MENGUBAH SDN BANTARJATI DARI PAGER KUMIS MENJADI RINDU ASTI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

LAPORAN FOTO ESSAY YES FOR SAFER SCHOOL DI MAN 1 KOTA BANDUNG 9 OKTOBER 2013.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
CIRI CIRI SEKOLAH MELAKSANAKAN MBS
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Chaeruddin Hasyim, SKM. M.,Si
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Aspek Peran Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan DAS HUMBAHAS
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK

PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
ASSALAMU’ALAIKUM KELOMPOK 6: 1. Lian Yustiatin
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Penerimaan &Penyimpanan
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
Global Warming By Hematuria Group 9A.
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
NOKOMPONENSTANDARBUKTI NILAI MAKSIMUN I. Kebijakan Berwawasan Lingkungan A.KTSP memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 310 B.RKAS.
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
ADIWIYATA.
EVALUASI DAN PENGUKURAN TEORI DAN IMPLEMENTASI
Materi Rakor Program Kerja KPMD Tahun Anggaran 2016
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA
PENILAIAN DI SD KURIKULUM 2013
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan Hidup Di Kelurahan Bambankerep RW 04 Kecamatan Ngaliyan Semarang Kelompok, Muhammad Baihaqi ( ) Hidayatun.
I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
ADMINISTRASI ADIWIYATA
PERANAN WARGA SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Fadhilah Putra, P.hD.
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
SIDANG MUNAQOSAH Oleh: Luluk Sayyidatul Afiyah
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Ekonomi Hijau.
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI BERBASIS SEKOLAH ALAM
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Penerimaan &Penyimpanan
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Tema 3 PeduliTerhadap MakhlukHidup Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas.
SUKSES ECO PESANTREN PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
OLEH : Plt. KEPALA DINAS PENDIDKAN ILYAS S. SITORUS, SE, M.Pd.
Transcript presentasi:

MENGUBAH SDN BANTARJATI DARI PAGER KUMIS MENJADI RINDU ASTI

Kondisi Sekolah Pager Kumis Menjadi Rindu Asti Melalui : Sawa Sapo, Sagu Sapo, Semutlis, Siswa Gaul.

Siapa penyebabnya ? KAMBING HITAM ?

PENGETAHUAN SIKAP PERILAKU

mengubah perilaku dan sikap? Apa upaya mengubah perilaku dan sikap? DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Pendidikan Lingkungan Hidup ? Apa Implementasi Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup ? Di SDN-P Bantarjati 9

Mari kawan memungut sampah Sampah organik, an organik “Nona Manis”   Mari kawan memungut sampah Sampah organik, an organik Ayo kita pisah – pisahkan Ke tempat yang berbeda   Yang ini sampah organik Yang itu sampah an organik Semua ada gunanya Jangan disia – siakan. Naik – naik ke Puncak Gunung Sampah – sampah, dimana – mana Harus kita bersihkan Sampah – sampah dimana – mana Harus kita kita bersihkan Sampah kering, sampah basah Harus kita pisahkan Sampah basah buatlah kompos Agar jadi berguna Sampah kering jadikan benda Indah dan bermanfaat

Mesin pencacah sampah

Pemilahan sampah

Prinsip-prinsip Dasar Partisipatif Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yg meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan & evaluasi sesuai tanggungjawab & peran. Berkelanjutan Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana & terus menerus secara komprehensif.

INDIKATOR PLH 1. Pengembangan kebijakan sekolah 2. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan 3. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif 4. Pengembangan dan atau Pengelolaan sarana pendukung sekolah 18

Pengembangan kebijakan sekolah Filosofi, visi, misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan Kebijakan dalam pengembangan materi pembelajaran Lingkungan Hidup Kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM Kebijakan penghematan sumber daya alam Kebijakan untuk pengalokasian dana bagi kegiatan lingkungan hidup Kebijakan lain yang mendorong terwujudnya sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan Pengembangan model pembelajaran LH Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar (isu lokal) Pengembangan metode pembelajaran Pengembangan kegiatan kurikuler bertema LH

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NO 25 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

TUJUAN MLPLH MEMAHAMI KONSEP DAN PENTINGNYA LINGKUNGAN HIDUP DI JAWA BARAT DENGAN SEGALA KARAKTERISTIKNYA. MENAMPILKAN SIKAP APRESIATIF TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAHNYA.

MENAMPILKAN KREATIFITAS MELALUI KEGIATAN NYATA DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN UPAYA PELESTARIAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP. MENAMPILKAN PERAN SERTA SECARA NYATA DALAM SETIAP UPAYA PEMANFAATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN UNTUK MENSUKSESKAN VISI JAWA BARAT.

MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG : KONSEP DASAR LINGKUNGAN HIDUP PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN ( PEMANFAATAN, PENATAAN, PENGEMBANGAN, PEMELIHARAAN DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN HIDUP ( PEMBIBITAN, PENANAMAN, PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP, KETERTIBAN, KEBERSIHAN, DAN KEINDAHAN, SANITASI LINGKUNGAN MISALNYA : ENDEMI FLU BURUNG, CIKUNGUNYAH, DBD DAN LAIN – LAIN) ). PERANAN / PEMANFAATAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN. BENCANA ALAM DAN PENANGGULANGANNYA PENGELOLAAAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

MEMBIASAKAN PESERTA DIDIK UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SERTA GERAKAN PEMANFAATAN, PENATAAN, PENGEMBANGAN, PEMELIHARAAN, DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN HIDUP DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH DAN MASYARAKAT. MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN, DAN KEINDAHAN UNTUK MENUJU KONDISI DAERAH YANG AMAN, NYAMAN DAN BERSIH.

RANAH DAN TAHAPAN KOMPETENSI DIGUNAKAN LENGKAP UNTUK SEMUA JENJANG PENDIDIKAN, TETAPI PENCAPAIANNYA DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN PARA SISWA.

METODE PEMBELAJARAN PLH Pengamatan : Mengamati objek secara detil dan rinci, dan menganalisa dengan pertanyaan-pertanyaan kritis. Perbandingan (komparasi): Membandingkan dua atau beberapa objek secara rinci.

PRINSIP PLH Bukan teoritis, harus fakta dan lapangan Memberikan kesempatan pengalaman yang menarik dan memberi kesan mendalam Menarik, santai dan menyenangkan, dengan tetap disiplin dan serius.

Semua mata pelajaran adalah dasar bagi pengembangan PLH, terlebih lagi mata pelajaran kelompok humaniora dan sosial.

KEBERHASILAN PLH PLH yang berhasil dapat dilihat dari hasil / kesimpulan setelah proses pembelajaran.

INDIKATOR KEBERHASILAN Apakah peserta didik dapat menunjukkan minat, kemauan dan tanggung jawab secara individu, kedudukan sosial dan secara profesi untuk melakukan sesuatu bagi perbaikan kualitas lingkungan di sekitarnya.

Inti Materi PLH yang Dikembangkan Reduce Mengurangi jumlah pemakaian (penghematan air, listrik, barang dari plastik dan energi lain) Reuse Mempergunakan kembali sampah yang tidak terurai (bekas sedotan, plastik air minum di jadikan kerajinan) Recyle ( daur ulang) Sampah organik jadi kompos. Repair (pemeliharaan) Perawatan lingkungan.

Reduce, Reuse, Recyle ( daur ulang), Repair (pemeliharaan)

Komposisi Teori Praktek Praktik : 70 %

2 Jam Pelajaran per Minggu Jumlah Jam Pelajaran 2 Jam Pelajaran per Minggu

Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler yang mendukung pengembangan PLH Berpartisipasi aktif dalam kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar sekolah Membangun kegiatan kemitraan (pemerintah, swasta & LSM) dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup

AIR SIAP MINUM DARI PDAM

Pengembangan dan atau Pengelolaan sarana pendukung sekolah Pengembangan fungsi kualitas sarana pendukung sekolah yang ada untuk PLH Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan diluar kawasan sekolah, termasuk fasilitas sanitasi, kantin sekolah. Peningkatan upaya penghematan Energi, Air, Alat tulis dll Pengembangan sistem pengelolaan sampah Pengembangan apotik hidup, taman sekolah dll

SARANA PRASARANA SEKOLAH

PLH    DPRD DUDI DINAS TERKAIT PEMKAB/PEMKOT LSM/ORNOP BIROKRASI DEWAN PENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN Kepala sekolah PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKTOR SWASTA LAIN INSTITUSI & TOMA/TOGA POLICY REGULATION FACILITY ALUR PIKIR (PROSES) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT COORDINATING SUPPORT BERDAYA (MAMPU, MAJU & MANDIRI) ALTERNATIF SOLUSI

Kemitraan dengan instansi pemerintah : 1 Kemitraan dengan instansi pemerintah : 1. Pemkot : Bantuan Dana untuk penyelenggaraan kemah hijau, peringatan hari air, hari sampah dan study banding ke SMPN 2 Ciamis 2. Kantor Lingkungan Hidup komposter 3. Dinas Pertanian Bibit pohon dan penanaman 4. Puskesmas Tegal Gundil Pemeriksaaan berkala makanan sehat, imunisasi siswa 5. Dinas Ciptakarya tempat sampah 6. Transpakuan : pengumpulan minyak jelantah untuk diubah menjadi biodiesel 7. Camat Bogor Utara 8. Lurah Bantarjati 9. RT dan RW

