DENGAN PENDEKATAN INQUIRY MATERI 3 PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INQUIRY
PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN, PERUBAHAN ORIENTASI. PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN,BELAJAR DAN MENGAJAR PERUBAHAN KURIKULUM PENINGKATAN MUTU LULUSAN PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN 1. PENGETAHUAN 2. BELAJAR PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH JADI, YANG TINGGAL DIPINDAHKAN (DITRANSFER) DARI GURU KE SISWA PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI ( BENTUKAN ) ATAU HASIL TRANSFORMASI SESEORANG YANG BELAJAR. 2. BELAJAR BELAJAR ADALAH MENCARI DAN MENGKONSTRUKSI (MEMBENTUK) PENGETAHUAN AKTIF DAN SPESIFIK CARANYA BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF )
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN (lanjutan) 3. MENGAJAR MEMBELAJARKAN Menyampaikan pengetahuan (bisa Klasikal) Berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan Menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang Menjalankan berbagai strategi yang membantu siswa untuk dapat belajar.
Belajar = menerima pengetahuan ? Teacher Centered Learning Belajar = menerima pengetahuan ? SISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN
MENJADI GREY BOX Mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN
REKONSTRUKSI MATERI AJAR SISTEM PEMBELAJARAN kebanyakan PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN REKONSTRUKSI MATERI AJAR KURIKULUM Guru Bahan ajar PROSES BELAJAR GBPP SAP HASIL BELAJAR Sarana dan Media siswa METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISTEM PEMBELAJARAN KBK PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Guru PROSES DAN HASIL BELAJAR RENC.PEMB. sumber belajar siswa METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
PENGERTIAN PEMBELAJARAN MENURUT UU SISDIKNAS NO 20 TAHUN 2003 PENDIDIK LINGKUNGAN BELAJAR INTERAKSI PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK
MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY Student Centered Learning GURU SEBAGAI PEMBIMBING, FASILITATOR DAN MOTIVATOR (STIMULATOR) TERANCANG DAN TAK TERANCANG & KONTEKSTUAL LINGKUNGAN BELAJAR INTERAKSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY PEMBELAJARAN Lingkungan belajar dapat terancang juga tidak terancang, serta bersifat kontekstual SISWA SUMBER BELAJAR UTUH MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF KRITIS HEURISTIK GAMBAR, MODEL, PETA, SLIDE, FILM, BUKU CETAK, DOKUMEN, DSB,
TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU MENGAJAR DENGAN BAIK (TEACHER CENTER ), TAPI……. LEARNING METHOD OF INQUIRY BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING )
MANFAAT BAGI SISWA Mengembangkan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan permasalahan dan mengambil keputusan secara obyektif dan mandiri. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa (meningkatkan kemampuan potensi intelektualannya). Membina pengembangan sikap penasaran (rasa ingin tahu) dan cara berpikir obyektif, mandiri, kritis, logis, dan analitis baik secara individu maupun kelompok. Meningkatkan kemampuan untuk melacak kembali (heuristik) dari discovery (cara berpikir dan cara hidup dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan sehari- hari
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR (yang lazim ) SEKOLAH PENILAIAN SISWA BELAJAR ULANGAN/ UJIAN HASIL BELAJAR LULUS TIDAKLULUS
Tingkat kesukaran – Tingkat kemampuan UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH METODE PEMBELAJARAN SARANA/ ALAT Efektivitas Efisiensi KOMPETENSI MATERI AJAR/ BAHAN KAJIAN SISWA Tingkat kesukaran – Tingkat kemampuan
Looking at an exhibition Participating in a discussion Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN
URAIAN RINGKAS CIRI MODEL INQUIRY No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN SISWA YANG DILAKUKAN GURU Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh guru. Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu Membuat petunjuk(metode) untuk siswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh siswa sendiri atau yang ditetapkan.
Model Pembelajaran Baru TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 1 Transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa aktif mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang dipelajari. 2 Siswa menerima pengetahuan secara pasif. Siswa secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan. 3 Lebih menekankan pada penguasaan materi. Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life-long learning). 4 Single media Multimedia 5 Fungsi guru pemberi informasi utama & evaluator. Fungsi guru sebagai motivator, fasilitator & pembimbing
Model Pembelajaran Baru TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 6 Proses pembelajaran & penilaian dilakukan terpisah. Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi. 7 Menekankan pada jawaban yang benar saja. Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar. 8 Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja. Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner. 9 Iklim belajar individual dan kompetitif. Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, suportif & kooperatif. 10 Hanya siswa yang dianggap melakukan proses pembelajaran. Siswa & guru belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan & ketrampilan.
