KONSEP DESAIN PENELITIAN H. KUNTORO GURU BESAR ILMU BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 RESEARCH PENGERTIAN: “ DILIGENT AND SYSTEMATIC INQUIRY OR INVESTIGATION INTO A SUBJECT IN ORDER TO DISCOVER OR REVISE FACTS, THEORIES, APPLICATIONS, ETC. “ (Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language, 1989, N.Y.) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 DESIGN PENGERTIAN :THE PLAN OF FORM AND STRUCTURE OF THE PLAN FOR A WORK TO BE EXECUTED PREPARATION OF PRELIMINARY SKETCH (Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language, 1989, N.Y.) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 RESEARCH DESIGN THE PLAN OF FORM AND STRUCTURE OF RESEARCH THE PLAN FOR A RESEARCH TO BE EXECUTED H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
DESAIN PENELITIAN DITENTUKAN OLEH: RUMUSAN MASALAH YANG HENDAK DIJAWAB LEWAT PENELITIAN (RESEARCH QUESTION) TUJUAN PENELITIAN YANG INGIN DICAPAI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
DESAIN PENELITIAN MENENTUKAN : PERLU /TIDAKNYA METODE SAMPLING PERLU/TIDAKNYA RUMUS BESAR SAMPEL PERLU/TIDAKNYA ALOKASI RANDOM H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 TUJUAN PENELITIAN IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MEMBUAT ATAU MENGEMBANGKAN MODEL MENGEKSPLORASI FAKTOR MEMBUKTIKAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL MEMBUKTIKAN PENGARUH SUATU VARIABEL TERHADAP VARIABEL LAIN 1-3 tidak menentukan metode sampling, 4-5 memerlukan metode sampling (penting) menentukan besar sampel H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 DESAIN PENELITIAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN BUTIR 1, 2, 3, DAN 4 DIGUNAKAN DESAIN PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN BUTIR 5 DIGUNAKAN DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL, ikut menentukan sampling apa yang cocok H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
DESAIN PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL DESKRIPTIF EKSPLORATIF NON HIPOTETIK, bila ini pilihannya kita tidak perlu menggunakan metode sampling, dan tidak perlu menggunakan metode sampling ANALITIK EKSPLANATIF/INFERENSIAL HIPOTETIK, perlu metode sapling, dan berapa n yang kita perlukan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
DESKRIPTIF EKSPLORATIF NON HIPOTETIK PENDEKATAN KUANTITATIF NUMERIK : DISEBUT PENELITIAN DESKRIPTIF OBSERVASIONAL, PENDEKATAN KUALITATIF –FENOMENOLOGIS/VERSTEHEN PADA ILMU SOSIAL HUMANIORA Beda ilimu sosial, kita temuannya banyak tapi, penjelasannya ke masyarakat sedikit, jadi mari kita meniru orang sosial, untuk mempeluas pembahasan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
ANALITIK EKSPLANATIF/INFERENSIAL HIPOTETIK DISEBUT PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 JENIS PENELITIAN PENELITIAN OBSERVASIONAL, tidak mengunakan perlakuan apapun PENELITIAN EKSPERIMENTAL, menggunakan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN OBSERVASIONAL KONSEP DASAR MACAM H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 KONSEP DASAR TANPA MEMBERIKAN PERLAKUAN/TREATMENT/INTERVENSI PADA SUBYEK YANG DITELITI, perlakuan treathment pada subyek tidak ada, tidak ada hubungan sebab akibat TIDAK BISA DIGUNAKAN UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT KARENA LEMAHNYA VALIDITAS INTERNAL H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
