KUANTIFIKASI DAN OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI TES : Suatu metoda untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlanmgsung dalam suatu situasi yang baku (Sundberg, 1977) TES hanya merupakan ALAT BANTU yang lebih efisien untuk mengetahui gambaran kepribadian seseorang terutama bila dikomparasikan dengan hasil tes lain maupun hasil wawancara dan observasi. Yang lebih berperan dalam pemeriksaan psikologis melalui alat tes adalah TESTER yang menggunakan alat tes sebagai alat penguji apakah penilaian tester tentang testee sudajh tepat atau tidak sehingga hasil diagnosanya lebih memiliki dasar yang kuat. Oleh karena itu ALUR PELAKSANAAN TES yang benar adalah sebagai berikut : BAKU ADMINISTRASI PENYEKORAN INYTERPRETASI TESTER TESTEE ALAT TEST
Hal yang penting diperhatikan dalam situasi tes 1 Hal yang penting diperhatikan dalam situasi tes 1. KARAKTERISTIK RANGSANG TES (culture bound/culture fair, speed/power test) 2. KARAKTERISTIK SITUASI TES (administrasi, kondisi fisik lingkungan) 3. KARAKTERISTIK INIDIVIDU (tujuan pemeriksaan, gaya respon, keadaan emosi dan fisik) FUNGSI TES 1. Meramalkan, hasil tes dapat menjadi prediksi/ prognosa tentang perilaku subjek dikemudian hari 2. Mendeskripsikan, hasil tes dapat menjadi memberikan gambaran tentang aspek kepribadian subjek terutama didukung oleh empati dan intuisi 3. Menemukan diri sendiri (insight), hasil tes dapat dikomunikasikan pada testee sehingga testee dapat memahami dan mendapat “kesadaran” tentang perilakunya sehingga dapat menentukan sendiri sikap selanjutnya yang akan diambil. SYARAT TES YANG BAIK 1. VALID CONTENT VALIDITY CRITERION VALIDITY CONSTRUCT VALIDITY 2. RELIABEL STABILITAS EKUIVALENSI 3. STANDARD 4. OBJEKTIF 5. KOMPREHENSIF 6. DISKRIMINATIF 7. KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN MURAH
1. VALID, ukuran memprediksi kriterium sehingga tercapai hubungan yang erat antara tes dengan kriterianya (mengukur apa yang akan diukur. A. Content V. (mampu mengungkapkan pengetahuan (kemampuan) subjek tentang suatu materi B. CRITERION V. (relasi hasil tes dgn kriteria yg ditentukan) C. CONXTRUCT VALIDITY, (relasi hasil tes dengan konsep teoritik yang melandasinya) + FACTORIAL VALIDITY 2. RELIABEL, konsistensi, reprodusabilitas dan ketelitian A. STABILITAS, test-retest B. EKUIVALENSI, alternate form 3. STANDARD, administrasi, skoring dan interpretasi 4. OBJEKTIF, hasil sama meskipun diadministrasi, skoring dan interpretasi oleh orang yang berbeda. 5. KOMPREHENSIF, mengungkapkan banyak hal 6. DISKRIMINATIF, mampu membedakan indv. Kemampuan tinggi dan rendah 7. MUDAH DAN MURAH, KRITERIUM Fakta/Kejadian yang diramalkan oleh tes. 1. KRITERIUM OBJEKTIF, fakta perilaku yang dituntut dalam suatu tugas untuk dikatakan berhasil. 2. KRITERIUM SUBJEKTIF, fakta perilaku yang penilaiannya tergantung pada para ahli yang kompeten atau ahli dibidang perilaku tertentu. 3. KRITERIUM LANGSUNG, fakta perilaku yang nyata digunakan sebagai ukuran. 4. KRITERIUM INTERMEDIER, fakta perilaku yang hrs dicapai selama suatu tugas dilaksanakan 5. KRITERIUM AKHIR, fakta perilaku berdasarkann prestasi atau ketrampilan tertentu.
Kuantitatif = mengukur Kualitatif = probing (mengapa dan bagaimana) NORMA : Memahami arti suatu sekor tes dengan membandingkan skor testee dan sekor-sekor yang diperoleh populasi penelitian. Norma dapat ditransformasikan pada beberapa senis skala/distribusi berdasarkan MEAN dan STANDARD DEVIASI - Norm Based - Non-Normed Based NORM-BASED (T-score, Stannine, Percentile) NON-NORM BASED melalui crikterion referencing 1. Content referencing (komparasi dgn skor absolut) 2. Expectancy referencing (komparasi dgn prestasi yang diharapkan berdasarkan apa yg dicapai sebelumnya) 3. Self-Referencing (dikomparasikan dengan skor subjek di waktu yang lalu) PEMERIKSAAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Kuantitatif = mengukur Kualitatif = probing (mengapa dan bagaimana)