Keep Your Mind Lead Your Heart ! and
Latar Belakang? Rasio Kemajuan Kerancuan
Latar Belakang?
Oleh : Ahmad Aris Menurut Perspektif Al-Ghazali ‘A Q l olb &
Konsep Akal Al-Ghazali A. Pengertian Ibnu Zakaria di Lisanul Arab : “... Kemampuan mengendalikan sesuatu baik berupa perkataan, pikiran maupun perbuatan.” Ibnu Zakaria di Lisanul Arab : “... Kemampuan mengendalikan sesuatu baik berupa perkataan, pikiran maupun perbuatan.” Perspektif Islam : “..... sebagai suatu potensi khas yang dengannya manusia bisa berfikir, mengetahui dan menghasilkan pengetahuan, mengikat informasi dengan realita serta menahan (hawa nafsu).” Perspektif Islam : “..... sebagai suatu potensi khas yang dengannya manusia bisa berfikir, mengetahui dan menghasilkan pengetahuan, mengikat informasi dengan realita serta menahan (hawa nafsu).” Imam al-Ghazali : “ … aqil adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya.” Imam al-Ghazali : “ … aqil adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya.”
B. Pandangan Konsep Akal Al-Ghazali “... Pengetahuan tentang hakikat segala keadaan. “ “... Substansi yang memperoleh pengetahuan dan dialah Qalb. “ ( Ihya Ulum al-Din, Juz III, hal. 7)
C. Pandangan Konsep Akal Al-Ghazali BERFIKIR BERFIKIR INDERA INDERA ISLAM AGAMA AKAL ISLAM AGAMA AKAL DAYA – DAYA AKAL AKAL Sejatinya, kemampuan akal secara rasio bagi manusia dengan didukung panca indera untuk mengungkap pengetahuan didunia (rasional-empiris) adalah tidak terbatas, namun untuk pengetahuan yang lebih tinggi yang bersifat metafisika, akal akan mengalami kebuntuan maka untuk itulah akal membutuhkan wahyu yang dibawa rosul.
D. PROSES KERJA Konsep Akal Al-Ghazali RASIO RASIO EMPIRIS EMPIRIS OBJEK PENGETAHUAN OBJEK PENGETAHUAN AKAL AKAL INDERA Indera bersama Imajinasi Represe ntasi Estimasi Pengingat
Imajinasi Akal Rasional Berfikir Ilmu dan Irodah INTEGRASI AKAL DAN HATI INTEGRASI AKAL DAN HATI العقل الإنسانية PROSES BERFIKIR
Konsep Hati Al-Ghazali A. Pengertian Etimology “… berubah, berpindah, berbalik.” Termimology Jantung yang berada di dada Inti Sesuatu (lubb)
Qolb Definisi Fungsi Subyek yang berakal Yang Memutuskan Perbuatan Yang Memutuskan Perbuatan Tempat sifat manusia Pandangan al-Ghazali tentang Qalb Hakikat manusia yang halus yang mengenali, mengetahui, memutuskan, yang diajak bicara, yang dituntut, diberi pahala, dan disiksa Tempat Iman
Akal Manusia Amarah Syahwat Pasukan Dzahir / Eksternal : - Lima Alat Indera - Tangan - Kaki dan - Seluruh Anggota Badan Pasukan Dzahir / Eksternal : - Lima Alat Indera - Tangan - Kaki dan - Seluruh Anggota Badan Pasukan Batin / Internal : - Penglihatan - Pendengaran - Penciuman - Perasa - Peraba Pasukan Batin / Internal : - Penglihatan - Pendengaran - Penciuman - Perasa - Peraba
Sifat dan persamaan Akal dan Qolb Entitas yang halus dan ghoib Substansi yang mengetahui لهم قلوب يعقلون بها “ mereka mempunyai kalbu yang mereka berakal dengannya (al-hajj : 46) لهم قلوب يعقلون بها “ mereka mempunyai kalbu yang mereka berakal dengannya (al-hajj : 46) لهم قلوب لا يفقهون يها “ mereka mempunyai kalbu tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah ) (al;araf : 179) لهم قلوب لا يفقهون يها “ mereka mempunyai kalbu tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah ) (al;araf : 179) Relasi antara akal dan hati
Perbedaan antara akal dan hati Kemampuan tak terbatas hingga urusan spiritual dan metafisika Lebih menekankan pada sisi rasional- empiris-spiritual Kemampuan terbatas hanya urusan rasional dan empiris Hanya menekankan pada sisi rasional- empiris
Akal Nilai Baik dan Buruk Hanya tahu secara global dan universal wahyu Tahu, baik secara global dan terperinci Qalb
أ Hubungannya dengan ilmu dan amal
Rasio ala filsafat barat - Sekularisme - Dualisme - humanisme - liberalisme Rasionalisme Alat penerima pengetahuan untuk menguasai dan memahami alam dzohir yang berifat nyata saja.
“ Sekarang semakin tampak bahwa meningkatnya semangat ilmiah mencegah kita untuk tetap mempertahankan semangat teologis “ (August Comte) “ Sekarang semakin tampak bahwa meningkatnya semangat ilmiah mencegah kita untuk tetap mempertahankan semangat teologis “ (August Comte) Konsep Akal dan Qalb menurut Islam Rasional –Empiris- Emosi-Spiritual WAHYU
Penutup Akal dalam Islam mencakup dimensi intelektual, emosional, dan spiritual yang sesuai fitrah manusia dengan tanpa meninggalkan bantuan wahyu. Akal bukanlah sekedar rasio ala barat yang dikotomis dan sekuler Pemahaman atas akal dan hati yang benar berimplikasi pada perkembangan ilmu, iman dan amal seseorang serta mampu menjadikannya pribadi yang rabbani dan beradab.
Hatimu adalah lautan yang terluas - Mario Teguh - Penutup Orang Berakal ialah mereka yang manakala akalnya mampu mengawasi dirinya daripada segala kejahatan - Imam Syafi’I -