MACAM PENELITIAN OBSERVASIONAL PENELITIAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS PENELITIAN TANPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS Ini penting, akan ada bedanya kalau kita pendekatan epidemologis, yg penting adalah faktor dngan disease, cohort study, dll Kalau tidak, tidak perlu kita menyebutkan study-study itu, kita tidak perlu menggunakan istilah case kontrol H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, tidak perlu menggunakan met sapling dan besar sampling PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK, Ciri menggunakan satu faktor resiko (risk factor) merupakan ciripenilitian epidemologis H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF MEMPELAJARI DISTRIBUSI PENYAKIT MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN GEOGRAFIS DEMOGRAFIS : UMUR, SEX, JENIS PEKERJAAN GEOGRAFIS : TROPIS, SUBTROPIS, PANTAI, PEGUNUNGAN Cukup ini saja H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK PENELITIAN BELAH LINTANG/PENEMPANG (CROSS-SECTIONAL) PENELITIAN KASUS KONTROL PENELITIAN KOHORT PENELITIAN KOHORT HISTORIS PENELITIAN KASUS KONTROL TERSARANG Kita menggunakan pendekatan apa? Kalau pendekatan epidemologis tak perlu kita menyebut ke 5 hal ini. Epiedemologi hanya korelasi saja (faktor dengan penyakit) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
1. PENELITIAN BELAH LINTANG/PENEMPANG DISEBUT JUGA PREVALENCE STUDY ATAU CORRELATIONAL STUDY FAKTOR DAN PENYAKIT DIAMATI PADA WAKTU YANG BERSAMAAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 n itu awalnya berasal dari rumus yang dibalik H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. PENELITIAN KASUS KONTROL DIAWALI DENGAN PENENTUAN KASUS DAN KONTROL SELANJUTNYA DILACAK DI MASA LALU TENTANG KEMUNGKINAN ADA/TIDAK ADANYA FAKTOR YANG KEMUNGKINAN MENIMBULKAN KASUS PADA KEDUA KELOMPOK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 3. PENELITIAN KOHORT DISEBUT JUGA INCIDENCE STUDY DIAWALI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK DENGAN DAN FAKTOR YANG KEMUNGKINAN MENYEBABKAN PENYAKIT DI MASA MENDATANG KEMUDIAN DIIKUTI KE DEPAN HINGGA BATAS WAKTU YANG DTENTUKAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
4. PENELITIAN KOHORT HISTORIS DIAWALI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK TERPAPAR DI MASA LAMPAU KEMUDIAN DIKUTI KEMUNGKINAN TIMBULNYA PENYAKIT DI MASA LAMPAU, SAAT INI ATAU DI MASA MENDATANG YANG LALU SAAT INI MASA YAD H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
5. PENELITIAN KASUS KONTROL TERSARANG (NESTED CASE CONTROL STUDY) DISEBUT HYBRID DESIGN ATAU AMBIDIRECTIONAL STUDY ATAU INDUSTRY-BASED CASE CONTROL STUDY SUATU STUDI HUBUNGAN ANTARA PEMAPARAN FAKTOR RESIKO (E) DAN DISEASE (D) DI KALANGAN POPULASI PEKERJA SEBESAR N UNTUK SELANJUTNYA DIREKONSTRUKSI PROFIL PEMAPARAN UNTUK SEMUA PEKERJA MENURUT TINGKAT PEMAPARAN. CARA YANG LEBIH EFISIEN ADALAH MEMBATASI ANALISIS KEMATIAN AKIBAT DISEASE TERSEBUT YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA MENINDAK LANJUTI KOHORT. PADA SAAT KEMATIAN TERJADI KEMUDIAN DI AMBIL SAMPEL DARI PEKERJA YANG BEBAS DISEASE KEMUDIAN DIBANDINGKAN TINGKAT PEMAPARANNYA H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 NE E ND s NE H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN TANPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS PENELITIAN TANPA GENERALISASI, PENELITIAN DENGAN GENERALISASI, perlu metode sampling, berapa sampling yang kita perlukan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN TANPA GENERALISASI PENELITIAN DESKRIPTIF EKSPLORATIF: PENELITIAN DI LABORATORIUM UNTUK MENEMUKAN SESUATU YANG BARU DENGAN MENGEKSPLORASI OBYEK (PROTOTIPE, TES DIAGNOSTIK, MAPPING DNA), ini tidak perlu metode sampling karena diskirptif H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN DENGAN GENERALISASI PENELITIAN SURVEI (SURVEI RESEARCH: ADA BATASAN POPULASI ADA SAMPEL YANG DIAMBIL SECARA RANDOM UNTUK ESTIMASI ATAU UJI HIPOTESIS CONTOH: SUSENAS, SUPAS H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. PENELITIAN EKSPERIMENTAL KONSEP DASAR KAUSALITAS MACAM RANCANGAN PENELITIAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
KONSEP DASAR KAUSALITAS H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 PENELITI MEMBERIKAN PERLAKUAN/ TREATMENT/INTERVENSI PADA SUBYEK UNTUK DILIHAT AKIBATNYA ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM UPAYA UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT SBB.: H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERLU DILIHAT : 1. ADANYA KOVARIASI, diukur dengan korelasi, bila dua variabel ada korelasi yang kuat indikasi adanya hub. Sebab akibat, tapi ini belum final, kita perlu adanya no. 2 2. ADANYA NONSPURIOUS RELATIONSHIP, bila hubungan dengan variabel ke 3 ada = parasial, bila tidak nonspurios. Pada variabel k – 3, 3. ADANYA TIME ORDERING, diberikan suatu perlakuan dulu baru dilihat akibatnya. KOMPONEN UTK. MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT: 1. KOMPARASI, penting adanya pembanding, merokok menyebabkan ca paru, harus adak pembanding 2. MANIPULASI, bila saya tingkatkan dosisnya maka akan meningkat hasilnya 3. KENDALI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
KENDALI FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN VALIDITAS EKSTERNAL 1. FAKTOR EKSTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL, TERKAIT DENGAN SELEKSI INDIVIDU KE DALAM KLP. PERLAKUAN DAN KLP. KONTROL SELECTION BIAS DI ATASI LEWAT : 1. RANDOMISASI 2. MATCHING : PRECISION MATCHING ATAU FREQUENCY DISTRIBUTION MATCHING 2. FAKTOR INTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL : H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 1. HISTORY 2. MATURATION 3. INSTRUMENTATION’ 4. EXPERIMENTAL MORTALITY 5. TESTING EFFECT 6. REGRESSION ARTIFACT 7. INTERACTION : - SELECTION AND HISTORY - SELECTION AND MATURATION H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN KELOMPOK KONTROL, intinya kita perlus mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi valitidas internal VALIDITAS INTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN INFERENSI KAUSALITAS (MERUPAKAN CONDITION SINE QUA NON UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN GENERALISASI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
SIMPLE RANDOM SAMPLING POPULASI HETEROGEN SCREENING: KRITERIA INKLUSI DAN INKLUSI POPULASI HOMOGEN SIMPLE RANDOM SAMPLING SAMPEL Tx ALOKASI RANDOM K H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
MACAM RANCANGAN EKSPERIMENTAL RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL RANCANGAN YANG PALING LEMAH TIDAK UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN KAUSAL H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
1. ONE SHOT CASE STUDY ATAU POST TEST ONLY DESIGN X ------- O FAKTOR INTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA HISTORY, MATURATION, EXPERIMENTAL MORTALITY FAKTOR EKSTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA SELECTION BIAS FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADANYA INTERAKSI ANTARA SELECTION DENGAN PERLAKUAN (X) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN O1 ----- X ------ O2 FAKTOR INTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION INTERAKSI ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLS. JUGA IKUT MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADA SELECTION BIAS DAN TIDAK ADA EXPERIMENTAL MORTALITY FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADANYA INTERAKSI ANTARA TESTING DAN X, SELECTION DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
3. STATIC GROUP COMPARISON ATAU POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN X ------- O1 ----------------- O2 FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH : SELECTION, EXPERIMENTAL MORTALITY, DAN INTERAKSI ANTARA SELECTION MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADA HISTORY, TESTING, INSTRUMENTATION,REGRESSION ARTIFACT FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH ADANYA INTERACTION ANTARA SELECTION DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN RANCANGAN YANG PALING KUAT UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ADA KELOMPOK KONTROL YANG SEBANDING ADA ALOKASI RANDOM KE KELOMPOK PERLAKUAN DAN KELOMPOK KONTROL ADA PENGUKURAN PRE DAN POST PADA KEDUA KELOMPOK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
