PENYULINGAN (DESTILASI) Distilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah mampu-campur dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen- komponennya atau kelompok-kelompok komponen. Sebagai contoh, proses penyulingan dari larutan garam yang dilakukan di laboratorium, pada gambar tersebut terlihat larutan garam (NaCl) dimasukkan pada labu, dimana pada bagian atas dari labu tersebut dipasang alat pengukur suhu atau thermometer. Larutan garam di dalam labu dipanasi dengan menggunakan pembakar Bunsen. Setelah beberapa saat, larutan garam tersebut akan mendidih dan sebagian akan menguap. Uap tersebut dilewatkan kondensor, dan akan terkondensasi yang ditampung pada erlemeyer. Cairan pada erlemeyer merupakan destilat sebagai air murni.
Faktor-faktor penting dalam merancang dan mengoperasikan kolom distilasi : Jumlah tray yang diperlukan untuk mendapatkan pemisahan yang dikehendaki. Diameter kolom, kalor yang dikonsumsi dalam pendidih. Konstruksi tray.
Tipe Distilasi Karena karakter campuran yang berbeda maka distilasi dilakukan dengan cara berbeda pula. Oleh karena itu distilasi meliputi beberapa tipe yaitu: distilasi azeotropik, distilasi kering, distilasi ekstraktif, distilasi beku (freeze distillation), distilasi fraksinasi, distilasi uap (steam distillation) dan distilasi vakum. Berdasarkan prosesnya, distilasi juga dapat dibedakan menjadi distilasi batch (batch distillation) dan distilasi kontinyu (continuous distillation). Disebut distilasi batch jika dilakukan satu kali proses, yakni bahan dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya (distilat dan residu). Disebut distilasi kontinyu jika prosesnya berlangsung terus menerus. Ada aliran bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar. Rangkaian alat distilasi yang banyak digunakan di industri adalah jenis tray tower dan packed tower.
Perawatan peralatan distilasi Kolom distilasi harus dirawat agar kebersihan dan penggunaannya dapat seoptimal mungkin, dilakukan sebagai berikut: Pengaruh panas kolom pada unit kolom distilasi terbatas pada kondensor dan pendidih ulang (reboiler), karena, pada umumnya, kolom tersebut diisolasi, sehingga kehilangan kalor sepanjang kolom relatif kecil. Untuk umpan yang berupa zat cair pada titik gelembungnya (q = 1) yaitu cairan jenuh, kalor yang diberikan pada pendidih ulang sama dengan yang dikeluarkan pada kondensor. Untuk umpan yang berwujud selain cairan jenuh kebutuhan kukus, pemanas dihitung dengan neraca panas (neraca entalpi).
ADSORPSI Adsorpsi atau penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Kebanyakan zat pengadsorpsi adalah adsorben. Bahan-bahan yang berpori, dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding- dinding pori. Pemisahan terjadi karena perbedaan bibit molekul atau karena perbedaan polaritas menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan itu lebih erat daripada molekul-molekul lainnya. Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi Persiapan media karbon aktif Karbon aktif yang digunakan dalam peralatan ini adalah produk komersil yang dijual di pasaran. Karbon aktif yang digunakan terbuat dari bahan baku kayu. Langkah pertama dalam tahap ini adalah mengayak karbon aktif menggunakan penyaring elektrik untuk mendapatkan karbon aktif dengan kisaran ukuran I 16-30 MESH, ukuran II 30-50 MESH dan ukuran III 50-100 MESH yang seragam.
Karbon aktif dihilangkan kandungan airnya dengan cara dipanaskan pada kondisi vakum dalam vacum furnace pada temperatur 105 C dan tekanan 50 mbar selama 12 jam. Persiapan larutan yang akan mendapat perlakuan diadsorpsi Pembuatan kurva kalibrasi Pembuatan kurva kalibrasi dari pembacaan alat spektrofotometer model 390 dengan panjang gelombang minimum yang bisa digunakan 420 nm dan panjang gelombang maksimumnya 980 nm. Menyiapkan peralatan percobaan batch Disiapkan peralatan jar test yang dilengkapi dengan peralatan Blade jenis two blade, Gelas beaker, Pengatur kecepatan putaran, Jarum pengukur kecepatan putaran (tachometer).
ABSORBSI Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Absorben Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben : Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil). Selektif Memiliki tekanan uap yang rendah. Tidak korosif. Mempunyai viskositas yang rendah. Stabil secara termis. Murah
Kolom Absorpsi Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.
Struktur dalam absorber Bagian atas : Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair. Bagian tengah : Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi Bagian bawah : Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Menara Isian (Packed Tower ) Packed towers hampir selalu memiliki tekanan yang rendah dibandingkan tower yang lain. Isian (Packing) terdiri dari keping- keping yang jumlahnya banyak untuk meningkatkan kapasitas absorbsinya. Aliran gasnya sekitar 500 ft3/min (14.2 m3/min) digunakan di 1 in/(2.5 cm) packing, untuk aliran gasnya atau 2000 ft3/min (56.6 m3/min) atau lebih digunakan di 2 in (5 cm) packing. Perbandingan Bahan Pembuat Menara Isian (Packed Tower) Bahan plastik : Harganya murah Daya tahannya lemah Bahan keramik : Harganya mahal Daya tahannya lebih lama
Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber Contoh pertama Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor. Gas ini bisa uap atau gas mulia, dengan kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.
Contoh kedua Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping column. The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri. Bagian yang telah didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber. Contoh ketiga Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
EKSTRAKSI Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis
Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik ekstraksi : Bahan ekstraksi : Campuran bahan yang akan diekstraksi Pelarut (media ekstraksi) : Cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi Ekstrak : Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi Larutan ekstrak : Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak Rafinat (residu ekstraksi) : Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya Ekstraktor : Alat ekstraksi Ekstraksi padat-cair : Ekstraksi, dari bahan yang padat Ekstraksi cair-cair (ekstraksi dengan pelarut = Solvent extraction) : Ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair