MUSLIMAH AKTIF DAN MANDIRI FAJAR ARIYANTI Seminar MOM, SRIT, March 24, 2013
Quotes Sekarang perubahan begitu cepat dan terburu-buru. Kini kita memasuki komunitas teknologi sehingga kebenaran kemarin tiba-tiba menjadi fiksi hari ini. Alfin Toffler
DEFINISI?? AKTIF?? MANDIRI??
PERAN MUSLIMAH Peran Domestik Sebagai seorang individu berjenis kelamin perempuan, ia menjadi pasangan lelaki yang saling membutuhkan. Seorang pujangga pernah berkata: Kaum perempuan itu bagaikan minyak kesturi… yang diciptakan untuk kita… setiap kita tentu senang mencium aromanya.
Sebagai bagian dari kehidupan sosial dalam institusi terkecil dan inti, yaitu keluarga, perempuan memainkan peran sentral dalam pengelolaan semua sumber daya dalam keluarga. Dalam posisi sebagai seorang ibu misalnya, seorang pujangga pernah berkata: Seorang ibu ibarat sekolah… apabila kamu siapkan dengan baik… berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya.
2. Peran publik Peran publik sosok muslimah adalah keaktifannya dalam bidang-bidang sosial dalam rangka tugas ‘amar ma’ruf nahi munkar yang Allah perintahkan dalam titah firman-Nya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (AS. At-Taubah : 71).
Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan politik dalam institusi formal bernama negara. Ungkapan lain dari seorang pujangga adalah: Perempuan adalah tiang negara… Jika ia baik, baiklah negara… Jika ia rusak, maka rusaklah negara.
Kedua peran muslimah diatas bukan untuk dipilih salah satunya saja, namun kedua peran tersebut harus dijalani dengan baik sehingga keberadaan muslimah mampu memberikan sebuah kontribusi untuk membangun mental dan karakter bangsa melalui perannya di ranah domestik dan publik. Muslimah diharapkan menjadi lentera-lentera benderang yang menerangi peradaban Islam tidak hanya bagi keluarganya namun juga bagi masyarakat, negara, dan umat dengan berbagai kontribusinya melalui kemampuan dan kecerdasannya dalam membermanfaatkan segala potensinya.
PROBLEM UNTUK MENJADI AKTIF Muslimah (pelajar) Muslimah (bekerja) Tidak memiliki ketrampilan dalam mengatur waktu Tidak memiliki management kegiatan yang baik Tidak mendapatkan ijin dari keluarga Hambatan fisik
Ada dua realitas dalam kehidupan Memahami realitas… Ada dua realitas dalam kehidupan 2. Realitas Dalam Pikiran Kita 1. Realitas Sekitar Kita Tempat kerja Masyarakat Rumahtangga
Perbedaan antara situasi kini dengan impian
Apa yang anda inginkan? Visi
Akankah anda menyingkirkan naga? Tujuan Smart
Sudahkah anda jinakkan naga-naga penghalang? Visi Tujuan SMART Stratejik
Intinya…..
Ada 3 hal …. APA TUJUAN YANG HARUS DICAPAI DIMANA KITA BERADA SAAT INI PERUBAHAN APA YANG HARUS DILAKUKAN (dibutuhkan) UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi muslimah yang aktif?
Tuliskan Sebanyak-banyaknya Nama Lengkap Anda dalam waktu 2 menit
Ganti Tangan Anda (Jika sebelumnya dengan Kanan, tulis dengan Kiri Ganti Tangan Anda (Jika sebelumnya dengan Kanan, tulis dengan Kiri. Dan sebaliknya). Tuliskan Sebanyak-banyaknya Nama Lengkap Anda dalam waktu 2 menit
Memiliki ilmu dan Keterampilan merupakan syarat permulaan untuk mendapatkan kehidupan Islami yang baik; Imam Bukhari menyatakan dalam rangkaian kata-katanya yang terkenal: “Ilmu pengetahuan sebelum berkata dan bertindak” Dengan kata lain sebelum melakukan apapun seseorang diharuskan memiliki ilmu yang tepat.
2) Memelihara kebiasaan untuk selalu zikir mengingat Allah 2) Memelihara kebiasaan untuk selalu zikir mengingat Allah. Melalui zikir kepada Allah kita dapat memahami keagungan Allah dan terlindungi dari godaan-godaan. 3) Melaksanakan ibadah yang wajib dengan rajin dan juga memahami makna dari ibadah tersebut.
4) Menjaga waktu dengan baik; waktu adalah bagian penting dari hidup kita; jika kita gunakan waktu kita sekarang dengan perbuatan dan tujuan yang baik maka kita bisa pastikan bahwa hidup kita fokus untuk berbuat baik. 5) Berpikirlah bahwa hidup ini sangat singkat dan sementara; jadi jangan isi hidup ini dengan perbuatan yang sia-sia; berbuatlah baik yang bisa menjadi bekal di akhirat kelak;
6) Berpikir bahwa tiap hari adalah kesempatan untuk mengembangkan tubuh, pikiran dan jiwa kita. Aturlah aktivitas-aktivitas berdasarkan kebutuhan untuk tubuh, pikiran dan jiwa. 7) Berkumpul dan bekerjasama satu sama lain dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik semampu kita; dan lakukan selalu perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain yang nantinya perbuatan baik tersebut akan menjadi bekal bagi kita setelah kita tiada.
8) Jadilah partner suami yang baik dalam rumah tangga 9) Memiliki kesabaran
Aristotle (384-322 BC): Kita ini adalah hasil apa yang dikerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah hasil sebuah tindakan melainkan hasil suatu kebiasaan.
TERIMA-KASIH dan semoga Allah memberkahi