1. RANDOMIZED PRETEST POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN R O1 -------- X -------- O2 R O3 -------------------- O4 Keuntungannya fakor ekstrinsik bisak dikengalikan Kelemahannya untuk eksternal validiti nyakurang bagus H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. SOLOMON FOUR GROUP DESIGN R O1 ----- X ------ O2 R O3 --------------- O4 R X ------ O5 R ------ O6 Menguntungkan historinya bisa diatasi dan meningkatkan eksternal validitinya H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
3. RANDOMIZED POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN R X ------ O1 R ----- O2 Seiring dipakai di faal H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU TIDAK ADA ALOKASI RANDOM KURANG BAIK DIBANDINGKAN DENGAN RANCANGAN EKSPER. SUNGGUHAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 1. TIME SERIES DESIGN O1 – O2 – O3 – O4 – X – O5 – O6 – O7 – O8 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA MATURATION, TESTING, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION, FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH : ADANYA HISTORY FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. EQUIVALENT TIME SAMPLE DESIGN X1O X0O X1O X0O DST. DIULANG BENTUK BERULANG DARI ONE GROUP EXPERIMENTATION DENGAN MELIBATKAN DUA SAMPEL YANG EKIVALEN WAKTUNYA, SATU ADA PERLAKUAN X SATUNYA TIDAK ADA PERLAKUAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X, REACTIVE ARRANGEMENT, DAN MULTIPLE X INTERFERENCE H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
3 EQUIVALENT MATERIALS SAMPLE DESIGN MaX1O MbX0O MaX1O MbX0O DST. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X, DAN MULTIPLE X INTERFERENCE H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
4. NONEQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN O1 ----- X ----- O2 ---------------------------- O3 ------------- O4 Non ekuevalen tidak ada randomisasi H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH ADANYA ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
5. SEPARATE PRETEST-POSTTEST DESIGN X------O2 Ini sering dipakai H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDIDITAS INTERNAL ADALAH ADANYA HISTORY, MATURATION, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH TIDAK ADANYA TESTING, REGRESSION ARTIFACT, DAN SELECTION BIAS FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X, SELECTION DAN PERLAKUAN X, REACTIVE ARRANGEMENT H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
6. SEPARATE PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN X------O2 --------------------------------------- O3------ --------O4 H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH ADANYA MATURATION, EXPERIMENTAL MORTALITY FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH :TIDAK ADANYA : HISTORY, TESTING, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X, SELECTION DAN PERLAKUAN X, REACTIVE ARRANGEMENT H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL LAINNYA COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (DESAIN ACAK LENGKAP) RANDOMIZED BLOCK DESIGN (DESAIN ACAK KELOMPOK) LATIN SQUARE (RANDOMIZED DOUBLE BLOCK DESIGN) FAKTORIAL DESIGN (DESAIN FAKTORIAL) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
1. COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN SEJUMLAH SUBYEK YANG HOMOGEN DIALOKASIKAN SECARA RANDOM KE DALAM KELOMPOK SECARA LENGKAP MISAL 20 SUBYEK YANG HOMOGEN DIALOKASIKAN SECARA RANDOM KE DALAM 4 KELOMPOK DENGAN JUMLAH SUBYEK YANG SAMA UNTUK MASING-MASING KELOMPOK RANDOM DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN RANDOM PERMUTATION H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 5 6 7 8 9 10 1 3 4 2 14 15 20 11 12 13 16 18 19 17 dua puluh individu alokasi random empat perlakuan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
