BAHAN 3 PENGENDALIAN/ PENGAWASAN disusun oleh Drs. I Gst Made Manuaba, M.Si BUKTI AUDIT
POKOK BAHASAN 1.Pengertian Bukti Audit 2.Syarat-Syarat Bukti Audit 3.Hubungan Bukti Audit dengan Materialitas dan Resiko 4.Jenis-Jenis Bukti Audit
1. PENGERTIAN BUKTI AUDIT Bukti audit adl semua media informasi yg digunakan oleh auditor utk mendukung argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasi dlm meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dan kriteria
1). RELEVAN (RE) 2). KOMPETEN (KO) 3). CUKUP (CU) 4). MATERIAL (MA) 2. ADA 4 SYARAT BUKTI AUDIT 1). RELEVAN (RE) 2). KOMPETEN (KO) 3). CUKUP (CU) 4). MATERIAL (MA)
1). Relevan (RE) Bukti logis yg mempunyai hubungan dgn permasalahan, bukti yg tdk ada kaitannya dengan kondisi tentu tdk ada gunanya krn tdk dpt dipakai guna mendukung simpulan
Contoh Seorang PNS (Gareng) yg ditugaskan melakukan pembelian komputer, diduga menggelapkan komputer yg dibeli kantor tsb dgn cara penyerahan barang oleh penjual dilakukan di rumahnya
Lanjutan … Bukti yg relevan berupa surat pernyataan dari Penjual bahwa komputer pesanan kantor tsb atas perintah Sdr. Gareng dan ada tanda terimanya
Kompeten tidaknya suatu bukti dipengaruhi oleh: a.Sumber bukti 2). Kompeten (KO) Kompeten tidaknya suatu bukti dipengaruhi oleh: a.Sumber bukti b.Cara mendapatkan bukti c.Kelengkapan yuridis
a). Sumber bukti Bukti ttg kepegawaian yg didpt dari BKD lebih kompeten dibandingkan dgn bukti yg didpt dari pihak lain.
b). Cara mendapatkan bukti Bukti yg didpt auditor dari pihak luar auditan lebih kompeten dari bukti yg didpt dari auditan. Bukti yg didpt dari pengamatan lsg oleh auditor sendiri lebih kompeten dari bukti yg didpt melalui pihak lain.
c). Kelengkapan yuridis Bukti yg di tandatangan, stempel, ada tanggal, meterai dll lebih kompeten dari bukti yg tdk memenuhi syarat hukum.
3. Cukup (CU) Bukti yang cukup berkaitan dengan jumlah/kwantitas dan atau nilai keseluruhan bukti
Contoh Ada dugaan bahwa perjalanan dinas di instansi yg diaudit TA 2011 telah dilakukan scr tdk ekonomis/efektif. Jlh penugasan perjalanan dinas 100 kali, sedangkan jumlah biaya sebesar Rp500.000.000,00
Lanjutan Auditor boleh menyimpulkan bahwa perjalanan dinas di instansi tsb tdk ekonomis/efektif, apabila telah menguji dalam jumlah bukti yg cukup, tergantung dari pertimbangan logis dari auditor (40% atau 50%)
4. Material (MA) Adalah bukti yg mempunyai nilai yg cukup, berarti dan penting bagi pencapaian tujuan organisasi
Material dapat dilihat dari: Besarnya nilai uang - 1% dari Belanja/Pendapatan/Anggaran Pengaruhnya terhadap kegiatan, walaupun nilainya tdk besar
Lanjutan … Penting menurut peraturan (selisih kas tdk boleh terjadi, krn itu jika terjadi selisih kas berapapun nilainya hrs dicari sebab-akibatnya) Menyangkut tujuan audit Kegiatan pd saat audit sedang menjadi perhatian umum
3. BUKTI AUDIT-MATERIALITAS-RESIKO Audit pd dasarnya adl pengujian yg sistematis dan obyektif, krn itu kegiatan audit adl mengumpulkan bukti-bukti. Agar bukti-bukti tsb mendukung obyektivitas audit, maka pengumpulannya hrs memperhitungkan materialitas dan resiko
1). Materialitas Sebelum bukti dikumpulkan terlebih dahulu hrs ditetapkan materialitas permasalahannya, jika permasalahannya ditetapkan material, maka bukti-bukti hrs dikumpulkan
CONTOH Permasalahan Auditor menemui permasalahan bahwa Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa adl adik ipar SKPD, terhadap permasalahan ini tidak dapat ditentukan nilai rupiahnya.
Lanjutan … Pertimbangan auditor: Permasalah ini dianggap material krn mempunyai pengaruh besar thd kegiatan pengadaan barang/jasa, krn itu auditor menetapkan bukti2 audit hrs dikumpulkan
2). Resiko Setelah mempertimbangkan materialitas, maka auditor hrs mempertimbangkan resiko, untuk menetapkan jumlah dan jenis bukti. Semakin banyak jumlah dan beragam jenis bukti, maka resikonya semakin kecil.
