S I S T E M R E P R O D U K S I
Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia. Indikator Kompetensi Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem reproduksi pada manusia. Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem reproduksi pada manusia Mendeskripsikan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.
A. PENDAHULUAN Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang biak adalah upaya makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya. Sistem reproduksi pada manusia terdiri atas organ reproduksi pria dan wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas penis, testis, dan uretra. Organ reproduksi wanita terdiri atas ovarium, uterus, dan vagina.
B. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA 1. Alat Reproduksi Pada Pria penis, testis, uretra, dan vesikula seminalis. Organ-organ reproduksi pria mulai berkembang saat usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya di usia 20 tahun. a. Penis tersusun dari: jaringan otot Jaringan spons yang lembut, pembuluh darah, jaringan saraf. Gambar organ reproduksi pria
b. Testis Tempat memproduksi sperma dan hormon reproduksi. Terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang berfungsi mengatur temperatur testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. Testis kiri sering tergantung lebih rendah dari yang kanan. Memiliki banyak tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel induk sperma yang disebut spermatogonium. Di antara spermatogonium terdapat: 1. Sel sertoli berfungsi memberi makan sperma, 2. Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyaknya hormon, antara lain: Hormon gonadotrofin, dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. FSH (Folicle Stimulating Hormone), berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang berfungsi memacu pembentukan sperma. LH (Luteinizing Hormone), berfungsi merangsang sel-sel Leydig agar mensekresikan hormon testosteron. Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis, berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mempengaruhi proses spermatogenesis.
c. Vesikula seminalis Vesikula seminalis adalah kantong penyimpan sperma. Selama penyimpanan, sperma mengalami pematangan karena mendapatkan nutrien dan kekebalan (viabilitas) dari kelenjar Cowpery dan prostat. d. Uretra Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
Sperma Struktur sperma terdiri dari kepala, badan, dan ekor (flagel). Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. Pada bagian badan, terdapat mitokondria sebagai tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi agar dapat bergerak aktif. Bagian ekor berupa flagel yang merupakan alat gerak sperma. Gambar struktur sperma
Proses pembentukan sperma Proses pembentukan sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi ketika menginjak usia belasan tahun. Mula-mula sel-sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis beberapa kali menghasilkan banyak spermatogonium. Sebagian dari sel spermatogonium terus membelah mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa (sperma).
Gambar skema spermatogenesis
2. Alat Reproduksi Wanita Alat reproduksi wanita terdiri atas: Ovarium, yaitu organ penghasil sel telur (ovum). Wanita memiliki dua ovarium di kedua sisi rahim yang berukuran seperti buah anggur. Saluran telur (tuba falopi), merupakan saluran yang dilalui telur dari ovarium menuju rahim. Uterus (rahim), merupakan rongga yang luas tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina, merupakan lubang tempat keluarnya janin pada proses kelahiran dan tempat keluarnya darah menstruasi. Gambar susunan organ reproduksi wanita
1. Ovum Proses pembentukan ovum di dalam ovarium dinamakan oogenesis. Di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar 600.000 sel induk telur (oogonium). Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis, membentuk ±7 juta oosit primer. Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer berada dalam tahap meiosis I (khususnya berada pada tahap profase I). Setelah masuk masa pubertas, dan perempuan sudah mengalami menstruasi (haid), saat itu kelenjar hipofisis menghasilkan FSH yang merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan polar pertama. Sedangkan sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder. Badan polar membelah meiosis (II) mengasilkan dua badan polar. Oosit sekunder membelah meiosis (II) menghasilkan satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel badan polar. Sel ootid berkembang menjadi sel telur (ovum).
Gambar oogenesis
Proses dan Siklus Terjadinya Mestruasi Pada Wanita Secara periodik, ovum yang matang akan dikeluarkan dari ovarium. Ovum bergerak menuju rahim. Rahim secara periodik mengalami penebalan dinding (endometrium) sebagai persiapan menerima zigot hasil fertilisasi. Jika fertilisasi tidak terjadi maka ovum dan dinding rahim akan luruh keluar dari rahim sebagai menstruasi (haid). Siklus menstruasi rata-rata 28 hari (tidak semua orang siklusnya sama). Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon reproduksi. Saat menjelang dan sesudah menstruasi, sebagian remaja perempuan diliputi suasana yang tidak menentu, perasaan yang kurang nyaman, cepat marah, tersinggung dan terasa sakit di sekitar rahim.
Gambar Siklus menstruasi disertai dengan perubahan kadar hormon-hormonnya
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (follicle stimulating hormone). Pada awal siklus hari pertama sampai ke-14, folikel (tempat oosit) melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH. Terbentuklah folikel yang masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen berfungsi: merangsang pembelahan sel-sel dinding rahim, bertanggung jawab terhadap ciri-ciri sekunder anak perempuan, menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis dan merangsang hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing hormone). LH berperanan merangsang pemasakan folikel de Graaf untuk melakukan ovulasi (umumnya pada hari ke-14 dari siklus menstruasi).
Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum yang telah masak Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum yang telah masak. Biasanya, setiap ovulasi dihasilkan satu ovum. Progesteron menyebabkan endometrium menebal dan terdapat banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi kadar progesteron dalam darah tinggi, guna mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Uterus pada tahap ini siap untuk menerima dan memberi makan sel telur yang telah dibuahi (zigot). Progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Bila fertilisasi tak terjadi, produksi progesteron menurun pada hari ke- 26. Dinding rahim luruh pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan dan dinamakan menstruasi. Biasanya menstruasi berlangsung selama seminggu. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesteron yang dibentuk, maka FSH dibentuk kembali dan siklus dimulai lagi. Masa subur wanita diawali sejak mengalami menstruasi (sekitar umur 9 -15 tahun) sampai masa menopause (sekitar umur 45-49 tahun). Pada saat menopause, wanita tidak dapat melakukan ovulasi karena semua oosit primernya telah mengalami degradasi.
C. KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI Kelainan pada organ reproduksi dapat mengganggu proses reproduksi. PMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS menyebabkan infeksi pada organ reproduksi. Kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) cukup banyak terjadi di kalangan remaja. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian.
Gejala-gejala infeksi penyakit menular seksual pada laki-laki, antara lain: Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada alat kelamin Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam Rasa gatal pada alat kelamin Rasa sakit pada saat kencing Kencing nanah atau darah yang berbau tidak enak Kehilangan berat badan yang drastis, disertai diare terus-menerus, dan sering demam serta berkeringat saat malam.
Gejala-gejala penyakit menular seksual pada perempuan, antara lain: Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing Rasa nyeri pada perut bagian bawah Keluar lendir pada vagina Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
Macam PMS adalah sebagai berikut: a. Gonorrhoea (GO) GO disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasinya adalah 2-10 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. GO menyebabkan kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi mata yang menyebabkan kebutaan.
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. b. Sifilis (raja singa) Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Masa inkubasinya berlangsung 3-4 minggu, tetapi terkadang sampai 13 minggu. Gejalanya adalah timbul benjolan dan bercak kemerahan di sekitar alat kelamin, pusing-pusing, dan nyeri tulang sekitar 6-12 minggu. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa- apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.
c. Herpes genital Herpes genital disebabkan oleh virus Herpes simplex. Mempunyai masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh. Gejalanya adalah bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) dengan rasa nyeri di sekitar alat kelamin. Kemudian bintil ini pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri. Gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri tahap awal. Pada perempuan, seringkali menimbulkan kanker mulut rahim pada tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya penyakit diderita.
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. d. Klamidia Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari. Pada perempuan, gejalanya adalah keluarnya cairan dari alat kelamin atau ”keputihan encer” berwarna putih kekuningan disertai rasa nyeri di rongga panggul. Pada perempuan penyakit ini dapat menyebabkan: Kemandulan, cacatnya saluran telur, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Pada laki-laki, gejalanya: rasa nyeri saat kencing, keluar cairan bening dari saluran kencing dan jika infeksinya lebih parah maka cairan semakin sering keluar dan bercampur darah. Pada laki-laki akibatnya adalah: rusaknya saluran air mani kemandulan, dan radang saluran kencing.
e. Trichomoniasis Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejalanya adalah: cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, vulva agak bengkak, kemerahan, dan gatal. f. Kandidiasis vagina Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang vagina. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini semakin meluas sehingga menimbulkan keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal, dan panas, kemerahan pada alat kelamin dan di sekitarnya.
g. Kutil kelamin Kutil kelamin disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Gejalanya adalah terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Akibat pada perempuan: 1. kutil kulit di daerah kelamin sampai dubur, 2. kutil di selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. 3. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. 4. Kutil kelamin bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin. Akibat pada laki-laki: 1. Kutil di alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. 2. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.
Cara-cara penularannya adalah: h. HIV/AIDS AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Orang yang terinfeksi virus HIV tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis. HIV ditularkan lewat hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV. 1. Cara Penularan HIV HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita, tetapi yang bisa ditularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah dan cairan vagina. Cara-cara penularannya adalah: Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus HIV. Pemakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV Menerima tranfusi darah yang tercemar HIV Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
2. Tanda dan Gejala HIV/AIDS Awalnya penyakit HIV tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Beberapa minggu sesudah terinfeksi penderita baru akan merasakan seringkali menderita penyakit ringan seperti flu atau diare. Penderita dari luar memang tampak sehat hingga 3-4 tahun. Tahun ke-5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. 3. Cara menghindari HIV / AIDS Tidak berganti-ganti pasangan Menghindari hubungan seksual di luar nikah Menghindari transfusi darah yang tak jelas asalnya. Menggunakan alat-alat medis dan non-medis yang terjamin steril. 4. Pengobatan HIV/AIDS Belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, sehingga hanya menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.
SEKIAN TERIMA KASIH