PAJAK BUMI BANGUNAN PBB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 Disampaikan pada : BINTEK PELATIHAN PETUGAS PUNGUT PBB TAHUN 2009 Hotel Ros Inn, 22 Desember 2009 KANWIL DJP DI YOGYAKARTA.
Advertisements

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) M-10
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM
Pertemuan #4 PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
DASAR HUKUM UU No. 12 Tahun 1985 jo UU No. 12 Tahun 1994

Wisnu Haryo Pramudya, S.E.,M.Si.,Ak
Sri Andriani, SE, M.Si Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) BPHTB )UU RI No 20 TAHUN 2000 tentang parabola UU RI No 21 than 1997 tentang.

LOGO Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang PERUBAHAN UNDANG-UNDANG BPHTB Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang PERUBAHAN UNDANG-UNDANG BPHTB dan.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan M-12
Kuliah Pertemuan ke: 10 PPh Ps. 24
Pajak Penghasilan Final
PENYUSUTAN dan AMORTISASI
PBB & bphtb.
PPh Pasal 25 PPh Pasal 25 mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.
Pajak Bumi & Bangunan.
Bea Perolahan Hak Atas tanah Dan Bangunan (BPHTB)
Pajak Pertambahan Nilai
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pertemuan #3 PENDAFTARAN, PENDATAAN, DAN PENILAIAN PBB
PBB dan Bea Meterai Fakultas Hukum UI.
Pajak Bumi dan Bangunan
DASAR HUKUM UU No. 12 Tahun 1985 jo UU No. 12 Tahun 1994

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
1 (UU NO.12/1985 jo. UU NO.12/1994) NJOP ? 3 (1 ). Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yaitu : Harga rata2 y g diperoleh dari.
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Presented by: Rika Lidyah,S.E.,M.Si.
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak PBB Mohamad Tarjono, S.Pd.
Wisnu Haryo Pramudya, S.E.,M.Si.,Ak
PENGANTAR PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan, Perhutanan, dan Perikanan
PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
OLEH: PUTU SAMAWATI, S.H.,M.H
DASAR HUKUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Perda Nomor 15 Tahun 2010 tentang BPHTB
PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) DAN PAJAK DAERAH
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Dasar Pengenaan dan Perhitungan PBB
Hukum Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pengantar Pajak Bumi dan Bangunan
Pertemuan #2 PENGANTAR PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)
Pajak Bumi dan Bangunan
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
UNDANG-UNDANG Nomor 12 TH 1984 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
PAJAK PENAMBAHAN NILAI
PENGANTAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
UNDANG - UNDANG PAJAK BUMI & BANGUNAN
Pajak Bumi dan Bangunan
DASAR HUKUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)
PERTEMUAN 11 PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Perpajakan I 06 BPHTB Dan Bea Materai Dra. Muti’ah, M.Si FEB AKUNTANSI.
PBB Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak bumi dan bangunan
Pajak Bumi & Bangunan.
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) Pajak Bumi dan Bangunan Sesi 4 Universitas Terbuka.
Transcript presentasi:

PAJAK BUMI BANGUNAN PBB UU No. 12 Tahun 1994 Pengenaan pajak sehubungan dengan hak atas bumi dan/atau perolehan manfaat atas bumi dan/atau kepemilikan, penguasaan dan/atau perolehan manfaat atas bangunan

TERMINOLOGI BUMI BANGUNAN Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan serta laut wilayah RI BANGUNAN Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang diusahakan

.. NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP) Harga rata-rata yang diperoleh dari traksaksi jual beli yang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat traksaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek pajak lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (SPOP) Surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan Undang-undang SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG (SPPT) Surat yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada WP

SUBJEK PBB ORANG PRIBADI atau BADAN yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan yang meliputi antara lain pemilik, penghuni, pengontrak, penggarap, pemakai dan penyewa

OBJEK PBB BUMI adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi daratan dan air serta laut wilayah RI BANGUNAN adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang diusahakan

.. Termasuk dalam BANGUNAN : Jalan lingkungan Jalan tol Kolam renang Pagar mewah Tempat olah raga Galangan kapal, dermaga Kilang minyak, gas, pipa minyak Fasilitas lain yang memberi manfaat

PENGECUALIAN OBJEK DIGUNAKAN SEMATA-MATA UNTUK MELAYANI KEPENTINGAN UMUM DIBIDANG IBADAH, SOSIAL, KESEHATAN, KEBUDAYAAN YANG TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIGUNAKAN UNTUK KUBURAN, PENINGGALAN PURBAKALA ATAU YANG SEJENIS DENGAN ITU. MERUPAKAN HUTAN LINDUNG , SUAKA ALAM, HUTAN WISATA, TAMAN NASIONAL YANG DIKUASAI NEGARA

