REFLEKSI SEJARAH INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT PENELITIAN SOSIAL
Advertisements

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat Ilmu: administrasi
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Aksiologi Dalam Ilmu Pendidikan
Filsafat Pancasila.
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
Pendidikan sebagai Ilmu
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
PSIKOLOGI – UNTAR metodologi penelitian kualitatif ninawati
Pertemuan ke III (FILSAFAT PANCASILA)
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
FILSAFAT SEJARAH SARDIMAN AM.
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Oleh : dedy wijaya kusuma, st., M.Pd.
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
Hubungan Ilmu, Penelitian
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
PENGETAHUAN Pengetahuan yaitu segala sesuatu yang diketahui yang merupakan hasil dari tahu. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (2) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
Pancasila sebagai sistem filsafat 1
RASIONALISME SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH AKAL (RASIO) PENGALAMAN (EMPIRI) BERFUNGSI MENEGUHKAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL.
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Ilmu, Penelitian Ilmiah
KELOMPOK 1 FARICHATUN NI’MAH (080) WINDA PUTRI (066)
Perbedaan, Persamaan dan Ciri-ciri Sains & Filsafat
RUANG LINGKUP FILSAFAT
ILMU, FILSAFAT, DAN FILSAFAT ILMU
FILSAFAT Materi PPM by DR. IWAN.
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
FILSAFAT “Antara Teologi dan Ilmu Pengetahuan terletak suatu daerah tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh Teologi maupun oleh Ilmu Pengetahuan. Daerah.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
KEHENDAK BERKUASA FRIEDRICH WILHELM NITZSCE
Berfikir Filsafat Menyeluruh, artinya seorang ilmuwan mengenal ilmu tidak hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri, tetapi melihat hakekat ilmu dalam.
Metodologi Penelitian
PARADIGMA DAN RAGAM PENELITIAN
TUGAS FILSAFAT ILMU.
Pengertian dan ruang lingkup filsafat
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MENGAPA PERLU MENDALAMI FILSAFAT HUKUM ?
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
ASUMSI DASAR Asumsi dasar yang merupakan landasan bagi teori2 mengenai tingkah laku, yaitu : Tingkah laku manusia dpt dipelajari, karena : Perilaku manusia.
Sarana Berfikir ilmiah
Pemikiran Filosofis dan Non-Filosofis
ILMU PENGETAHUAN DAN SAINS
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN.
REFLEKSI & kontemplasi manuSia dlm SEJARAH
FILSAFAT “Antara Teologi dan Ilmu Pengetahuan terletak suatu daerah tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh Teologi maupun oleh Ilmu Pengetahuan. Daerah.
FILSAFAT “Antara Teologi dan Ilmu Pengetahuan terletak suatu daerah tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh Teologi maupun oleh Ilmu Pengetahuan. Daerah.
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Filsafat ilmu dan ruang lingkup filsafat ilmu
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Dosen : Agus prayitno Bobot : 3 sks
Sejarah & Aliran Psikologi
EPISTEMOLOGI Setelah mengkaji Ontologi, maka sampailah pada hakekat cara (teori) memperoleh pengetahuan (dan ilmu) atau pada Epistemologi. Bagaimana agar.
MANUSIA DAN SEJARAH Pengertian sejarah
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
PENDAHULUAN Pertemuan 01
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Metodologi Penelitian
TEORI SASTRA Pertemuan 1.
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

REFLEKSI SEJARAH INDONESIA PERTEMUAN KEDUA

PENGERTIAN REFLEKSI SEJARAH INDONESIA ARTI BERFIKIR REFLEKTIF. BERFIKIR REFLEKTIF SEBAGAI METODE FILSAFAT. BERFIKIR REFLEKTIF DALAM SEJARAH

ARTI BERFIKIR REFLEKTIF. A.S HORNBY, “OXFORD ADVANCED LEARNER’S DICTIONARY OF CURRENT ENGLISH “(1995 : 980) MENJELASKAN REFLEKTIF DENGAN MAKNA : TENDING TO THINK DEEPLY ABAUT THING. CAPABLE OF REFLECTING SOMETHING. MAKNA TERSEBUT JELAS MENUNJUKKAN KEPADA UPAYA ATAU KEMAMPUAN UNTUK BERFIKIR ATAU MEMIKIRKAN SEDALAM-DALAMNYA MENGENAI ATAU TENTANG SESUATU.