CONTOH Auditor mengumpulkan bukti bahwa Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa adl adik ipar Kepala SKPD. Mula-mula auditor hanya memperoleh informasi/bukti lisan dari seorang Pegawai, artinya auditor hanya memiliki 1 jumlah dan jenis bukti.
Lanjutan … Pada tahap ini resikonya sangat tinggi, utk menurunkan resiko tersebut, auditor hrs mencari bukti tambahan dari 2 org Pegawai lainnya. Saat bukti tsb memperkuat bukti pertama, maka auditor telah mendapatkan 3 buah bukti.
Lanjutan … Selanjutnya auditor terus mengumpulkan bukti hingga memperoleh keterangan dari Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa bahwa ia memang benar adik ipar Kepala SKPD, pada tahap ini resiko telah minimal, auditor telah memperoleh 4 buah bukti dan 2 jenis bukti
1). Bukti fisik 2). Bukti dokumen 3). Bukti analisis 4. JENIS-JENIS BUKTI 1). Bukti fisik 2). Bukti dokumen 3). Bukti analisis 4). Bukti keterangan
1) Bukti fisik Bukti fisik adl bukti yg diperoleh melalui pengamatan langsung dgn mata kepala auditor sendiri. Pengamatan lsg oleh auditor dilakukan dgn cara inventarisasi fisik (opname) dan inspeksi lapangan (on the spot) – BAP fisik, foto dan surat pernyataan
Contoh Kas yg ada dlm berankas blm tentu seluruhnya milik instansi ybs, mungkin ada uang titipan dll Mobil yg digunakan Pejabat blm tentu milik istansi ybs, mungkin mobil pinjaman
2) Bukti dokumen Bukti yg paling banyak ditemui auditor adl dokumen. Bukti ini umumnya terbuat dari kertas yg mengandung huruf, angka dan simbul-simbul.
Bukti dokumen (dari segi sumbernya) Bukti intern yg aslinya diserahkan ke pihak ketiga (bukti kas masuk/slip setoran) Bukti ekstern yg aslinya ada di auditan (bukti kas keluar/faktur) Bukti yg didpt auditor lsg dari pihak ketiga (rekening koran) Bukti audit yg msh disimpan auditan (DPA, sisdur dan tembusan dokumen)
Yang termasuk bukti analisis adl analisis dan perhitungan: a) Bukti analisis b) Bukti perhitungan
a) Bukti analisis Adl bukti audit yg diperoleh auditor dgn melakukan analisis atas data-data auditan dan yg berkaitan dgn auditan, dlm hal ini auditor dpt menggunakan rumus2 atau rasio2. Contoh: Rasio pemakaian bahan bakar (1:6 = satu liter BBM menempuh 6 Km perjalanan)
b) Bukti perhitungan Bukti yg didapat dari perhitungan yg dilakukan sendiri oleh auditor. Perhitungan yg dilakukan oleh auditor digunakan antara lain untuk menguji perhitungan yg telah dibuat auditan.
Contoh Perhitungan pajak (PPh) Perhitungan pemakaian kertas/persediaan
Yang termmasuk bukti keterangan adl: a) Bukti kesaksian b) Bukti lisan dan c) Bukti spesialis
a) Bukti kesaksian Bukti peyakin yg didapat dari pihak lain karena diminta oleh auditor, peyakin yang dimaksud adl utk mendukung bukti2 yg telah didpt auditor, biasanya bukti dokumen baru dilengkapi bukti kesaksian
Contoh Surat pernyataan/konfirmasi dari yg berhutang mengenai besar hutangnya (piutang auditan) Surat keterangan konfirmasi mengenai harga barang dari penjual resmi.
b) Bukti lisan Bukti yang didapat auditor dari orang lain melalui pembicaraan secara lisan, org lain tsb dpt berasal dari luar maupun pihak auditan sendiri. Banyak informasi lisan yg didpt, tetapi pihak yg memberikan informasi tdk bersedia memberikan pernyataan tertulis yg ditandatanganinya.
Contoh Seorang sopir menginformasikan bahwa salah satu mobil di kantor tsb telah dibiayai perbaikan turun mesin, faktanya turun mesin tdk dilakukan
c) Bukti spesialis Bukti spesialis adl bukti yg didpt dari tenaga ahli baik pribadi maupun institusi yg memiliki keahlian yg kompeten di bidangnya. Tenaga spesialis tsb spt: ahli pertambangan, kedokteran, ahli hukum, tehnik sipil dll
Contoh Suatu tim audit terdiri-dari seorang akuntan dan beberapa staf sarjana ekonomi serta hukum, ditugaskan mengaudit pekerjaan konstruksi. Tentu saja tim tdk sepenuhnya dpt menilai tingkat kewajaran bangunan tsb, maka tim tsb boleh menggunakan tenaga ahli yg kompeten ytu tenaga tehnik sipil atau instansi PU atau konsultan tehnik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH