BAB VII INTEGRAL TAK TENTU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTEGRAL TAK TENTU (ANTI DERIVATIF)
Advertisements

INTEGRAL TAK TENTU ANTI TURUNAN DAN INTEGRAL TAK TENTU
Teknik Pengintegralan
Bilangan Real ® Bil. Rasional (Q)
Integral tak tentu Kelas XII - IPS.
Kalkulus Teknik Informatika
INTEGRAL LIPAT DUA: Bentuk Umum :
Kalkulus Teknik Informatika
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
HITUNG INTEGRAL Hitung integral Bahan Ajar 3 SK dan KD Indikator
INTEGRAL Sri Nurmi Lubis, S.Si.
Adam Vrileuis, dimas h. marutha, dimas p.
Selamat Datang & Selamat Memahami
INTEGRAL TAK TENTU.
TUGAS MATEMATIKA EKONOMI Kelompok VIII
MODUL VII METODE INTEGRASI
METODE INTEGRASI.
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
7. INDUKSI MATEMATIKA.
Prof.Dr.Ir.SRI REDJEKI MT
KALKULUS 2 TEKNIK INTEGRASI.
6. Persamaan Diferensial Tidak Eksak
PERSAMAAN DIFFRENSIAL
6. INTEGRAL.
. Integral Parsial   Jika u dan v merupakan fungsi dapat diturunkan terhadap x maka .d(uv) = u dv +v du .u dv = d(uv) – v du Integral dengan bentuk ini.
BAB VII INTEGRAL TAK TENTU.
TRANSFORMASI LAPLACE Yulvi Zaika.
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
INTEGRAL TAK TENTU.
INTEGRAL TAK TENTU INTEGRASI FUNGSI PECAH
ALJABAR.
BAB III FUNGSI.
MATEMATIKA KELAS XII SEMESTER GANJIL
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU INTEGRAL TERTENTU.
Pengintegralan Parsial
BAB VII INTEGRAL TAK TENTU.
Integral Integral Tak-Tentu Substitusi Integral Tentu Sebagai Jumlah
6. INTEGRAL.
9. TEKNIK PENGINTEGRALAN
Riri Irawati, M.Kom Kalkulus I – 3 sks
Pembelajaran M a t e m a t i k a .... MATEMATIKA SMU
IR. Tony hartono bagio, mt, mm
Adakah yang masih ingat ini gambar apa ?
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
Integral Kania Evita Dewi.
PERTEMUAN 6 MATEMATIKA DASAR
PEMBAHASAN LATIHAN SOAL
Pengintegralan Fungsi Rasional Memakai Pecahan Parsial
Persamaan Diferensial (PD)
Integral dan Penerpannya
Teknik Pengintegralan
Pertemuan 13 INTEGRAL.
Pertemuan 13 INTEGRAL.
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu Oleh : Kholilah
Persamaan Trigonometri Sederhana
Integral Subsitusi Trigonometri
Motivasi Apa anda juga ingin seperti orang ini Berusaha mendapatkan
INTEGRAL DENGAN MENGGUNAKAN SUBSTITUSI Bila integral tak tentu tidak dapat langsung diintegralkan dng menggunakan rumus-rumus yang telah dibicarakan.
Integral Tak Tentu INTEGRAL TAK TENTU TRIGONOMETRI SUBTITUSI PARSIAL
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu. Pengertian Integral Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) merupakan antiturunan.
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
KALKULUS II TEKNIK INTEGRASI
Peta Konsep. Peta Konsep E. Grafik Fungsi Trigonometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel.
KALKULUS II TEKNIK INTEGRASI
Integral Tak Tentu dan Integral Tertentu
INTEGRAL (Integral Tertentu)
Transcript presentasi:

BAB VII INTEGRAL TAK TENTU

7.3 Integrasi dengan substitusi Rumus-rumus integral tak tentu yang telah dijelaskan pada pasal 7.2 hanya dapat digunakan untuk mengevaluasi integral- integral dari fungsi yang sederhana saja. Sehingga tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi integral seperti ∫ dx atau ∫sin3x dx. Pada pasal ini kita akan menggunakan metode untuk mngubah variabel dari integran agar menjadi bentuk standar. Dari rumus terdahulu telah diketahui bahwa, Jika h(x) adalah fungsi komposisi Fo g maka h(x) = F(g(x)). Sehingga,

