UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Advertisements

31 Alam Kehidupan.
Empat Kebenaran Mulia Jalan Ariya Berunsur Delapan
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
KEBUDAYAAN Menurut Antropologi kebudayaan: Keseluruhan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Apakah anda seorang Buddhis sejati? Two types of Buddhists : 1.Nominal – A person who claims to be a Buddhist, but does not follow its teachings. 1.Real.
Meditasi By:Vinny/6A/11.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI
4/8/2017 Manusia dan Harapan Setiap manusia memiliki harapan yg berbeda-beda. Harapan sso tergantung pd pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, serta.
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
Penyusun & Penyaji Materi
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
Akal Sehat Setiap manusia selalu menuntut kesempurnaan. Hanya saja, dalam hidupnya, terdapat berbagai macam perbedaan dalam memandang kesempurnaan itu.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
Keyakinan By: Brenda 6B.
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
Pdt. Martin Luther Batubara, S. Th Universitas Indonusa Esa Unggul
UNIVERSITAS ESA UNGGGUL
AGAMA BUDDHA DAN IPTEK UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Kerukunan antar Umat Beragama
MANUSIA DAN ALAM KEHIDUPAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
IX. PANCASILA-PANCADHAMMA
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
Meditasi By: Brenda / Brebi 6B.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEYAKINAN BY: HADARA 6C.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TILAKKHANA DAN PATICCA SAMUPPADA
DASAR-DASAR DAN KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pasal 1.
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
Estetika INdia Hindu dan Buddha Agus Setiawan, M.Sn.
Oleh : Achmad Farisi Aziz, M.Pd.I
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Sistem Pers.
Akar Kejahatan Menurut Bhikhu Hemadhammo, akar kejahatan adalah lobha, dosa, dan moha. Semua akar kejahatan ini ada pada setiap manusia, namun kadar atau.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
KETUHANAN YANG MAHA ESA
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
Sila (Moralitas) Pertemuan ke 7 dan 8.
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
By: Desayu Ekla Surya, S.Sos., M.Si
KERUKUNAN NURWITO, S.Ag., M.Pd. UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
ETIKA DAN KAIDAH BERAGAMA DALAM KESEHATAN
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Suprastruktur.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL oleh : iswadi, Mpd
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Masyarakat, Norma dan Hukum
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
X. AGAMA BUDDHA DAN IPTEK
HUKUM KARMA DAN PUNARBHAVA
IX. PANCASILA-PANCADHAMMA
Hukum Karma dan Akibatnya
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
TAMADUN ISLAM Kata kunci
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA YANG RELEVAN
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS ESA UNGGUL I. KETUHANAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Konsep Ketuhanan Agama Buddha Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, tidak ada Yang Tidak Menjelma, tidak ada Yang Tidak Diciptakan, tidak ada Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.” (Sutta Pitaka, Udana VIII:3)

Tuhan Yang Mahaesa bersifat mutlak/Absolut Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi (impersonal): tidak bersifat antropomorfisme tidak antropopatisme

Bagaimana jika tidak impersonal? Kalau tidak impersonal, berarti masih berkondisi, masih tetap dukkha Bisa timbul pandangan bahwa ‘Tuhan dapat disalahkan’, jadi kita tidak dapat mendudukkan Tuhan pada proporsi yang sebenarnya

Buddha tidak mengajarkan Teisme fatalis dan determinis yang menempatkan suatu kekuasaan adikodrati merencanakan dan menakdirkan hidup semua makhluk Buddha mengutuk ketakbertuhanan. Hanya dalam satu hal agama Buddha dapat digambarkan sebagai atheis, dalam hal menolak adanya suatu Tuhan mahakuasa yang abadi atau Maha-dewa yang merupakan pencipta dan pengatur dunia dan secara ajaib bisa menyelamatkan orang.

