STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Acuan Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan Sebagaimana Tertuang Dalam Pasal 6 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan.
Advertisements

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN Ir. Yustina Tri Handayani
Kusnandar, Pustekkom Diklat Konvensional vs DJJ AspekDiklat KonvensionalDiklat Jarak Jauh Tempat dan waktu Belajar Terpusat di tempat.
PELATIHAN DASAR METODOLOGI BAGI PELATIH DAN TENAGA KEPELATIHAN
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
Analisis Standar Proses
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah.
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN RPS DAN SAP
KEBIJAKNAN PELATIHAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL
PUSBANGTENDIK bersama Component 2 – SSQ AEPI
Strategi Menghadapi Sertifikasi Guru 2010 Jakarta, 9 November 2009.
ANALISIS BUKU GURU dan SISWA (Mata Pelajaran Program Keahlian SMK)
PELATIHAN PONED & APN PUSDIKLAT APARATUR.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) Oleh
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR
SEMINAR SAP DAN GBPP PHP-PTS INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA
RENCANA PELATIHAN KESEHATAN HAJI PUSDIKLAT APARATUR 2012
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RANCANG BANGUN PROGRAM DIKLAT
PENGEMBANGAN KURIKULUM PPG KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Racangan/program PEMBELAJARAN
Hubungan Pengembang Teknologi Pembelajaran dengan P E N D I D I K
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Racangan/program PEMBELAJARAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
PETUNJUK TEKNIS PENGENALAN KOMPETENSI GURU PRODUKTIF (ON-1) & PENGUATAN PENGALAMAN LAPANGAN (ON-2) Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik.
KERANGKA ACUAN PELATIHAN
Pembekalan Admin Guru Pembelajar
Petunjuk Teknis Pelaksanaan GP TM Waktu: 2 JP
KONTRAK PERKULIAHAN.
MODUL PEMBIMBING Modul terdiri dari: Pendahuluan PIGP
Petunjuk Teknis Pelaksanaan GP moda Daring Waktu: 2 JP
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
menuju pembelajaran profesional
Kegiatan 6b Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul GP Waktu: 14 JP
Kegiatan 7a Strategi Fasilitasi Moda Tatap Muka
PANDUAN VISITASI Materi VI Disampaikan pada :
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
WORKSHOP DAN PEER TEACHING
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PELATIHAN ASESOR SEKOLAH/MADRASAH
Analisis Standar Proses
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
Kegiatan 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Waktu: 6 JP.
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK.
Peran Admin dalam Sistem DJJ online Tenaga Teknis Keagamaan
Analisis Standar Proses
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
STANDAR PROSES Permen No.22 Th
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Sistem Belajar Jarak Jauh: Penerapannya di Universitas Terbuka
PENGUATAN MATERI-MATERI ESSENSIAL
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
PERANCANGAN BINTEK & PELATIHAN KTSP SMP
KEBIJAKAN PELATIHAN PRIORITAS BAGI POLTEKKES
Analisis Standar Proses
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
(Satuan Acara Pemelajaran)
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
Transcript presentasi:

STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN BAB I LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN KESEHATAN VISI & MISI KEMENKES PELATIHAN APARATUR KESEHATAN

TUJUAN: Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan di bidang kesehatan

RUANG LINGKUP Kurikulum: a. TOT Umum & Substansi peserta memiliki kompetensi substansi yang sama & substansi yang berbeda b. Pelatihan Kepemimpinan c. Pelatihan Fungsional d. Pelatihan Teknis Penerapan Kurikulum Proses Pengesahan Kurikulum

MANFAAT STANDAR Penyeleng gara Acuan dalam menyelenggarakan pelatihan bidang kesehatan Tim Akreditasi pelt Acuan dalam memfaslitasi penyelenggaraan pelatihan & penilaian dokumen akreditasi pelatihan

JENIS & MODEL PENDEKATAN BAB II JENIS & MODEL PENDEKATAN PELATIHAN

Teknis Administrasi Umum JENIS PELATIHAN PRAJABATAN DALAM JABATAN Teknis Substansi Teknis Administrasi Umum KEPEMIMPINAN: Pim IV, III, II, I Permenkes: 971/2009 TEKNIS: Profesi Kesehatan Upaya Kesehatan Manajemen Kes. Penunjang Fungsional FUNGSIONAL: Jabfung Kes. Jabfung Non Kes.