ARTI BERFIKIR REFLEKTIF. REFLEKSI BERASAL DARI REFLECTION (BHS INGGRIS) LEBIH MENUNJUK KEPADA KEGIATAN ATAU PROSES UNTUK BERFIKIR SEDALAM-DALAMNYA MENGENAI SESUATU (THE ACTION OR PROCESS OF REFLECTING).

ARTI BERFIKIR REFLEKTIF. MAKNA REFLEKSI SEJARAH (BAHASA INDONESIA) : KATA KERJA, REFLEKSI SEJARAH MENGANDUNG MAKNA KEGIATAN/AKTIVITAS ATAU PROSES BERFIKIR REFLEKTIF (SEDALAM-DALAMNYA) MENGENAI SEJARAH. KATA BENDA, REFLEKSI SEJARAH BERMAKNA SEBAGAI HASIL DARI KEGIATAN ATAU PROSES BERFIKIR REFLEKTIF TENTANG SEJARAH DALAM BENTUK GAGASAN, PEMIKIRAN, AJARAN, BAHKAN FILSAFAT TENTANG SEJARAH. REFLEKSI SEJARAH INDONESIA : HASIL ATAU GAGASAN TENTANG SEJARAH INDONESIA, YANG SESUAI DENGAN AJARAN, PAHAM, FILSAFAT BANGSA INDONESIA.

BERFIKIR REFLEKTIF SEBAGAI METODE FILSAFAT METODE FENOMENOLOGIS : HAKEKAT FENOMENA YANG SESUNGGUHNYA BERADA DI BALIK YANG MENAMPAKKAN DIRI. PENGAMATAN PERTAMA (FIRS LOOK) BELUM SANGGUP MEMBUAT FENOMENA ITU MENGUNGKAPKAN HAKEKAT DIRINYA. KARENA ITU DIPERLUKAN PENGAMATAN KEDUA (SECOND LOOK) YANG DISEBUT SEBAGAI PENGAMATAN INTUITIF.

BERFIKIR REFLEKTIF SEBAGAI METODE FILSAFAT PENGAMATAN INTUITIF : HARUS MELEWATI TIGA TAHAP REDUKSI ATAU PENYARINGAN. YAITU REDUKSI FENOMENOLOGIS, REDUKSI EIDITIS, DAN REDUKSI TRANSENDENTAL. REDUKSI FENOMENOLOGIS : MENYISIHKAN ATAU MENYARING PENGALAMAN PERTAMA YANG TERARAH KEPADA EKSISTENSI FENOMENA. PENGALAMAN INDRAWI, PERLU DISISIHKAN DAN DISARING LEBIH DAHULU SEHINGGA TERSINGKIRLAH SEGALA PRASANGKA, PRAANGGAPAN DAN PRATEORI.

BERFIKIR REFLEKTIF SEBAGAI METODE FILSAFAT FENOMENA DIAMATI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KESADARAN TANPA MELAKUKAN REFLEKSI TERHADAP FAKTA-FAKTA YANG DITEMUKAN, HANYA MENYINGKIRKAN SUBYEKTIFITAS. REDUKSI EIDITIS : UPAYA UNTUK MENEMUKAN EIDOS ATAU HAKEKAT FENOMENA YANG TERSEMBUNYI. SEGALA YANG DILIHAT HARUS DIANALISIS SECARA CERMAT DAN LENGKAP AGAR TIDAK ADA YANG TERLUPAKAN. PERHATIAN PENGAMAT HARUS SENANTIASA TERARAH KEPADA ISI YANG PALING FUNDAMENTAL DAN SEGALA YANG BERSIFAT PALING HAKIKI.

