KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SUMANTRI PANJAITAN JURNAL EKONOMI.
Advertisements

Silahkan Klik Mouse Anda Untuk Membaca Laporan Ini
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Data produksi ( ) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Aritmatika Sosial.
IMPROVING THE ENABLING ENVIRONMENT FOR SUGAR AND BIOETHANOL INDUSTRY COMPETITIVENESS Oleh : SUBIYONO Direktur Utama PTPN X (Persero) Jakarta, 21 Mei 2011.
KONDISI USAHA PERIKANAN
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
MESIN HS OTH CENTRIFUGAL PUMPS;SINGLE SUCTION HORIZONTAL SHAFT WATER PUMPS.
TUGAS EKONOMI MAKRO MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
SPESIFIK LOKASI DATARAN TINGGI DAN MEDIUM
Kebijakan Perdagangan - 1
TIRANI MODAL DAN KETAHANAN EKONOMI
Pertemuan 11 Strategi Produk dan Penentuan Harga
PENJULAN PONSEL DI INDONESIA. PONSEL ADALAH SUATUA ALAT UNTUK BERKOMUNIKASI MELALUI JARAK JAUH MAUPUN DEKAT.
OLEH : - IVAN PRIMA HARLIS - AINUR ROHMAH - YAUMIYATUL FURQONI - ZIYAN AMALIYAH.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO modul ke 1
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
Prospek dan Kebijakan Industri Rotan Indonesia: AKAN DIBAWA KE MANA?
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
KEBIJAKAN HARGA.
Contoh Kasus Kebijakan Pertanian di Indonesia
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
Capt. Dr. Anthon Sihombing (Anggota DPR RI Fraksi Golkar)
TBT TAHUNAN & SEMUSIM.
Economic and Social Update April 2008 William E. Wallace, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indonesia 1 April 2008.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
Desentralisasi Fiskal, Struktur Anggaran dan Indikator Makro Daerah
Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Berita Resmi Statistik
Emas Hitam (Kopi) di Jawa Barat
Indonesian International Coffee Symposium – IICS 2014
Perdagangan Internasional
Perkembangan Pasar Kopi Indonesia
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI NASIONAL
Aliran Barang dan Uang Bekerjanya Mekanisme Pasar
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
Kebijakan Perdaganangan Internasional
Dalam Pemasaran Global
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pertemuan ke-10 PEREKONOMIAN TERBUKA
KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
"Tax Holiday" Belum Bisa Membendung Impor Ponsel Pemerintah memberikan pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday)
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
PROTEKSI PERDAGANGAN.
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
PEREKONOMIAN TERBUKA PERDAGANGAN INTERNASIONAL PEMBAYARAN
Subhechanis Saptanto Tim Peneliti
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh : M. Zamrony, S.Pd.
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Jepang stop impor broiler dari indonesia
BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA
PEREKONOMIAN INDONESIA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TEORI-TEORI PERDAGANGAN & INVESTASI INTERNASIONAL
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
KEBIJAKAN INTERNASIONAL ZAHRINA NATASHA R.J. SEKAR AMARYLIS MUHAMMAD FARHAN.
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA EKSPOR DAN IMPOR
Transcript presentasi:

KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA

 Komoditas ekspor kerajinan tangan yang terdiri dari 16 jenis yaitu: Kerajinan alat music,anyaman batu padas,bamboo,kayu,furniture,keramik,teraccota,kerang, kulit,logam,lukisan,perak,rotan,tulang, dan kerajinan lainnya.  Komoditas ekspor kerajinan industri yaitu : TPT,plastic,sepatu,tas,komponen rumah tangga jadi,dan ikan dalam kaleng.  Komoditas ekspor hasil pertanian atau perikanan yaitu : burung hidup, ikan tuna,lobster,ikan hias hidup, ikan nener,ikan hias hidup,sirip ikan hiu,kepiting,ikan kerapu,ikan kakap,rumput laut dan buh-buahan.  Komoditas ekspor hasil perkebunan yaitu : kopi,vanili,kakao  Dan komoditi lainnya seperti : bunga,dupa dan rempah- rempah.

