TEKNIK PEMBERIAN AIR IRIGASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM NFT PADA BUDIDAYA PAPRIKA
Advertisements

DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
CINTA DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
HIDROPONIK (MEDIA DAN JENIS TANAMAN)
Oleh : Agus Dwi P (H ) Isni Wiyati (H )
Udara Tanah.
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
INFILTRASI Kuliah Hidrologi WA-5.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
Soil and Water Conservation
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Abdul Rohiim H Galuh Novikah H
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
WADAH DAN PERALATAN HIDROPONIK.
PRODUKSI BENIH (BIJI).
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
JENIS – JENIS SAYURAN HIDROPONIK
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
air I. Pendahuluan konsumsi sanitasi Sarana transportasi
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique)
Oleh : Ahmad Nurcahyo H Karrenzia Intan K. H
LANDASAN TEORI.
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT.
IX. Water and Irrigation
Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : 1
SISTEM HIDROPONIK DAN CARA KERJANYA
SISTEM HIDROPONIK DAN CARA KERJANYA
INOVASI TEKNOLOGI DI BIDANG BUDIDAYA PERTANIAN
Agoklimatologi terapan hubungan angin dengan pertanian
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
TATAP MUKA: 4,5,6.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN.
V. PEMBERIAN AIR DAN EFISIENSI IRIGASI
MENYIAPKAN LAHAN DAN MEDIA
Serapan Hara Daun.
Kebutuhan Air Tanaman dan Kebutuhan Air Irigasi
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EFISIENSI PENINGKATAN DAYA PERTANIAN DENGAN IRIGASI TETES
WATER MANAGEMENT.
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Irigasi Penyiraman ( Curah )
HIDROSFER.
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
Irigasi Cucuran Irigasi cucuran juga disebut irigasi tetesan, terdiri dari jalur pipa yang ekstensif dan berdiameter kecil langsung memberi air ke tanah.
INFILTRASI.
PENGENALAN HIDROPONIK
INFILTRASI.
HIDROPONIK UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG nN
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
TEKNOLOGI BUDIDAYA KRISAN HIDROPONIK
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
HIDROPONIK (MEDIA DAN JENIS TANAMAN) EKA TARWACA SUSILA P LAB. ILMU TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UGM.
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
Bajak Putar (Rotary Plow) Dengan menggunakan bajak putar: Pekerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh Dapat digunakan pada tanah kering maupun tanah.
PENGANTAR JARINGAN IRIGASI IR.FERDINAND PAKPAHAN,ME
WORKSHOP HIDROPONIK BAGI SEKOLAH DASAR NEGERI se-SURABAYA April-Mei 2019 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA.
Transcript presentasi:

TEKNIK PEMBERIAN AIR IRIGASI (IRRIGATION APPLICATION)

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

FUNGSI IRIGASI Fungsi utama: Memenuhi kebutuhan air tanaman Fungsi spesifik: mengambil air dari sumber (diverting) Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying) mendistribusikan air kepada tanaman (distributing) mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)

MACAM IRIGASI Menurut sumber airnya: Air permukaan : sungai, danau, waduk Airtanah : akuifer Menurut cara pengambilan airnya: Pengambilan gravitasi Pompa

MACAM IRIGASI Menurut cara pengalirannya: Saluran terbuka (open channel) Jaringan pipa (pipe network) Menurut cara distribusi di lahan: Irigasi permukaan Irigasi curah Irigasi tetes

IRIGASI PERMUKAAN (SURFACE IRRIGATION)

Proses Irigasi Permukaan Profil permukaan air do yo q Profil infiltrasi

Fase-fase Pemberian Air waktu Jarak sepanjang lahan Fase resesi Fase deplesi Irigasi berakhir Fase simpanan Fase awal Mulai irigasi Proses tersebut dapat dimodelkan dengan model matematik, seperti hydrodinamic model, kinematic model

Persamaan Kontinyuitas (1) dx (y/t) dt dA y

Persamaan Kontinyuitas (2) Aliran unsteady Perubahan debit terhadap jarak: Q/x Perubahan kedalaman thd waktu: y/t Perubahan debit yang melalui ruang dalam waktu dt : (Q/x) dx dt Perubahan simpanan selama dt: T dx (y/t) = dx (A/t) dt

Persamaan Kontinyuitas (3) Air bersifat incompressible  perubahan debit + perubahan simpanan = 0 Disederhanakan: atau

Persamaan Energi (1) dx hf = Sf.dx v2/2g Garis percepatan Garis energi ha v2/2g + d(v2/2g) Permukaan air y y + dy Dasar saluran z dz z + dz datum

Persamaan Energi (2) Kemiringan dasar saluran : So Kemiringan permukaan air : Sw Kemiringan garis energi : Sf Kemiringan garis percepatan : Sa Berat air : w

