A. Makna Anak Didik dan Hakikatnya Anak didik adalah anak (manusia terdidik) yang sedang belajar, berguru dan bersekolah. Dalam terminologi (istilah) lain.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MU’JIZAT AL-QURAN.
Advertisements

Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
RAHASIA KEHIDUPAN Seorang anak bertanya kepada ibunya:
KONSEP UTAMA DALAM PSIKOLOGI ISLAMi
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Manusia dan Agama.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Pertemuan Kedua Manusia dan Agama
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
Agama Islam Pertemuan ke-3.
Teori-Teori Pendidikan Klasik
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
Manusia dan Agama.
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan.
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
AGAMA Agama merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan.
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
Metode memahami islam Oleh: Sayan Suryana, S.Sos.M.M. FH. Unsika.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
ETIKA KEPERAWATAN ETIKA umum.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
IMAN KEPADA QADA & QADAR
PENDIDIK DALAM ISLAM A. PENGERTIAN
Oleh IDRUS : NORMALIANA :
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Peran Pendidikan Keluarga Muslim dalam Membentuk Karakter Anak
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
DEFINISI HAKIKAT DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Filsafat Ketuhanan Muhammad Noor, M.H.I.
KONSEP JENDER DALAM ISLAM
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (DOSEN: PURWANI PUJI UTAMI, M.Pd)
Karakteristik Dakwah Kampus
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
HADITS IJTIMA’I.
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Aliran Perkembangan Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KONSEP TUHAN MANUSIA & ALAM
KEGIATAN BELAJAR 2. HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
KONSEP DASAR AJARAN ISLAM
Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
KONSEP WAHYU DAN NABI DALAM ISLAM
TEORI BELAJAR Teori belajar  Ilmu yang membahas dasar psikologis dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar  Pengembangan potensi kognitif, afektif dan.
ALIRAN-ALIRAN POKOK PENDIDIKAN Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb..
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Islam Juga untuk Anak-anak
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
(E 11) اَلتَّوَازُنُ.
Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Modul ke: Fakultas Program Studi Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Islam Dian Febrianingsih, M.S.I 08 PSIKOLOGI Psikologi.
Transcript presentasi:

A. Makna Anak Didik dan Hakikatnya Anak didik adalah anak (manusia terdidik) yang sedang belajar, berguru dan bersekolah. Dalam terminologi (istilah) lain disebut pelajaran atau murid. Kata murid (orang yang mau) berasal dari kata Arab (Arada-yuridu-iradah). Sekalipun istilah murid berasal dari bahasa arab, ia tidak lazim digunakan di dunia pesantren yang notabennya lembaga pendidikan Islam. Istilah murid sebagai pedanan istilah pelajar atau anak didik hanya digunakan di negara-negara yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Melayu, seperti Indonesia dan Malaysia. Dalam "Teacher Effectivenness Training", Thomas Gordon menyatakan bahwa murid pada tingkat manapun adalah manusia, mereka punya banyak kesamaan dari pada perbedaan. Oleh sebab itu, guru yang efektif dapat mendasarkan saat mengajar atas teori "hubungan antar manusia". Semua anak patah semangat bila direndahkan. Semua anak akan bereaksi bila guru menggunakan kekerasan, karena punya harga diri, melindungi diri, rasa putus asa dll. Sering sekolah tidak memandang anak sebagai "suatu kesatuan pribadi yang utuh", melainkan atas dasar kelebihan dan kekurangan, seperti anak ini genius, rajin dll. Atau anak ini bodoh, berbudaya rendah, dll. Pandangan yang salah ini telah diteliti yang hasilnya menunjukkan bahwa anak yang mendapat cap "bodoh" bukan semata-mata disebabkan oleh anaknya sendiri tetapi terutama adalah karena kekeliruan "harapan" guru. Artinya, guru berasumsi keliru terhadap kemampuan anak yang sesungguhnya. B. Potensi Anak: Baik (fitri) dan Buruk (dhaif) 1. Potensi Anak Yang Baik (Fitri) Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman yang artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan hanif (lurus) kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ar-Rum/30: 30), dalam hadis shahih dijelaskan yang maksudnya: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tabiat atau potensi yang suci dan baik), hingga lisannya mampu berbicara dengan jelas, maka kedua orang tua (alam sekitar) Nya- lah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi (H.R. Muslim, Abu Ya'la, Tabrani, dan Baihaqi). Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa setiap anak (manusia) sejak semula (lahir) telah membawa "potensi naik" (fitri) yang harus "dikembangkan". Potensi baik itu merupakan faktor internal atau eksogen (ajar). Prinsip ini sejalan dengan aliran Konvergensi William Stren (1971- 1930), yaitu suatu aliran yang menggabungkan antara aliran Empirisme John Locke (1632-1704) dengan aliran Nativisme Arthur Shopenhauer (1768-1860). Yakni menggabungkan kegiatan

pendidikan yang menjadi tanggung jawab pendidik dan anak didik secara terpadu serta mengindahkan potensi anak. Fitrah tidak sama dengan teori tabularasa John Locke, sebab menurut teori ini, anak dilahirkan dalam keadaan kosong, putih bersih yang siap diisi/ditulis oleh ajaran-ajaran. Akan tetapi, menurut konsep fitrah setiap anak yang lahir telah membawa potensi yang berupa daya-daya. Potensi aktual bila diberi pendidikan (pengembangan, pembinaan, dan bimbingan). Fitrah itu bagaikan emas atau minyak yang ada dalam perut bumi, tidak berguna bila tidak digali/diolah untuk kepentingan manusia. Menurut Ibnu Taimiyah (661-728 H), dasar ilmu pengetahuan manusia adalah fitrahnya, dengan fitrah itu manusia dapat mengetahui baik-buruk, benar-salah. Itu epistemologi ilmu fersi Ibnu Taimiyah yang sejalan dengan epistemologinya Abu Ja'far Muhammad Ibnu Ali Ibnu Husein Babwayh Al-Qummi (w. 381 H). Al-Qummi dengan mengutip beberapa hadits, menyimpulkan bahwa pengetahuan manusia tentang Tuhan diperoleh melalui fitrahnya. Dua hadits di atas (foot note 14 dan 15) memberikan isyarat kuat bahwa pendidikan dalam keluarga (informal) punya peran besar dalam mempengaruhi potensi anak yang fitri. 1. Potensi Anak yang lemah (dha'if) Meskipun anak/manusia itu berpotensi Fitri (baik), namun juga bersifat lemah dan terbatas, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an yang artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepada kamu, dan manusia diciptakan bersifat lemah" (An-Nisa'/4:28). Kelemahan itu bukan merupakan kebodohan atau kejahatan, akan tetapi merupakan pintu masuknya kebodohan/kejahatan tersebut. Maka untuk membuat fitrah (potensi baik dan benar) itu aktual, anak manusia tidak boleh tidak harus mencari pendidikan dalam arti luas (bimbingan, pengarahan, pengembangan dan lain-lain); artinya setiap anak manusia yang ingin mengaktualisasikan fitrahnya harus menyertakan orang lain dan Tuhan (do'a dll). Perintah mengikuti ajaran agama Hanif (al-Rum/30: 30) merupakan fitrah manusia, sebab manusia itu dha'if, agama tauhid, menurut ayat itu, adalah fitrah juga. "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang- orang yang berserah diri" (Yunus/10:90) sayang terlambat. Sebaliknya, agama yang tidak fitrah akan ditinggalkan pemeluknya, baik cepat maupun lambat.