STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MDGs Suatu kesepakatan global dalam KTT- PBB di New York untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia dan alam; Dideklarasikan oleh pimpinan 189 negara;
Advertisements

PRESENTASI BUPATI LINGGA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
SUSENAS (1) Sejarah Pelaksanan Susenas
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani Millennium Declaration, yang mengandung 8 butir capaian. Delapan.
Advokasi : Peserta PBI BPJS Kesehatan disiapkan oleh dr Yahmin Setiawan, MARS (Ketua Bidang Sinergi Kesehatan Forum Zakat) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK.
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
LAPORAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs
Balita Kurang Gizi (BKG)
BLOK VII PENGELUARAN RUMAH TANGGA (RKD10.RT)
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) ACEH
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
PEOPLE’S WELFARE STATISTICS
Laporan Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Tim Analisi Pola Pangan Harapan (PPH) BPPKP Prov. Kalteng
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
Laporan Pencapaian MDGs
Introducing PowerPoint 2007
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
Balita Kurang Gizi (BKG)
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2009
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
MODIFIKASI MAKANAN LUNAK & SARING (modul 3)
PENYUSUNAN NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2012
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
Berita Resmi Statistik
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU
ARAH KEBIJAKAN KONSUMSI PANGAN UNTUK MEMENUHI SPM DI KABUPATEN/KOTA
Dukungan Lembaga Legislatif Dalam Percepatan Program Pengentasan Kemiskinan Disampaikan oleh: Dra. Sri Marnyuni (Anggota Komisi E – F-PAN DPRD Jawa.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
INDEKS PEMBANGUNAN REGIONAL (IPR) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Perkembangan Inflasi di Kota Surabaya
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
Pentingnya Data Terpilah Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan dan Program Pembangunan Dr. Soedarti Surbakti.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013
MATERI : PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
GRAFIK PERKEMBANGAN KONSUMSI PANGAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
OLEH : PATTIRO SEMARANG
RAPAT KOORDINASI FORUM DATA KABUPATEN GRESIK 11 MARET 2015
Epidemi HIV/AIDS dan Biaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs)
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
TOPIK Konsep Kemiskinan Metode Penghitungan Penduduk Miskin (Moneter)
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN DOKUMEN BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
HARGA PASAR TRADITIONAL (RP)
Transcript presentasi:

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT Pengumpulaan data Statistik kesejaheteraan rakyat : Secara umum bertujuan untuk melihat sejauh mana kondisi dan perkembangan kesejahteraan penduduk melalui penilaian indikator-indikatornya.

Susenas Kor : Dilaksanakan setiap tahun mengumpulkan data sosial ekonomi masyarakat secara umum ; seperti - Data pendidikan : penduduk yang buta huruf, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, angka partisipas sekolah - Data kesehatan : Keluhan kesehatan, angka kesakitan. penduduk yang berobat sendiri, - perumahan : Kepemilikan rumah, sumber air minum - Data pengeluaran dan konsumsi rumahtangga rata-rata pengeluaran perkapita perbulan, proporsi pengeluaran makanan dan non makanan Modul : Dilaksanakan setiap 3 tahun sekalian, setiap tahun bergantian dengan 3 paket yang berbeda yaitu : Modul pendidikan dan sosial budaya : data yang dikumpulkan lebih terinci seperti : biaya pendidikan, jarak dan akses menuju sekolah Modul Kesehatan dan perumahan : data yang dikumpulkan lebih terinci seperti : biaya kesehatan, prilaku hidup sehat Modul Konsumsi dan pengeluaran rumah tangga data yang dikumpulkan lebih terinci seperti : pengeluaran dan kuantitas konsumsi beras, ikan, gula, telur, serta pengeluaran untuk pemakaian listrik, air, pembelian pakaian dll

