KONSEP BIAYA DWI PURNOMO, M.T..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IX. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Advertisements

BIAYA PRODUKSI.
KONSEP BIAYA Kemampuan berkompetisi suatu perusahaan :
Pasar Persaingan Sempurna
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
ANALISA BREAK EVENT POINT
ASPEK – ASPEK KEUANGAN PROYEK
Metode Deret Seragam (A)
MACAM PASAR Tataniaga Pertanian
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Biaya Produksi.
BIAYA PRODUKSI kelompok 3.
BIAYA PRODUKSI ( COST OF PRODUCT ).
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
BIAYA PRODUKSI.
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
B E P TITIK PULANG POKOK.
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
Struktur Pasar Persaingan Sempurna
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Harga (Price) Jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk. Nilai yang disebutkan dalam Rp atau satuan.
ANGGARAN PERUSAHAAN BUDI SULISTYO.
Pengantar Ilmu Ekonomi
MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Aspek Keuangan dalam Business Plan
Materi Perkuliahan.
Sumber : Dionysia Kowanda
Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
MANAJEMEN FARMASI Break Even Point (BEP)
Sumber : Dionysia Kowanda
PERILAKU BIAYA.
ANALISIS BREAK EVEN POINT
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
ANALISIS & ESTIMASI BIAYA
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
BIAYA PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Biaya Produksi.
PRODUKSI DAN BIAYA.
BIAYA PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI & HARGA.
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Konsep Biaya: 1. Pengertian Konsep Biaya 2. Jenis Biaya 3. Struktur Biaya 4. Manfaat 5. Tujuan Studi Ekonomi.
BREAK EVEN POINT ANALYSIS
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
STRUKTUR PASAR Struktur pasar merupakan penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti: jenis barang yang dihasilkan,
perencanaan laba: ANALISIS BIAYA – TITIK IMPAS (BEP)
KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Anggaran Variabel 7th Lecture.
Biaya Produksi.
Pendahuluan Faktor-faktor penyebab ketidakpastian:
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
PENYUSUNAN CASH FLOW DAN LAPORAN LABA/RUGI. CASH FLOW.
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
ANGGARAN INDUK.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
Penggunaan Sistim Informasi Akuntansi Untuk Perencanaan Laba.
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Biaya Produksi Oleh : Maria Dewi Ratna Simanjuntak ( ) Rizky Mawarni Pulungan ( ) Pasca Sarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.
Transcript presentasi:

KONSEP BIAYA DWI PURNOMO, M.T.

KONSEP BIAYA Dinilai dengan Uang BIAYA: AKIBAT YANG TIMBUL DALAM MENCAPAI TUJUAN TERTENTU HARGA TUKAR DARI PENGORBANAN YANG DILAKUKAN PENGORBANAN ATAU PEMBEBANAN Dinilai dengan Uang

BUAT APA SEEEHHH? BIAYA = ONGKOS JUMLAH YANG DIBAYARKAN UNTUK SESUATU / HARGA PASAR YANG WAJAR DARI SESUATU YANG DIBERIKAN SEBAGAI PENGGANTI DARI SESUATU YANG DIETRIMA PENGUKURAN KEUNTUNGAN PERIODIK BUAT APA SEEEHHH? PENGENDALIAN ONGKOS PERENCANAAN KEUNTUNGAN PENETAPAN AHRGA JUAL DATA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SIFAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUK KLASIFIKASI BIAYA SIFAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUK JUMLAH SATUAN PRODUK DAN TINGKAT KEGIATAN BIAYA PRODUKSI KOMERSIAL OPERASIONAL / OVERHEAD COST B. PEMASARAN B. ADMINISTRASI BIAYA PRIMER B. BAHAN LANSUNG B. BURUH LANGSUNG BIAYA TAK LANGSUNG BAHAN TAK LANGSUNG BURUH TAK LANGSUNG B. TAKLANGSUNG LAINNYA

Konsep biaya dalam ekonomi mikro Proses Produksi jasa Biaya Produksi Biaya langsung Biaya tdk langsung Biaya pasar + Profit marjin = Harga dasar Output Jumlah dan kualitas

Komponen dasar Biaya Produksi didalam Sistem Produksi Profit Margin Harga Dasar Basic Price Biaya pasar Biaya Total B.Tak langsung Biaya Pabrik Bahan L. Biaya Primer Buruh L.

BIAYA BAHAN LANGSUNG - Kayu untuk membuat kursi - Plastik bungkus jok kursi - Karet busa BIAYA BURUH - Tukang kayu - Tukang pelitur - Karet bus BIAYA ADMINISTRASI - Pegawai administrasi - Biaya akuntan - Telepon, listrik, surat BIAYA BAHAN TAK - Olie mesin, sumber tenaga - Lap dan sapu pembersih ruangan - Air pencuci - Suku cadang pabrik TAK LANGSUNG - Satpam - Petugas gudang - Sopir truk/forklift - Supervisor BIAYA PEMASARAN - Iklan - Salesman - Sewa kendaraan - Entertainment

contoh 5 menit dari sekarang! Buat contoh perusahaan produksi / manufaktur dan uraikan biaya-biayanya! 5 menit dari sekarang!

Biaya buruh langsung Biaya bahan langsung Biaya adminitrasi Biaya bahan tak langsung Biaya buruh tak langsung Biaya pemasaran

KEUNTUNGAN HARGA JUAL PRODUK HARGA POKOK PRODUKSI

PAJAK KEUNTUNGAN BERSIH KEUNTUNGAN KOTOR

Contoh perhitungan harga pokok produksi Misalkan akan dihitung harga pokok pembuatan lemari untuk penyimpanan yoghurt yang terbuat dari plat besi dengan jumlah pesanan sebanyak 100 buah dengan perincian biaya menurut biaya bahan langsung, biaya buruh langsung, biaya tak langsung dan biaya komersialnya adalah seperti yang disajikan pada Tabel 1. Perhitungan Harga Pokok Pembuatan

Klasifikasi Biaya Menurut Jumlah Satuan Produk Biaya Pokok = Biaya tetap + biaya variabel Parameter : volume atau jumlah satuan produk atau tingkat kegiatan yang dihasilkan oleh unit usaha.

Biaya Tetap Dikeluarkan secara periodik Besarnya tetap Tidak dipengaruhi banyaknya satuan produk Tidak dipengaruhi kegiatan yang dihasilkan. Biaya tetap antara lain : 1). Biaya penyusutan (Depresiasi) Secara periodik dikeluarkan sebagai konsekuensi atas penurunan kinerja Biaya kompensasi u/ penggantian asset bila habis umur pakainya Hal ini timbul karena : Aus / Rusak akibat pemakaian Tidak sesuai lagi dengan jaman.

Umur ekonomi = umur dari suatu asset yang berakhir hingga secara ekonomi penggunaan asset tersebut tidak menguntungkan lagi secara ekonomi, walaupun secara teknis asset tersebut masih dapat dipakai. Umur teknis = umur asset yang berlaku hingga secara teknis asset yang dipakai tidak dapat dipergunakan lagi.

MENGHITUNG PENYUSUTAN Contoh cara hitung depresiasi dengan Metode Garis Lurus (straight line) P - S d = ---------- N P = harga beli asset S = nilai rongsok (akhir) N = umur asset

2). Bunga modal, dapat dihitung dengan rumus : Bunga Modal = i.P atau Bunga Modal = i.P(N+1)/2N i = suku bunga bank (%) 3). Biaya asuransi, dihitung dengan rumus : Asuransi = a% x P a = nilai % premi asuransi 4). Pajak, dihitung dengan rumus : Pajak = p% x P p = nilai % pajak 5). Biaya sewa tempat (lahan) 6). Biaya perawatan dan perbaikan asset (alat, mesin / bangunan) Komponen biaya tetap biasanya dinyatakan dalam satuan waktu tertentu secara periodik, misalnya per tahun.

