Manusia Sebagai Individu Dan Makhluk Sosial
A. Individu dan Masyarakat
1. Manusia sebagai Individu dan Mahluk Sosial Individu dan Masyarakat Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divided. Artinya : tidak dan terbagi Jadi Individu artinya : tidak terbagi, atau suatu kesatuan
Manusia dikatakan mahluk Individu jika : Memiliki unsur jasmani dan rohani Memiliki unsur fisik dan psikis Memiliki unsur raga dan jiwa
2. Manusia sebagai Mahluk Sosial Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena : Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila berada ditengah-tengah masyarakat
3. Manusia sebagai mahluk yang berhubungan dengan mahluk hidup DETERMINISME Tokoh : Charles Darwin, Friederich Ratzel, Elsworth Huntington POSIBILISME OPTIMISME TEKNOLOGI
Determinisme Alam menempatkan manusia sebagai makhluk yang tunduk pada alam Darwin : Seleksi alam, yang kuat yang akan bertahan Alam sebagai faktor yang sangat menentukan Ratzel : Populasi manusia dengan perkembangan kebudayaannya ditentukan oleh kondisi alam Huntington : Iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia
Posibilisme Alam lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, tidak lagi dipandang sebagai faktor yang menentukan
Optimisme Teknologi Memungkinkan kepada penerapan teknologi dalam memecahkan masalah hubungan manusia dengan alam lingkungan
B. Pengertian Masyarakat dan Ciri-Cirinya Tokoh : Kerch Crutch field Ballachey Fairchild Horton Hunt
Pengertian Masyarakat dan Ciri-Cirinya Masyarakat merupakan kumpulan orang yang hidup besama dalam waktu lama Merupakan sistem hidup bersama yag menciptakan nilai, norma dan kebudayaan Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
Pengertian masyarakat setempat (community) dan ciri-cirinya Fairchild,et.al.1980:52 Cumunity sebagai kelompok dari masayrakat dalam lingkup yang lebih kecil, serta terikat oleh tempat Prof. Dr. Soerjono Soekanto Cumunity sebagai “masyarakat setempat” Kesimpulan : Cumunity adalah suatu wilayah kehidupan sosiL yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
Unsur komunitas Wilayah Perasaan saling ketergantungan dan saling membutuhkan (community sentiment)
Community sentiment Seperasaan Sepenanggungan Saling memerlukan
C. Mayarakat desa dan Kota Masyaarakat desa : - kekeluargaan - umumnya pertanian/nelayan - uisa dan ketokohan sangat berperan - mengutamakan kebutuhan pokok ( soerdjono soeakmto) Masyarakat Kota - pembagian kerja (division of labor) - saling ketergantungan karena perbedaan pekerjaan
D. Interaksi Sosial H. Booner : hubungan antara dua individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya Gillin and Gillin : hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.
Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial : Faktor Imitasi Faktor Sugesti Faktor Identifikasi Faktor Simpati
Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial : Adanya Kontak Sosial (Social Contact) Antara orang perorangan Antara orang perorangan dengan kelompok atau sebaliknya Antar Kelompok Adanya Komunikasi
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial : Bentuk Interaksi Asosiatif Kerja Sama (Cooperation) Akomodasi (Acc0mmodation) Bentuk Interaksi Disosiatif Persaingan (Competition) Kontravensi (Contravention) Peertentengan (Conflict)
Bentuk Kerja Sama (Cooperation) : Bargaining Cooperation Coalition
Bentuk Akomodasi (Accomodation) : Coercion Compromise Arbitration Mediation Conciliation Tolerntion Stelemate Adjudication
Bentuk Khusus Pertentangan (Conflict) : Pertentangan pribadi Pertentangan rasional Pertentangan kelas sosial Pertentangan politik
E. Stratifikasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok. Tetapi tidak setiap warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari satu kelompok tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu kelompok sosial. Individu memiliki kemampuan untuk : Menempatkan diri Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan sosial ekonomi tertentu.
Tiga Dimensi Stratifikasi Sosial oleh Max Weber : Dimensi kekayaan => kelas Dimensi kekuasaan => partai Dimensi prestisme => status
Sesuatu disebut kelas apabila : Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen tertentu yang merupakan sumber dalam kesempatan hidup (life chance) mereka Secara eksklusif tercermin dalam kepentingan ekonomi berupa benda-benda dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan Hal itu terlihat dalam kondisi komoditas atau pasar tenaga kerja
Apabila sekelompok orang berada dalam kondisi kelas yang sama, maka dinamakan kelas Kelas bukanlah komunitas, ia hanya dasar bagi tindakan komunal
Perbedaan Kelompok Kelas dan Kelompok Status : Bukan komunitas, sebagai dasar bagi tindakan komunal Ditentukan oleh situasi kelas Merupakan komunitas Ditentukan oleh situasi status (mengutamakan gaya hidup) Kelompok Kelas Kelompok Status
Dimensi Gaya Hidup oleh Nas dan Sande : Dimensi Morfologis Hubungan Sosial dan Jaringan Kerja Penekanan Bidang Kehidupan (Domain) Makna Gaya Hidup (wordview) Dimensi Simbolik (Style)
Robert K. Merton dan Allice Kitt Rossi Kelompok-kelompok sosial dalam stratifikasi karena adanya hubungan antara : Kesesuaian penilaian seseorang yang berada pada kelompok tersebut dengan orang lain yang berada pada kelompok yang sama terhadap sesuatu yang penting bagi kelangsungan sisten yang meteka kembangkan Atau juga masalah kesesuaian individu terhadap penilaian yang diberikan antara orang yang berada pada kelompok yang berbeda Robert K. Merton dan Allice Kitt Rossi
Seorang individu yang hubungan sosial dengan kelompok sudah pudar, ia mengorientasikan dirinya pada kelompok lain, maka ia harus mencari acuan dari norma dan kebiasaan yang berkembang pada individu anggota kelompok tersebut
Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan, atau yang ia hadapi : Apabila ia dapat mengafiliasi kan dirinya dengan kelompok acuan dengan baik, ia akan berhasil Apabila kemungkinan di atas tidak terjadi (kurang mampu atau struktur kelompoknya ketat), maka ia akan kehilangan akar sosialnya (socially rootles)
Soal bab 5 : apa dampak media komunikasiterhadap perkembangan nilai moral ? bab 6 : sebutkan sikap yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi ? jelaskan masing-masing ! bab 7 : sebutkan dampak positif dan negatif adanya Teknologi ? bab 8 : apa hubungan manusia dengan linkungan ? jelaskan !