Kunjungan dari Pihak Luar Ke sekolah : 1. Kementrian Pendidikan Nepal 2. WWF Malaysia dan Guru-guru Malaysia 3. WWF Swedia 3. Dinas Pendidikan Papua 4. Dinas Pendidikan Tengah 5. Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan 6. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor 7. SD Tarakanita 8. SD Bekasi 9. Sekolah-sekolah di lingkungan Kota Bogor 10. lampung Barat (BP4K) 11. MKKS Tangerang !2. MKKS Dan PGRI Bandung Barat 13. MMKS kecamatan Caringin Kab. Bogor 14. SMPN 1 Kota Bogor 15. SMUN 2 Kota Bogor 16. SD pertiwi Kota Bogor 17. SMU Plus YPHB Kota Bogor 18. Mahasiswa Korea Selatan

INDONESIA TEMPO DULU ADALAH “KOLAM SUSU”

KOLAM SUSU Song By Koes Plus Bukan lautan hanya kolam susu Kail dan jala cukup menghidupimu Tiada badai tiada topan kau temui Ikan dan udang menghampiri dirimu Reff.. Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

INDONESIA SEKARANG:

Banjir…………

Tanah longsor…

Pemanasan Global….

EFEK RUMAH KACA

PLH dimulai….. Dari HATI (ini yang berbeda dengan paradigma pada mata pelajaran lain, meskipun PLH hanya integrasi atau mulok) Penyadaran, perubahan sikap dan pola fikir terhadap lingkungan Sejak usia dini

GBIM PLH Manusia dan Lingkungan Memelihara Kebersihan Lingkungan Sumber Daya Alam Air Pesisir dan Laut/Sungai dan Danau Udara Tanah dan Lahan Hutan Energi Atmosfer dan Pemanasan Global Perusakan Lapisan Ozon

Pemanfataan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Pembelajaran Pembelajaran di luar kelas atau lingkungan sekolah Keuntungan belajar di luar kelas atau di lingkungan sekolah Mengelola out-door study secara efektif Mendesain Lingkungan Sekolah sebagai sumber dan tempat belajar Membangun Keterampilan Proses di luar kelas

Pembelajaran di luar kelas lokasi on-site (On-site Location) Topik yang beragam (Broad-Range Topic) Tidak ada batas waktu (No Time Limit) Fresh setting

Keuntungan belajar di luar kelas atau di lingkungan sekolah Memberikan pengalaman nyata untuk memperjelas konsep-konsep yang abstraks. Memberikan motivasi bagi siswa yang semangat belajarnya rendah. Menambah keragaman cara belajar dan pengajaran. Membantu meningkatkan prestasi belajar hasil yang lebih baik berdasarkan test standar dalam matapelajaran membaca, menulis, sains, matamatika dan sosial. mengurangi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas dan kedisiplinan. kebanggaan yang lebih besar terhadap prestasi yang telah diraih.

Membawa siswa ke luar kelas Bagaimanakah menciptakan dan memelihara dukungan untuk pembelajaran di luar kelas? Bagaimanakah menyediakan pengalaman belajar yang aman? Apa yang seharusnya pertama kali dilakukan untuk memastikan efektivitas pembelajaran di luar kelas? Bagaimanakah melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas yang efektif dan efisien? Apa yang harus dilakukan untuk membangun hasil atau pengalaman pembelajaran di luar kelas ke dalam kelas?

Menciptakan dan memelihara dukungan 1. Administrator (kepala sekolah) Undang kepala sekolah untuk menyaksikan Hubungkan dengan kurikulum 2.Kolega Menyebarkan semangat atau antusiasme Berbagi sumberdaya 3. Orangtua Melibatkan orang tua dalam hal pendanaan, bantuan material, narasumber dan lain-lain.

Mengutamakan keamanan (Safety First) 1.Sekolah harus tahu lokasi out-door study 2. Alat komunikasi selalu tersedia 3. Perhatikan kondisi kesehatan siswa seperti alergi dan kebutuhan khusus lainnya. 4. Jika ada, informasikan pada anak tentang bahaya yang mungkin terjadi seperti adanya tumbuhan beracun, gigitan serangga dan lain-lain. 5. Jika memungkinkan, mintalah bantuan kolega lainnya untuk mengawasi.