Biaya Variabel Biaya yang besarnya ditentukan oleh 1). Biaya bahan bakar 2). Biaya Olie 3). Biaya/Upah pekerja (harian) 4). Biaya energi (listrik) 5). Biaya untuk penyediaan air Biaya yang besarnya ditentukan oleh jumlah satuan produk tingkatan kegiatan, artinya bila satuan produk atau tingkat kegiatannya meningkat, maka biaya variabelnya akan meningkat pula. Contoh : Biaya pemakaian bahan bakar (meningkat bila kegiatan produksi makin banyak) Biaya variabel ( ton, jam, dsb). Klasifikasi biaya menurut jumlah satuan produk berguna dalam analisis BEP. Contoh perhitungan biaya menurut jumlah satuan produk Suatu perusahaan yang membuat produk olahan susu, berupa yoghurt membutuhkan investasi mesin pendingin susu dengan data sebagai berikut :

perhitungan biaya menurut jumlah satuan produk

Market Power Mempengaruhi Progress and fairness Invention Innovation Imitation of product and process Distribution of wealth Income Opportunity Freedom of choice Social and politic

Cost- Basic Price – Price Basic Price Based Profit Margin Basic Price Losses Price Distribution cost Total cost Indirect cost Production cost Direct material. Primary cost Direct Labor

Cost- Basic Price – Price Total Cost Based Profit Margin Basic Price Distribution cost Total cost Losses Price Indirect cost Production cost Direct material. Primary cost Direct Labor

Progress Individu Pekerja : Gaji Motivasi kreativitas Perusahaan : Penelitian Pengembangan Technological Progress Pengembangan usaha

HARGA JUALNYA BERAPA YAAA?? LEMARI PAJAK PENJUALAN PERKIRAAN KEUNTUNGA HARGA JUALNYA BERAPA YAAA?? MISAL KEUNTUNGAN KOTOR = 30% HARGA POKOK PAJAK = 10% HARGA JUAL HARGA JUAL PRODUK = Rp. 63.700 = Rp. 49.000 + Rp. 14.700 KEUNTUNGAN = 10% X Rp. 63.500 = Rp. 6.370 KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK = Rp. 63.700 – Rp. 49.000 = Rp. 8.330 per produk

Konsep biaya dalam ekonomi mikro Biaya tetap – investasi terpasang biaya variabel terkait dengan buruh Rupiah Biaya total Biaya variabel Biaya tetap Kuantitas

Konsep biaya dalam ekonomi mikro Kuantitas produksi Q Biaya tetap variabel Total Ct Rata-rata Ca Marginal Cm 1 2 3 4 5 6 Cf Cv Cf+Cv d Ct d Q

Average dan Marginal Cost Rupiah Marginal cost (MC) Biaya rata-rata Average Cost ( AC ) Kuantitas

Long run Average Cost Rupiah Long run average Cost ( LRAC ) Kuantitas SRAC1 SRAC3 SRAC5 Long run average Cost ( LRAC ) Kuantitas

Pasar, output dan Prices

Market determinants Demand Family Individual Market Structure Demand Quality Price Quantity Family Individual Income needs Market Structure Demand Supply Supply Quality price Quantity Production Process of Transportation services

Market orientation Market Pricing policy and Equilibrium mechanism Producer and Supply function Equilibrium mechanism Consumer and Demand Function

Penentuan Titik Impas Usaha (BEP) MANFAAT Tingkat penjualan & keuntungan yang ditargetkan. Tingkat penjualan minimum agar penjualan tidak rugi. Tingkat sensitivitas harga produk yang ditawarkan. BEP = suatu kondisi dimana besarnya total pendapatan = Total pengeluaran (biaya). Total Pendapatan ( TP ) = Harga produk (P) x Vol produk (Q) TP = P x Q Total Pengeluaran (TC) = Biaya Tetap (BT) + { BV x Q)} TC = BT + BV x Q

