UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI) BY LILI SYAFITRI, SE.,Ak.,M.Si
PENGERTIAN DAN JENIS KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JENISI – JENIS OBLIGASI MENENTUKAN HARGA OBLIGASI PENCATATAN PENGELUARAN OBLIGASI PENCATATAN PENANAMAN MODAL DALAM OBLIGASI PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO PELUNASAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO PERTUKARAN OBLIGASI
Pengertian Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar : (1) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan (mana yang lebih panjang), dan (2) dengan menggunakan aktiva tidak lancar yang ada atau dengan menimbulkan kewajiban jangka panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal saham.
JENIS KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Hipotik (Mortages Payable) Utang wesel jangka panjang (long-term Noters Payable) Utang sewa-guna-usaha (lease Obligations) Utang Obligasi (Bond Payable)
Hutang Obligasi Hutang yang diperoleh melalui penjualan surat surat obligasi (bukti tertulis dalam bentuk obligasi)
Jenis jenis Obligasi Pengelompokan obligasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu : Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi yaitu : Obligasi biasa (term bonds) adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang sama Obligasi berseri (serial bonds). adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan dalam periode-periode tertentu.
Jenis jenis Obligasi Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu : obligasi yang dijamin Jaminan ini berbentuk aktiva tetap yang dimiliki perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin berarti memberi jaminan pada investor bila perusahaan tidak dapat membayar utangnya, investor dapat mengklaim jaminan itu. Jaminan yang diberikan dapat beberapa tingkatan, jaminan tingkat pertama berarti mempunyai klaim yang pertama, jaminan tingkat kedua berarti klaimnya terhadap jaminan adalah sesudah obligasi dengan jaminan pertama. Kadang-kadang jaminan dapat diberikan dalam bentuk surat-surat berharga (saham dan obligasi) perusahaan lain yang dimiliki. dan obligasi yang tidak dijamin.
Jenis jenis Obligasi Obligasi yang dijamin oleh pihak lain disebut obligasi bergaransi, misalnya perusahaan induk menjamin obligasi anak perusahaannya. Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham disebut obligasi yang dapat ditukarkan, pertukaran ini tergantung pada keinginan pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat ditukarkan dengan saham maka investor dapat mengubah pemiliknya menjadi pemegang saham, oleh karena itu obligasi seperti ini banyak menarik perhatian investor.
Jenis jenis Obligasi Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: obligasi atas nama Obligasi atas nama hanya dapat diambil bunganya oleh orang yang namanya terdaftar, sehingga kalau dijual harus dilaporkan ke perusahaan yang mengeluarkan obligasi itu. obligasi kupon. Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak atas nama. Setiap lembar obligasi disertai dengan kupon-kupon sebanyak tanggal pembayaran bunga, kupon-kupon itu digunakan untuk mengambil bunga. Karena tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak perlu diberitahukan pada perusahaan yang mengeluarkan.
MENENTUKAN HARGA OBLIGASI Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya. Besarnya harga ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil bungan obligasi, semakin rendah harganya Untuk menentukan besarnya harga obligasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Nilai Sekarang (present Value) Nilai sekarang dari $100 yang dibayar selama 5 tahun dengan bunga diskonto 10 %: Today 1 2 3 4 Future Discount at 10% PV=$62.09 $100 6
Nilai sekarang atas pembayaran anuitas tahunan Nilai sekarang thd 5 kali pembayaran tahunan $100 diskonto 10 %: $100 $100 $100 $100 $100 Today 1 2 3 4 5 PV=$379.08
Tentukan besarnya diskonto/premium utang obligasi berikut : 1. Pada tanggal 1 Februari 2009, perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar $100.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun, tingkat suku bunga nominal 12%, tingkat suku bunga pasar 12%, dan bunga atas utang obligasi ini akan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam setahun 2. Pada tanggal 5 Januari 2009, perusahaan menerbitkan obligasi dengan face value sebesar $100.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun, contract rate 12%, effective rate 11%, dan bunga obligasi dibayar semiannually. 3. Pada tanggal 9 September 2009, perusahaan menerbitkan utang obligasi dengan face amount sebesar $100.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun, coupon rate 12%, market rate 13% dan bunga obligasi dibayar semiannually
MENENTUKAN HARGA OBLIGASI Misalnya : Pada tanggal 1 Januari 2011 Tuan Syarif membeli obligasi dari PT. Harmoni nilai nominalnya Rp. 10.000.000,- bunga 7% per tahun dibayar setiap tanggal 31 Desember, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2015, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya (tarif efektif) sebesar 8%. Perhitungan harga beli oleh Tuan Syarif sebagai berikut : Nilai tunai jumlah jatuh tempo = Rp. 10.000.000,- x A7p = Rp. 10.000.000,- x A 578 = Rp. 10.000.000,- x 0,68058 = Rp. 6.805.000,-
MENENTUKAN HARGA OBLIGASI (b) Nilai tunai bunga yang akan diterima = Rp. 700.000,- x a7p = Rp. 700.000,- x a 578 = Rp. 700.000,- x 3,99271 = Rp. 2.794.897,- Jadi harga beli obligasi di atas agar menghasilkan tarif efektif 8% adalah sebesar Rp. 6.805.800,- + Rp. 2.794.897,- = Rp. 9.600.697,- atau dengan kata lain ada disagio obligasi sebesar Rp. 10.000.000,- - Rp. 9.600.697,- = Rp. 399.303,-.
