Pembuatan Kuesioner dan Pedoman

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengantar m Bagian 2 Pedoman WUS: Hal. 62. Tujuan: Mengumpulkan keterangan mengenai anak yang dilahirkan hidup oleh responden selama hidupnya. 100% SDKI.
Advertisements

Tatacara Pengisian Kuesioner
Survey.
DAFTAR SDKI12-RT BLOK II Blok II Kunjungan Petugas m Pengisian Kode Pewawancara Rekapitulasi Rumah Tangga Pengisian Kode Editor dan Pengawas.
Menyiapkan Bahan Menghubungi Pejabat Setempat Menemukan Lokasi Survei Menemukan Rumah Tangga Sampel Menemukan Responden Perjalanan dan Penginapan Gambar:
PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Umum Pengenalan Tempat Kol (1) dan (2) Kol (3) dan (4) Kol (5) Kol (6)-(9) Kol (10) dan (11) Kol (12) dan (13) Kol (14) dan (15) Baris Penjumlahan 100%
Pengantar Gambar: David Castillo Dominici / FreeDigitalPhotos.net m Bagian 1 Pedoman WUS: Hal. 57.
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA
M-4 data penelitian Beta Suryokusumo
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
DAFTAR K-3 KEUANGAN DESA
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
MANAJEMEN DATA HASIL PENELITIAN
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah.
Kuliah ke-3 MATERI SURVEI.
Kalender m Pengantar Susunan Kalender Penjelasan Umum Cara Pengisian
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Umum Poin 1 Poin 2 Poin 3Poin 6-7 Poin 5 Poin 4 Gambar: scottchan / FreeDigitalPhotos.net Bab 5.a Pemeriksaan Kuesioner 100% Pengawas-Editor m.
Pengolahan Data. Pengolahan Data Dalam membuat questionare kita harus memperhatikan sistem pengolahannya (apakah dengan manual atau dengan komputer).
Kelompok PENDIDIKAN Mayling Oey-Gardiner Subandi Meity Trisnowati Marieti Ria Sitanggang Subekti Yogo.
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
KESADARAN PENDIDIKAN SUKU ASLI DI KECAMATAN BANTAN (Studi kasus Keterbelakangan Tingkat pendidikan suku asli di Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air dan.
Metodologi BAB m Metode Sampling Metode Pengumpulan Data
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
Merancang Kuesioner & Pedoman.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
Blok I Pengenalan Tempat Blok I Pengenalan Tempat 100% m Pengantar.
METODOLOGI R ISET K ESEHATAN D ASAR 2010 (RISKESDAS 2010)
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2009
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
MANAJEMEN PEMBELAJARAN ( RPP) DADANG SUNDAWA
SURVEI CONTOH KADARMANTO.
Persentase anak tahun menurut provinsi dan kepemilikan akte kelahiran
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2012
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Sistematika langkah-langkah penyusunan proposal penelittian
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Data dan Informasi dalam Perencanaan
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
TEKNIK PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI KOTA TEGAL
Dosen: Rahma SKM, MSc MK: Manajemen Data
PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN PROFIL KABUPATEN
Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
KESEHATAN REPRODUKSI Analisis & Hasil RISKESDAS 2010.
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN ANALISIS KEPENDUDUKAN
Tim Validasi Riskesdas UI, Unair, dan Unhas
Pengumpulan Data Data statistik yang diharapkan adalah data yang
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA Tim Pembekalan KKN Posdaya Berbasis.
DATA STATISTIK.
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
Pengumpulan DATA.
Mulai Kamis, 29 Nopember 2018Kamis, 29 Nopember 2018 Materi Presentasi
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Sesi 5 Pengumpulan Data Surveilans
STATISTIK PENDIDIKAN. PARTISIPASI SEKOLAH Terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama: 1.Angka Partisipasi Kasar (APK) 2.Angka Partisipasi Murni.
SOSIALISASI KEPWAL NOMOR 421/229/HK-KS/V/2018 TTG PENETAPAN PENGUKURAN SKM BIDANG PENDIDIKAN TK , SD DAN SMP NEGERI SE KOTA SAMARINDA Samarinda , 3 Juli.
2019 AJAR SAKERNAS BAHAN PENCACAHAN BLOK I, II, III
Transcript presentasi:

Pembuatan Kuesioner dan Pedoman Cara merancang kuesioner  Teknik merancang kuesioner  Struktur kuesioner Cara merancang pedoman

Teknik Merancang Kuesioner Acuan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner Rancangan kuesioner Jenis pertanyaan Tahapan membentuk pertanyaan

1. Acuan Penyusunan Pertanyaan dalam Kuesioner  Tujuan survei  Indikator  Rancangan tabel analisis (dummy table)  Variabel  Waktu acuan (time of reference)

Kuesioner disusun sesuai dengan tujuan survei Contoh: Survei bertujuan untuk mengumpulkan data tentang indikator MDGs di tingkat kecamatan, maka semua pertanyaan terkait dengan delapan tujuan MDGs.