Persamaan Energi (3) percepatan : v/t percepatan untuk tiap satuan berat air adalah : (w/g)(v/t)  gaya = massa x percepatan Kerja oleh percepatan sepanjang dx : (w/g)(v/t) dx  kehilangan energi krn percepatan Dalam satuan berat air:

Persamaan Energi (4) Kehilangan energi krn gesekan: Sehingga persamaan Bernoulli: Disederhanakan:

Persamaan Energi (5) dibagi dx dan diubah ke diferensial parsial Atau Untuk kemiringan saluran So = - z/x maka Persamaan Saint Venant

Kinerja Irigasi Permukaan Keseragaman (uniformity) Efisiensi aplikasi (application efficiency) Kecukupan (adequacy)

Keseragaman Keseragaman menunjukkan kemerataan distribusi air di lahan. Besarnya tergantung waktu infiltrasi di seluruh lahan Keseragaman besar bila slope besar, kekasaran hidrolik kecil, debit besar, atau laju infiltrasi kecil.

Keseragaman Di lapangan diukur dengan mengukur kedalaman infiltrasi di sepanjang lahan tiap jarak tertentu dan dihitung dengan keseragaman Christiansen

Efisiensi Aplikasi Efisiensi aplikasi adalah jumlah air yang digunakan oleh tanaman dibagi total air yang diberikan. Efisiensi aplikasi akan besar bila debit kecil, panjang lahan besar, kekasaran hidrolik besar, slope kecil, atau laju infiltrasi besar

Efisiensi Aplikasi

Kecukupan Kecukupan adalah banyaknya bagian lahan yang menerima air cukup untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas produksi tanaman pada tingkat menguntungkan. Kecukupan seringkali didekati dengan efisiensi simpanan

Contoh hubungan antar kinerja irigasi permukaan CU rendah Ea rendah Es tinggi CU tinggi Ea tinggi Es rendah CU tinggi Ea rendah Es tinggi

Beberapa Jenis Irigasi Permukaan

Irigasi Genangan/Sawah (Basin) galengan siphon saluran

Irigasi Alur (Furrow)

Irigasi Alur (Furrow) alur Pola pembasahan

Irigasi Surjan

Irigasi Surjan Ledokan Tanaman: padi Tabukan: Tanaman: palawija

Irigasi Surjan RE ETc RO ETc P S

IRIGASI CURAH (SPRINKLER)

Irigasi Curah Membentuk tetesan mirip hujan ke lahan Fungsi: memenuhi kebutuhan air tanaman mencegah pembekuan mengurangi erosi angin memberikan pupuk

Keuntungan Irigasi Curah pengukuran air lebih mudah tidak mengganggu pekerjaan pertanian dan hemat lahan efisiensi air tinggi investasi dengan mempertimbangkan kebutuhan jaringan distribusi luwes dan memungkinkan otomasi sehingga O&P lebih murah

Kesesuaian Pemakaian Tanaman Kemiringan lahan Tanah Air irigasi Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak, hamparan), dapat disiramkan di atas atau di bawah kanopi Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah rusak karena tetesan air Kemiringan lahan Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang Tanah Paling cocok untuk tanah pasiran, tapi cocok untuk ham Air irigasi Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen

Komponen Irigasi Curah sumber sprinkler lateral mainline pompa Contoh untuk sprinkler tak bergerak

Tipe pemasangan sprinkler Portable Semi-portable Semipermanent Permanent Set-move Solid set

Tipe pencurah Impact sprinkler Gear-driven sprinkler Reaction sprinkler Fixed head sprinkler

Kinerja sprinkler Debit sprinkler Jarak lemparan Pola distribusi Rata-rata aplikasi Ukuran tetesan (droplets)

Pemilihan Sprinkler Kapasitas debit Tekanan operasi Lain-lain: Sudut nozzle, ukuran tetesan, jarak lemparan, dan pola aplikasi disesuaikan dengan angin, tanaman, dan sistem yang digunakan Sudut nozzle tergantung kecepatan angin dan tinggi tanaman Ukuran tetesan kecil cocok untuk tanah terbuka, tetesan besar cocok untuk daerah berangin

IRIGASI TETES (TRICKLE / DRIP)

Irigasi Tetes Definisi: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter / dripper) Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah. Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah, dan jenis tanaman

Kesesuaian pemakaian Tanaman Topografi Tanah Air Biasanya cocok untuk tanaman semak, pohon, dan menjalar Tanaman dengan nilai ekonomi tinggi Topografi Bisa dipakai di semua jenis slope Tanah Bisa dipakai di semua jenis tanah Air Harus menggunakan air yang bersih untuk mencegak mampet di emiter Air harus bebas sedimen, ganggang, endapan pupuk, dll.