.. DIGUNAKAN UNTUK PERWAKILAN DIPLOMATIK, KONSULAT, BERDASARKAN AZAS TIMBAL BALIK DIGUNAKAN OLEH BADAN ATAU PERWAKILAN INTERNASIONAL MISALNYA PBB, BADAN INTERNASIONAL DAN LAIN-LAIN YANG DITENTUKAN MENTERI KEUANGAN

KLASIFIKASI NJOP Klasifikasi BUMI dan BANGUNAN adalah pengelompokkan nilai jual rata-rata atas objek PBB yang digunakan sebagai pedoman untuk memudahkan penghitungan PBB terutang. Faktor klasifikasi BUMI/Tanah : Letak Peruntukan Pemanfaatan Kondisi lingkungan Faktor klasifikasi BANGUNAN : Bahan yang digunakan Rekayasa

CARA MENGHITUNG PBB DPP PBB adalah NJOP Dasar Perhitungan Pajak adalah NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) yaitu nilai jual dengan persentase yang serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100%. Persentase NJKP ditetapkan : Sebesar 40% > 1M : Objek Pajak Perumahan yang WP-nya perseorangan dengan NJOP =/> Rp 1 Milyar Objek Pajak Perkebunan yang luasnya =/> 25 Ha yang dikuasai BUMN dan Swasta Objek Pajak Kehutanan termasuk areal blok tebangan dalam kegiatan pemegang HPH, Hak Pemungutan Hasil dan Pemegang Ijin Pemanfaatan Kayu Sebesar 20% < 1M untuk objek pajak lainnya

.. NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) Berdasarkan PMK No.67/PMK.03/2011 NJOPTKP tahun 2012 adalah Rp.24.000.000,00 untuk setiap WP. TARIF PAJAK = 0,5% DARI NJKP

Ketentuan: Setiap WP mendapatkan pengurangan NJOPTKP Jika WP memiliki beberapa objek pajak, akan tetapi hanya 1 objek pajak yg nilainya paling besar yg memperoleh fasilitas pengurangan NJOPTKP, dan tdk boleh digabung dg objek pajak lainnya

Contoh: Silvia memiliki tanah dan bangunan di desa A dan desa B Desa A: -NJOP Bumi = Rp.10.000.000 -NJOP Bangunan= Rp.14.000.000 Jwb: NJOP Bumi = 10.000.000 NJOP Bangunan=14.000.000 NJOP sbg DPP =24.000.000 NJOPTKP =24.000.000 NJOP utk perhitungan pjk 0

Di desa B -NJOP Bumi = Rp.10.000.000 -NJOP Bangunan= Rp.10.000.000 Jwb: NJOP Bumi = 10.000.000 NJOP Bangunan=10.000.000 NJOP sbg DPP =24.000.000 NJOPTKP =0 NJOP utk perhitungan pjk Rp.24.000.000

PBB = 0,5% x 40% ( NJOP – NJOPTKP ) RUMUS PBB PBB = TARIF PAJAK x NJKP PBB = 0,5% x 20% ( NJOP – NJOPTKP ) ATAU PBB = 0,5% x 40% ( NJOP – NJOPTKP )

TAHUN PAJAK PBB Dalam perhitungan PBB berdasarkan Tahun Takwim, sehingga keadaan objek pada 1 Januari tahun bersangkutan yang akan menjadi dasar penentuan pajak yang terutang. Jika terjadi perubahan selama tahun berjalan , tidak akan mempengaruhi besarnya pajak yang terutang untuk tahun yang bersangkutan

ADMINISTRASI PBB SPOP = SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK Diisi oleh WP tentang objek pajak dan harus dikembalikan selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal diterimanya SPOP WP menerima SPOP jika : Objek pajak belum terdaftar / data belum lengkap Objek pajak telah terdaftar tapi data belum lengkap NJOP berubah Objek pajak dimutasikan

.. SPPT = SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG Diterbitkan berdasarkan laporan objek pajak dari subjek pajak pada SPOP. Pajak terutang menurut SPPT harus dilunasi selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh WP Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda 2% perbulan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan.

.. SKPKB = SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR Jika SPOP tidak disampaikan sesuai dengan ketentuan. Besarnya pajak terutang adalah sebesar pokok pajak ditambah denda administrasi 25% dari pokok pajak. Jika berdasarkan hasil pemeriksaan , maka PBB terutang adalah lebih besar dari SPPT yang terbit.Maka dikeluarkan SKPKB ditambah denda administrasi 25% dari selisih besarnya pajak terutang

PELUNASAN & PEMBAYARAN BERDASARKAN SPPT Pajak terutang harus dilunasi selambat-lambatnya 6 bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang tercantum. BERDASARKAN SKPKB Pajak terutang harus dilunasi selambat-lambatnya 1 bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang tercantum BERDASARKAN STP

Soal 1 WP punya objek pajak Bumi senilai Rp.15.000.000,-. NJOP untuk lokasi tanah tersebut ditetapkan Rp. 24.000.000,- Berapa PBB terutang ?? PBB tidak ada yang terutang = 0%, karena secara teori NJKP Tanah tersebut < NJOP-nya.

