Dosen Pembimbing : Dr. M. Bachri Amran, DEA Seminar Penelitian Tugas Akhir Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Bandung, 27 Mei 2010 Nama : Hera Rosmiati N I M : 1 0 5 0 6 0 7 9 Dosen Pembimbing : Dr. M. Bachri Amran, DEA
Analisis Asam Asetilsalisilat dalam Tablet Aspirin Komersial dengan Metode Gas Difusi Berbasis Analisis Injeksi Alir
Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Asam asetilsalisilat merupakan salah satu sediaan obat yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan penurun demam. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menganalisis kandungan asam asetilsalisilat dalam aspirin dengan menggunakan metode titrimetri, spektrofotometri, dan kromatografi. Analisis dengan metode titrasi asam-basa memerlukan waktu yang relatif lama dengan cara kerja yang manual.
Perlu dikembangkan optimasi dan otomatisasi metode analisis dengan tingkat keakuratan yang tinggi. FIA telah menjadi dasar pengembangan otomatisasi. Tujuan Penelitian Mengembangkan dan mengevaluasi metode gas diffusion-Flow Injection Analysis (gd-FIA) untuk analisis asam asetilsalisilat. Aplikasi metode tersebut digunakan untuk menganalisis kadar asam asetilsalisilat dalam sampel tablet aspirin komersial. Membandingkan kinerja metode FIA dengan metode analisis volumetri titrasi asam-basa.
Tinjauan Pustaka Asam Asetilsalisilat (ASA) Struktur molekul ASA : Rumus molekul : C9H8O4 Berupa kristal berwarna putih Titik leleh 138-140°C Mr = 180,16 gram/mol Asam lemah dengan pKa = 3,5 pada suhu 25°C Berasal dari tumbuhan willow, batangnya dikeringkan dan dijadikan bubuk berkhasiat menghilangkan rasa sakit, namun memiliki efek samping terhadap pencernaan. Penelitian telah berlangsung sejak tahun 1892. ASA memiliki efek samping yang lebih rendah terhadap pencernaan.
Aspirin Merupakan obat golongan NSAIDs yang memiliki efek terapi sebagai analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi. ASA dipasarkan pertama kali dengan merek dagang Aspirin
Prinsip Analisis + 2OH- + CH3COO- + H2O Reaksi hidrolisis asam asetilsalisilat : + 2OH- + CH3COO- + H2O (ASA) (ion salisilat) (ion asetat) Asam asetilsalisilat + NaOH berlebih Na-asetat + Na-salisilat - Reaksi dengan H2SO4 : Na-asetat + H2SO4 asam asetat + Na2SO4 - Difusi gas : Asam asetat bersifat mudah menguap, sehingga dapat berdifusi melalui membran hidrofobik PTFE.
Flow Injection Analysis (FIA) Metode analisis menggunakan teknik alir kontinu. Cocok digunakan untuk menganalisis sampel yang berupa zat cair secara cepat dan otomatis. Pertama kali diperkenalkan oleh Ruzicka dan Hansen pada tahun 1975.
Gas Diffusion-Flow Injection Analysis (gd-FIA) Penggabungan teknik gas diffusion separation dengan metode analisis injeksi alir dengan pendeteksian spektrofotometri UV-Vis. Metode gd-FIA digunakan untuk menganalisis analit yang bersifat mudah menguap. Membran untuk difusi gas : PTFE (selektif untuk senyawa yang mudah menguap).
Skema alat pada sistem gd-FIA : Injektor Sistem difusi gas Pompa Valve Reaction coil Donor Limbah Akseptor Pompa H2SO4 BTB DetektorUV-Vis Limbah
Prosedur Percobaan Sistem gd-FIA Penentuan panjang gelombang maksimum dan pH optimum larutan bromtimol biru (BTB) Sistem gd-FIA Sistem gas difusi Modifikasi dan optimasi alat Sistem gd-FIA Optimasi reagen dan kondisi sistem FIA Evaluasi kinerja analitik Penentuan kadar ASA dalam sampel Perbandingan hasil analisis dengan metode FIA dan titrasi Preparasi dan pembuatan larutan BTB 0,01 % Pembuatan 8 larutan BTB dengan pH masing-masing : 5,4; 6,0; 6,2; 6,6; 7,0; 7,4; 7,8; 8,0 Penentuan serapan larutan BTB untuk setiap pH menggunakan spektrofotometer sinar tampak Diperoleh data serapan sinar tampak Optimasi pH larutan BTB Preparasi larutan Titrasi asam-basa
2.2 Evaluasi Kinerja Analitik 2.1 Optimasi Reagen Konsentrasi Larutan Carrier H2SO4 Konsentrasi Larutan Indikator BTB 2.2 Evaluasi Kinerja Analitik Presisi Linieritas Kurva Kalibrasi
Analisis Sampel Aspirin® Bayer % Perolehan Kembali
Spektrum Serapan Sinar Tampak Larutan Bromtimol Biru Hasil dan Pembahasan Panjang Gelombang Maksimum BTB Spektrum Serapan Sinar Tampak Larutan Bromtimol Biru Panjang gelombang maksimum BTB 430 nm dan 616 nm