Beberapa metode irigasi tetes Drip irrigation Subsurface irrigation Bubbler irrigation Spray irrigation

Keuntungan irigasi tetes Efisiensi sangat tinggi (evaporasi ↓, tidak ada gerakan air di udara, tidak ada pembasahan daun, runoff ↓, pengairan dibatasi di sekitar tanaman pokok) Respon tanaman lebih baik (produksi, kualitas, keseragaman) Tidak mengganggu aerasi tanah, dapat dipadu dengan unsur hara, tekanan rendah, tidak mengganggu keseimbangan kadar lengas Mengurangi perkembangan serangga, penyakit, dan jamur Penggaraman/pencucian garam efektif karena ada isolasi lokasi.

Keuntungan irigasi tetes Lahan tidak terganggu karena pengolahan tanah, siraman, dll. Meningkatkan drainasi permukaan. Perencanaan dan konstruksi murah bila penyumbatan tidak terjadi dan pemeliharaan emiter minimum. O&P murah. Bisa diletakkan di bawah mulsa plastik,bisa diterapkan di daerah bergelombang

Komponen Irigasi Tetes Control head Sumber air Lateral Manifold Main line valve

HIDROPONIK (HYDROPINIC)

Pengertian Hidroponik: Hydro  air, Ponos  kerja Hidroponik: pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang diperlukan pada budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam

Kelebihan Kebersihan lebih mudah dijaga Tidak ada masalah berat (pengolahan tanah dan gulma) Air dan pupuk sangat efisien, Tidak tergantung musim Kualitas produksi tinggi Produktivitas tanaman lebih tinggi Mudah diseleksi dan dikontrol Dapat diusahakan di lahan sempit

Macam-macam hidroponik Berdasarkan jenis media: Hidroponik dengan kultur air Mengunakan larutan nutrisi sebagai medianya. Contoh: Nutrient Film Technique (NFT) dan Floating Hydroponic System (FHS) Hidroponik substrat Menggunakan media tanam berupa bahan porus selain tanah. Contoh media tanam: pasir, potongan kayu, serbuk kayu, arang kayu, sabut kelapa, batang pakis, dan arang sekam.

Macam-macam hidroponik Berdasarkan cara pemberian larutan nutrisi: sistem sirkulasi sistem non-sirkulasi

Nutrient Film Technique (NFT) NFT: metode budidaya tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi yang memungkinkan tanaman memperoleh, air, nutrisi, dan oksigen secara cukup Mesin pendingin Tangki larutan nutrisi Timer Pompa

Nutrient Film Technique (NFT) Syarat-syarat: kemiringan talang seragam kecepatan aliran tidak boleh terlalu tinggi lebar talang harus memadai dasar talang harus rata larutan nutrisi disirkulasikan secara berkala Kekurangan: Butuh supplai listrik terus menerus Bila terjadi infeksi penyakit terhadap satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu singkat. Butuh investasi awal besar

Floating Hydroponic System (FHS) FHS: budidaya tanaman dengan cara menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung pada larutan nutrisi dalam suatu bak atau kolam sehingga akar tanaman terendam dan dapat menyerap larutan nutrisi

Floating Hydroponic System (FHS) Larutan nutrisi tidak disirkulasi (tetap pada wadah Fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah Tanaman Mulsa Tanah Styrofoam Larutan nutrisi Lantai kolam

Hidroponik substrat Hidroponik substrat: metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup

Hidroponik substrat karakteristik media tanam: Macam media tanam dapat menyerap dan menghantarkan air tidak mempengaruhi pH air tidak berubah warna tidak mudah lapuk Macam media tanam Anorganik Organik Cara pemberian larutan nutrisi: irigasi tetes, pasang surut

Sistem Pasang Surut (ebb and flow) Tanaman ditanam di dalam pot dan diletakkan dalam suatu bak. Bak digenangi dan dikeringkan dengan larutan nutrisi secara bergantiansehingga komposisi larutan nutrisi dan oksigen seimbang Cara penggenangan dan pengeringan: Manual Otomatis dengan pengatur waktu (timer) Otomatis maupun sensor kadar lengas

Sistem Pasang Surut Tanaman dalam pot Bak pasang surut Timer Pompa Tanaman dalam pot Tanki larutan nutrisi Bak pasang surut

Aeroponik Aeroponik: cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus Tanaman Styrofoam Plastik penutup Sprinkler Lubang drainase

Rumah kaca (green house) Tanaman hidroponik biasanya dibudidayakan dalam greenhouse atau rumah kaca Fungsi rumah kaca di daerah tropis: melindungi tanaman dari curah hujan langsung dan dari serangan hama Rumah kaca daerah tropis harus memperhatikan ventilasi yang baik agar temperatur tidak terlalu tinggi Pendinginan rumah kaca: Evaporative cooling  misting Zone cooling

Aspek irigasi dalam hidroponik Fungsi irigasi dalam hidroponik: Memenuhi kebutuhan air tanaman Memberikan nutrisi bagi tanaman Efisiensi harus diperhatikan Kualitas air harus diperhatikan terutama untuk sistem sirkulasi Frekuensi penyiraman pada hidroponik substrat harus tepat