MODEL PENDEKATAN PELATIHAN Pelatihan klasikal Pelatihan NON klasikal Pelatihan klasikal & non klasikal Jenis: TOT (umum & substansi) Pelatihan Kepemimpinan Fungsional Teknis Jenis: Pelatihan Jarak Jauh Pelatihan Kalakarya Jenis: Pelatihan sandwich

STANDAR PENYELENGGARAAN BAB III STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN

JUDUL KURIKULUM PELATIHAN STANDAR KURIKULUM JUDUL KURIKULUM PELATIHAN A. PENDAHULUAN Latar belakang Filosofi pelatihan B. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI C. TUJUAN PELATIHAN Tujuan Umum Tujuan Khusus D. PESERTA, PELATIH, PENYELENGGARA E. STRUKTUR PROGRAM F. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN GBPP EVALUASI I. SERTIFIKAT

PELATIHAN KLASIKAL TOT Umum dan Substansi Nama & jenis Pelatihan Bagian dari Kurikulum Model TOT TOT Umum TOT Substansi Peserta memiliki kompetensi substansi berbeda Peserta memiliki kompetensi substansi yg sama 1 2 3 4 1. Peran, fungsi & kompetensi Didasarkan pd kompetensi melatih Didasarkan pada kompetensi teknis & melatih 2. Tujuan pelatihan 3. Peserta Kriteria peserta bukan widyaiswara Kriteria peserta memiliki latar belakang kompetensi teknis yang berbeda. Kriteria peserta memiliki latar belakang kompetensi teknis yang sama.

Materi inti hanya materi Teknik Melatih, yang terdiri dari: 1 2 3 4 5 4. Struktur program Materi inti hanya materi Teknik Melatih, yang terdiri dari: Pembelajaran Orang Dewasa (POD) Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Metode pembelajaran Media dan alat bantu pembelajaran Penciptaan iklim pembelajaran Teknik presentasi efektif Evaluasi pembelajaran Materi inti terdiri dari materi substansi teknis dan materi Teknik Melatih. Materi Teknik Melatih terdiri dari: POD SAP Metode, media dan alat bantu Proporsi materi Materi substansi teknis lebih besar dari materi teknik melatih Materi substansi teknis lebih kecil dari materi teknik melatih Jumlah jpl untuk Teknik Melatih minimal 12 jpl, dengan rincian: Teori = 3 jpl Penugasan penyusunan SAP = 2 jpl Microteaching = 7 jpl Jumlah jpl untuk Teknik Melatih minimal 18 jpl, dengan rincian: Teori = 5 jpl Penugasan = 6 jpl

1 2 3 4 5 5. Evaluasi Selain pre dan post test, microteaching dievaluasi dengan menggunakan check list

Jenis Pelatihan Teknis Kalakarya Terstruktur PELATIHAN NON KLASIKAL Bagian dari kurikulum Jenis Pelatihan Teknis PJJ Kalakarya Terstruktur 1 2 3 1. Peserta Kriteria khusus: mampu mengoperasikan komputer terutama program Microsoft Office dan menggunakan internet (dibuktikan dengan pernyataan pimpinan) Jumlah peserta tiap angkatan antara 50 – 100 orang, dengan ratio tutor : peserta = 1 : 5. Berasal dari intern unit kerja tersebut yang memiliki tugas yang sama, individu atau tim Jumlah peserta dengan ratio pelatih/fasilitator : peserta = 1 : 5.

1 2 3 4. Struktur program Kolom pada struktur program terdiri dari Nomor, Materi, Aktivitas belajar. Aktivitas belajar dibagi 3 kolom yaitu Belajar Mandiri (BM), Tutorial (T), Penugasan (P) Lama PJJ dibatasi dengan waktu yang terjadwal Lama pelatihan minimal 30 jpl Materi inti yang diberikan sesuai dengan hasil TNA dan kebutuhan organisasi.

5. GBPP Menggunakan RBPP, yang terdiri dari: Nomor Judul materi Tujuan Elemen kompetensi Kriteria unjuk kerja Indikator unjuk kerja Topik/pokok bahasan Metode Media pembelajaran Saluran komunikasi Bukti Referensi GBPP sama dengan pelatihan klasikal Metode yang digunakan yaitu belajar mandiri, tutorial, dan tes akhir. Tutorial dilakukan dengan metode tanya jawab, dikusi kasus, latihan. Metode yang digunakan yaitu coaching, demonstrasi, simulasi dan praktik langsung di tempat bekerja

1 2 3 Media dalam proses pembelajaran PJJ terbagi menjadi: Proses pembelajaran on line sistem yang memanfaatkan media website dengan menggunakan learning media service (LMS) tertentu, tatap muka dikelas hanya dilakukan saat pembekalan dan tutorial dilakukan melalui media elektronik. Proses pembelajaran semi online sistem dilakukan dengan melalui media elektronik dan tutorial dilakukan secara langsung. Media lebih difokuskan pada lembar kerja.

