Pelaksanaan otorita dan pembuatan keputusan. (Robert Dubin) Aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. (George R Terry). Setiap manajer, atau administrator, atau pemimpin adalah seseorang yang diharapkan melaksanakan beberapa jenis kekuasaan di dalam atau atas suatu organisasi. (Betram M. Grosa). Manajer ialah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. (Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel).
Apabila kepemimpinan itu dibatasi oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen. Beberapa segi yang menonjol dalam konsep kepemimpinan. 1.Keterarahan 2. Inspirasi 3. Membangun tim 4. Teladan 5. Penerimaan
Tinggi Dukungan Perilaku Mendukung dan Rendah Pengarahan G3 Tinggi Pengarahan dan Tinggi Dukungan G2 Rendah Dukungan dan Rendah Pengarahan G4 Tinggi Penfarahan dan Rendah Dukungan G1 Perilaku Mendukung RendahPerilaku pengarahanTinggi Empat Gaya Dasar Kepemimpinan Tinggi
Perilaku Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan Gaya kepemimpinan merupakan norma yang digunakan sewaktu mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihat oleh orang lain tersebut. Oleh karena pada hakekatnya perilaku dasar pemimpin yang mendapat tanggapan para pengikutnya sewaktu pemimpin tersebut melakukan proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, maka empat gaya yang diuraikan di muka dapat diterapkan dengan suatu proses pengambilan keputusan tersebut, sesuai gambar tersebut dibawah. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan (g1) dirujuk sebagai “instruksi” karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah. PARTISIPASI G3 KONSULTASI G2 DELEGASI G4 INSTRUKSI G1
Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan (G1) dirujuk sebagai “instruksi” karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan (G2) dirujuk sebagai “Konsultasi”, karena dalam menggunakan gaya ini, pemimimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan banyaknya komunikasi dua arah dan perilaku mendukung, dengan berusaha mendengar perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka.
Perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan (G3) dirujuk sebagai “partisipasi”, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Perilaku pemimpin yang rendah dukungan dan rendah pengarahan (G4) dirujuk sebagai “delegasi”, karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.