(a) Nilai tunai jumlah jatuh tempo Apabila dalam contoh di atas hasil sesungguhnya (tarif efektif) yang diharapkan sebesar 5% maka harga obligasi sebagai berikut : (a) Nilai tunai jumlah jatuh tempo = Rp. 10.000.000,- x A7p = Rp. 10.000.000,- x A 575 = Rp. 10.000.000,- x 0,78353 = Rp. 7.835.300,- (b) Nilai tunai bunga yang akan diterima = Rp. 700.000,- x a7p = Rp. 700.000,- x a 575 = Rp. 700.000,- x 4,32948 = Rp. 3.030.636,- Harga belinya sebesar = Rp. 7.835.300,- + Rp. 3.030.636,- = Rp. 10.865.936,- atau dengan kata lain ada agio obligasi sebesar Rp. 865.936,-.
PENCATATAN PENGELUARAN OBLIGASI Pengeluaran Obligasi dapat Di catat dengan dua cara: Dicatat hanya obligasi yang terjual. Dicatat obligasi yang terjual maupun yang belum terjual Example. Pada tanggal 1 januari 2002 PT. Manophos merencanakan meneluarkan obligasi sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga 10%/tahun, obligasi akan dijual pada waktu yang berbeda, tergantung kepada kebutuhan uang, misalnya transaksi terjadi seperti jurnal di bawah ini :
Di catat hanya yg terjual Transaksi Jurnal Tgl 1 Januari merencanakan pengeluaran obligasi 10% Rp 1.000.000 Tidak ada jurnal 1 April oblogasi nominal 700.000 dijual dengan kurs 105 Kas Rp 735.000 Utang Obligasi Rp 700.000 Agio Obligasi Rp 35.000 18 oblogasi nominal 100.000 dijual dengan kurs 99% Kas Rp 99.000 Disagio Obligasi Rp 1.000 Utang Obligasi Rp 100.000
Di catat hanya yg terjual maupun yang belum terjual Transaksi Jurnal Tgl 1 Januari merencanakan pengeluaran obligasi 10% Rp 1.000.000 Obligasi yang belum terjual Rp 1.000.000 Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000 1 April oblogasi nominal 700.000 dijual dengan kurs 105 Kas Rp 735.000 Utang Obligasi Rp 700.000 Agio Obligasi Rp 35.000 18 oblogasi nominal 100.000 dijual dengan kurs 99% Kas Rp 99.000 Disagio Obligasi Rp 1.000 Utang Obligasi Rp 100.000
Kadang kadang penjualan obligasi dapat dilakukan dengan cara pesanan, dengan cara ini pemebeli membayar uang uang muka dan akan melunasi pada tanggal tertentu. Dalam penjualan obligasi melalui pesanan, surat obligasi akan diserahkan setealah pembeli melunasinya, sedangkan yang belum dilunasi akan dicatat kedalam rekening piutang obligasi dan yang sudah di lunasi akan di catat kedalam rekening utang obligasi. Pencatatan agio atau disagio dilakukan pada waktu pesanan di terima.