5. Evaluasi Penugasan, test pokok bahasan/materi dan ujian komprehensif Berupa hasil penugasan yang diberikan oleh pembimbing/pelatih. Penilaian dilakukan dengan pengamatan dengan menggunakan check list dan wawancara. Evaluasi juga dilakukan 1 – 3 bulan setelah mengikuti kalakarya.

6. Sertifikat Standar penilaian: Sertifikat dapat diberikan kepada peserta apabila mengikuti PJJ dengan penuh Standar kelulusan: Nilai kelulusan didasarkan pada penyelesaian tugas, ujian substansi, dan ujian komprehensif, dengan persentase yang ditentukan sesuai dengan kompetensi Sertifikat dapat diberikan kepada peserta apabila: Mengikuti kalakarya dengan penuh Dapat melakukan keterampilan yang sesuai dengan standar.

Jenis Pelatihan Teknis GABUNGAN KLASIKAL DAN NON KLASIKAL Bagian dari kurikulum Jenis Pelatihan Teknis 1 2 1. Peserta Telah mengikuti pelatihan substansi teknis Pengalaman kerja disesuaikan dengan kebutuhan. Komitmen dari pimpinan untuk tetap menugaskan peserta dalam waktu minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan. Peserta bersedia melaksanakan tugas sesuai dengan penugasan dari pimpinan. 2. Pelatih Pelatih berperan sebagai pelatih dan tutor. Saat berperan sebagai tutor, proses pembelajaran dilakukan dalam waktu yang disepakati.

1 2 3. Struktur program Materi dan jumlah jam pelatihan digabung dari seluruh proses pembelajaran baik di kelas maupun di tempat kerja. Kolom penugasan terbagi 2 yaitu penugasan di kelas sebelum ke lapangan dan penugasan di kelas setelah dari lapangan. Alokasi waktu pelatihan membutuhkan waktu yang lama sesuai dengan tujuan pelatihan. 4. GBPP Waktu disesuaikan dengan struktur program Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) mencakup tujuan akhir setelah kembali dari lapangan

5. Evaluasi Selain pre dan post test, evaluasi juga dilakukan melalui penugasan, test materi dan ujian komprehensif. 6. Sertifikat Standar penilaian: sertifikat dapat diberikan kepada peserta apabila mengikuti pelatihan dengan penuh (kelas dan lapangan).

STANDAR PROSES PELATIHAN (PENERAPAN KURIKULUM) PELATIHAN KLASIKAL: ------ TOT TOT Umum TOT Substansi Peserta yang memiliki kompetensi substansi yang berbeda Peserta yang memiliki kompetensi substansi yang sama Sebelum microteaching diawali dengan pembekalan yang berhubungan dengan teknik melatih Proses penyampaian materi inti : pembekalan yang berhubungan dengan substansi teknis, microteaching. Proses penyampaian materi inti: teori materi teknik melatih, penyampaian substansi teknis dalam bentuk review atau bedah buku, microteaching terkait materi teknis yang tertulis di dalam struktur program.

Proses microteaching: Perbandingan pelatih : peserta = 1 : 10 Prosesnya pada tahap persiapan peserta membuat SAP yang akan dijadikan acuan pada saat microteaching Setiap peserta diberikan kesempatan untuk microteaching dengan waktu minimal 30 menit, dengan rincian: Presentasi = 15 menit Feedback dari audience = 10 menit Feedback dari pelatih = 5 menit

PROSES PELATIHAN JARAK JAUH

PROSES PELATIHAN KALAKARYA TERSTRUKTUR Pembekalan tentang proses pembelajaran. Penyampaian materi oleh fasilitator dengan metode membaca atau presentasi. Proses pembelajaran mandiri dengan pendampingan fasilitator. Dalam pendampingan, fasilitator mengamati apa yang dikerjakan peserta dan kesulitan yang dihadapi. Diakhiri dengan evaluasi berdasarkan pengamatan dengan menggunakan check list dan wawancara.

PELATIHAN BERLAPIS (SANDWICH) Model 1: Tempat kerja masing-masing peserta Kelas Kelas Model 2: Magang/praktik lapangan di tempat kerja yang ditentukan Kelas Kelas

Model 3: Penugasan lapangan Pembekalan Kelas Kelas

TERIMA KASIH