TahunVol. Ekspor kopi (Kg) Vol.Ekspor Hasil Perkebunan (kg) Konstribusi Volume Ekspor kopi Terhadap Volume ekspor hasil perkebunan (%) , , , , , , , , , , , , , , , , ,42

 Tingkat perkembangan volume ekspor kopi Bali rata-rata minus 12,09 % per tahun,ekspor tertinggi terjadi pada tahun 1996 yaitu sebesar 147,35% atau naik sebesar kg dari periode sebelumnya,sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap kopi khususnya dari Uni eropa dan jepang.  Sedangkan penurunan volume ekspor kopi provinsi Bali terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar minus 96,03% atau turun sebesar kg. Hal ini diakibatkan adanya serangan busuk batang yang menyerbu ke hampir seluruh areal perkebunan komoditas tersebut sehingga pengiriman komoditas itu terhenti. Di samping itu karena hasil produk kopi Bali tidak semuanya di ekspor ke luar negeri, melainkan juga diperdagangkan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.  Naik turunnya volume ekpor kopi sangat dipengaruni oleh naik turunnya harga ekspor dari kopi itu sendiri, dimana semakin tinggi harga ekspor kopi maka maka volume ekspor kopi pun akan semakin tinggi dan semakin rendah harga ekspor kopi akan menyebabkan semakin rendah ekspor kopi tersebut.

 Pangsa Pasar Dari ekspor kopi bali adalah Negara Perancis, Taiwan, AS dan Jepang.  Konsumen semakin berminat dengan kopi bali berkat kualitas kopi yang berkualitas dan hampir sejajar dengan kualitas kopi brazil. Permintaan pasar akan kopi bali cukup banyak hanya saja petani kurang mampu memenuhi permintaan konsumen mancanegara akibat tidak adanya modal yang memadai petani dalam berproduksi terutama dalam hal pemeliharaan tanaman. (data didapat dari : Kapanlagi.com. jum’at 26 oktober 2007).

 Pengaturan terhadap ekspor kopi sendiri secara spesifik tertuang dalam International Coffee Agreement (ICA) tahun Dengan kebijakan ini, maka tidak lagi ditemukan adanya sistem kuota, price control serta intervensi pasar. Atau dengan kata lain seluruh kegiatan ekspor kopi diserahkan pada suatu mekanisme pasar, sehingga negara- negara pengekspor kopi dapat bersaing baik dalam mutu maupun dalam merebut pangsa pasar internasional.

Negara Brazil Kolombia Vietnam Indonesia India Meksiko

TahunBrazilVietnamKolombiaIndonesiaMeksikoIndia ,156,4711,275,603,403, ,137,7510,005,104,353, ,0211,629,175,355,304, ,1713,959,955,253,333, ,9211,7710,273,972,653, ,4312,8210,634,622,604,13

 Sebagai produsen utama kopi dunia,volume ekspor kopi Brazil selama meningkat dengan laju 14,4 persen, dengan volume ekspor tertinggi dicapai pada tahun 2002 sebesar lebih dari 1,5 juta ton. Dalam periode yang sama volume ekspor kopi India meningkat dengan laju 4,8 persen, sementara Thailand menurun dengan laju 8,5 persen. Dalam periode juga terlihat bahwa nilai ekspor kopi menunjukkan penurunan di tengah peningkatan volume ekspor kopi Brazil dan India. Hal ini menunjukkan bahwa harga kopi di pasar dunia menunjukkan kecenderungan yang menurun. Importir utama kopi dunia masih diduduki oleh Amerika Serikat yang diikuti oleh Jerman, Perancis, Jepang dan Italia. Selain sebagai konsumen utama kopi dunia, Amerika Serikat juga melakukan ekspor kopi olahan. Secara keseluruhan konsumsi kopi dunia mengalami peningkatan yang cukup stabil, dengan laju sebesar 1,9 persen/tahun.  Ekspor kopi jenis robusta Indonesia ke pasar antarbangsa sejak tahun 1984 menduduki nomor tiga tertinggi setelah Brasilia dan Kolombia. Malahan, untuk ekspor kopi jenis robusta, Indonesia menduduki peringkat pertama dunia.

 disebabkan karena adanya kenaikan maupun penurunan terhadap biaya produksi dari kopi, yang berimbas pada kenaikan dan penurunan harga ekspor kopi.  Setelah pemberlakuan ICA-1994 volume ekspor kopi bali mengalami penurunan setiap tahunnya. Kopi bali yang memiliki mutu yang rendah, menyebabkan kopi bali menjadi kalah bersaing dengan Negara-negara pengekspor kopi lainnya yang memiliki mutu kopi yangh lebih baik. Sehingga hal tersebut menyebabkan volume ekspor kopi bali mengalami penurunan setelah diberlakukannya kebijakan tersebut pada tahun  Penyebab lainnya adalah politik safeguard yang dilakukan oleh Negara- negara eksportir terbesar kopi seperti Brazilia,Peru,Bolivia,dan Kolombia pada tahun 2002 dalam melindungi industri produksi kopi dalam negerinya yang berakibat kualitas kopi Negara tersebut menjadi sangat baik, sehingga banyak Negara-negara importir kopi secara kontinyu mengimpor kopi dari Negara tersebut.