NEWCASTEL DISEASE Prof. Dr. Suwarno, drh., MSi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYAKIT KAKI TANGAN DAN MULUT PENDAHULUAN
Advertisements

Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa darah unggas)
Mata Kuliah Ilmu Penyakit Parasitik (Protozoa Sal. Pencernaan)
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
PENDAHULUAN SARS : Infeksi Saluran Pernafasan Akut Yang Parah.
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
VIRUS POLIO.
SOSIALISASI DAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES
ADENOVIRIDAE kuliah virologi.
AVIAN INFLUENZA KEJADIAN : Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur Diagnosa awal : ND tipe Asiatik (ND velogenik-viscerotropik)/VVND Lokasi serangan.
PenulisRahaju Ernawati; Wahju Tjahjaningsih; Nanik Sianita; Yola Rahmahani;Suwarno Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DRK DPP Tahun 1990/1991 Bidang.
POX VIRUS (CACAR) PADA UNGGAS
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS
PATOLOGI ANATOMI -PENYAKIT BAKTERIAL-
TBC.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
6. Pengenalan Penyakit Unggas
SUVEILANS DIFTERI bwk keren.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 5 – Penyebab Penyakit.
PENYAKIT PADA BABI Iman Setyowati K drh.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
JAPANESE ENCEPHALITIS
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
VARISELA (chickenpox)
IMUNISASI.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen
HEPATITIS VIRUS.
ANEMIA Oleh : puspitasari.
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PENYAKIT UNGGAS Drh Iman Setyowati K.
SARS Suharyo.
Epidemiologi Flu Burung dan Flu Babi
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor
Tugas Kesehatan Lingkungan
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Pengenalan Penyakit Unggas
Virus.
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
PENYAKIT BAKTERIAL.
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Pullorum Disease Berak Putih (Bacillary White Diarrhea)
Fowl pox [ cacar unggas ].
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
INFECTIOUS BURSAL DISEASE
MAREKS/POLYNEURITIS/FOWL PARALYSIS/NEURO-LYMPHOMATOSIS GALLINARUM
Penyakit Viral Pada Unggas
Kelompok 3 PARU - PARU.
DEFINISI TUBERKULOSIS
BAB 11 SISTEM IMUN.
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
FLU BURUNG PADA MANUSIA
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
SARS Suharyo.
Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit ayam
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS [ ILT ]
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
FLU BABI (SWINE INFLUENZA)
Transcript presentasi:

NEWCASTEL DISEASE Prof. Dr. Suwarno, drh., MSi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Newcastle disease virus Sinonim : avian paramyxovirus type I, pneumoencephalitis virus & pseudo-fowl pest Penyakit viral menular dan fatal yang menyerang beberapa spesies unggas, ayam, kalkun, merpati, itik, angsa, puyuh, dan parkit.

Etiologi Virus ND : ss-RNA polaritas minus Family: Paramyxoviridae. Subfamily: Paramyxovirinae. Genus: Avulavirus. Bentuk spherik dengan diameter of 100-300 nm. Beramplop Protein spesifik : hemagglutinin-neuraminidase & fusion protein, terdapat pada amplop virus Replikasi di dalam sitoplasm sel hostof Morbidity; Up to100% & Mortality; 90%.

Protein penting virus ND HN : hemaglutinin ---induksi Ab protektif Mengaglutinasi eritrosit HN : neuraminidase --- pelepasan virion Aktivitas elusi F : fusi antara virus dg reseptor NP : perlindungan genom RNA L & P : transkriptase M : matrix --- kestabilan inti virion

Struktur Virus ND

Klas Virus ND Klas I : unggas air, burung pantai, traditional live bird market (Asia & Amerika) Apathogen Panjang genom :15.198 nt (autopomorphic) Ada 9 genotype Klas II : unggas komersial,bangsa burung dan kalkun Apathogen & pathogen Panjang genom : 15.186 (plesiomorphic) & 15.192 (synapomorphic) Ada 11 genotype

Klas II Genom 15.186 nt Genom : 15.192 nt Ditemukan : tahun 1930-1960 Genotype I, II, III, IV dan IX Genom : 15.192 nt Ditemukan > tahun 1960 Genotype V, VI, VII, VIII, X dan XI Except : 1998-2000 di Australia : genotype II Indonesia : G7d (Cockatoo/Indonesia/14698/90) Malaysia : I, II, VII, VIII

Pengelompokan Virus ND Klas II

Sifat Virus Virus inaktif : Sensitif terhadap ether 80°C : 1 menit, 75°C : 5 menit 70°C : 30 menit Sensitif terhadap ether Inaktifan : formalin, phenol & pH asam. Hancur dengan cepat krn kekeringan & sinar ultraviolet Pada TC membentuk Syncytia dan menghasilkan inclusion bodies.

