Assesment Process Deepening Pendalaman dan kesamaan proses asesmen (Interview) Jum’at, 19 Desember 2014.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Advertisements

PENILAIAN POTENSI KEPEMIMPINAN
Pemahaman Struktur Pengendalian Intern
SISTEM AUDIT INTERNAL APBN
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Audit Sumber Daya Manusia
NAMA KELOMPPOK SITI AISYAH ORIANA HAYU A
PENGENDALIAN INTERNAL DAN RESIKO KENDALI
KELOMPOK 5 Jendrik Pah ( ) Fransiska Butarbutar ( )
Tugas dan Tanggung Jawab Auditor
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
PENGENDALIAN INTERNAL Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
AUDIT MANAJEMEN.
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
PENGENDALIAN INTERN Kuliah ke - 3.
Pengendalian Intern dalam Penerapan Manajemen Risiko
Pertemuan 3 Materi 3. Perencanaan Audit
JAMINAN MUTU HASIL PENGUJIAN DAN KALIBRASI
Pendekatan Operasional Audit Internal
SOP dan Audit Keamanan Keamanan Jaringan Pertemuan 12
AREA PERUBAHAN PENINGKATAN MATURITAS SPIP
H. Mohamad Fahri Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian
OVERVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
Penerapan Manajemen Risiko
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
INTERNAL AUDIT Pengertian Pemeriksaan dan Pelaporan atas Kontrol TM 2
Langkah-Langkah Audit Manajemen
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Pengendalian Intern.
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Organisasi Manajemen Risiko
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PENGENDALIAN INTERNAL
Good Corporate Governance
TEORI AUDIT MUTU INTERNAL
PENGERTIAN TSI Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
TAHAPAN AUDIT (LANJUTAN) Pertemuan 8
AUDIT MANAJEMEN.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Audit Produksi dan Operasi
Djodi Setiawan,S.E.,M.M.,Ak.,CA Prodi Akuntansi
Good Corporate Governance
PEMERIKSAAN OLEH INTERNAL AUDITOR
SELF ASSESMENT PELAKSANAAN GCG
MENERIMA DAN MELANJUTKAN PENUGASAN
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sumber informasi/data Audit
Audit Siklus Pendapatan
PENDAMPINGAN AUDIT MUTU INTERNAL
BUKU 1 PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR
Kelompok 6 Maria Widi Hapsari
Devinisi Audit Internal
MANAJEMEN RISKO KEUANGAN
Anggota kelompok : 1. Fathonah Nurul Hudha Anita Dwi Nurhayati Haryanto
Pemahaman Struktur pengendalian intern
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
PENGENDALIAN INTERN Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalia lain, yang dirancang untuk memberikan jaminan tentang.
Good Corporate Governance
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
MANAJEMEN RISIKO KORPORASI (ERM)
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
Transcript presentasi:

Assesment Process Deepening Pendalaman dan kesamaan proses asesmen (Interview) Jum’at, 19 Desember 2014

Daftar Isi Proses asesmen. Pra-asesmen. Interview/wawancara. Review hasil pra-asesmen dan asesmen. Rekomendasi asesmen. Tatacara asesmen/interview 2 asesor.

1. PROSES ASESMEN BUKTI K ------------ PL R Q & A BK STOP I II III IV VI BENCH MARK BUKTI ACUAN, STANDAR, DLL ------------ HASIL ASESMEN SKILL KNOWLEDGE ATITUDE Komi t e S e r i f k a s K ASESOR PRA ASEMEN INTERVIEW PL LANJUT R PERANGKAT PORTFOLIO Q & A BK STOP

2. Pra-asesmen Pembukaan asesmen awal. Mengecek asesmen mandiri. Mengumpulkan alat bukti yang berkualitas. Mengindentifikasi bukti berkualitas. Membantu asesi mengumpulkan bukti. Mengevaluasi apakah bukti-bukti sudah cukup atau belum. Menentukan apakah asesmen dapat dilanjutkan atau stop.

2.1 Pembukaan asesmen awal Menjelaskan proses asesmen dan menjamin asesi mengerti proses asesmen; Memotivasi asesi dengan pertanyaan- pertanyaan atau statement lainnya. Menetapkan apakah calon asesi mempunyai kebutuhan akan dukungan khusus; Memastikan jika ada kesenjangan yang masih dibutuhkan asesi; Menjelaskan proses banding. Memastikan bilamana ada penyesuaian yang wajar seperti bahasa dan kondisi phisik lainnya.

2.2 Mendukung kandidat Kandidat dibimbing dalam mengumpulkan bukti mereka untuk mendukung pengakuan terhadap kompetensi saat ini . Komunikasi yang sesuai dan keterampilan antar perorangan digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan kandidat yang mencerminkan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan adanya umpan balik (feedback) dua arah . Keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang wajar, bila ada, dibuat dengan kandidat, berdasarkan kebutuhan dan karakteristik kandidat. Penyesuaian-penyesuaian yang wajar harus mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan yang berhubungan dengan bukti diterapkan secara seimbang. Dukungan dari spesialis diperoleh, bila ada, sesuai dengan rencana asesmen . Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau alat ditanggulangi segera.