 Indikator Delapan tujuan yang ada di MDGs terdiri dari target-target yang dituangkan dalam bentuk indikator-indikator pencapaian tujuan. Indikator tersebut dapat diukur melalui data yang dihasilkan dari kegiatan survei. Contoh: Tujuan: Menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4 MDGs) Target : Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara th. 1990-2015 (Target 5 MDGs) Indikator: Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak

 Rancangan Tabel (dummy table) Dari dummy table dapat diketahui apakah semua variabel yang diperlukan, dicakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang nantinya disusun dalam kuesioner. Kalau tidak maka datanya tidak akan terkumpul dan akibatnya tujuan survei tidak akan tercapai. Contoh: Tabel 1. Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak menurut kecamatan di Kabupaten Takalar, 2007 Kecamatan Proporsi anak 12-23 bln yg telah diimunisasi campak (1) (2) ……………………… ………………………………………. ……………………….. ……………………………………… T o t a l ………………………………………..

 Variabel Variabel diturunkan dari indikator dan merupakan acuan utama dalam membentuk pertanyaan. Variabel juga dapat menjadi pertanyaan langsung jika memang tidak dapat atau tidak perlu diturunkan lagi. Contoh: Indikator proporsi anak usia 12-23 bln yg telah diimunisasi campak: jml anak 12-23 bln yg tlh diimunisasi campak jumlah anak 12-23 bln sehingga dapat ditentukan variabelnya yaitu jumlah anak 12-23 bln yg telah diimunisasi campak , jumlah anak 12-23 bln dan usia anak.

 Waktu Acuan (time of reference) Pertanyaan dalam kuesioner harus mengacu pada suatu titik atau periode waktu. Misalnya pada saat pencacahan, selama sebulan terakhir, satu minggu yang lalu, hingga saat pencacahan, dan lain-lain. Penjelasan tentang waktu acuan ini harus ada di buku pedoman pencacahan. Contoh: Dalam satu bulan terakhir, apakah pernah dinyatakan (didiagnosis) menderita malaria oleh tenaga kesehatan?

Definisi Operasional Setelah pertanyaan terbentuk, maka diperlukan definisi yang bersifat operasional. Artinya, definisi tersebut digunakan untuk membantu menterjemahkan pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner. Definisi operasional setiap pertanyaan akan disusun dalam buku pedoman. Contoh: Pertanyaan: Apakah anda dapat membaca dan menulis? Definisi operasional: Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam aksara tertentu dan mengerti artinya.

2. Rancangan Kuesioner Menentukan pertanyaan yang akan ditanyakan Menyeleksi jenis pertanyaan dan menentukan kata-katanya Merancang urutan pertanyaan dan format kuesioner secara keseluruhan

3. Jenis Pertanyaan  Pertanyaan terbuka Contoh 1: - Jawaban responden tidak dibatasi oleh kategori jawaban. Contoh 1: Berapa upah/gaji yang biasa diterima dalam sebulan dari pekerjaan utama? Rp ………………………

3. Jenis Pertanyaan  Pertanyaan terbuka (lanjutan) - Pada pilot survey pertanyaan terbuka digunakan utk mencari jawaban yg sejenis digunakan sbg kategori jawaban pada pertanyaan tertutup Contoh 2: Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan kondom? Jawaban: ………………………………………………………. Jawaban yang diperoleh dari pertanyaan di atas dapat dibentuk kelompok jawaban antara lain sbb: 1. Setuju untuk semua orang 2. Setuju untuk orang yang sudah menikah 3. Tidak setuju karena menimbulkan sex bebas 4. ............... (dan seterusnya)

 Pertanyaan terbuka (lanjutan) - Pada in-depth study pertanyaan terbuka bermanfaat untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. - Jawaban dari pertanyaan terbuka terkadang menyulitkan analisa. Contoh 3: Analisa tentang pendapat responden mengenai penggunaan kondom akan lebih mudah dilakukan jika jawaban dari responden sudah dinyatakan dalam kategori-kategori dibandingkan jawaban yang berupa uraian.

