WACANA EKSPOSISI AxelinoHadiSunaryo /XB/06 HadiSantoso /XB/16

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
@Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Advertisements

MODUL I Makhluk Hidup danLingkungan
RAGAM EKSPOSISI Setyawan Pujiono, M.Pd Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNY.
STANDAR KOMPETENSI Memahami ragam bahasa tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring KOMPETENSI DASAR Menemukan perbedaan paragraf induktif dan.
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
KEGIATAN MENULIS DI PERGURUAN TINGGI
ilustrasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pertemuan X
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
PARAGRAF EKSPOSISI Kelas : x Semester : 1. PARAGRAF EKSPOSISI Kelas : x Semester : 1.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
Oleh: Annisa Maulidya Chasanah X4
PARAGRAF ARGUMENTASI Kelas X Semester 2. PARAGRAF ARGUMENTASI Kelas X Semester 2.
KD: 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Tujuan: Siswa dapat menulis gagasan berupa penyampaian pendapat.
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
Menulis sebagai Proses
Kompetensi Dasar Standar Kompetensi
MENULIS KARYA ILMIAH.
Kelas XII Bahasa Semester 2
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
DARI PARAGRAF KE ESAI Pertemuan 10
Teks Eksposisi.
PELAKSANAAN DAN LAPORAN PENELITIAN
Nina Widyaningsih, S.Pd, M.Hum
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BAB IX. PENULISAN KARANGAN ILMIAH Kompetensi Dasar: Mahasiswa mengetahui berbagai hal tentang penulisan karangan ilmiah Karang adalah menyusun Karangan.
Menulis karya tulis ilmiah
PERTEMUAN KELIMA KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
Membaca Pemahaman Interpretatif
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
PARAGRAF DISUSUN OLEH : Ulfa Yana Dhiro ( )
PARAGRAF.
PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari
Nama : Selamet Wijayanti
How To Make A Good Article
PRODUKSI NASKAH RADIO Produksi Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 12
EKSPOSISI.
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
PERTEMUAN KEENAM KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
Assalamualaikum :D.
KOMPUTER/MEDIA GRAFIS
MERANGKUM SELURUH ISI INFORMASI TEKS BUKU KE DALAM BEBERAPA KALIMAT
BAHASA UNTUK PENELITIAN
JENIS TULISAN EKSPOSISI
WACANA NARASI TUJUAN CIRI-CIR I LANGKAH MENULIS NARASI MENULIS NARASI POLAJENIS WACANA DESKRIPSI CIRI 2MACAM DESKRIPSI DESKRIPSI TAHAP PENULISAN WACANA.
KERANGKA TULISAN suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penulis menyusun tulisannya. Sebuah tulisan minimal terdiri.
Ainin Amini Anisa Herviana Metalia Gunsari Afdhol Ilhamsyah
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
MENULIS PARAGRAF NARASI
KETERAMPILAN BERBAHASA.
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
KETERAMPILAN BERBAHASA.
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
Perencanaan penulisan KARANGAN ILMIAH
PARAGRAF November 29, 2018November 29, 2018.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
Bahasa indoNESIA KELAS 8
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
Penulisan Karangan Ilmiah
Keterampilan Proses Sains. A. Pengertian  Menurut Rustaman (2003), Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan.
Metode Penelitian Sastra
Transcript presentasi:

WACANA EKSPOSISI AxelinoHadiSunaryo /XB/06 HadiSantoso /XB/16 Josefa Maria Equita /XB/22 Stefani Zaneta /XB/38

Eksposisi Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Ciri-Ciri Wacana Eksposisi Menjelaskan fakta, proses sesuatu, pendapat, keyakinan dan sebagainya. Memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, data, peta, grafik dan sebagainya untuk memperjelas informasi. Memerlukan analisis (penalaran). Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, penelitian, sikap, dan keyakinan. Menggunakan bahasa yang informatif  dengan kata-kata denotatif. Eksposisi panjang mengandung tiga bagian utama yaitu  pendahuluan, tubuh (isi) eksposisi , dan penutup (penutup eksposisi berupa penegasan).

Pola Pengembangan Eksposisi Eksposisi kausalitas Eksposisi ilustrasi Eksposisi proses Eksposisi perbandingan Eksposisi pertentangan Eksposisi definisi Eksposisi analisis Eksposisi klasifikasi

A. Eksposisi Kausalitas Paragraf eksposisi sebab-akibat adalah paragraf eksposisi yang menguraikan sesuatu dengan cara dijelaskan dalam bentuk hubungan sebab akibat atau akibat sebab. Salah satu contohnya adalah:        Krisis minyak bumi menambah parahnya inflasi. Dalam waktu singkat harga minyak naik empat kali lipat. Biaya produksi pun naik karena pabrik banyak menggunakan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan mesin. Harga barang-barang di pasaran juga menjadi semakin  tinggi. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi semakin menurun.     

B. Eksposisi Ilustrasi Pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, bagaikan.”

Contoh:         Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.

c. Eksposisi proses Eksposisi yang menunjukan suatu langkah demi Langkah, biasanya dapat dijumpai dalam buku buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Conoh: Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.

D. Eksposisi Perbandingan Dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkan satu hal dengan hal lainnya.

 Contoh:         Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

E. Eskposisi Pertentangan Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”

 Contoh:       Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

F. Eskposisi Definisi batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu. Contoh:Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas atau yang lebih sempit dari artinya yang lazim.Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.

G. Eskposisi Analisis proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub bagian, kemudian masing- masing dikembangkan secara berurutan.

Contoh: Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut. …

H. Eskposisi Klasifikasi membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori. Contoh: Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi Menetapkan tema tulisan Menetapkan tulisansangat penting agar kita tidak terlalu sulit dalam menulis sehingga tulisan tidak menjadi dangkal. Tema yang diuraikan juga jangan terlalu luas. Menentukan tujuan tulisan Tujuan tulisan ditetapkan agar pokok persoalan yang kita tulis mudah dipahami pembaca.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi Mengumpulkan bahan tulisan Bahan tulisan eksposisi dapat diperoleh  melalui berbagai sumber, misalnya sumber tertulis, wawancara dengan nara sumber, pengamatan langsung terhadap suatu objek, angket yang kitasebarkan kepada masyarakat, dsb. Membuat kerangka tulisan Kerangka tulisan kita buat berdasarkan bahan-bahan yang telah diperoleh.

Langkah-langkah Menulis Eksposisi 5. Mengembangkan tulisan Kerangka karangan yang telah kita susun kemudian kita kembangkan.  Kembangkan kerangka karangan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta perhatikan pula kohesi dan koherensi kalimat. Jangan lupa berikan judul yang menarik dan sesuai dengan tema tulisan serta tuliskan judul dengan baik dan benar.

DaftarPustaka Sumber dari: Asrom dkk. 1997. Dari Narasi hingga Argumentasi. Jakarta: Erlangga. Keraf, Gorys. 1985. Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: PT Grasindo. Soedjitodan Mansur Hasan. 1986. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: CV Remaja Karya. Yulianto, Sarno dkk. 2005. Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas X. Surakarta: Widya Duta.