Q pada BEP = -------------- (P - BV) Kondisi pada Titik Impas akan memberikan nilai TP = TC P x Q = BT + BV x Q (P - BV) x Q = BT B Q pada BEP = -------------- (P - BV) BEP = Titik impas Usaha (dalam satuan produk/tingkat kegiatan) dlm satuan volume produksi atau volume kegiatan BT = Biaya Tetap (Rp. per tahun) BV = Biaya variabel (Rp. per satuan produk atau tingkat kegiatan) HJP = Harga jual produk

Mekanisme Keseimbangan Pasar Supply Price P1 Kelebihan supply P0 P2 Kekurangan supply Demand Quantity

Contoh perhitungan titik impas Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan Unit Produksi Pengolahan Susu segar PT X bermaksud mengembangkan produk baru berupa produk yoghurt. Produk tersebut dibuat dalam kemasan plastik dengan harga jual tiap kemasan adalah sebesar Rp. 3000,-. Dari bagian produksi diperoleh data : biaya tetap untuk membuat produk Rp. 10 000 000/bln biaya variabelnya Rp. 500/ satu satuan volume produk. Berapakah jumlah produk minimum yang harus dibuat agar penjualannya tidak rugi ? Gambarkan kurva titik impas antara pendapatan dan pengeluaran dari penjualan produk tersebut.

Pembahasan : Jumlah produk (Q) yang minimum agar tidak rugi tercapai pada kondisi dimana total pendapatan sama dengan total pengeluaran Hubungan ini dapat dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut : Total Pendapatan = Total Pengeluaran Total Pendapatan (TP) = 3000 x Q Total Pengeluaran (TC) = 10000000 + 500 x Q 3000 x Q = 10000000 + 500 x Q 2500 x Q = 10000000 Q = 10000000 / 2500 Q = 4000 unit Q dalam hal ini adalah jumlah produk minimum pada kondisi titik impas (BEP).

Pendapatan Biaya pokok Biaya tetap Jumlah Produk (Q) 4000 unit Rp. 12 juta Biaya tetap Jumlah Produk (Q) 4000 unit

MANFAAT ANALISIS BEP Mendapatkan volume produk yang paling minimum, Perencanakan tingkat keuntungan Target keuntungan (profit planning) Formulasinya adalah sebagai berikut : dari contoh soal di atas, jika keuntungan hasil usaha yang diinginkan adalah sebesar Rp. 10000000/ bulan, maka jumlah produk yang harus terjual adalah : Keuntungan = total pendapatan - total pengeluaran 10000000 = 3000 Q - (10000000 + 500 Q) 20000000 = 2500 Q Q = 20000000 / 2500 Q = 8000 unit Dengan demikian agar keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 10000000, maka jumlah produk yang harus terjual adalah sebanyak 8000 unit.

Kekurangan yang terdapat pada analisis BEP : Harga diasumsikan tetap pada seluruh kisaran (range) produk yang dihasilkan. Kenyataannya harga tidak dapat berlaku terus tetap karena pada kondisi tertentu atau jumlah produk tertentu harga mengalami perubahan. Biaya variabel yang dimasukkan dalam perhitungan dianggap sebagai fungsi linier tetap padahal bisa berubah ubah. Sebagai contoh misalnya akan terdapat discount pada biaya variabel untuk suatu jumlah produksi yang melewati batas tertentu. Kapasitas produksi hanya relevan untuk kapasitas produksi yang ada Diproyeksikan hanya untuk jangka pendek (short run) Perhitungan hanya didasarkan atas satu jenis produk.

Average dan Marginal Cost Rupiah Marginal cost (MC) Average Cost ( AC ) Average revenue ( AR ) Marginal revenue ( MR ) Kuantitas

Pasar Monopoli dan Oligopoli Marginal Pricing Rupiah Marginal cost (MC) Average Cost ( AC ) P C Average revenue ( AR ) Marginal revenue ( MR ) Q Kuantitas

Pasar Persaingan sempurna Marginal Pricing Rupiah Marginal cost (MC) Average Cost ( AC ) P Average revenue ( AR ) C Q Kuantitas