Cth soal NJOP > 1M (40%) Tahun 2013 pada tanggal 4 Januari, Edi menjual sebidang tanah perkebunan kepada Mainah sebesar Rp.1.324.000.000. berapa PBB terutang?

Jawab: 0.5% x 40% x (1.324.000.000-24.000.000) = 0.2% x (1.324.000.000-24.000.000) = 0.2% x 1.300.000.000 = Rp.2.600.000

Cth soal NJOP < 1M (40%) Pada tahun 2012 pada tanggal 5 Maret, Pak Mardi menjual sebidang tanah perkebunan kepada ibu Salehah sebesar Rp.924.000.000, berapa PBB terutang?

Jawab: 0.5% x 20% x (924.000.000-24.000.000) = 0.5% x 20% x 900.000.000 = Rp.900.000

Soal 2 ;WP Nama Bambang punya objek PBB di 2 kota , Jakarta dan Semarang. Untuk jakarta :Tanah 10 juta. Bangunan 30 juta. Untuk Semarang : Tanah 15 juta Bangunan 20 juta. Berapa PBB di Jakarta dan Semarang untuk Tahun tersebut ?

.. Jakarta : Semarang : Tanah 10.000.000 Bangunan 30.000.000 Total Objek 40.000.000. NJOPTKP 24.000.000 NJKP 16.000.000 0.5% x 20% x 16.000.000 = Rp.16.000 Semarang : Tanah 15.000.000 Bangunan 20.000.000 Total Objek 35.000.000 0.5% x 20% x 35.000.000 = Rp.35.000 ..

Soal 3 Objek PBB Tahun 2013: Tanah 10 x 15 m harga per meternya Rp. 200.000,- Bangunan 250m2 harga per m2 = Rp. 275.000,- Pagar 10m dengan harga per meter termasuk bangunan pagar Rp. 185.000,- Berapa PBB 2013 terutang ?

Objek PBB : Tanah 150 m2 x 200.000 = 30.000.000 Bangunan 250m2 x 275.000 = 68.750.000 Pagar 10m x 185.000 = 1.850.000 Total Objek 100.600.000 NJOPTKP 24.000.000 NJOP 76.600.000 0.5% x 20% x 76.600.000 = 76.600

. Berikut ini data tanah dan bangunan PT. Lambordia yang bergerak dbidang industri kertas. 1 januari 2012 mempunyai 2 objek PBB berupa tanah dengan harga jual 100 juta di Jln. Imogiri dan Tanah & Gedung di Jl. Sudirman senilai 300 juta 10 januari 2012 mulai membangun gedung parkir diatas tanah di Jl. Imogiri dan selesai dibangun akhir tahun 1999 dengan nilai gedung 400 juta Desember 2012 membangun kantor di Jl. Imogiri yang selesai akhir tahun 2012 dengan total nilai bangunan 350 juta. Berapa PBB tahun 2012 dan 2013?

.. PT. Lambordia 2012 : Jl. Imogiri 850.000.000 Jl.Sudirman 300.000.000 Total Objek 1.150.000.000 NJOPTKP 24.000.000 NJOP 1.126.000.000 NJKP 0.5% x 40% x 1.126.000.000 = Rp.2.252.000

Contoh: Wajib Pajak A mempunyai objek pajak berupa: Tanah seluas 800m2 dg harga jual Rp.300.000/m2 Bangunan seluas 400m2 dg nilai jual Rp.350.000/m2 Taman mewah seluas 200m2 dg nilai jual Rp.50.000/m2 Pagar mewah sepanjang 120m dg tinggi rata2 pagar 1.5m dg nilai jual Rp.175.000/m2 Hitung PBB terutang yang harus dibayarkan WP tersebut!

Jawab: Besaran pajak terutang WP A adl: Nilai jual tanah= 800 x 300.000= Rp.240.000.000 Bangunan = Rumah dan garasi =140.000.000 400 x 350.000 b. Taman mewah = 10.000.000 200 x 50.000 c. Pagar mewah = 31.500.000 (120 x1.5) x 175.000 nilai jual bangunan Rp.181.500.000 Nilai jual tanah dan bangunan Rp.421.500.000 NJOPTKP Rp.24.000.000 NJOP Rp.397.500.00 0.5%x 20% x 397.500.000 = Rp.397.500