fn-2 = 0 dibagi rn-2 rn - 5rn-1 + 6rn-2 = 0 r2 – 5r + 6 = 0 (r – 3) (r – 2) = 0 r1 = 3 , r2 = 2 fn = m1r1n + m2r2n fn = m1 (3)n + m2 (2)n syarat awal f1 = 1 dan f2 = 3 f1 = m1 (3)1 + m2 (2)1 2 = 3m1 + 2m2 ... (1) f2 = m1 (3)2 + m2 (2)2 3 = 9m1 + 4m2 ... (2)

Eliminasikan persamaan (1) dan (2) 3m1 + 2m2 = 2 x 2 6m1 + 4m2 = 4 9m1 + 4m2 = 3 x 1 9m1 + 4m2 = 3 -3m1 = 1 m1 = substitusikan m1 = ke persamaan (1) 3m1 + 2m2 = 2 3( ) + 2m2 = 2 -1 + 2m2 = 2 2m2 = 3 m2 = Maka penyelesaian umumnya adalah fn = (3)n + (2)n

Aplikasi Relasi berulang dalam kehidupan sehari-hari Aplikasi relasi berulang dalam kehidupan sehari-hari, sangat membantu kita dalam memecahkan berbagai masalah dan mempermudah untuk menemukan solusinya. Misalnya untuk menghitung jumlah uang yang di depositokan ke bank dengan jumlah bunga majemuk tiap bulan dalam jangka waktu tertentu, kita bisa mengetahui jumlah uang beberapa bulan/tahun yang akan datang dengan menggunakan relasi berulang. Misalnya Masalah kombinatorial dapat dimodelkan dengan relasi berulang. Dalam menaiki anak tangga,ada dua pilihan yaitu satu atau dua anak tangga sekaligus.Ada berapa cara untuk sampai ke anak tangga ke- n?

Dengan mengaplikasikan rumus relasi berulang kita tidak perlu mempraktikannya, untuk menemukan banyaknya cara menaiki anak tangga tersebut. Dengan mengaplikasikan rumus relasi berulang kita bisa menemukan jawaban yang relatif lebih cepat dan efektif.   Aplikasi relasi berulang dalam computer misalnya Bilangan Fibonacci Relasi berulangnya : fn = fn-1 fn-2 dimana n >= 2 dan f0 = 1 dan f1 = 1 Bilangan Fibonacci sering muncul dalam berbagai masalah kombinatorial seperti pada algoritma Euclid untuk menghitung Greatest Common Divisor dari dua integer a dan b. Aplikasi relasi berulang sangat memberi manfaat dalam dunia computer, terutama dalam pemrograman misalnya untuk membuat database.

Nilai-nilai Sikap yang Terkandung dalam Relasi Berulang Nilai yang terkandung dalam pembelajaran tentang relasi berulang yaitu pada saat kita mengerjakan soal tentang relasi berulang harus dengan teliti, tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal relasi berulang

TERIMA KASIH