BERFIKIR REFLEKTIF SEBAGAI METODE FILSAFAT REDUKSI TRANSENDENTAL : MENYISIHKAN DAN MENYARING SEMUA HUBUNGAN ANTARA FENOMENA YANG DIAMATI DAN FENOMENA LAINNYA. REDUKSI TRANSENDENTAL HARUS MENEMUKAN KESADARAN MURNI DENGAN MENYISIHKAN KESADARAN EMPIRIS SEHINGGA KESADARAN DIRI SENDIRI TIDAK LAGI BERLANDASKAN PADA KETERHUBUNGAN DENGAN FENOMENA LAINNYA.

METODE FILSAFAT YANG LAIN. METODE KONTEMPLATIF : MERENUNG. METODE SPEKULATIF : MERENUNG TAPI LEBIH KRITIS, ANALISIS DAN REFLEKTIF. DENGAN PEMIKIRAN REFLEKTIF (REFLECTIVE THINKING) PERENUNGAN SPEKULATIF LEBIH BERUSAHA UNTUK MENGANALISIS, MEMBANDINGKAN DAN MENGHUBUNGKAN ANTAR BERBAGAI MASALAH, MENYIMPULKAN DAN KEMUDIAN MENILAINYA BERULANG-ULANG HINGGA DAPAT DIPEROLEH PENGERTIAN YANG MENDALAM DAN MANTAP.

METODE FILSAFAT YANG LAIN METODE DEDUKTIF : UMUM KE KHUSUS. METODE INDUKTIF : KHUSUS KE UMUM. METODE REFLEKTIF FENOMENOLOGIS : PERTAMA, HENDAKNYA FILSAFAT MAMPU MENJELASKAN GEJALA-GEJALA (FENOMENA) SECARA OBJEKTIF, DAN KEDUA HARUS BERUPAYA MAMPU MENANGKAP STRUKTUR YANG ESSENSIAL DAN STABIL DARI SETIAP GEJALA.

BERFIKIR REFLEKTIF DALAM SEJARAH BERCERMIN DARI PERISTIWA MASA LALU UNTUK SEKARANG DAN PREDIKSI YANG AKAN DATANG. BERFIKIR REFLEKTIF MENGENAI KODRAT SEJARAH MENGHASILKAN FILSAFAT SEJARAH. HARRY RITTER (1986) : PHILOSOPHY OF HISTORY IS A REFLEKTION ON THE NATURE OF HISTORY. HISTORY BEING UNDERSTOOD AS EITHER THE COURSE OF HUMAN EVENTS, OR MORE NARROWLY, AS THE SPECIALIZED ACTIVITY OF HISTORIANS.

BERFIKIR REFLEKTIF DALAM SEJARAH STRUKTUR FENOMENA SEJARAH MEMILIKI DIMENSI INTERNAL DAN EKSTERNAL. DIMENSI INTERNAL SEJARAH PADA HAKEKATNYA ADALAH NILAI (VALUES) DAN NURANI (CONSIENCE) BANGSA YANG MENJADI ROH, JIWA ATAU SUMBER YANG MENGGERAKKAN FENOMENA-FENOMENA EKSTERNAL. DIMENSI EKSTERNAL ; RANGKAIAN PERISTIWA-PERISTIWA KOMITMEN DAN KESETIAAN PERJUANGAN SEJARAH DARI WAKTU KE WAKTU DARI GENERASI-KE GENERASI BANGSA. DIMENSI INTERNAL YANG SAMA MEMBERIKAN MAKNA, HEKEKAT, HARKAT, DAN MARTABAT SERTA HARI DEPAN SEJARAH MANUSIA.