Kegiatan Susenas sejak 1963 – 2000 an Sejak tahun 1963 ; sampel 16000 rt cakupan wilayah hanya di Pulau Jawa Tahun 1964 ; sampel 21000 rt, seluruh Indonesia kecuali Irja dan Maluku Tahun 1967 ; sampel 24000 rt hanya P jawa Tahun 1969 dan 1970 ; sampel 19000 seluruh Indonesia kecuali Irian Barat dan Timor Timur Tahun 1976 ; sampel 17 000 dilakukan 3 putaran Tahun 1978, 1979, 1980 Tahun 1981, modul konsumsi pengumpulan datanya dilaksanakan sekali dalam 3 tahun. Tahun 1989 Pengelompokan ulang modul dimulai Mulai Tahun 1992 daftar pertanyaan kor baru dengan beragam pertanyaan

Kegiatan Susenas Persiapan ; penyusunan anggaran, rapat koordinasi, rapat intern, penyusunan kuesioner dan buku pedoman, pelatihan petugas baik instruktur maupun petugas lapangan Pelaksanaan Lapangan ; Pengenalan wilayah, listing, pemilihan sampel, pencacahan rumah tangga, pengawasan/supervisi Pengolahan data ; Penyusunan buku pedoman pengolahan, pelatihan petugas, editing coding, entry data, validasi, tabulasi Desiminasi data ; Publikasi

Data dan Indikator Data dan indikator yang dihasilkan susenas Data pendidikan, kesehatan, perumahan, pengeluaran konsumsi rumah tangga APM, APS, APK, AMH, Angka Kesakitan, rumah layak huni, penduduk miskin Dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi keberhasilan pembangunan IPM, keberhasilan kinerja pemerintah daerah MDGs : 8 tujuan Diantaranya : memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita, menurunkan angka kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya dst

Metodologi Susenas Kerangka sampel susenas terdiri dari 3 jenis : kerangka sampel blok sensus, kerangka sampel sub blok sensus (bs dgn muatan lebih dari 150 rt) dan kerangka sampel pemilihan rumah tangga dalam blok sensus terpilih Rancangan penarikan sampel : Tahap pertama : MSF blok sensus biasa hasil SE2006 (hasil sensus) secara pps dgn size banyaknya rt Tahap kedua : setiap blok sensus terpilih, kemudian dipilih sebanyak 16 rt dari hasil listing yang dipilih dari kerangka sampel rt yang dibedakan menurut 3 kelompok golongan pengeluaran rt sebulan

Cakupan dan sampel Susenas Susenas kor dengan sampel sebesar ±280000 rumahtangga, datanya dapat disajikan sampai tingkat kabupaten/kota (setiap tahun) Susenas Modul dengan sampel sebesar ±68000 rumahtangga datanya disajikan sampai tingkat provinsi (tiga tahun sekali dengan modul yang berbeda)

Susenas panel Dimulai sejak tahun 2003 dengan sampel sebesar 10000 rumahtangga, sampai tahun 2006. Diselenggarakan setiap awal tahun yaitu di bulan februari atau maret Data hasil susenas panel ini dapat disajikan hanya sampai tingkat nasional Sejak tahun 2007 sampel diperbesar menjadi 68.000 rumah tangga sehingga data representatif disajikan sampai tingkat provinsi

Susenas modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga Sejak tahun 2005 kegiatan Susenas modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga dilaksanakan 2 kali dalam setahun yaitu Susenas Panel dan Susenas Juli Tahun 2008 Susenas modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, dilakukan 2 kali yaitu panel pada bulan maret datanya dapat disajikan sampai tingkat provinsi. Pada Bulan Juli dengan sampel ± 270000 rumahtangga dapat disajikan sampai tingkat kabupaten/kota

Modul pengeluaran dan konsumsi rumah tangga Pengeluaran makanan dan non makanan Pengeluaran makanan Terdiri dari 215 item atau jenis makanan seperti beras, ikan, telur, daging, sayuran, buah-buahan, gula, kopi, makanan jadi, minuman dll Data pengeluaran makanan yang dicakup meliputi kuantitas dan harga Ditanyakan seminggu yang lalu Pengeluaran non makanan meliputi pengeluaran perumahan, listrik, telpon, air, gas, pakaian, pendidikan, kesehatan, pajak, pesta dan upacara Ditanyakan pengeluaran sebulan dan setahun yang lalu selanjutnya dikonversikan kedalam pengeluaran rata-rata sebulan.