2.3 Verifikasi Asesmen mandiri Asesmen mandiri merupakan suatu proses cepat, nyaman, bentuk bukti biaya hemat, dan merupakan suatu model yang baik dalam mengumpul kan informasi tentang pembelajaran formal dan informal calon asesi. Suatu asesmen mandiri terstruktur akan menanyakan asesi, apakah asesi berpengalaman dalam tugas tertentu dan apakah asesi pernah mengikuti tugas serupa dalam konteks lain. Asesmen mandiri merupakan bukti yang kurang kuat dibandingkan dengan tipe bukti asesmen lainnya sehingga harus berisikan pertanyaan yang merefleksikan rincian dan aplikasi keseluruhan dari satu unit, termasuk elemen- elemennya, kriteria unjuk kerja, ketrampilan yang dibutuhkan, batasan pernyataan, panduan asesmen dan ketrampilan yang dapat dipekerjakan.

2.4Membantu Calon Asesi Mengumpulkan Bukti Menjelaskan langkah-langkah proses asesmen. Menjelaskan standar asesmen (dan tipe bukti yang diperlukan sesuai standar); Menjelaskan aturan bukti yang harus dipenuhi proses asesmen; Menjelaskan metode dan perangkat asesmen (dan bagaimana metode dan perangkat akan digunakan). Memberikan peluang asesmen awal dan mandiri terhadap standar; Membantu calon asesi mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti; dan Membantu calon asesi mengkompilasi suatu bukti portofolio

2.5 Mengumpulkan Bukti Berkualitas Menetapkan peluang mengumpulkan bukti bermutu Menggunakan metode asesmen Identifikasi bukti bermutu

2.6 Mengumpulkan bukti yang berkualitas Rencana asesmen dijadikan panduan dalam melaksanakan asesmen dan metode serta alat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai untuk menentukan kompetensi. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam mengumpulkan bukti yang berkualitas. Pengumpulan bukti pada saat praasesmen dan interview digali sebanyak mungkin. Kesempatan untuk kegiatan-kegiatan asesmen terpadu diidentifikasi dan teknik/alat alat asesmen dimodifikasi, bila perlu . Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang diidentifikasi dan persyaratan organisasi/hukum/etika untuk asesmen dibahas. Bukti-bukti kunci diindentifikasikan dan bandingkan dengan standar kompetensi yang digunakan dalam asesmen. Bukti-bukti pendukung lainnya dikumpulkan dari suatu acuan dan kemudian dikaitkan dengan standar yang digunakan dalam asesmen.

2.7 Tasoknomi sbg dasar penentuan metode dan penggalian bukti Kata kerja Jenis bukti metode Perangkat Mengetahui Tambahan Wawancara Lembar pertanyaan Memahami Melaksanakan Tidak langsung Tambahan Verfikasi portfolio Wawancara Daft verifikasi bukti Memantau Tidak langsung Menerapkan Menganalisa Sintesa Mengevaluasi

2.8 Komparisi kedalaman elemen kompetensi bidang manajemen risiko Level I: 4 unit kompetensi Level II :4 unit kompetensi Level IV : 7 unit kompetensi Level V : 4 unit kompetensi Mengenal dan memahami risiko kredit Menetapkan criteria-kriteria yang dipakai dalam pemantauan Menentukan skala prioritas penanganan risiko Memahami sifat-sifat risiko dan menentukan faktor risiko kredit Melakukan analisis terhadap risiko pasar Menetapkan langkah-langkah pengendalian dan mitigasi Mencatat risiko pasar Melaporkan hasil pemantauan Menetapkan dan menyarankan alternative-alternatif solusi Menyusun pedoman untuk melakukan pengukuran risiko pasar Mengevaluasi ekposure risiko Menerapkan pengendalian internal

2.9 Bukti portfolio hasil kerja yg relevan Jenis bukti Standar Tkt I kom Tkt II kom Tkt IV Tkt V Pedoman/Kebijakan Kredit Ya/tdk ya Laporan portfolio unit/divisi kredit tidak Analisa kredit/proposal kredit Perjanjian kredit Laporan Risk profile bank Laporan profile risiko hukum Annual report/laporan tahunan Laporan aktivitas unit/divisi Pedoman/Kebijakan manajemen risiko Ya/tidak Rencana bisnis bank Rencana bisnis suatu unit/divisi Ya/Tidak Tidak Standar operating prosesdur Laporan tingkat kesehatan bank Ya

2.10.a Tugas dan tanggung jawab komisaris utama Mampu mengelola komisaris yang ada dibawahnya. Mampu memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank. Mampu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank. Mampu memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi bank. Mampu mengarahkan, memantau & mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis bank. Mampu memastikan bahwa direksi bank telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas bank. Mampu memberitahukan kepada otoritas hasil temuan tentang pelanggaran peraturan perundang-undangan bidang keuangan dan perbankan dan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan bank. Mampu membentuk komite audit, komite pemantauan risiko dan remunerasi dan nominasi dan memastikan komite-komite tersebut dapat menjalankan tugasnya secara efektif.

