Belajar dari Kehidupan Para Imam

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Advertisements

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 11/13
RAMADHAN POWER OF TRAINING
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
ADAB TERHADAP ORANG TUA
Tekan tombol “F5” atau Tombol slide show jika di Microsoft PowerPoint Click to Continue… Firman Allah: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu.
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
Shalat Subuh dan Keutamaannya
KEHIDUPAN SOSIAL DALAM ISLAM
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
TAKWA.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
IMAN KEPADA RASUL.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Perkara yang akan dipelajari:
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
SUNNAH (AL-HADITS) SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
عدم الخوف أو التخوف من هذه الليلة
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Amalan Setelah Melahirkan
Tugas Mandiri Perbandingan Mazhab Dosen Pembimbing Drs. H
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
DOA HARIAN RAMADHAN.
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Spiritualitas Islam dalam Ekonomi & Harta
Pertanggungjawaban pidana dalam islam
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Menemani Rasulullah di Surga
Nabi Yusuf By Ibam.
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Cinta yang membawa ke surga
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
KELOMPOK 10 M. Yusuf Fahmi S NPM Desi Rahmawatie NPM Dian Viona NPM Annisa Febrianti NPM Fauziah Nurul Laksmi NPM.
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Islam Juga untuk Anak-anak
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Cinta yang membawa ke surga
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
AQ:S-Al Baqarah AYAT Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Cinta yang membawa ke surga
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
039. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu.
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Transcript presentasi:

Belajar dari Kehidupan Para Imam

Belajar dari Biografi Para Imam Besar “...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( Al-Mujadilah: 11)

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifan An-Nu’man Belajar dari Biografi Para Imam Besar Mercusuar ilmu pengetahuan dan fakih ternama “….Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu…” (Al-Hujurat: 13)

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Kelahiran dan Nasab Belajar dari Biografi Para Imam Besar Ia bernama Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit bin An-Nu’man bin Al-Marziban, dilahirkan di kota Kufah-Iraq tahun 80 H. Hobi utamanya adalah memperbanyak membaca al-Qur’an, sehingga para perawi secara berlebihan menyebutkan bahwa ia terbiasa mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak enam puluh kali di bulan Ramadhan Berprofesi sebagai pedagang.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Selama 18 tahun penuh, Abu Hanifah menimba ilmu dari gurunya; Syaikh Hammad bin Abi Sulaiman (Bashrah), saat itu ia masih berusia 22 tahun. Ketika berumur 40 tahun,ia menduduki posisi gurunya Syaikh Hammad yang telah wafat. Para gurunya yang lain adalah: Imam Malik bin Anas, Zaid bin Ali bin Zainal bin Abidin, Ja’far As-Shadiq, serta para ulama lainnya

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Konsep Fiqih Abu Hanifah Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah bisa disebut sebagai ulama pertama penulis ilmu fiqih. Abu Hanifah menulis dan menyusun dalam bab-bab yang sistematis. Beliau memulai tulisannya dengan thaharah, shalat, zakat, puasa kemudian haji. Kemudian pindah ke pembahasan muamalat, hudud (pidana), dan ditutup dengan pembahasan warisan. sampai sekarang belum ditemukan satu buku yang langsung ditulis oleh Abu Hanifah, adapun buku yang dimaksud dengan buku-buku karangan beliau adalah apa yang ditulis oleh murid-muridnya lalu mereka membacakan dihadapan beliau.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Kecerdasan Abu Hanifah Belajar dari Biografi Para Imam Besar Muhammad bin Muqatil berkata; “ Seorang laki-laki tak dikenal datang menemui Abu Hanifah, untuk memnguji kekuatan pemahaman dan kecerdasannya, Laki-laki tersebut berkata; “Apa pendapatmu tentang seorang laki-laki yang tidak mengharapkan surga, tidak takut neraka, tidak takut Allah, memakan bangkai, shalat tanpa ruku’ dan sujud, ia menjadi saksi atas apa-apa yang tidak ia lihat, membenci kebenaran, senang terhadap fitnah, lari dari rahmah, serta mempercayai Yahudi dan Nasrani?”

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah berkata; ”Bahwa ia tidak mengharapkan surga, dan tidak takut pada neraka, itu karena ia mengharapkan pemilik surga serta takut kepada pemilik neraka. Adapun perkataanmu; bahwa ia tidak takut kepada Allah, itu karena ia tidak takut bahwa Allah akan berbuat tidak adil kepadanya, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT, “…dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya…”(Fushshilat:46) .

