LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
Pelumasan (Lubrication) Pelumasan adalah tindakan menempatkan pelumas antara permukaan yang saling bergeser untuk mengurangi keausan dan friksi. Pelumasan pada jaman modern, sistim pelumasan didesain untuk mengurangi keausan alat sehingga dapat beroperasi lama dan tanpa pemeliharaan.
Pelumasan (Lubrication) Perkembangan pelumasan Alam menggunakan cairan yang disebut synovial fluid pada pelumasan tulang sendi hewan dan manusia. Sedangkan manusia jaman prasejarah menggunakan lumpur untuk menarik seluncur.
Pelumasan (Lubrication) Pelumas dari lemak binatang dipakai untuk gerobak pertama, dan terus digunakan sampai abad 19 ketika industri minyak bumi (petroleum) muncul, yang kemudian mejadi sumber utama pelumas mineral (mineral oil) atau pelumas petro (petroleum lubricant).
Pelumasan (Lubrication) Kemampuan pelumas petro terus dikembangkan untuk memenuhi bervariasi kebutuhan spesifik seperti sepeda motor, mobil, pesawat, mesin turbo, kereta api, mesin pembangkit tenaga dll. dan tuntutan bertambahnya kecepatan dan kapasitas mesin transportasi maupun mesin industri.
Pelumasan (Lubrication) Zaman jet dan ruang angkasa memperbaharui minat orang pada pelumas sintetik (synthetic lubricants) karena menawarkan unjuk kerja superior dibandingkan pelumas petro. Minyak lumas sintetik walaupun sudah banyak dipasarkan namun harganya masih beberapa kali lebih mahal dibandingkan dengan pelumas petro konvensional. Akhir-akhir ini kepedulian orang terhadap lingkungan memperbarui minat pada pelumas bio dari minyak nabati (vegetable oils) yang bersifat ramah lingkungan.
Jenis Pelumasan Ada tiga jenis pelumasan yaitu : Pelumasan oleh lapisan cairan (Fluid-film), Pelumasan Batas ( Boundary Lubrication), Pelumasan padat ( Solid Lubrication)
Jenis Pelumasan Pelumasan Lapisan Fluida (Fluid-film lubrication) Pelumasan ini dilakukan dengan menyisipkan (interposing) lapisan cairan yang dapat memisahkan secara sempurna permukaan yang bergerak. Lapisan cairan mungkin secara sengaja disediakan seperti minyak lumas pada bantalan (bearings) atau tanpa sengaja misalnya air yang tergenang di jalan dan roda mobil.
Jenis Pelumasan Jika tekanan antara dua permukaan ditimbulkan oleh hasil gerakan dan bentuk dari permukaan tersebut, sistim ini disebut pelumasan hidrodinamik (hydrodynamic lubrication). Jenis pelumasan ini bergantung pada viskositas dari pelumas cair.
Jenis Pelumasan Jika tekanan fluida diantara dua permukaan diberikan dari luar, misalnya pompa, pelumsan ini disebut pelumasan hidrostatik (hydrostatic lubrication).
Jenis Pelumasan Pelumasan Batas (Boundary lubrication) Suatu kondisi antara pelumasan lapisan fluida dan keadaan tanpa pelumas dan ada disebut pelumasan batas (boundary lubrication). Pada kondisi ini properti permukaan dan properti pelumas menentukan besarnya friksi sistim ini. Pelumasan batas menunjukkan salah satu fenomena pelumasan yang sangat penting, yang dijumpai terutama pada saat mesin start dari keadaan berhenti.
Jenis Pelumasan Pelumasan Padat (Solid lubrication) Materi padat seperti graphite, molybdenum disulfide (Moly) dan PTFE (Teflon) digunakan secara luas jika pelumas biasa tidak memiliki kemampuan menahan beban dan suhu yang ektrim. Pelumas tidak hanya dari lemak, serbuk, gas tapi juga kadang bahan logam dipakai sebagai permukaan gesek pada beberapa mesin.
Pelumasan (Lubrication) Seperti yang terdapat pada banyak sistim mekanik yang bekerja berdasarkan nilai friction,lubrication and wear. Dilain pihak dapat dijumpai efek tribologi yang menciptakan kebisingan, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam mendesain sistim, agar tidak menciptakan ketidak nyamanan akibat masalah friksi ataupun keausan berlebihan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa friksi biasanya membuang energi yang cukup besar, sedangkan keausan adalah membuang waktu produksi, karena harus mengganti komponen mesin. Tujuan Penerapan Tribologi Meningkatkan pengertian apa yang terjadi diantara dua permukaan yang saling bergesek. Mengoptimalkan unjuk kerja peralatan Mengurangi keausan dan konsumsi energi
Strategi Penyelesaian Berdasarkan : Pengetahuan yang mendalam tentang mekanisme dasar pelumasan, Pengembangan pelumas yang dapat memberi unjuk kerja baik pada kondisi temperatur, tekanan, dan lingkungan tertentu. Penyempurnaan desain dan geometri componen mesin yang mengurangi gesekan dan keausan serta jumlah pelumas yang disuplai. Pemilihan bahan yang lebih tahan.
Penerapan pengetahuan tribologi menjajikan penghematan sebagai berikut Penghematan Tenaga kerja Penghematan Pelumas Penghematan Investasi Memperkecil Gesekan Hidup Mesin Lebih Panjang Lebih Sedikit Gangguan Lebih Sedikit Mantenance dan Penggantian