Transaksi Jurnal Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi sbb: Hanya obligasi yang terjual yang di catat Transaksi Jurnal Tgl 1 Januari merencanakan pengeluaran obligasi 10% Rp 1.000.000 (nominal @ Rp 1000 ) Tidak ada jurnal 1 Mei diterima Pesananl200 lembar obligasi dengan kurs 101, pembayaran pertama 40% Kas Rp 80.800 Piutang Pesanan Obls Rp 121.200 Utang Obligasi dipsn Rp 200.000 Agio Obligasi Rp 2.000 1 Juli diterima uang sisa pesanan 60% dari obligasi sebanyak 75 lembar Kas Rp 45.450 Piutang Pesanan Obligasi Rp 45.450 1 juli 75 lembar diserahkan kepada pemesan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000 Utang Obligasi Rp 75.000
Hanya obligasi yang terjual dab yg belum terjual yang di catat Transaksi Jurnal Tgl 1 Januari merencanakan pengeluaran obligasi 10% Rp 1.000.000 (nominal @ Rp 10.000 ) Obligasi yang belum terjual Rp 1.000.000 Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000 1 Mei diterima Pesananl200 lembar obligasi dengan kurs 101, pembayaran pertama 40% Kas Rp 80.800 Piutang Pesanan Obls Rp 121.200 Utang Obligasi dipsn Rp 200.000 Agio Obligasi Rp 2.000 1 Juli diterima uang sisa pesanan 60% dari obligasi sebanyak 75 lembar Kas Rp 40.450 Piutang Pesanan Obligasi Rp 40.450 1 juli 75 lembar diserahkan kepada pemesan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000 Utang Obligasi ``````````` Rp 75.000
PENCATATAN PENANAMAN MODAL DALAM OBLIGASI Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang dicatat dengan jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya pembelian seperti komisi, meterai, provisi dan lain-lain. Apabila harga beli berbeda dengan nilai nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio obligasi. Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di atas nilai nominal, sedangkan disagio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di bawah nilai nominal. Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar dengan aktiva, harga perolehannya dihitung sebesar harga pasar aktiva tersebut.
Apabila obligasi dibeli di antara tanggal pembayaran bunga, pembeli membayar harga beli ditambah bungan berjalan yaitu bunga sejak tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal pembelian obligasi. Pembayaran bunga berjalan ini bukan merupakan harga perolehan obligasi. Contoh perhitungan bunga berjalan dan pencatatan obligasi sebagai berikut : Example Nona Risa Fadila membeli obligasi PT. Hartamin pada tanggal 1 Mei 1991, nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp. 1.000.000,-. Biaya pembelian, yaitu komisi dan materai sebesar Rp. 25.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Harga perolehan obligasi dan bunga berjalan dhitung sebagai berikut :
Harga beli obligasi Rp. 1.000.000,- Komisi dan materai 25.000,- Harga Perolehan Obligasi Rp. 1.025.000,- Bunga berjalan (1 Maret – 1 Mei) 2/12 x 12% x Rp. 1.000.000,- 20.000,- Jumlah uang yang dibayarkan Rp. 1.045.000,- Jurnal yang dibuat oleh Nona Risa Fadila untuk mencatat pembelian obligasi di atas sebagai berikut : Penanaman modal dalam obligasi Rp. 1.025.000,- Pendapatan bunga obligasi 20.000,- Kas Rp. 1.045.000
Dalam jurnal di atas, rekening pendapatan bunga obligasi didebit dengan jumlah Rp. 20.000,- yaitu bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi, sehingga pada tanggal 1 September 1991 yiatu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal sebagai berikut : Kas Rp. 60.000.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000.000,- Perhitungan : Bunga = 6/12 x 12% x Rp. 1.000.000,- = Rp. 60.000.000,-
Apabila bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi didebitkan ke rekening piutang bunga obligasi, maka pada tanggal 1 September 1991 penerimaan bunga obligasi dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Kas Rp. 60.000.000,- Piutang bunga obligasi Rp. 20.000.000,- Pendpatan bunga obligasi Rp. 40.000.000,-
PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk penanaman modal jangka panjang dijual sebelum jatuh temponya maka perhitungan laba atau rugi penjualan didasarkan pada jumlah uang yang diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku obligasi dihitung dengan cara sebagai berikut : Harga perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi disagio sampai tanggal penjualan atau harga perolehan obligasi dikurangi amortisasi agio sampai tanggal penjualan. Misalnya oblitasi yang dibeli dalam contoh (2) di atas, pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan harga Rp. 1.015.000,- (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain).
Laba rugi dihitung sebagai berikut : Hara perolehan obligasi = Rp. 1.066.000,- Amortisasi agio : 1991 = 9 x Rp. 2.000,- = Rp. 18.000,- 1992 =12 x Rp. 2.000,- = Rp 24.000,- 1993 =3 x Rp. 2.000,- = Rp 6.000,- = Rp 48.000,- Nilai buku obligasi = Rp. 1.018.000,- Harga jual obligasi = Rp 1.015.000,-