MANAJEMEN PERENCANAAN Materi kuliah Pengantar Manajemen Publik Dosen : Bambang EC Widodo
Definisi Newman : planning is deciding in advance what is to be done. (Perencanaan adalah membuat keputusan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan) A.Allen planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. (Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan)
Definisi Proses menentukan bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan- tujuan,menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai apa yang ingin ditujunya (Certo, 2003) Proses menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan, membangun peraturan-peraturan dan prosedur, dan memperhitungkan hasil-hasil yang akan terjadi dimasa yang akan datang (Dessler, 2001)
Definisi Perencanaan merupakan suatu suatu hasil rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari oleh suatu pola tindakan ysng definitif, menurut pertimbangan yang sistematis, akan membawa keuntuntungan tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutmya yang juga merupakan rangkaian kegiatan yang sistematis lainnya (Djoko Soejarto).
Definisi Perencanaan merupakan suatu aktivitas universal manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada (Catanese). Perencanaan adalah interpertasi atau penjabaran gagasan atau ide ke bentuk wujud nyata (John Friedmann).
Definisi Khrisna : Perencanaan Publik adalah usaha meningkatkan mutu kehidupan sosial budaya , sosial ekonomi , fisik , serta keamanan merupakan suatu tujuan perkembangan wilayah budaya, ekonomi, fisik, wilayah.
PERENCANAAN SEBAGAI FUNGSI PRIMER MANAJEMEN TUJUAN YANG DICAPAI 1 2 3 1. = Organizing 2. = Leading 3. = Controlling PERENCANAAN
Unsur – Unsur Perencanaan Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur- unsur perencanaan yaitu : 1. Tindakan apa yang harus dikerjakan 2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan 3. Dimana tindakan tersebut dilakukan 4. Kapan tindakan tersebut dilakukan 5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut 6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Fungsi Perencanaan Setiap organisasi memerlukan perencanaan karena: Arah dan Tujuan organisasi menjadi jelas Semua elemen organisasi diarahkan ke satu tujuan yang sama. Mengidentifikasi berbagai hambatan dan peluang dari luar sekaligus menyiapkan antisipasinya. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan di dalam organisasi Membantu mengurangi resiko ketidakpastian.
Proses 1. Menetapkan tugas dan tujuan Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh. 2. Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan. 3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya. 4. Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
PROSES PERENCANAAN MENETAPKAN TUJUAN ANALISIS SITUASI (PROSES-PROSES PERENCANAAN) MENENTUKAN BERBAGAI ALTERNATIF TINDAKAN MEMILIH & MELAKSANAKAN MERENCANAKAN
TOP MIDDLE LOWER LEVEL PERENCANAAN : Perencanaan Stratejik Perencanaan Taktis Perencanaan Operasional
Perencanaan Stratejik adalah : “Masterplan” keseluruhan dari organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan stratejik. Perencanaan Taktis adalah : Perencanaan yang merupakan penjabaran rencana stratejik menjadi rencana – rencana spesifik oleh unit-unit kerja dalam organisasi.
Perencanaan Operasional adalah : Perencanaan yang membutuhkan tindakan-tindakan dan prosedur spesifik pada tingkat terbawah dari suatu organisasi
STRUKTUR RENCANA ORGANISASI MISI & TUJUAN RENCANA-RENCANA STRATEJIK RENCANA-RENCANA TAKTIS RENCANA-RENCANA OPERASIONAL RENCANA SEKALI PAKAI - RENCANA BERKALI-KALI PAKAI -PROGRAM - KEBIJAKAN -PROJEK - PROSEDUR -BUDGET -PERATURAN
Perkembangan Teori Perencanaan Perencanaan (sebagai idea) sudah berkembang sejak pada jaman Yunani Perencanaan moderen (sudah terstruktur) berawal pada abad 19 Patrick Gedes (trinitas manusia-tempat-pekerjaan) Karl Marx (sosialis anti kapitalis) Awal Abad 20 Kebutuhan penataan lingkungan (masy & fisik) terjadi kemlesetan/kegagalan pembangunan Muncul teori perencanaan baru (Faludi, 1973) Teori prosedural Teori substantif
Perkembangan Teori Perencanaan Pada pertengahan abad 20 muncul teori tentang prilaku, lingkungan fisik mendasari teori sistem dan teori prilaku. Pada akhir abad 20 mucul teori yang diharapkan dapat memecahkan masalah: radikal planning perencanaan yang mengharapkan dapat merubah kondisi yang ada secara radikal (keseluruhan) agar menjadi kondisi yang diinginkan communicative planning – perencanaan yang merubah kondisi berdasarkan hasil komunikasi dan atau kesepakatan bersama.
Perjalanan Teori Perencanaan Perjalanan teori perencanaan menurut John Friedmann (1987) terdiri dari: Planning as policy analysis Planning as social learning Planning as social reform Planning as social mobilization
Perencanaan sebagai analisis kebijakan Didasari oleh logika berpikir ilmu manajemen, administrasi publik, ekonomi neoklasik dan teknologi informasi. Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan untuk memahami konsekuensi dari alternatif2 keputusannya. Perencana sebagai analis/teknokrat Masyarakat sebagai obyek dari rekayasa pemerintahan
Perencanaan sebagai pembelajaran sosial Ide dasarnya adalah merubah kedudukan masyarakat dari obyek menjadi subyek pembangunan Berawal dari kritik dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Pengetahuan bukan building block untuk rekonstruksi sosial Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan disempurnakan melalui praktek Dilakukan dengan dialog antara masyarakat dengan pemegang kekuasaan Penekanan pembelajaran sosial adalah pada proses dialogis, relasi non hirarkis, komitmen pelaksanaan eksperimen sosial, toleransi terhadap perbedaan dan mengutamakan transaksi sosial
Perencanaan sebagai Perubahan Sosial Pelembagaan praktek perencanaan peran negara dominan menempatkan perencanaan merupakan bagian dari aparatur pemerintah Penekanan pada upaya penemuan cara paling efektif bagi negara dalam perencanaan Perencana sebagai teknokrat perencana harus mendengarkan suara masyarakat tetapi tidak harus memperhatikannya. Perubahan sosial dipengaruhi oleh tradisi pemikiran positivisme dari pada penekanan terhadap keterlibatan aktor sosial dalam proses perencanaan Tradisi ini bersifat top down, karena masyarakat dianggap masih belum mempunyai kompetensi perencanaan
Perencanaan sebagai mobilisasi sosial Merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan Penekanan kepada emansipasi kemanusiaan terhadap penindasan sosial Tipe perencanaan ini akan selalu berhadapan dengan segala kekuatan penindas, baik yang terstruktur (birokrat) maupun yang kecil (preman) Prinsip tipe ini adalah kebebasan merupakan hak individu yang dibatasi oleh kebebasan individu lainnya. Perencanaan ini disebut pula sebagai perencanaan yang radikal Peran perencana sebagai fasilitator atau penasehat masyarakat dan tidak membuat jarak dengan masyarakat
Perkembangan Teori Perencanaan Selama 2 Abad (Friedmann, 1987) Ekonomi Neoklasik Administrasi Publik Ilmu Manajemen Rekayasa Sistem Kesejahteraan & Pilihan Sosial Pembangunan Organisasi Analisis Sistem Ilmu Kebijakan Analisis Kebijakan Pembelajaran Sosial Pengetahuan Teknis dalam Perencanaan