DaLA DAMAGE AND LOSSES ASSESSMENT sumber : metode ECLAC dalam menyusun DaLA Oleh Bappenas.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PANDUAN HIJAU UNTUK Konstruksi Sesi 1: Sambutan, Pendahuluan; Konsep dan Prinsip Konstruksi yang Berkelanjutan Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau: Panduan.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Desain Proyek, Pemantauan dan Evaluasi Sesi 1: Pendahuluan, Proyek Anda dan Lingkungan.
Pembuatan Program Kerja KKN
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN.
SISTEM MANAJEMEN K3 PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN K.3 MATERI 1
Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
IMPLIKASI PELAKSANAAN UU NO
Drs. Haris Sadiminanto, MMSi, MBA
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Desain Proyek, Monitoring dan Evaluasi Sesi 2: Monitoring & Strategi Proyek Lingkungan.
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Perangkat dan Teknik Analisis Dampak Lingkungan Sesi 1: Pendahuluan dan Gambaran.
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
PENILAIAN KAPASITAS LEMBAGA KPA Provinsi Jawa Tengah.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid PANDUAN HIJAU UNTUK ORGANISASI PELAKSANA Sesi 1: Perkenalan dan Gambaran Singkat.
Keuangan Mikro dan Manajemen Bencana
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
Peran Kementerian Negara PAN dalam Penguatan Akuntabilitas
Tim Analisi Pola Pangan Harapan (PPH) BPPKP Prov. Kalteng
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
Penyusunan NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA (NSPK) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jakarta, 14 November 2014.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Nama Kegiatan Pendampingan Sosial Sub Sektor Agama Di Wilayah Pasca Bencana Tahun 2014 Pemberi Pekerjaan = BNPB Pelaksana Pekerjaan = PT. Nadhira Multi.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
Elemen Sistem Manajemen Bencana
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
PENANGANAN BENCANA NASIONAL
REHABILITASI INFRASTRUKTUR
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Proses Manajemen Bencana
Disampaikan oleh Direktur Kewilayahan II, Bappenas
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD DAN NIAS
KEBIJAKAN OBAT  .
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Program Penyehatan Makanan
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
DESTANA desa tangguh bencana.
Materi 4 KAJIAN DAN PEMETAAN RISIKO
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
Materi 8: SISTIM KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Transcript presentasi:

DaLA DAMAGE AND LOSSES ASSESSMENT sumber : metode ECLAC dalam menyusun DaLA Oleh Bappenas

Tahapan Tahap Pengaktifan Pengumpulan Data Analisis Data Tahap Persiapan Pengumpulan Data Analisis Data Pelaporan 1 minggu 3 minggu 1. Pengaktifan JITU- PB 3. Pembentukan Tim Kerja JITU-PB 2. Penyusunan Kerangka Acuan JITU-PB 4. Penyusunan Metode 6. Pengumpul Data Sekunder dan Primer 5. Persiapan Tim Pengumpul Data 9. Pengkajian Akibat Bencana 8. Verifikasi dan Validasi Data 10. Pengkajian Dampak Bencana 12. Konsolidasi Multi Pihak 11. Pengkajian Kebutuhan Pemulihan 13. Pelaporan

Metode ECLAC menganalisis tiga aspek utama yakni:

Tujuan dilakukannya penilaian kerusakan dan kerugian :

Proses penilaian kerusakan dan kerugian

Tabel ECLAC

Data primer yang harus dikumpulkan, berdasarkan data sektor:

Urutan Proses Pengumpulan Data dan Analisa Bersama PDNA Persiapan pembentukan tim dan pengumpulan data sekunder Pengumpulan data oleh instansi sektor daerah bersama data primer dari masyarakat (akses terhadap kebutuhan dasar, serta proses dan fungsi kemasyarakatan dalam rangka pemulihan awal) Verifikasi data dan pengumpulan informasi tipologi dan harga-harga satuan daerah Proses perhitungan nilai kerusakan dan kerugian Penyusunan strategi pemulihan pada berbagai jangka waktu dan perkiraan kebutuhannya Penyusunan Laporan PDNA dan pengembangan dan Rencana Aksi Rehabilitas dan Rekonstruksi

Pengurangan Risiko Bencana Kategori DaLA HRNA Sektor Sosial dan Pemenuhan kebutuhan dasar Kesehatan Gizi Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Perumahan dan Permukiman Naungan/Sementara Bantuan pangan Perlindugan Sektor Produktif: Pertanian Mata pencaharian-pertanian Industri Mata pencaharian non-pertanian Perdagangan Pariwisata Pertambangan Infrastruktur Inrastruktur masyarakat* Energi Air dan sanitasi Air, sanitas, dan higiene Tranportasi dan komunikas Lain-lain: Lingkungan* Pengurangan Risiko Bencana

Personil dan Data Dasar yang Harus Disiapkan Pemerintah Daerah Untuk setiap kelompok sektor sebagaimana diuraikan di atas diharapkan wakil-wakil dari instansi terkait dapat ditunjuk sebagai penanggung jawab, khususnya personil yang berasal dari unit pemerintah daerah yang menjalankan fungsi pendataan dan manajemen informasi. Untuk itu setiap Pemerintah Kabupaten Kota diharapkan dapat menunjuk masing-masing koordinator utama (dari unsur Bappeda dan/atau Satlak), koordinator kelompok sektor (dari unsur Bappeda), dan anggota yang mewakili sektor-sektor teknisnya (SKPD). Para mitra dari lembaga-lembaga PBB dan LSM internasional, nsinal maupun daerah juga akan dilibatkan secara aktif terutama dalam pengumpulan data dan analisis HRNA.

Data Dasar Setiap penanggung jawab dan anggota dari kelompok sektor diharapkan telah dapat menyiapkan data dasar masing-masing daerahnya termasuk: Data inventarisasi tingkat dan jumlah kerusakan Data tipologi sektor (misal jenis bangunan, tipe usaha, dll) Data harga satuan di wilayah masing-masing (misal: harga bangunan per satuan luas, harga dasar bahan pokok, harga satuan bahan bangunan, dsb.)

Untuk mengukur tingkat kerusakan menggunakan pedoman sebagai berikut: -Rusak ringan tingkat kerusakan 25 – 50 % -Rusak berat tingkat kerusakan 51 – 75 % -Rusak total tingkat kerusakan 76 – 100 %

Rehabilitasi sebagaimana dilakukan melalui kegiatan; Perbaikan lingkungan daerah bencana; Perbaikan prasarana dan sarana umum; Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat; Pemulihan sosial psikologis; Pelayanan kesehatan; Rekonsiliasi dan resolusi konflik; Pemulihan social ekonomi budaya; Pemulihan keamanan dan ketertiban; Pemulihan fungsi pemerintahan; dan Pemulihan fungsi pelayanan publik.

Rekonstruksi sebagaimana dimaksud dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang lebih baik, meliputi : Pembangunan kembali prasarana dan sarana; Pembangunan kembali sarana social masyarakat; Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat; Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik; Partisipasi dan peran serta lembaga dan organiskemasyarakatan,dunia usaha dan masyarakat; Peningkatan kondisi sosial,ekonomi,dan budaya; Peningkatan fungsi pelayanan publik; dan Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

Berdasarkan beberapa pengalaman metode ECLAC ternyata letusan gunung berapi lebih banyak menimbulkan kerusakan daripada kerugian, dan sebaliknya peristiwa banjir lebih banyak menimbulkan kerugian dari pada kerusakan? Mengapa? Apa analisis saudara?