Pertanyaan tertutup Jawaban sudah tercantum dalam kuesioner yang dinyatakan dalam kategori (kode) Contoh: Apakah pernah mendengar atau mengetahui tentang HIV/AIDS? 1. Ya 2. Tidak 2

Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka atau semi terbuka Contoh: Alat KB (keluarga berencana) apa yang digunakan selama ini? 1. IUD 4. Sterilisasi 2. PIL 5. Lainnya, sebutkan (.................................) 3. Kondom Dengan bentuk pertanyaan tersebut, akan didapatkan jawaban yang lebih beragam. Namun perlu diperhatikan bahwa diharapkan kategori lainnya (kode 5) memiliki persentase yang kecil dibanding kategori kode 1 s.d 4. Untuk itu diperlukan pengetahuan awal tentang informasi yang ingin dikumpulkan melalui pertanyaan dalam kuesioner.

4. Tahapan Membentuk Pertanyaan

Contoh: Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Contoh (lanjutan): Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 3. Usia: Berapa usia saudara?

4.2 Struktur Kuesioner  Dasar Pengelompokan Pertanyaan   Tata Cara Menyusun Pertanyaan   Struktur Kuesioner 

 Dasar Pengelompokan  Kesamaan tujuan Pertanyaan yang mempunyai tujuan yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok. Misalnya kelompok pendidikan terdiri dari pertanyaan tentang partisipasi sekolah, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan pertanyaan lain yang berhubungan dengan pendidikan. 2. Umur Misalnya balita, Wanita Usia Subur (WUS), penduduk usia kerja dan lain-lain. Jenis Kelamin Misalnya kelompok pertanyaan tentang KB ditanyakan hanya untuk wanita

 Tata Cara Menyusun Pertanyaan  Alur pertanyaan harus jelas, logis dan konsisten antar pertanyaan. Contoh: KETERANGAN PENDIDIKAN (UNTUK ART BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS) 1. Partisipasi Sekolah 1. Tidak/blm pernah bersekolah  Art lain 2. Masih bersekolah  R.3 3. Tidak bersekolah lagi  2. Kapan berhenti bersekolah? Bulan: ...............  Tahun:………..  3. Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki: 1. SD dan sederajat 3. SMA dan sederajat  2. SMP dan sederajat 4. Perguruan Tinggi Keterangan: 1. Logis: R2 hanya ditanyakan jika R1= 3, artinya pertanyaan kapan berhenti sekolah (R2) hanya akan ditanyakan kepada art yang tidak bersekolah lagi (R1=3) 2. Konsisten: R2 dan R3 tidak akan terisi jika R1 berkode 1.

Perlu mencantumkan ”rambu-rambu” pada setiap pertanyaan/kelompok pertanyaan yang mempunyai konsistensi/saringan Contoh: Keterangan: ” Art lain” dan ” R.3” adalah contoh ”rambu-rambu” yang dimaksud. Dikatakan seperti itu, karena tanda ini berfungsi untuk memberikan peringatan apakah pertanyaan berikutnya ditanyakan atau tidak. Jika tidak ada ”rambu-rambu”, maka dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya. ” Art lain” artinya, jika pada saat pencacahan responden tidak/belum pernah sekolah, maka pertanyaan berikutnya tidak ditanyakan dan wawancara dilanjutkan pada art lain yang memenuhi syarat (art 5 tahun ke atas). ” R.3” artinya, jika pada saat pencacahan responden masih bersekolah, maka pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 3, Rincian 2 tidak ditanyakan. 1. Partisipasi Sekolah 1. Tidak/blm pernah bersekolah  Art lain 2. Masih bersekolah  R.3 3. Tidak bersekolah lagi

berhati-hati dalam wawancara dan meminta maaf sebelumnya) 3. Hindari pertanyaan yang menggunakan kalimat negatif Contoh: 1. Apakah saudara tidak bisa membaca dan menulis? 2. Apakah saudara menolak penggunaan kondom? 3. Apakah saudara menentang penerapan KB? Jika menggunakan pertanyaan yang sensitif, berikan catatan cara bertanya. (Pertanyaan berikut berkaitan dengan perilaku seksual responden, pencacah harus berhati-hati dalam wawancara dan meminta maaf sebelumnya) Pada usia berapa anda melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis untuk yang pertama kali? …….. Tahun  2. Dengan siapa anda melakukan hubungan seksual untuk yang pertama kali? 1. Pacar 2. Istri/suami 3. Teman 4. Lainnya 

 Struktur Kuesioner (1)  Kuesioner harus mempunyai keterangan tempat atau identitas dari objek penelitian yang bersifat unik dan diletakkan di bagian awal. Contoh: I. KETERANGAN TEMPAT 1 Propinsi JAWA BARAT 2 Kabupaten/Kota BOGOR 3 Kecamatan TAMAN SARI 4 Desa/Kelurahan *) SUKARESMI 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan 6 a. Nomor Blok Sensus 008B b. Nomor Sub Blok Sensus 7 Nomor Kode Sampel 15321 8 Nomor Urut Sampel Rumah Tangga 07 3 2 1 7 1 4 1 1 5 3 2 1 7

 Struktur Kuesioner (2)  Utamakan pertanyaan yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang khusus terkait dengan tujuan survei. Contoh: Blok I: Identitas responden (nama, umur, jenis kelamin, dll) Blok II: Keterangan pendidikan dan seterusnya. Tersedia bagian untuk mencatat hal penting yang ditemukan saat pengumpulan data BLOK CATATAN Kepala rumah tangga lama (nama di DSRT) telah meninggal, digantikan oleh menantunya. Art no 4, mengalami gangguan jiwa sehingga tidak dapat ditanyakan tentang pengetahuannya mengenai HIV/AIDS.

 Struktur Kuesioner (3)  Kelompok pertanyaan dibedakan menurut jenis pertanyaan individu atau rumah tangga. Tujuan: untuk efisiensi kuesioner, karena pertanyaan individu bersifat mengulang untuk semua art sedangkan pertanyaan rumah tangga hanya ditanyakan sekali. 5. Jawaban dinyatakan dalam kode-kode untuk memudahkan pengolahan, dan disediakan kotak untuk pengisian kode tersebut. Contoh: Siapa penolong terakhir proses kelahiran? 1. Tenaga medis 2. Tenaga non medis 1

 Struktur Kuesioner (4)  Kode jawaban dari pertanyaan yang bersifat multiple reponses berbeda. Contoh: Cara pengelolaan sampah: 1. Dibakar 4. Diangkut petugas 2. Ditimbun 8. Lainnya 3

MERANCANG BUKU PEDOMAN (1) Satu buku pedoman dapat memuat semua hal tentang survei termasuk metodologi, operasional lapangan, dan petunjuk dalam melakukan pencacahan. Namun bisa juga menyajikan setiap bagian tersebut dalam buku pedoman yang terpisah. Setiap buku pedoman harus selalu memuat penjelasan tentang survei secara umum.

MERANCANG BUKU PEDOMAN (2) Berikut ini contoh untuk buku pedoman pencacahan; hal-hal pokok yang umum dicantumkan : 1. Gambaran umum survei 2. Tata cara pelaksanaan survei 3. Definisi operasional variabel 4. Petunjuk pengisian kuesioner 5. Pengawasan lapangan 6. Pemeriksaan konsistensi dan kewajaran isian kuesioner

Contoh Sistematika Buku Pedoman Pencacahan (1) Bab I. Pendahuluan 1.1 Umum atau Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup 1.4 Jenis Data yang Dikumpulkan 1.5 Jadwal Pelaksanaan Survei 1.6 Jenis Dokumen atau Instrumen Survei yang Digunakan 1.7 Statistik yang Disusun

Contoh Sistematika Buku Pedoman Pencacahan (2) Bab II. Tata Cara Pelaksanaan Survei 2.1 Tugas dan Kewajiban Pencacah 2.2 Etika Bertamu dan Berwawancara 2.3 Referensi Waktu Survei 2.4 Tata Tertib dan Tata Cara Pengisian Daftar Bab III. Keterangan Pokok Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga (definisi operasional, klasifikasi, dan tata cara pengisian pertanyaan) Bab IV. Tata Cara Pengawasan Lapangan Bab V. Pemeriksaan Konsistensi dan Kewajaran Isian Kuesioner

Tujuan 1 & 2 Tujuan 3 & 4 Tujuan 5 & 6 Tujuan 7 & 8 Indikator Variabel Pertanyaan Pertanyaan: …………….. Indikator Variabel Pertanyaan Pertanyaan: …………….. Indikator Variabel Pertanyaan Pertanyaan: …………….. Indikator Variabel Pertanyaan Pertanyaan: ……………..

Kesehatan dan Pendidikan PERTANYAAN Identitas Responden Nama Jenis kelamin Umur Status perkawinan dll Kesehatan dan Pendidikan Apakah menderita malaria Apakah menderita TBC dll Perumahan Status kepemilikan rumah Luas lantai Sumber penerangan dll Konsumsi Konsumsi makanan Konsumsi non makanan dll