Data dan indikator hasil susenas modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga Rata-rata pengeluaran perkapita Proporsi pengeluaran untuk makanan Persentase penduduk dengan pengeluaran 40% terendah Persentase rumahtangga miskin Rasio gini dari pengeluaran Rata-rata konsumsi kalori per kapita Rata-rata konsumsi protein per kapita

Penggunaan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga Data Pengeluaran makanan dan non makanan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai Tingkat kesejahteraan (ekonomi) penduduk, dimana semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran maka semakin baik tingkat perekonomian penduduk Menghitung gini ratio Indikator ketimpangan kriteria bank dunia ; membagi kelompok pengeluaran penduduk 20 persen pengeluaran tinggi 40 persen pengeluaran sedang dan 40 persen pengeluaran rendah, dapat digunakan untuk menilai tingkat ketimpangan pengeluaran antar wilayah

Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia Konsumsi kalori dan protein Pengeluaran konsumsi penduduk Indonesia per provinsi Profil Statistik Kesejahteraan rakyat

MDG’s Tujuan 1 : Memberantas kemiskinan dan kelaparan Target : - menurunkan separuhnya proporsi penduduk yang berpendapatan kurang dari $1 perhari dalam kurun waktu 1990-2015 proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan, proporsi penduduk yang tingkat kesejahteraannya rendah (koef engel ≥ 80 persen). Kontribusi pengeluaran konsumsi kuantil termiskin terhadap total konsumsi nasional menurunkan, TPAK, TPT Tujuan 2 : Mencapai pendidikan dasar untuk semua memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak-anak dimanapun berada baik laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar. APM SD, Angka melek huruf, angka putus sekolah Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 rasio APM anak perempuan thd anak laki-laki, proporsi perempuan yang duduk di parlemen, TPAK perempuan, TPT perempuan.

Tujuan 4 : Menurunkan angka kematian anak Target : menurunkan dua pertiga angka kematian anak selama kurun waktu 1990-2015 angka kematian balita, angka kematian bayi, persentase baliat yang diimunisasi lengkap, persentase anak usia 2-4 tahun yang mendapat ASI dll Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu menurunkan tiga perempatnya angka kematian ibu selama kurun waktu 1990-2015 mencapai akses terhadap kesehatan reproduksi untuk semua angka kematian ibu, status gizi wanita subur, status gizi wanita hamil . Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya kasus pada tahun 2015 mencapai akses menyeluruh pada pengobatan HIV/AIDS kepada yang membutuhkan mengendalika insiden penyakit malaria dan penyakit menular lainnya dan mulai menurunnya kasus pada tahun 2015. prevalensi HIV antara penduduk berumur 15-24 tahun, penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi, proporsi penduduk berumur 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif dan benar tentang HIV/AIDS, insiden dan kematian karena malaria, insiden, prevalensi dan angka kematian karena TBC, insiden DBD, insiden flu burung dll

Tujuan 7 : Memastikan kelestarian lingkungan hidup Target : memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional dan mengurangi kehilangan sumber daya lingkungan menurunkan separuh penduduk tanpa kases sumber air minum yang aman dikonsumsi dan tanpa akses terhadap sanitasi dasar. mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk di permukiman kumuh pada tahun 2020. proporsi hutan yang tertutup lahan, luas kawasan lindung terhadap luas daratan, jumlah konsumsi bahan perusak ozon, proporsi jumlah sumber air yang digunakan, jumlah emisi CO2, proporsi luas pesisir dan laut yang diproteksi, proporsi rt yang menggunakan sumber air minum terlindung, proporsi rt dengan akses fasilitas sanitasi yang layak, proporsi penduduk yang tinggal di daerah kumuh Tujuan 8 : Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan mengembangkan lebih lanjut sistem perdagangan dan keuangan terbuka berdasarkan aturan yang jelas, tidak diskriminatif, komit kepada tata pemerintahan yang bersih, pembangunan dan pengurangan kemiskinan secara nsional dan internasional. rasio antara jumlah ekspor dan impor terhadap PDB (%) dll

