ETNOMETODOLOGI SEMINAR SMT 7, 2 OKTOBER 2013
Pengertian umum...... Etnometodologi dapat didefenisikan sebagai suatu cabang dari studi sosiologi itu sendiri. Seperti yang telah dikemukakan di atas, etnometodologi sebagai sebuah cabang studi sosiologi berurusan dengan pengungkapan realitas dunia kehidupan (lebenswelt) dari individu atau masyarakat.
Etnometodologi: Biarkan Objek berbicara Etnometodologi berangkat sebagai sebuah kritik terhadap bias positivisme dalam penelitian sosiologi. Pemahaman terhadap fenomena sosial tidak cukup berhenti pada penarikan kesimpulan terhadap sebab-musabab gejala sosial tanpa memperhatikan aspek internal individu.
Mengapa...... Fakta sosial merupakan produksi dari tindakan interpretatif individu sebagai respon terhadap kehidupan (Lincoln dan Denzin, 2009, hlm. 337). Etnometodologi berkeinginan untuk melakukan suatu studi ilmiah yang bertujuan untuk memahami alam pikir individu (local rationalities) dalam tindakannya di kehidupan sehari-hari (Ten Have, 2004, p. 17).
POSISI ETNOMETODOLOGI etnometodologi oleh beberapa pakar dipandang sebagai sebuah studi pembaharuan dalam sosiologi, etnometodologi memiliki kesamaan dengan beberapa pendekatan sosiologi sebelumnya yaitu fenomenologi, interaksionis simbolik dan Talcott Parsons (Poloma, 1994 : 283 & Coulon, 2003 : 1).
Posisi Etnometodologi Etnometodologi termasuk rumpun penelitian kualitatif yang beranjak dari paradigam fenomenologi. Fenomenologi adalah ajaran filsafat kontemporer yang asumsi-asumsi dasarnya diletakkan oleh Edmund Husserl (1859-1938). Sebagai suatu epistemologi, fenomenologi menggunakan intuisi sebagai sarana untuk mencapai kebenaran.
Riset terdahulu Etnometodologi Dalam contoh penelitian Garfinkel sendiri sebagai penemu etnometodologi (1967) yang mengupas dengan sangat rinci kasus seorang pemuda yang mengganti kelaminnya menjadi seorang wanita. Garfinkel menceritakan bagaimana proses awal hingga dilakukan perubahan itu. Bagaimana mengubah peran dan teman baru termasuk bagaimana pertama kali tidur sekamar dengan wanita lain.
FOKUS RISET ETNOMETODOLOGI Fokus kajian dari etnometodologi bukan hanya “orang” atau “people” sebagai kediriannya yang tunggal namun sebagai angggota atau bagian dari sebuah struktur luaran yang lebih luas entah itu masyarakat atau bentuk yang lain. Sehingga wawancara bukan hanya untuk mengetahui jawaban-jawaban terhadap pertanyaan namun aturan atau struktur yang membuat individu (orang) tersebut memproduksi tindakan-tindakan atau jawaban tersebut.
Tahapan Riset Etnometodologi Wawancara sebenarnya cukup krusial sebagai cara memperoleh informasi. Asumsi dari metode wawancara adalah narasumber akan jujur menjawab pertanyaan dan menceritakan motif dibalik setiap tindakannya. Studi ini banyak mengkhususkan diri pada analisis percakapan atau analisis wacana namun ada juga yang melibatkan interaksi non verbal. Teknik pengumpulan data utama dalam etnometodologi adalah observasi.
Validitas & Realibilitas Etnometodologi Mengukur konsep dengan alat ukur tertentu yang sesuai. Dalam studi etnometodologi, cara melihat validitas cukup sederhana. Karena tidak menggunakan cara-cara konvensional dalam mengukur suatu konsep. Istilah alienasi misalnya tidak bisa dilihat secara langsung. Dalam etnometodologi, istilah alienasi lebih mendekati teknik grounded theory. Misalnya dengan cara mengobservasi peraturan-peraturan yang bisa diamati dari luar kemudian memberi label atau identitas tertentu.
Kelebihan Etnometodologi 1. Bersifat Longitudinal Sebagai suatu metode observasi yang sedang berlangsung, etnometodologi dapat merekam perubahan-perubahan apa yang terjadi dan tidak harus menyandarkan diri pada ingatan partisipan. 2. Perilaku verbal dan non verbal dipelajari dalam etnometodologi 3. Memberikan suatu pemahaman tentang bagaimana responden menyadari atau merasa benar-benar dalam keadaan sadar dan mengerti terhadap kegiatan penelitian dan bagaimana mereka menjawab pertanyaan yang ada. Kelemahan: Kelemahan Etnometodologi: Untuk studi skala luas atau sikap masyarakat dalam skala besar lebih cocok dengan menggunakan metode survey dibandingkan etnometodologi.
Kecenderungan antisintaksisme Pragmatika Linguistik Definisi Kecenderungan sosial-kritis Pragmatik Perkembangan Pragmatik Tradisi Filsafat Tradisi etnometodologi Beberapa tema dalam pragmatik Tindak tutur Politenesss/Kesantunan Presuposisi Hubungan antara sesuatu Yang Dikatakan dengan sesuatu yang lain Yang dikatakan itu Lokusi Ilokusi Perlokusi K. Berpakaian K. Berbuat K. Berbahasa Teori Relevansi/Prinsip Teori Prinsip Sopan Santun Prinsip Kesantunan Rasional dan Muka Prinsip Kerjasama Prinsip Kesantunan Formal Asertif Direktif Komisif Ekspresif Dieklaratif