Kelompok 2
Rumail Amadia (10023153) Muhamad Alfian (10023155) Sarah Tri Wulandari (10023161) Indra Primardiana (10023162) Ika Apriani (10023164) Riza Sativa (10023165) Gustian Anestesia (10023166) Mawaddah Muhammad (10023167) Shella Ayu Permatasari (10023168)
KASUS 2 Ny A., 45 th, mengalami diare dengan mual muntah, tinja berlendir dan darah, pemeriksaan tinja didapatkan lekosit dengan amuba. BAB>15/hari. Penderita merasa haus, kulit kering, lemah dan Tekanan darah 85/45 mmHg, nadi=110x/menit.
Disentri Amoeba Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh amoeba (Entamoeba histolytica) yang dapat menyebabkan diare berlendir bercampur dengan darah.
Patofisiologi Bentuk histolitika (trofozoit) invasi ke sel epitel mukosa usus produksi enzim histolisin nekrosis jaringan mukosa usus invasi ke jaringan submukosa
ulkus melebar dan saling berhubungan membentuk sinus-sinus submukosa ulkus amoeba ulkus melebar dan saling berhubungan membentuk sinus-sinus submukosa kerusakan permukaan absorpsi malabsorpsi ↑ massa intraluminal tekanan osmotik intraluminal ↑ diare osmotik.
Disentri amoeba ringan Timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang. Dapat timbul diare ringan 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Terkadang tinja bercampur darah dan lendir. Terdapat sedikit nyeri tekan di daerah sigmoid, jarang nyeri di daerah epigastrium. Keadaan tersebut bergantung pada lokasi ulkusnya. Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit demam ringan(subfebris). Kadang dijumpai hepatomegali yang tidak atau sedikit nyeri tekan.
Disentri amoeba sedang Keluhan pasien dan gejala klinis lebih berat jika dibandingkan dengan disentri ringan, tetapi pasien masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Tinja biasanya disertai lendir dan darah. Pasien mengeluh perut kram, demam dan lemah badan disertai hepatomegali yang nyeri ringan.
Disentri amoeba berat Keluhan dan gejala klinis lebih berat lagi Disentri amoeba berat Keluhan dan gejala klinis lebih berat lagi. Penderita mengalami diare disertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (400C-40,50C) disertai mual dan anemia.
Disentri amoeba kronik Gejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan-serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukkan gejala neurasten. Serangan diare yang terjadi biasanya dikarenakan kelelahan, demam atau makanan yang sulit dicerna.
Etiologi Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica. E.histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup sebagian mikroorganisme komensal (apatogen) di usus besar manusia. Apabila kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan cara membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi.
Faktor resiko Semua orang bisa terjangkit penyakit disentri namun sebagian besar (55%) terjadi pada usia balita yang disebabkan karena tidak diberi ASI, gizi buruk, dll. Sedangkan pada usia dewasa disebabkan karena faktor lingkungan (sarana air bersih dan pembuangan tinja) dan perilaku (makanan yang tidak sehat).