Persiapan sebelum ke luar kelas Berapa waktu yang diperlukan? Kapan siswa dibawa ke luar kelas? Apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana mengelolanya di lapangan? Survey lokasi Gunakan waktu di luar kelas untuk bekerja bukan hanya berbicara - susun kelompok - review konsep yang akan dipelajari di luar - review beberapa aturan - pilah peralatan dan material yang diperlukan - buat daftar peralatan dan bahan yang dibutuhkan

Saat di luar kelas Sejauhmana jarak yang ditempuh siswa Sebaiknya atur posisi siswa (membentuk lingkaran/circle ketika menjelaskan atau diskusi disarankan untuk dipilih) Pantau terus menerus kegiatan siswa Dorong siswa untuk menghargai apapun yang ada di lingkungan Adanya tempat bagi siswa untuk duduk dan menulis Upayakan ada semacam guide untuk yang berisi informasi tentang kondisi lokal Hindari tempat yang terlalu bising

Membawa siswa kembali ke dalam kelas Menggunakan apa yang ditemukan di luar kelas sebagai bahan di dalam kelas Memberi kesempatan pada siswa untuk berbagi pendapat, temuan dan gagasan

Mendesain Lingkungan Sekolah sebagai sumber dan tempat belajar 1. Ruang intruksional yang fungsional 2. Keragaman tumbuhan, hewan dan objek-objek alami lainnya 3. Unsur-unsur yang memberi kepuasan estetis

Ruang intruksional yang fungsional Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam membuat ruang instruksional, yaitu: Seberapa sering ruang tersebut digunakan? Berapa ukuran yang seharusnya dibuat? Apakah susunan tempat duduk dapat diubah? Seberapa penting permukaan yang datar dan keras untuk tempat menulis bagi siswa diperlukan? Berapa dana yang diperlukan? Dimana tempat pertemuan di luar kelas ditempatkan?

Ruang intruksional yang fungsional Setting tempat pertemuan di luar kelas dengan kursi dari material alam (batu) dengan bentuk melingkar. Tempat seperti ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk memberikan penjelasan, tanya, jawab maupun diskusi.

Ruang intruksional yang fungsional Setting tempat duduk dari material buatan. Tempat seperti ini sebaiknya pada lokasi yang yang agak jauh dari lokasi mobilitas siswa atau tempat bermain yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.

Keragaman tumbuhan, hewan dan objek-objek alami lainnya Tumbuhan yang ditanam di sekolah sebaiknya lebih banyak berasal dari tumbuhan asli/lokal daerah setempat. Keragaman jenis tanaman perlu diperhatikan agar mendukung tuntutan kebutuhan pembelajaran yang beragam. Keragaman tumbuhan dapat dilihat dari: 1) bentuk dan ukuran tumbuhan; 2) tekstur daun; 3) tanaman pada musim yang berbeda; 3) warna; 4) bau atau keharuman; 5) kemungkinan bisa digunakan untuk bahan kerajinan dan makanan 5) ukuran kanopi yang berbeda.

Keragaman objek Objek di sekolah berupa kolam kecil sangat menunjang kegiatan belajar di luar kelas sebagai tempat pengamatan berbagi objek, baik tumbuhan, hewan, maupun air. Objek berupa kolam menjadi tempat bagi sejumlah hewan untuk berlindung dan berkembang biak, sehingga siswa dapat dengan mudah melakukan observasi.

Unsur-unsur yang memberi kepuasan estetis

Membangun Keterampilan Proses di luar kelas observasi, deskripsi, klasifikasi, organisasi, pembuatan kesimpulan, analisis, prediksi, dan evaluasi Contoh 1: Nama kegiatan : menguraikan ciri objek Jenis keterampilan proses : mengamati atau mendeskripsi Bahan yang diperlukan : daun atau objek lainnya yang akan dikaji dan selembar kertas Alat yang diperlukan : selotipe Waktu yang diperlukan : 20-30 menit

Pelaksanaan Guru memberi penjelasan dan motivasi Kegiatan dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Tempelkan daun pada kertas dengan menggunakan selotipe transparan. Siswa diminta untuk menulis ciri fisik daun berdasarkan pengamatannya

Contoh 2 Nama proyek : Merinci ciri fisik objek Jenis keterampilan proses : Observasi Waktu yang diperlukan : 20 – 30 menit Penjelasan oleh guru Siswa diberi kartu bentuk Mencari objek di lingkungan sekolah yang sesuai dengan gambar memberi tanda pada kartu Contoh lain: Mencocokkan warna

Contoh 2 Nama kegiatan : Mereka hidup bersama Jenis keterampilan proses : Mengelompokkan Waktu yang diperlukan : 45 - 60 menit Bahan yang diperlukan : Lembaran kertas dan kartu indeks Kelas yang disarankan : Kls 4 - 8 Siswa mengelompokkan barang-barang atau material dari lingkungan (daun, batuan, dan lain-lain), kemudian memilahnya berdasarkan kategori tertentu. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 3 atau 4 orang/kelompok. Setelah material tertentu dikumpulkan dari lingkungan (misal batuan), siswa menempatkan material di atas kertas yang sesuai dengan ciri objeknya.

REWARD

ADIWIYATA MANDIRI 2011

Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Jawa Barat Juara II Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Jawa Barat Dari tanggal 11-14 Juli 2011

ON EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT MARI KITA MULAI DARI YANG KECIL YAYAH KOMARIAH M.Pd_2009

TERIMA KASIH