Haemagglutination Semua strain virus ND mengaglutinasi eritrosit ayam, cavia, manusia darah O Kebanyakan strain mengaglutinasi eritrosit Ox dan domba Eritrosit kuda diglutinasi oleh strain lentogenic Virus ND menyebabkan haemadsorption.

Pertumbuhan Virus Virus tumbuh pada TAB umur 10-12 melalui chorioallantoic membrane atau allantoic sac. Embrio : lesi perdarahan Ensefalitis Kematian : 34-72 jam Virus ND tumbuh pada TC (fibroblas embrio ayam) Titer maksimun dicapai pada 24-36 jam Titer virus pada TC : satu log lebih rendah drpd TAB

Strain Virus ND berdasar patogenesitas 1. Viscerotropic velogenic NDV (bentuk Doyle's. 2. Neurotropic velogenic NDV (bentuk Beache's). 3. Mesogenic NDV (bentuk Beaudett's ). 4. Lentogenic NDV (bnetuk Hitchner . 5. Asymptomatic enteric NDV.

Strain virus ND Berdasar Pathotipe Velogenik : paling virulen Strain Herts Mesogenik : virulensi sedang Strain Komarov, Mukteswar Lentogenik : virulensi rendah Strain Hitchner B1, LaSota

Virulensi Tergantung tempat pembelahan protein F Asam amino basic : 112 – 117 Avirulen : motif monobasic [(G/E)(Q/R/K)Q(G/E)RL] Virulen :motif dibasic [(R/K)R(Q/R)(R/K)RF]

Penularan Kontak langsung antara hewan sehat dan sakit Kontak tidak langsung lewat kontaminan pakan, air, peralatan dan pekerja kandang Virus dapat terbawa sepatu atau pakaian pekerja dari flock infeksi ke flok sehat Penualrandapat terjadi lewat udara (Airborne), kontaminasi vaksin, dan hewan lain atau burung

Patogenesis Mean death time (MDT) pada TAB Virulensi virus dapat ditentukan dengan : Mean death time (MDT) pada TAB Velogenik : 40 – 60 jam Mesogenik : 60 – 90 jam Lentogenik >90 jam 2. Intracerebral Pathogenicity index (ICPI) pd DOC velogenik : 1,5-2 mesogenik 0,5-1,5 lentogenik < 0,5 3. Intravenous Pathogenicity index (IVPI) pd ayam umur 6 mgg Velogenik & mesogenik : membunuh ayam Lentogenik : tidak

Pathogenesis Masa inkubasi Bervariasi 2-15 hari tergantung virulensi strain Strain velogenik : 2 - 6 hari Pd beberpa strain avirulen : 25 hari Pathogenesis Virus replikasi pd mukosa sal respirasi atas dan sal intestinal Virus menyebar via darah (viremia) ke limpa dan sumsum tulang menyebabkan infeksi pd berbagai organ lain (paru, usus, SSP).

Respons Imun Antibodi terbentuk dengan cepat Antibodi HI dapat dideteksi dalam waktu 4-6 hari pascainfeksi Level Ab yang terukur menunjukkan tingkat kekebalan Ayam kebal ND : Titer ≥ 25 Ab maternal ditransfer lewat kuning telur dan dapat melindungi anak ayam sampai umur 3-4 mgg Ig G serum tidak melindungi infeksi pd sal nafas Ig A lokal dapat melindungi infeksi pd sal pernafasan dan pencernaan

Bentuk Penyakit dari Doyle bersifat akut dan fatal pada semua umur ayam Bentuk penyakit ini merupakan manifestasi dari strain velogenik viscerotropik ND (VVND Hilangnya nafsu makan, diare yang kadang disertai darah, lesu, sesak nafas, megap- megap, ngorok, bersin, batuk, paralysis partialis atau komplit dan sekali-sekali tortikolis Produksi telur turun atau terhenti sama sekali. Warna balung dan pial cyanosis Mortalitas 80 - 100%. Bentuk ini disebabkan oleh strain velogenik type Asia.

Bentuk Penyakit dari Beach penyakit akut yang besifat fatal pada ayam semua umur Gejala respirasi dan syaraf lebih menonjol daripada bentuk velogenik viscerotropik Gejala pernafasan seperti pada bentuk yang pertama, sedang gejala syaraf seperti kelumpuhan dan torticolis lebih banyak terjadi Produksi telur turun, sedangkan mortalitas 60 - 80% Cyanosis pada pial dan balung juga terlihat dengan jelas Bentuk penyaklit ini merupakan manifestasi dari strain velogenik-neurotropik (VNND), yang disebabkan oleh strain velogenik type Amerika.