pH Optimum Larutan Indikator BTB Kenaikan dan Penurunan Absorbansi pada Setiap Trayek pH Larutan BTB pH optimum larutan indikator BTB = 7,0
Konsentrasi Optimum BTB Berdasarkan percobaan, konsentrasi BTB yang menghasilkan tinggi puncak maksimum adalah 0,005 M Konsentrasi Optimum H2SO4 Berdasarkan percobaan, konsentrasi H2SO4 yang menghasilkan tinggi puncak maksimum adalah 0,5 M
Evaluasi Kinerja Analitik Presisi Profil Kebolehulangan Tinggi Puncak dengan Konsentrasi ASA 300 ppm Presisi dinyatakan sebagai % koefisien variansi. Berdasarkan percobaan diperoleh : % SD = 1,61% % KV = 2,51% Linieritas Kurva Kalibrasi Kurva Kalibrasi Larutan Standar Asam Asetilsalisilat Berdasarkan percobaan diperoleh persamaan garis : H = 0,0213 [standar] - 0,909 Nilai koefisien korelasi (R2) sebesar 0,999
Limit Deteksi % Perolehan Kembali Limit deteksi dinyatakan sebagai perbandingan sinyal standar (S) terhadap sinyal blanko (N), dengan S/N = 3. LOD (Limit of Determination) = {Hrata-rata blanko + (3SDblanko)/Hrata-rata standar} x konsentrasi standar Berdasarkan percobaan diperoleh : LOD = 16,39 mg/L % Perolehan Kembali Tinggi puncak spike = 6,01 AU Substitusi ke persamaan garis kurva kalibrasi : [Spike]terukur = 324,38 ppm Perhitungan jumlah (µg) ASA dalam standar dan sampel : Jumlah ASA dalam standar = 10 mL x 1000 mg/L = 10000 µg Jumlah ASA dalam sampel = 90 mL x 249,84 mg/L= 22485,6 µg Total mg ASA = 32485,6 µg [Spike]terhitung = 32485,6 µg dalam 100 mL = 324,86 µg/mL = 324,86 ppm % Recovery = ([spike]terukur / [spike]terhitung) x 100% = (324,38 / 324,86) x 100% = 99,85%
Analisis Sampel Aspirin® Bayer Tinggi puncak sampel = 4,42 AU Substitusi ke persamaan garis kurva kalibrasi : [ASA] dalam sampel tablet Aspirin = 249,84 mg/L Massa asam asetilsalisilat dalam 1 tablet Aspirin = (massa 1 tablet / massa sampel yang ditimbang) x ppm sampel x volume larutan = (0,5958 / 0,0745) x 249,84 mg/L x 0,25 L = 499,51 mg / tablet
Analisis Sampel Aspirin dengan Metode Titrasi Asam Basa Persamaan reaksi titrasi yang terjadi : Asam asetilsalisilat + 2NaOH (aq) Natrium-salisilat + Natrium-asetat 0,1 M 0,1005 M 25 mL 49,55 mL m) 2,5 mmol 4,980 mmol - - b) 2,49 mmol 4,980 mmol 2,490 mmol 2,490 mmol s) 0,01 mmol - 2,490 mmol 2,490 mmol mmol ASA yang bereaksi = 2,49 mmol mg ASA yang bereaksi = mmol ASA yang bereaksi x Mr ASA = 2,49 mmol x 180,16 gr/mol = 448,60 mg Massa asam asetilsalisilat = 448,60 mg / 25mL = 4486 mg / 250 mL = 0,83 mg / 1 mg tablet = 498 mg / tablet
Kesimpulan Analisis asam asetilsalisilat dalam sampel tablet aspirin komersial telah dilakukan dengan metode gd-FIA. Hasil optimasi parameter analisis dengan metode gd-FIA No. Parameter Optimasi Hasil Optimum 1 Panjang gelombang maksimum BTB 430 nm 2 pH larutan indikator BTB 7,0 3 Konsentrasi H2SO4 0,5 M 4 Konsentrasi BTB 0,005%
Parameter Evaluasi Kinerja Analitik Evaluasi kinerja analitik terhadap metode yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan hasil yang baik dan dapat ditunjukkan oleh hasil evaluasi beberapa parameter sebagai berikut. Perbandingan kinerja metode FIA dengan titrasi asam-basa memberikan hasil analisis yang tidak berbeda. No. Parameter Evaluasi Kinerja Analitik Hasil 1 Presisi, %KV (ASA 100mg/L) 2,51% 2 Linieritas 100-500 mg/L 3 Nilai korelasi 0,999 4 Limit deteksi 16,39 mg/L 5 Persen perolehan kembali 99,85%
Daftar Pustaka Amran, M. Bachri. ”Flow Injection Analysis”. Slide Mata Kuliah Analisis Khusus. Burguera, Jose Luis. 1989. Flow Injection Atomic Spectroscopy. New York : Marcel Dekker Inc. Hlm. 2-5; 7-11. Fang, Zhaolun. 1993. Flow Injection Separation and Preconcentration. New York : VCH. Hlm. 4-5; 38-45; 129-144. Juliasih, Ni Luh Gede Ratna. 2006. “Prakonsentrasi dan Analisis Renik Selektif Spesi Cr (VI) Berdasarkan Teknik Analisis Injeksi Alir”. Tesis Program Magister ITB. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Hlm.8-9; 12-13; 23-25; 28; 30; 32. Katzung, Bertram. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Hlm. 449-460. Mycek, J. Marry, et al. 1995. Farmakologi : Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Widya Medika. Hlm. 404-411.
Terima Kasih