Sifat-sifat Tuhan: Mahaesa karena hanya satu-satunya Mahasuci karena terbebas dari lobha, dosa, dan moha

Tahap-tahap munculnya konsep ketuhanan Ada hubungan antara pola hidup dan pola pikir ketuhanan POLA HIDUP POLA PIKIR KETUHANAN Berburu binatang Menyembah benda-benda yang menentramkan Memelihara binatang Menyembah binatang Bercocok tanam Menyembah dewi/dewa Industri kecil Gaib Industri besar Diri sendiri adalah Tuhan Spiritual maju Anatta

KONSEP KESELAMATAN Ortodoks Heterodoks Independent

Ø Keselamatan dalam agama Buddha yaitu tercapainya kesucian tertinggi Ø    Ada 4 macam tingkat kesucian: Sotapanna, Sakadagami, Anagami, dan Arahat Ø   Jalan munuju kesucian adalah Jalan Tengah Ø       Jalan Tengah disebut juga Jalan Mulia Berunsur Delapan

Pikiran Benar (Samma Sankappa) Ucapan Benar (Samma Vaca) Ø      Jalan mulia berunsur delapan : Pandangan Benar (Samma Ditthi)       Pikiran Benar (Samma Sankappa) Ucapan Benar (Samma Vaca) Perbuatan Benar (SammaKkemmanta) Penghidupan Benar (Samma Ajiva) Daya upaya Benar (Samma Vayama) Perhatian Benar (Samma Sati) Konsentrasi Benar (Samma Samadhi)

Ø Pandangan benar yaitu pandangan terhadap segala sesuatu Ø     Pandangan benar yaitu pandangan terhadap segala sesuatu peristiwa menurut hekikat yang sebenarnya, S-A Ø    Pikiran benar yaitu pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian, kemauan buruk, kekejaman dan sejenisnya Ø      Ucapan benar yaitu tidak berbohong, tidak bicara kasar, tidak memfitnah, dan tidak omong kosong. Ada 4 syarat disebut sebagai ucapan benar yaitu ucapan itu benar, beralasan, bermanfaat dan tepat pada waktunya Perbuatan benar yaitu tidak membunuh, mencuri, dan berbuat asusila

Ø Mata Pencaharian/penghidupan benar yaitu penghidupan yang Ø  Mata Pencaharian/penghidupan benar yaitu penghidupan yang menghindari diri dari penghidupan yang merugikan makhluk lain, yaitu penipuan, ketidaksetiaan, penujuman, kecurangan, praktik lintah darat. Juga, tidak berdagang alat senjata, makhluk hidup, minuman keras yang memabukkan atau menimbulkan ketagihan, dan racun Ø Daya upaya benar yaitu mencegah munculnya unsur2 tidak baik dalam batin; memusnahkan unsur-unsur tidak baik yang telah timbul dalam batin; membangkitkan unsur2 baik dan sehat dalam batin; memelihara dan mengembangkan unsur2 baik dan sehat dalam batin

Ø      Perhatian benar yaitu perhatian cermat terhadap kegiatan-kegiatan jasmani (kaya), perasaan-perasaan (vedana), pikiran (citta), dan bentuk-bentuk batin atau semua gejala batin (dhamma) Ø     Konsentrasi benar yaitu pemusatan pikiran baik terhadap objek meditasi sehingga batin mencapai keadaan yang lebih tinggi dan dalam yang mampu membawa seseorang mencapai kesucian pikiran (citta visudhi) maupun jhana-jhana

KUIS: Jelaskan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam agama Buddha dan jelaskan pula bahwa agama Buddha bukan agama ‘Theosentris’ tetapi agama ‘Humanosentris’! Jelaskan secara singkat tentang perkembangan gagasan terhadap Tuhan! Bagaimana pendapat Anda jika ada pernyataan bahwa agama Buddha adalah agama Atheis? Jelaskan makna beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berikan contohnya tentang perilaku yang menunjukkan makna beriman dan bertaqwa kepada Tuhan! Jelaskan yang dimaksud dengan keselamatan dalam agama Buddha dan bagaimana cara merealisasikannya?

SELESAI