Aldira Febriansyah (3) 10-2 SMAN 33 jakarta Ctenophora Aldira Febriansyah (3) 10-2 SMAN 33 jakarta
ctenophora Ctenophora atau Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom dan ENTERON =usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Sering juga disebut CNIDARIA
CIRI-CIRI CTENOPHORA Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar Hewan bersel banyak (multiseluler) Sruktur tubuh : - radial simetris - dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan ektoderm dan endoderm Bentuk tubuh : - menyerupai tabung (polip) - menyerupai mangkok (medusa)- Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Pada lapisan luar ektodermis tentakel terdapat sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia Sistem saraf difus (baur) Mengalami siklus hidup (metagenesis) Dalam siklus hidupnya pada umumnya Ctenophora mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa. a. Polip adalah bentuk Ctenophora yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya : - polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) - polip untuk makan yakni gastrozoid.
b. Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas
perbandingan struktur tubuh ctenophora dalam bentuk polip dan medusa
anatomi tubuh : (a) struktur polip (b) struktur nematokis
cara nematokis menjerat mangsa
polimorfisme pada koloni polip obelia
CARA MENDAPATKAN MAKANAN Ctenophora hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel- partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut. Setiap hewan Coelentarata mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai anus.
Hydra mendekati partikel makanan
cara makan Ctenophora
REPRODUKSI CTENOPHORA 1. ASEKSUAL (VEGETATIF) Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.
pertumbuhan tunas pada Hydra skema pertumbuhan tunas pada Hydra
2. REPRODUKSI SEXUAL (GENERATIF) Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergiliran keturunan/ siklus hidup/metagenesis.Berikut adalah tahapan metagenesis pada Obelia sp, mewakili kelas Hydrozoa dan Aurelia mewakili kelas Scypozoa.
siklus hidup obelia sp
siklus hidup Aurelia
KLASIFIKASI CTENOPHORA Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora 1. HYDROZOA - Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular. - Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. - Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa jarang ditemukan. Contoh Hydra dan Obellia.
a. Hydra - bentuk tubuh Hydra seperti polip - habitat di air tawar. - ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm - makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang-uadangan) rendah. - bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak. - terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan disekelilingnyaterdapat 6 – 10 buah tentakel. - tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan. - makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
- Reproduksi aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru. - Reproduksi seksual : Terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Hydra viridis (melekat pada tumbuhan air)
Hydra fusca
b. Obelia - Hidup di air laut secara koloni. - Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip. - Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant - fase seksual (medusa) disebut gonangium koloni Obelia sp
2. SCYPHOZOA Berasal dari kata scyphos = mangkok - Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk - Memiliki bentuk dominan medusa - Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air. - Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip.
contoh Aurelia aurita - medusa berukuran garis tengah 7 – 10 mm, - pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah - mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual. - memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. - pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina - Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia yang dapat berenang disebut planula. - Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma. - Skifistoma membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi. - Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira. - Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Daur hidup Aurellia dapat diamati di bawah ini:
3. ANTHOZOA - Berasal dari kata anthos = bunga. - Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa. - Polip bereproduksi secara aseksual dengan tunas, pembelahan dan fragmentasi. - Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang menghasilkan zigot lalu menjadi planula Kelas Anthozoa meliputi : - Mawar Laut (Anemon Laut) - Coral (Karang)
a. Mawar Laut (Anemon Laut) struktur anthozoa
Mawar laut menempel pada dasar perairan Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih. Berikut beberapa contoh Mawar Laut : Urticina lofotensis
Anthopleura xanthogrammica Euphyllia glabrescens bersimbiosis dengan clownfish
b. Coral (karang) Hidup berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu karang : - karang pantai/karang tepi karang hanya berada di daerah tepi pantai. Panjang rataan terumbu hanya sekitar 20 meter menuju laut. karang tepi
karang penghalang Suatu terumbu karang kira-kira sejajar dengan pantai dan dipisahkan oleh sebuah laguna atau badan air lainnya. Sebuah tebing karang biasanya ditembus oleh beberapa saluran yang memberikan akses ke laguna dan pulau atau benua di luarnya. Great-Barrier-Reef di Australia
karang atol Adalah pulau dari karang yang mengelilingi sebuah laguna sebagian atau seluruhnya. Karang atoll membentuk pulau
PERAN CTHENOPHORA 1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. 2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. 3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut. 4. merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan. 5. Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata. 6. Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling dan diving.