2.10.b Tugas dan tanggung jawab komisaris bank Mampu memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank. Mampu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank. Mampu memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi bank. Mampu mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis bank. Mampu memastikan bahwa direksi bank telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas bank. Mampu memberitahukan kepada otoritas hasil temuan tentang pelanggaran peraturan perundang-undangan bidang keuangan dan perbankan dan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan bank. Mampu membentuk komite audit, komite pemantauan risiko dan remunerasi dan nominasi dan memastikan komite-komite tersebut dapat menjalankan tugasnya secara efektif.

2.10.c Tugas dan tanggung jawab direktur utama Mampu mengelola bank dengan prinsip kehati-hatian. Mampu mengelola direksi yang ada dibawahnya. Dapat melakasanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank. Mampu menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan otoritas bank. Mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Mampu mengelola aset dengan kualitas yang sehat. Mampu mengelola dalam penghimpunan dana dan menjaga likuiditas secara optimal. Mampu mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bank. Mampu mengelola SDM dalam mencapai visi dan misi bank. Mampu berkomunikasi baik internal maupun eksternal. Mampu mengelola pelayanan bank yang excellent. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan baik internal maupun eksternal.

2.10.d Tugas dan tanggung jawab direktur bank Mampu mengelola bank dengan prinsip kehati-hatian. Dapat melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank. Mampu menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan otoritas bank. Mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Mampu mengelola aset dengan kualitas yang sehat. Mampu pengelola dalam penghimpunan dana dan menjaga likuiditas secara optimal. Mampu mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bank. Mampu mengelola SDM dalam mencapai visi dn misi bank. Mampu berkomunikasi baik internal maupun eksternal. Mampu mengelola pelayanan bank yang excellent. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan baik internal maupun eksternal. Mampu mengelola bidang/usaha/bisnis/kegiatan yang dibawahi.

3. Interview/Wawancara Pembukaan dan menanyakan kesiapan asesi untuk interview. Mengiapkan Q & A yang sudah disediakan. Melaksanakan interview Mencatat hasil interview. Mengecek kesesuaian jawaban asesi dengan guidance jawaban yang telah disediakan. Mereview hasil pra-asesmen dan interview.

4. Review hasil pra-asesmen dan asesmen Mereview kembali hasil pra asesmen dan interview. Batasan-batasan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dari hasil pra asesmen dan interview. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi dan yang mencakup seluruh bagian komponen standar kompetensi dan dimensi kompetensi (dimana standar kompetensi merupakan tolok ukur bagi asesmen) Mengevaluasi dokumentasi terkait lainnya yang sesuai dengan aturan-aturan bukti asesmen digunakan untuk menyimpulkan apakah kompetensi telah diperlihatkan, berdasarkan bukti yang ada. Mengevaluasi hasil jawaban asesi dalam interview dengan guidance jawaban yang diharapkan. Siapkan keputusan asesmen dan rencana tindak lanjut serta umpan balik (feedback) yang jelas dan membangun.

4.1 Membuat rekomendasi asesmen Identifikasi batasan dalam menghasilkan dan mengevaluasi bukti bermutu Menguji dan mengevaluasi bukti bermutu (sesuai dg acuan) Mempertimbangkan dan menetapkan apakah kompetensi telah didemonstrasikan Memberi umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada asesi

5. Penyampain hasil asesmen Menyampaikan hasil asesmen secara bijaksana dengan memberikan feed back yang konstruktif. Keputusan asesmen dapat berupa : Kompeten (K) bilamana hasil asesmen (pra- asesmen dan interview) sudah memenuhi standar. Belum Kompeten (BK) bilamana hasil asesmen belum memenuhi standar. Penilaian Lanjut (PL) bilamana masih ada gap yang masih perlu untuk keyakinan dari asesor.

6. Tata tertib pelaksanaan interview 2 asesor Sejak akhir November 2015 se-orang peserta/ asesi di interview oleh 2 orang asesor. Setiap asesor mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai asesor. Setiap asesor diberikan lembar interview dan menuliskan hasil jawaban peserta/asesi. Pada akhir interview harus menyampaikan rekomedasinya masing-masing secara independens. Bilamana rekomendasi 2 asesor tidak sama/berbeda maka diambil rekomendasi terendah umpamanya K dan BK maka menjadi BK , bilamana K dan PL maka menjadi PL dan bilamana BK dan PL menjadi BK.