(*) Jika u = g(x)  du = g’(x)dx (**) Substitusi (*) ke (**) didapat,

Contoh 7.4 Penyelesaian Misal u = 1–2x  du = –2 dx Contoh 7.5 Penyelesaian Misal u = x2 – 1  du = 2x dx

7.4 Integrasi bagian demi bagian (Integration by parts) Dalam mengevaluasi integral sering kali kita menjumpai integran dalam bentuk perkalian fungsi-fungsi. Salah satu teknik untuk mengevalusai integral tersebut adalah dengan menggunakan teknik integrasi bagian demi bagian atau sering juga digunakan istilah integral parsial. Pada saat kita mempelajari turunan, kita telah mengetahui bahwa, Misal u = g(x) dan v = h(x)

Persamaan 7.3 digunakan untuk menyelesaikan integral bagian demi bagian atau integral parsial. Dalam membuat permisalan u, biasanya kita tentukan prioritas- prioritas agar penyelesaian menjadi lebih sederhana. Prioritas tersebut adalah sebagai berikut. i) ln x ii) xn  n = bilangan bulat positif iii) ekx

Contoh 7.6 Penyelesaian Misal u = x  du = dx v = ex  dv = ex Contoh 7.7 Penyelesaian Misal u = ln2x dv= (x-1)dx

Contoh 7.8 Penyelesaian Misal u = x2 dv = sinx dx du = 2x dx v = –cosx

Misal u = 2x dv = cosx dx du = 2 dx v= sin x = 2x sinx + 2 cosx +C (**) Substitusi (**) ke (*) didapat

Contoh 7.9 Penyelesaian : Misal u = ex dv = cosx dx du = ex dx v = sinx Misal u = ex dv = sinx dx du = ex dx v = –cos x

Substitusi (**) ke (*) didapat,

7.5. Integrasi fungsi pecah Fungsi pecah adalah fungsi rasional yang mempunyai bentuk P(x)/Q(x), dimana P(x) dan Q(x) adalah polinomial dan Q(x)  0. Dalam bentuk rumus fungsi pecah dapat ditulis dalam bentuk, Jika ∫f(x)dx tidak dapat diselesaikan dgn metode substitusi, maka gunakan metode pecahan parsial. Langkah-langkah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 1. Periksa derajad P(x) dan Q(x). Jika derajad P(x) lebih besar dari derajad Q(x) maka cari hasil bagi P(x)/Q(x). Jika derajad P(x) lebih kecil dari Q(x) maka langsung ke nomor 2.

2. Faktorkan Q(x) a. Untuk faktor axn pecahan parsialnya ditulis dalam bentuk, b. Untuk faktor (ax+b)n pecahan parsialnya adalah, c. Untuk faktor (ax2+bx+c)n pecahan parsialnya adalah, Koeffisien-koeffisien A1 , A2 , A3 , … , An dapat diganti dengan A, B, C dst.

Contoh 7.10 Penyelesaian Karena derajad P(x) lebih kecil dari derajad Q(x) maka faktorkan Q(x).

Untuk menentukan nilai A, B, dan C, bandingkan pembilang pada (**) dengan pembilang pada soal, sehingga didapat, A+B+C = 1 –A+2B-3C = 5 –6A = –12 Tiga pers. tersebut menghasilkan A = 2 ; B = 4/5 ; C = –9/5 Dengan memasukkan harga A, B dan C ke (*) maka didapat,

Contoh 7.11 Selesaikan Penyelesaian Karena derajad P(x) lebih tinggi dari derajad Q(x) maka lakukan pembagian. x3 + 6x2 + 5x – 12 x4 + 7x3 + 12x2 – 10x – 7 x + 1 x4 + 6x3 + 5x2 – 12x x3 + 7x2 + 2x – 7 x2 – 3x + 5