SBJJ Part V-VII Alasan Filosofis Setiap manusia mempunyai hak untuk memperolah kesempatan belajar tanpa mempersoalkan segala macam bentuk perbedaan. Sistem belajar jarak jauh merupakan sistem yang dapat memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk mendapatkan pendidikan.
Alasan geografis Bagi masyarakat yang memiliki persoalan mengenai jarak tempat tinggal dengan tempat pendidikan, dengan adanya pendidikan jarak jauh ini merupakan suatu alternatif yang cukup menjanjikan. Mereka tidak harus bersusah payah datang ke sekolah yang jauh setiap hari. Selain itu terkadang guru tutorial yang datang mengunjungi pebelajarnya ketempat tinggal mereka, sehingga pebelajar tidak harus pergi ke luar dari lingkungan tinggalnya yang jauh.
Alasan Sosial Ekonomi Sekolah masih di pandang suatu yang mewah baik dari segi biaya, maupun dari kebutuhan yang harus di keluarkan untuk mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga masih banyak ditemui anak yang putus sekolah dan tidak mengikuti pendidikan di sekolah. Dengan sistem pendidikan jarak jauh anak yang tidak dapat mengikuti sekolah reguler tetap dapat mengikuti pendidikan, tanpa harus meninggalkan pekerjaan, tanpa harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli pakaian, membayar biaya transport, atau biaya-biaya yang lain, jika mereka harus datang ke sekolah.
Alasan kesempatan Belajar Banyak anak-anak yang harus memenuhi kebutuhannya dengan bekerja atau mengikuti gerak kehidupan orang tuanya, sehingga anak kehilangan kesempatan dan waktu untuk mengikuti pendidikan secara konvensional. Untuk itu melalui pendidikan jarak jauh mereka tetap dapat bersekolah tanpa harus meninggalkan tempat tinggal atau tempat bekerja. Mereka tetap dapat bekerja membantu orang tua mereka mencari nafkah sambil bersekolah.
PRINSIP SBJJ KEMANDIRIAN KELUWESAN KETERKINIAN KESESUAIAN MOBILITAS EFISIENSI
Kemandirian & Keluwesan Kemandirian Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar Keluwesan Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu dan tahun ajaran.
KETERKINIAN DAN KESESUAIAN Keterkinian Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-in- case). Kesesuaian Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.
Mobilitas dan Efisiensi Mobilitas Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan. Efisiensi Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu pebelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.
Apa yg terjadi SBJJ Tapi apa hak pemerintah beri kewenagan setengah hati maha ? Apa maksudnya
Tegak ni BUSU,………. Intervensi kepentingan yang berat maka akan terjadi ketimpangan. Terjadinya konflik yang berkepanjangan. ORGANISASI, KEPEMIMPINAN dan MANAJEMEN
kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) : –Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu. –Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan. –Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah. –Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. –Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik, 1994:52)
kelemahan dan kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) : Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik, 1994:53) Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.
Daftar Bacaan Hamzah B.Uno Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Rusman Model-Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sadiman, Arief S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Depdiknas. Smith, Mark K Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirea. Buletin SLTP Terbuka. (2000). Padang,Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP Propinsi Sumatera Bara. edisi 3 tahun 2000 Sadiman, Arief S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Depdiknas.
Di Bandung sendiri terdapat beberapa sekolah yang memakai SBJJ, yaitu Jayagiri PLS, Telkom Gerlong, PGSD, UT Cibiru, SMP Terbuka dan Program Penataran Teknik di Pasir Kaliki, Diknas Jabar. Standar Program PJJ dimulai dari perancangan, yaitu : - Pemilihan program berdasarkan kebutuhan - Pengemasan program pembelajaran - Pengaturan waktu belajar, waktu tes dan sebagainya - Pemanfaatan secara efektif dan efisien seperti tutorial pembimbingan akademik dan konseling - Ketersediaan sistem yang mudah diakses
UTS-1 1.SBJJ memberikan ruang untuk belajar mandiri, belajar mandiri seperti apa yang dimaksud, serta berikan contohnya! 2.Coba anda buat semacam contoh interaksi tentang pengelolaan SBJJ untuk Sekolah Dasar! 3.Apa yang anda ketahui tentang teleconfrence? 4.Coba telaah apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan SBJJ berbasis Web, seperti pada rumah belajar kemendiknas! 5.UT salah satu institusi yang diberikan ijin untuk penyelenggaraan SBJJ, mengapa?