Model Pembelajaran Baru TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 11 Sekolah merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL. 12 Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran. Penekanan pada pencapaian kompetensi siswa. 13 Penekanan pada bagaimana cara guru melakukan pengajaran. Penekanan pada bagaimana cara siswa melakukan pembelajaran. 14 Cenderung penekanan pada penguasaan hard-skill siswa. Penekanan pada penguasaan hard-skill & soft skill siswa
SOAL Bacalah kasus berikut dengan cermat, pahami, dan hayati permasalahannya. Temukenali permasalahan dari aspek : Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum. Buatlah analisis penyebab terjadinya permasalahan tersebut. Buatlah alternatif pemecahan masalah sesuai dengan aspek permasalahan sesuai yang Anda temukenali.
DITELANTARKAN LIMA HARI, TIGA ANAK KELAPARAN KETIGA ANAK BALITA ITU KINI TERPAKSA HARUS TINGGAL SECARA TERPISAH KARENA DIASUH TETANGGA.
Tiga anak ditelantarkan kedua orangtuanya di rumah kontrakan di Jalan Pulo Indah Asri, Cipondoh, Tangerang. Selama lima hari mereka ditinggalkan tanpa makan dan minum. Rafal (3), Farel (2) dan Putri Aprilia (9 bulan) ditinggalkan tanpa makan dan minum oleh orangtua mereka Leri (25) dan Diana (23). Saat dievakuasi, kondisi ketiganya sangat memprihatinkan. Warga melakukan pertolongan setelah mendengar jerit tangis bocah nahas itu. Warga akhirnya dapat menyelamatkan ketiga balita itu setelah menjebol pintu kontrakan orangtuanya.
Menurut para tetangga, orangtua bocah itu nekat meninggalkan anaknya setelah terjadi pertengkaran. Diana sang ibu dikabarkan pergi meninggalkan anaknya untuk bekerja di club malam ternama di Jakarta. Sementara Leri bapak dari anak-anak ini sudah sebulan lalu tidak tinggal di rumah kontrakan mereka. Ketiga balita itu kini terpaksa harus tinggal secara terpisah dengan orang tuanya karena diasuh tetangga dan dititipkan ke panti asuhan. Sementara kasusnya masih dalam penyelidikan dan polisi masih memburu kedua orangtua balita itu. Kompas, 3 Februari 2010
Temukenali permasalahan dari aspek : Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum. Ekonomi: himpitan ekonomi, kelaparan, penghasilan Diana tidak menentu, kemiskinan. Sosial: ketidakpedulian ayah terhadap anak, kurangnya tanggung jawab ayah terhadap anak, pertengkaran ortu (tidak harmonis), Keluarga Diana kurang bersosialisasi. Budaya: Anak korban pertengkaran ortu, pernikahan dini, kelahiran anak terlalu dekat, kebiasaan orang tua dalam menanggapi masalah keluarga, pendidikan kurang. Hukum: anak ditelantarkan, isteri ditinggalkan suami tanpa diberi nafkah.
Buatlah analisis penyebab terjadinya permasalahan tersebut Kemiskinan : anak tanpa diberi makan selama 5 hari karena ibunya tidak punya persediaan makanan, tidak punya uang, Diana tidak memiliki rasa malu, terpaksa kerja malam karena pagi – sore mengasuh anaknya, Diana stress ditinggal suami tanpa diberi nafkah untuk dirinaya dan anak-anaknya, pertengkaran antara Diana dan Leri, Diana tidak memiliki ketrampilan khusus untuk berwirausaha
Alternatif pemecahan masalah sesuai dengan aspek permasalahan sesuai yang Anda temukenali Keluarga harus siap mental dan meteri Penguasaan dan penerapan IPTEK dan ketrampilan khusus (pendidikan non formal) Mengikuti program KB Menyelesaikan masalah dengan musyawarah sosialisasi UU Perlindungan anak dan perempuan Perlunya sangsi yang tegas bagi peanggar hukum Anak dicarikan orang tua asuh