Gini ratio dan Indikator ketimpangan Bank Dunia Salah satu indikator ekonomi untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan) pendapatan penduduk adalah gini ratio dan kriteria Bank dunia. Pengeluaran digunakan sebagai pendekatan dari pendapatan. Menggunakan kurva lorentz dapat menunjukkan tingkat pendapatan, semakin mendekati angka nol atau garis ideal maka semakin tingkat pemerataan pendapatan/pengeluaran Kriteria Bank dunia penduduk dibagi menjadi 3 kelas yaitu 40 persen penduduk berpendapatan rendah, 40 persen penduduk berpendapatan sedang dan 20 persen penduduk berpendapatan tinggi. Bila penduduk di kelas 40 persen berpendapatan rendah menerima > 17 persen dari seluruh pendapatan, maka termasuk kategori dengan ketimpangan rendah atau distribusi pengeluarannya lebih baik.

GENDER Data tentang perempuan dan laki-laki Meliputi data pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, keikutsertaan dalam pemerintahan dan politik, untuk analisis gender Sumber data dari SP, Susenas, SDKI, Sakernas dll. Kesetaran gender menjadi bagian dari tujuan MDGs

DATA KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA Pengeluaran makanan seminggu yang lalu Terbagi dalam 14 kelompok barang - 1. Padi-padian : beras, beras ketan, jagung basah, tepung beras, tepung terigu dl - 2. Umbi-umbian : ketela pohon, ubi jalar, tals keladi, kentang, gaplek, dll - 3. Ikan : tenggeri, tongkol, mas. Teri, kakap. Lele, udang, ikan dalam kaleng dll - 4. Daging : sapi, kerbau, kambing, ayam, dendeng, abon, hati, jeroan, tulang dll - 5. Telur dan susu : tlr ayam ras, tlr kampung, tlr puyuh, tlr asin, susu murni, cair dll - 6. Sayur-sayuran : bayam, kangkung, sy sop, sy asam, cabe hijau, cabe merah dll - 7. Kacang-kacangan : kc tanah, kedele, kc hijau, tahu, tempe, tauco, oncom dll - 8. Buah-buahan : jeruk, mangga, nangka, melon, sawo, buah dalam kaleng, dll - 9. Minyak dan Lemak : myk kelapa,myk goreng lainnya seperti :bimoli dll -10. Bahan Minuman : gula pasir, gula merah, teh, kopi, coklat bubuk, sirop, dll -11. Bumbu-bumbuan : garam, kemiri, cengkeh, kecap, penyedap masakan, dll -12. Konsumsi lainnya : mie instan, mie basah, bihun, makaroni, kerupuk, dll -13. Makanan dan Minuman Jadi : roti tawar, kue basah, sate, soto, air kemasan, dll -14. Tembakau dan sirih : rokok kretek, tembakau, sirih/pinang, dll

Non makanan 1. perumahan dan fasilitas rumah tangga : Perkiraan sewa rmh, kontrak rmh, LPG, listrik, air (PAM), myk tanah, rekening tlp, pulsa HP, benda pos, warnet, internet 2. barang dan jasa Sabun mandi, sbn cuci, srt kabar, kesehatan, pendidikan (biaya skl/kursus), bhn bakar kendaraan, transp/angkot, hotel, or dan pbt dll 3. pakaian, alas kaki dan tutup kepala Pakaian jadi, bhn pakaian, upah menjahit, tutup kepala, handuk, dll 4. barang-barang tahan lama Meubelair, peralatan rt, alat dapur, tlp/HP, jam tangan, TV, radio, perhiasan mahal, mainan anak-anak, kendaraan, binatang dan tanaman peliharaan 5. pajak dan asuransiendidikan PBB, STNK, iuran/sumbangan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa dll 6. keperluan pesta dan upacara Perkawinan, khitanan, ONH, Upacara agama dan adat lainnya dll

Konsumsi kalori dan protein Konversi zat gizi untuk masing-masing makanan yang kemudian dirata-ratakan menjadi konsumsi kalori perkapita dan konsumsi protein perkapita - standar kecukupan kalori adalah : 2000 kkal - standar kecukupan protein adalah : 52 gr protein (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII 2004) Tingkat kecukupan kalori dan protein adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk