Disusun Oleh: Desiyana Subing Hermawan Jeri Faris Labib Siti Hasanah Neneneg Hidayatus Sholihah
Nama: Donovan Jenis Kelamin : Laki laki Usia : 8 tahun Diagnosis: Hiperaktif Anak Pertama Tinggal bersama Opah dan Omah
Tempat : Griya Pintar Jadwal : Minggu, 18 Mei 2014 Waktu: – WIB Hari Pelaksanaan, Minggu 18 Mei 2014
Dalam melakukan tugas ini selain menggunakan metode observasi kami juga menggunakan metode wawancara, dimana yang kami wawancara adalah : 1. Opah Donovan 2. Terapis Donovan
Dono adalah anak pertama yang di asuh oleh Opah dan Omahnya, bertempat tinggal di sebuah apartemen daerah jakarta barat, sempat disekolahkan di sekolah formal tingkat TK A, namun karena ulahnya yang sering mengganggu teman sekelasnya akhirnya Dono sapaan akrab dari Donovan keluar dari sekolah.
Sempat di asuh oleh PRT, namun PRT tersebut mengundurkan diri karena tidak sanggup. Dono suka sekali bermain gadget (tablet) sampai batterynya habis. Dono sempat dikurung dalam apartemen karena opahnya tidak mau ada yang menghina kondisi dono
Beberapa hal yang nampak pada diri Dono ketika dilakukan observasi: Gusar (agitasi motorik). Kesulitan masuk dalam konsentrasi. Egosentris. Mengekspresikan keberatan/interupsi (dengan sedikit komunikasi melalui ucapan). Penghindaran terhadap orang asing. Menerjemahkan penghargaan (menerimanya).
Motorik halus ‘kurang’ (memiliki kecenderungan untuk destruktif). Acuh tak acuh (memiliki kecenderungan untuk tidak memulai interaksi namun mampu merespon sebuah interaksi). Kesulitan dalam kontak mata. Kontak fisik/motorik kasar (menggigit, menyantuh, memukul). Terkonfrontasi oeh suara klakson mobil (situasional). Menunjukan rasa tidak suka
Axis I: Agitasi motorik, kesulitan berkomunikasi (pengucapan yang belum jelas, menyampaikan maksud dan tujuan), kesulitan belajar (kesulitan masuk dalam konsentrasi). Axis II: Kesulitan bersosialisasi (kemampuan motorik yang dimilikinya membuatnya terkesan sebagai anak nakal)
Axis III: Hyperkinetik/hiperaktif Axis IV: Permasalahan rumah tangga hingga akhirnya Orang tuanya bercerai. Axis V: 63: kesulitan dalam fungsi sosial namun mulai tertarik untuk bergabung dengan anak-anak seusianya
Pada observasi yang dilakukan terhadap Dono tampak bahwa Ia menunjukan kegelisahan (agitasi motorik) juga tindakan implusif (egosentisme). Namun mampu merespon stimulus meskipun pada situasi tertentu dapat terkonfrontasi (umumnya seseorang dapat mengatasinya dengan baik) dan atensi/perhatian bukanlah masalah yang menonjol pada diri Dono.
Trust Vs Mistrust adalah masa perkembangan sosial ditahun pertama menurut Erikson (1968). Orang tua memiliki andil yang besar dalam tahapan ini dimana seseorang mengembangkan rasa percayanya terhadap lingkungan pada tahap ini. Perlakuan yang baik dari orang tua membuat seorang anak merasa nyaman dan aman (tidak merasa takut). Sedangkan perlakuan yang kurang baik membuat seorang anak merasa khawatir dan insecure.
Pada observasi yang dilakukan terhadap Dono tampak bahwa Ia menunjukan penghindaran terhadap orang asing/yang baru dikenal. Dari riwayat Dono diketahui bahwa kedua orang tuannya memiliki masalah rumah tangga yang akhirnya berujung pada perceraian. Sementara Kakek Dono menganggap bahwa sejak Dono lahir dialah yang bertanggung jawab atasnya. Kemudian setelah perceraian kedua orang tua Dono Kakek mulai bersikap protektif (tidak ingin lingkungan memperlakukan Dono dengan tidak baik kerena sikap Dono yang sulit dikendalikan). Dapat diasumsikan bahwa penghindaran terhadap orang asing yang dilakukan oleh Dono adalah karena afek dari permasalahan kedua orang tua Dono, dan sikap protektif dari Kakeknya (kemampuan bersosialisasi diperoleh melalui pengalaman berinteraksi dengaan lingkungan, jika hal tersebut diinhibisi dapat mengganggu kemampuan sosialisasi seseorang).
Santrock, John. W. Psikologi Pendidikan Edisi 3; buku 1. Jakarta: Salemba Humanika, 2009 Halgin, Richard. P., & Whitbourne, Susan. K. Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis Edisi 6; Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika, 2009