Adalah suatu kondisi yang mana seorang hamba diberi taufiq oleh Allah Ta’ala sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala macam perbuatan yang mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala, dan ia diberi taufik oleh Allah ta’ala untuk bertaubat dari segala dosa dan maksiat dan bersegera melakukan ketaatan dan perbuatan baik, kemudian dia menutup usianya diatas kebaikan.
“ dan ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (ibrahim berkata):”Hai anak-anakku! sesungguhnya allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama islam”. (Albaqarah :132)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada allah sebenar- benar taqwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam. (Ali-Imron :102) “Dan sembahlah rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al-hijr : 99).
“Syahr bin Hausyab ra mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, ‘Wahai ibu orang-orang beriman, do’a apa yang selalu diucapkan Rasulullah SAW saat berada di sampingmu? ia menjawab: ‘Do’a yang banyak diucapkan ialah, “(Wahai Dzat yang membolak- balikkan hati, teguhkanlah hatiku berpegang pada agamamu). Beliau bersabda, ‘Wahai ummu salamah, tidak ada seorang manusia pun, kecuali hatinya berada antara dua jari tuhan yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa saja Dia kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan”. (HR. At-Tirmidzi).
“Barangsiapa takut akan serangan musuh di akhir malam maka ia segera malakukan perjalanan di awalnya. barangsiapa yang melakukan perjalanan awal malam maka ia akan sampai pada tujuan. ketahuilah sesungguhnya dagangan allah itu teramat mahal, (dagangan Allah itu adalah surga)”. (HR. At-Turmudzi).
“Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tak berdosa”. (HR. Ibnu Majah).
”Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)
“Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.” (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah) “Mati di jalan Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalah syahid.” (HR.Thabrani)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahal orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: )
“Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati terbunuh” Beliau bersabda: “Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)
Dari Ali bin Abi Tholib ra, dia berkata :“Suatu hari saya akan menunaikan sholat subuh di masjid bersama Rasulullah saw, tapi di tengah jalan aku bertemu dengan seseorang yang sudah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, aku terus berjalan di belakangnya, dan ketika kami berdua sampai di masjid ternyata sholat berjamaah sudah usai, akhirnya aku sholat subuh berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap bersujud dan ternyata si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, bagaimana keadaan kakek ini di akhirat?” Rasulullah saw menjawab, “Dia masuk surga” (HR Ahmad & Daruqutni)
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barang siapa yang mati dlam rangka membela agama(keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid.” (HR. Abu Daud, an-Nasa’i, at-tirmidzi, dan Ahmad)
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat atau pada malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR. Ahmad). Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya adalah syahid.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu DAud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dari Abu Darda ra, Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan keluar ruhnya seorang mukmin sampai dia melihat tempatnya di surga, dan tidak akan keluar ruhnya seorang kafir sampai dia melihat tempatnya di neraka” (HR Al-Baihaqi)
1.Berbuat syirik kepada Allah 2.Lalai terhadap Allah dan selalu merasa aman dari siksa Allah. “Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang- orang yang merugi” (QS. Al A’raaf [7] : 99) 3.Berbuat zalim : “Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang- orang yang zalim” (QS. Al An’aam [6] : 44)
PENGAJIAN BUNDA MUSLIMAH “AZ-ZAHRA” Pondok Mutiara Blok BE No. 10 Sidoarjo Telp : , CALL CENTER : Rekening Donasi : BRI Syari’ah No. Rek : a/n : Titik Nurhayati / Farida Aryanti Contact Person : TITIEK SULAYKHA (HUMAS) –