Satuan Dasar Analisis Tuturan Sailal Arimi, S.S.,M.Hum
Bentuk-Makna-Informasi-Maksud-Fungsi Tuturan Bentuk Makna Informasi Maksud Fungsi Silahkan duduk! Bisa Anda duduk? Kenapa tidak duduk? Saya ingin Anda duduk. Pasti lebih nyaman kalau Anda duduk.
Gradasi Bentuk Tuturan No Tuturan Bentuk Berdasarkan Gaya Tuturan Bentuk Berdasarkan For-Infor Bentuk berdasarkan Kode TL-TR 1(a) Yang terhormat Bapak Presiden RI (b) Kepada Saudara-Saudara sekalian yang memperoleh tanda penghargaan saya sampaikan ucapan selamat. (c ) Kepada para hadirin sekalian dipersilahkan mencicipi hidangan.
No Tuturan Bentuk Berdasarkan Gaya Tuturan Bentuk Berdasarkan For-Infor Bentuk berdasarkan Kode TL-TR 2(a) Bapak Presiden, (b) Saya mengucapkan selamat atas prestasi yang Saudara raih. (c ) Para hadirin dipersilahkan mencicipi hidangan.
No Tuturan Bentuk Berdasarkan Gaya Tuturan Bentuk Berdasarkan For-Infor Bentuk berdasarkan Kode TL-TR 3(a) Bapak Susilo Bambang Yudoyono, (b) Atas prestasi Ibu, Bapak, saya ucapkan selamat. (c ) Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, silahkan mencicipi hidangannya.
No Tuturan Bentuk Berdasarkan Gaya Tuturan Bentuk Berdasarkan For-Infor Bentuk berdasarkan Kode TL-TR 4(a) Pak Susilo, (b) Pak Budi, Bu Ira, selamat ya tas prestasinya. (c ) Silahkan dicicipi hidangannya.
No Tuturan Bentuk Berdasarkan Gaya Tuturan Bentuk Berdasarkan For-Infor Bentuk berdasarkan Kode TL-TR 5(a) Mas Sus, atau Pak SBY, (b) Hei Bud, Ra, selamat ya! (c ) Silahkan, silahkan, jangan malu-malu.
Makna dan Maksud Tuturan Makna (M.Kalimat) Maksud 1 (M.Mit.tutr) (M.Penutr) Saya haus…. Saya lapar…. Aku capek….
Analisis Kasus 1 Tujuan pokok analisis bahasa adalah memahami makna. Makna sebuah tuturan bisa saja merupakan hasil interpretasi terhadap sebuah tuturan sebelumnya. Seperti kasus berikut ini. X: Musiknya terdengar keras sekali. Y: (a) Musik ini benar-benar cadas! (b) Sound system ini berarti masih oke, ya? (c ) Saya rasa biasa-biasa saja. (d) Maaf ya, sebentar saya kecilin. Mengapa respon Y bisa bermacam-macam? Apakah bentuk, makna, konteks, dan maksud bisa membantu analisis dalam memahami fenomena ini?
Analisis Kasus 2 Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen, tuturan basa-basi untuk menolak agar tuan rumah tidak perlu menghidangkan sesuatu kepada tamu dinyatakan secara berbeda-beda, a.l: Tidak usah repot-repot, Bu. Kagak use repot-repot, Nyak. Tak usah pot-repot, Buk. Indak usah repot-repot lai, Buk. Apakah ada konteks yang mempengaruhi kemunculan masing-masing tuturan di atas?