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Adapun perkataanmu bahwa ia makan bangkai, itu karena ia makan ikan. Adapun perkataanmu bahwa ia shalat tanpa ruku’ dan sujud, itu artinya ia mengucapkan shalawat kepada Nabi Saw, atau sholat jenazah. Perkataanmu bahwa ia bersaksi terhadap apa yang yang ia tidak lihat, itu artinya ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu hamba dan Rasul-Nya. Adapun perkataanmu bahwa ia membenci kebenaran itu artinya ia membenci kematian, karena kematian merupakan kebenaran, ia juga mencintai keabadian sehingga ia mentaati Allah Ta’ala, sebagaimana difirmankan “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya..”(Qaf: 19) Adapun perkataanmu bahwa ia menyukai fitnah, itu artinya ia mencintai harta dan anak, sebagaimana firman Allah’ “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah…”. (At-Taghaabun: 15) Belajar dari Biografi Para Imam Besar

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Adapun perkataanmu bahwa ia lari dari rahmat, maksudnya adalah lari dari hujan. Adapun perkataanmu bahwa ia mempercayai yahudi dan nasrani, maksudnya adalah sebagaimana yang difirmankan, “Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan….” (Al-Baqarah: 113) Laki-laki itu kemudian berdiri, lalu menciumi kening Abu Hanifah.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Bakti kepada ibunda Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah sangat mencintai ibunya, ia selalu taat dan berbakti kepadanya, serta tidak pernah sedikitpun menolak perintahnya, walaupun yang diperintahkan itu sangat berat dan tidak mudah dikerjakan. Setiap kali mendapatkan ujian karena dakwah, dan disiksa karenanya. Ia selalu berkata; “Demi Allah bukan pukulan cambuk yang menyakitkanku, namun cucuran air mata ibundaku yang membuat hatiku terluka.”

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Teladan dalam bertetangga Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah sangat baik dalam bertetangga, dalam hal ini ia selalu meneladani Rasulullah Saw dalam berinteraksi dengan tetangga-tetangga beliau, seperti memperlakukan mereka dengan baik dan selalu memaafkan yang berbuat jelek kepadanya.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Kelembutan kepada murid Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah sangat mencintai murid-muridnya, berlemah lembut, membantu mereka sejauh yang ia mampu, sampai-sampai dalam seminggu beliau menyediakan suatu hari khusus yaitu hari jum’at untuk mereka. Pada hari itu, beliau mengumpulkan mereka, memasak makanan untuk mereka, serta melayani mereka karena ingin mendapatkan ridha Allah Ta’ala semata.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Teladan dalam bisnis Belajar dari Biografi Para Imam Besar Dalam membagi waktu antara ilmu dan bisnis, ternyata Abu Hanifah melakukannya dengan sangat proposional. Walaupun ia mempunyai kolega dalam bisnis yang dikelola dengan Hafshah bin Abdu Ar=Rahman, namun demikian ia sering kali turun ke lapangan untuk mengontrol perkembangan bisnisnya. Abu Hanifah telah memberikan teladan bagaimana seharusnya menjadi seorang pedagang, ia juga telah menjelaskan bahwa kejujuran merupakan barang dagangan para pedagang yang utama. Sekaligus menjadi sarana untuk mendapatkan yang halal, jauh dari sifat oportunistis, dan keuntungan yang haram.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Wasiat emas Belajar dari Biografi Para Imam Besar Abu Hanifah memiliki murid bernama Yusuf bin Khalid As-Simani. Berikut ini wasiat emas sebagai pembekalan tersebut, para ulama menamakannya sebgai “wasiat emas” “Jika kamu salah dalam berinteraksi dengan masyarakat, mereka akan menjadi musuhmu, sekalipun mereka bapak dan ibumu, tapi jika kamu berinteraksi dengan baik sekalipun mereka bukan kerabatmu akan menjadi bapak dan ibumu.”

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Kepergian Al Imam Belajar dari Biografi Para Imam Besar Semenjak Abu Hanifah masih dalam tawanan rumah (masa khalifah Abu Ja’far Al-Mansur dari dinasti Abbasiah), kehidupannya tidak berlanjut lama, beliau sakit dan wafat pada usia telah menginjak 70 tahun. Berita kematiaannya menyebar, ketika Al-Manshur mendegar berita itu, dia berkata; “Siapa yang bisa memaafkanku darimu ketika hidup maupun mati”. Beliau dishalatkan oleh jumlah yang sagat banyak sekali lebih dari 50.000 orang.

Belajar dari Biografi Para Imam Besar Bagaimana dengan kehidupan Para Imam Besar yang lainnya??? Mari terus belajar dan berjuang demi tegaknya Syariah dan Khilafah !!!

Belajar dari Biografi Para Imam Besar ALHAMDULILLAH Sumber rujukan: Khayatul al Ulama (Syaikh M. Hasan Al-Jamal, Kairo Mesir)