2. RANDOMIZED BLOCK DESIGN SEJUMLAH INDIVIDU YANG HETEROGEN DIPILAH MENJADI KELOMPOK (BLOK) YANG ANGGOTANYA HOMOGEN KEMUDIAN PERLAKUAN A, B, C DIALOKASIKAN SECARA RANDOM KE SUBYEK DI DALAM BLOK YANG SAMA H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 B C A C B C B C B A A H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 3. LATIN SQUARE H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 B C D A B A D C A C D B B D A C H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 4. FACTORIAL DESIGN KONSENTRASI K1 K2 K3 K4 SUHU S1 r S2 S3 H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN OBSERVASIONAL TANPA PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
PENELITIAN SURVEI (SURVEY RESEARCH) SURVEI ADALAH PROSES PENGUMPULAN DAN PENGUKURAN DATA DENGAN CIRI SBB.: (1) TUJUAN : MENGHASILKAN STATISTIK YANG MERUPAKAN DESKRIPSI KUANTITATIF/NUMERIK DARI BEBERAPA ASPEK POPULASI YANG DIPELAJARI (2) CARA : MENGUMPULKAN INFORMASI DENGAN MENGAJUKAN SERANGKAIAN PERTANYAAN, DAN JAWABAN YANG DIPEROLEH MERUPAKAN DATA YANG PERLU DIANALISIS (3). KETERANGAN YANG DIKUMPULKAN TERSEBUT MERUPAKAN FRAKSI DARI POPULASI YANG DISEBUT SAMPEL H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 KUESIONER PER POS WAWANCARA PRIBADI WAWANCARA PER TILPON H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 KUESIONER PER POS KEUNTUNGAN : 1. BIAYA RENDAH 2. BIAS AKIBAT KONTAK LANGSUNG TIDAK ADA 3. TANPA NAMA (ANONYM) 4.JAWABAN DAN KONSULTASI BISA DIPERTIMBANGKAN 5. JANGKAUAN LUAS H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 KERUGIAN : 1. HANYA UNTUK PERTANYAAN SEDERHANA 2. TIDAK BISA DILAKUKAN PROBING 3. TIDAK BISA DIAWASI SIAPA YANG MENGISI KUESIONER 4. RESPONSE RATE RENDAH H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
UPAYA UNTUK MENGATASI KERUGIAN 1. PERLU PESAN SPONSOR 2. PERLU MEMOTIVASI UNTUK MERESPON 3. PERLU MEMPERHATIKAN FORMAT KUESIONER DAN CARA PENGIRIMAN 4. PERLU DILENGKAPI KATA PENGANTAR 5. PERLU MENGGUNAKAN SELF ADDRESS 6. PERLU SELEKSI RESPONDEN 7. PERLU TINDAK LANJUT H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 WAWANCARA PRIBADI 1. WAWANCARA TERSTRUKTUR-TERJADWAL (THE SCHEDULE-STRUCTURED INTERVIEW) 2. WAWANCARA TERSTRUKTUR – TAK TERJADWAL ( THE NONSCHEDULED-STRUCTURED INTERVIEW) 3. WAWANCARA TAK TERSTRUKTUR-TAK TERJADWAL ( THE NONSCHEDULED INTERVIEW) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 PRINSIP WAWANCARA 1. RESPONDEN MEMERLUKAN SUASANA YANG MENYENANGKAN DAN MEMUASKAN DALAM INTERAKSI DENGAN PEWAWANCARA 2. RESPONDEN PERLU MENGETAHUI BAHWA PENELITIAN ADALAH BERMANFAAT 3. PEWANCARA PERLU MENGATASI HAMBATAN YANG ADA DI BENAK RESPONDEN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 PEWAWANCARA PERLU MEMPERKENALKAN DIRI 2. PERLU MEMOTIVASI RESPONDEN 3. PERLU MENJELASKAN PROSES TERPILIHNYA RESPONDEN 4. PERLU ADAPTASI DENGAN SITUASI YANG ADA 5. PERLU MENGURAIKAN PETUNJUK MENJAWAB SECARA SINGKAT 6. PERLU MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG MEYAKINKAN DAN SALING PENGERTIAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 WAWANCARA PER TILPON MERUPAKAN METODE SEMIPERSONAL BATASAN POPULASI : TELEPHONE EXCHANGE NUMBER (3 DIGIT PERTAMA) SAMPLING FRAME (4 DIGIT TERAKHIR ANTARA 0000 HINGGA 9999 RANDOM DIGIT DIALING BROKEN OFF INTERVIEW H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06
H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06 RINGKASAN PLUS/MINUS ITEM Q PER POS W.PRIB. W PER TP. 1. BIAYA RENDAH TINGGI MODERAT 2.RESPONSE RATE 3.KENDALI SITUASI W. 4. UTK AREA TERPENCAR 5. UTK. POP. HETEROGEN 6.UTK. INFO RINCI 7.KECEPATAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06