Bentuk Penyakit dariBeaudette penyaklit pernafasan akut dan kadang menyerang system syaraf pada ayam umur muda Gejala seperti batuk, sesak nafas, megap-megap dan penurunan produksi telur : menonjol pada ayam dewasa Angka kematian mencapai 10% pada anak ayam, sedangkan yang sembuh pertumbuhannya terganggu Kematian pada ayam dewasa jarang terjadi Pada ketiga bentuk di atas, telur ayam yang dihasilkan akan mengalami kelainan bentuk dan daya tetasnya sanyat rendah Bentuk penyakit ini disebabkan oleh strain mesogenik.

Bentuk Penyakit dari Hitchner manifestasi dari strain lentogenik Kelihatan gejala respirasi yang ringan dan penurunan produksi telur Gejala syaraf biasanya tidak ada Tidak menimbulkan kematian pada ayam dewasa maupun anak ayam.

Batuk dan sulit bernafas

Keluarnya discharge dari mulut

Tortikolis

Kepala dan leher memutar dan mluntir

Paralisis pd kaki

Berdiri pd hock joints dan gejala depresi

Diarrhea warna hijau empedu dan asam urat warna putih Edema bilateral daerah kepala

Pembengkakan kelopak mata bawah dan konjungtivits Tanda kemerahan pd daerah periokular dan edema korne Pembengkakan kelopak mata bawah dan konjungtivits

Konjungtivitis pd manusia

Patologi Anatomi Inflamasi dengan perdarahan ptechia pada mukosa proventriculus Edema, hemoargi, nekrotik dan ulseratif pd area Peyer's patches dan sekal tonsils. Edema, hemoragi dan degenerasi pd ovarium

Hemoragi Subkonjunctiva dengan lesi bagian eksternal Edema dan hemoragi pd conjunctiva dan sinus infraorbital Hemoragi Subkonjunctiva dengan lesi bagian eksternal

Akumulasi mukus pd sal pernafasan Lesi hemoragi sedang pd mukosa trakea

Kongesti dan hemoragi pd faring dan trakea Atropi hebat pd timus dengan hemoragi ektensif

Inflamasi dan lesi hemoargi pada mukosa proventriculus

Nekrosis jaringan limfoid pd sekal tonsils. Hemoragi ektensif dan ulcera pd mukosa sekal tonsil

Nekrosis akut fokal limfoid pd duodenum Fokal ulserasi dan hemoragi pd usus kecil .

bagian dalamLesi hemoragi sepanjang sal usus Hemoragi hebat pd mukosa rektal

Ulsera dengan akumulasi fibrin pd mukosa cloaka Kongesit pulmonari dan edema

Pembengkakan limpa dengan lesi warna putih Hemoragi ekstensif pd liver

Edema dan hemoragi pd mucosa bursa fabricius. Fhemoragi akut hebat dan kongesiti pd folikel ovarium

Hemoragi akut hebat dan kongesit pd embrio

Diagnosis Serologis : HI, AGPT, ELISA Peneguhan patogenesitas Gejala klinis Uji laboratorium Serologis : HI, AGPT, ELISA Molekuler : PCR & Sequensing Peneguhan patogenesitas Plaque test pd TC fibrobals embrio ayam Mean death time (MDT) Intracerebral pathogenicity index (ICPI) Intravenous pathogenicity index (IVPI)

Pengiriman Sampel Tracheal & Cloacal swabs. Faecal swabs. Serum. Hewan hidup: Tracheal & Cloacal swabs. Faecal swabs. Serum. Shewan mati : organ Paru, ginjal, usus, limpa, otak, hati dan jantung

Diagnosis Banding Pathogenic avian influenza. Infectious laryngotracheitis. Salmonellosis & Mycoplasmosis. Vit. E and Selenium deficiency. Avian encephalomyelitis. Infectious bronchitis. Fowl cholera. Fowl pox. Coryza.

Pencegahan Karantina dan isolasi unggas yang baru datang selama 30 hari Desinfektan pd unggas yang baru datang dan kontainer containers. Memantau pergerakan pekerja kandang untuk unggas baru dan umur tua Desinfektan pd semua permukaan kandang dan peralatan Membakar semua unggas dan product kontaminan Mencegah masuknya insekta dan tikus sebagai vektor Kontrol penanganan karkas unggas, litter, dan manure (feses)

Vaccination Live vaccine. Inactivated vaccine. Vaksinasi unggas pd umur 2- 4 mgg atau DOC dengan cara tetes mata Vaksin dapat menginduksi kekebalan dalam waktu 8 – 10 mgg Live vaccine. Inactivated vaccine.

Terimakasih