EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK
Advertisements

Asam Urat (Gout)
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
Hindari Rokok, Cenderung Sehat Hingga Usia Lanjut Gaya hidup sehat teratur, menjaga berat badan, berolahraga, dan menghindari rokok, diyakini mampu menjaga.
KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
Definisi Indonesia merupakan negara kaya dengan biodiversitinya:
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
Disusun oleh: Isni Fitria (13) Qory Deswara (21)
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
OSTEOARTRITIS PENYAKIT SENDI KARATERISIK DENGAN PENIPISAN RAWAN SENDI
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
R BAYU KUSUMAH N SISTEM IMUN. Adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi.
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
SPONDYLOLISTHESIS.
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Rematik (Arthritis).
penyakit plantar fasciitis itu apa?
Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
Obesitas Ganggu Kecerdasan
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID
OSTEOPOROSIS AWALLUDIN NABELLA VINA RESTUTI CHOLIF ROSYANA DEVI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Klinefelter dan turner
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
Oleh : Anisa Larasati P PrOgram Studi DiplOma III Jurusan Fisioterapi
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
JOURNAL READING Sheilla Ratnasari
Sindrom Guillain–Barré
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
PENATALAKSANAAN MENOPAUSE
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Asam Urat (Gout) Oleh kelompok 2 Dea Dwifarina ( )
1. Terminologi PRICE -> pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi tertutup (tidak ada robekan kulit atau perdarahan), singkatan dari.
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Carpal Tunnel Syndrome
Artritis Reumatoid Juvenil
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
Claudia Oktaviani Putri Ramadita Alamanda Bastia
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
UJI I PROGRAM EDUKASI PENYAKIT REUMATIK Terapi Agresif pada Artritis Reumatoid Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Reumatik Pemberian obat intra-artikular.
ANATOMI Tubuh kita terdiri dari: 206 tulang 230 sendi
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Faktor Resiko Kejadian Osteoporosis
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID
. ``OSTEOPOROSIS``.
Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi.
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR “OSTEOPOROSIS”
ARY INDRA WICAKSONO BONE DENSITOMETRI.
NAMA KELOMPOK ALDI ELARIAN PUTRA ALIFATUR ALIHSAN ARYA HARIYOGA DHIFA ARYA PRAWIRA GENTA ALFAYYADH HERU NUGROHO DARMAWAN IMAN MUTTAQIN.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
ASAM URAT dr. SUKMA SUSANTI, S.Ked PROLANIS PUSKESMAS CABENGE.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK Oleh: Santi Martini Departemen Epidemiologi FKM Unair

Besaran Masalah Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik. Prevalensi meningkat seiring dengan usia, dan banyak dipengaruhi faktor gaya hidup (obesitas, kurang olahraga) Terdapat > 150 macam kelainan ini Biaya medis > 6000 US$/tahun/pasien

Gambaran radiologik osteoartritis lutut

OSTEOARTRITIS (OA) Definisi: kehilangan tulang rawan dalam persendian karena hipertrofi tulang (osteofit dan sklerosis tulang subkondral) dan penebalan kapsul.OSTEOARTRITIS.JPG Dapat mengenai semua sendi, paling sering sendi panggul, lutut, tangan, kaki dan tulang belakang. Gejala klinis: nyeri persendian, kekakuan sendi, pembengkakan, radang (inflamasi), pergerakan terbatas, deformitas.

swelling in one or more joints The Warning Signs of Osteoarthritis: stiffness in a joint after getting out of bed or sitting for a long time swelling in one or more joints a crunching feeling or the sound of bone rubbing on bone

OSTEOARTRITIS (cont’d) Untuk studi epidemiologi, definisi OA: nyeri persendian (seringkali) & gambaran rontgen positif. Klasifikasi OA: OA Primer - penyebab belum diketahui pasti - sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul, tulang belakang, pergelangan kaki - gejala muncul pada umur >50 tahun OA Sekunder - semua sendi - akibat fraktur, postur tubuh jelek - muncul gejala <50 tahun

OSTEOARTRITIS (cont’d) Insidens & Prevalensi Di Australia: Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur) Insidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thn pria = ≥ 75 thn Prevalensi meningkat ≈ peningkatan usia Pria > wanita (usia <45 tahun) Wanita > pria (usia >55 tahun) Di dunia: OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn) OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain. Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan wanita kulit putih. Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina. Di Indonesia: - Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk 29% berobat ke dokter dan 71% berobat sendiri

Kriteria diagnosis OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi American College of Rheumatology

OSTEOARTRITIS (cont’d) Faktor risiko: Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan progresi OA) Jenis kelamin: wanita Obesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tangan BMI dan OA ---- hubungannya dose response

OSTEOARTRITIS (cont’d) Hormon seks: - Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan histerektomi - Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi hubungan kausal atau efek protektif antara penggunaan HRT dengan OA Ras: Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha) Suku asli Amerika > orang kulit putih Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi interfalang) Trauma mayor

OSTEOARTRITIS (cont’d) Aktivitas fisik: pekerjaan: RR=4,5 (bertani selama 1-9 thn) RR=9,3 (bertani selama ≥10 thn) Petani dengan OA panggul Pekerja tambang dengan OA lutut, tulang belakang lumbal. Pekerja tekstil dengan OA tangan. olahraga: penari balet, pitcher (baseball), tinju. Merokok: Anderson & Felson (1988): melindungi terhadap OA Felson, dkk. (1989): risiko berkurang 25% untuk terjadi OA lutut pada perokok Genetik

OSTEOARTRITIS (cont’d) Dampak: - gangguan mobilitas terutama pada wanita - OA penyebab ke-8 beban penyakit yang non-fatal di dunia tahun 1990, kemudian menjadi penyebab ke-6. Kecenderungan: - Insidens & prevalens meningkat seiring peningkatan usia. - UHH meningkat akan menghasilkan jumlah orang yang terkena OA lebih banyak. - Beban akan meningkat pada negara sedang berkembang karena UHH meningkat dan akses terhadap operasi (artroplasty & koreksi persendian) belum tersedia.

Artritis Rematoid (AR) Definisi: kondisi inflamasi yang mengenai banyak persendian terutama sendi perifer (poliartritis kronis) yang terjadi simetris dan merupakan penyakit sistemik dengan manifestasi sistemik berupa: kelainan hematologi, paru, syaraf dan kardiovaskular. Etiologi: infeksi, enzym lisosom, autoimun, kelainan metabolisme, endokrin, psikosomatik, herediter

Artritis Rematoid (cont’d) Gejala Klinis: - Gejala prodromal: malaise, penurunan BB, kaku sendi pagi hari (makin siang makin berkurang), gangguan vasomotorik. - Stadium dini: nyeri pembengkakan, panas, merah kebiruan, efusi sendi (sendi membesar) - Stadium lanjut: atrofi otot & kulit sekitar sendi, deformitas, kontraktur. - Artritis pada 3 persendian atau lebih. - Faktor rematoid positif. - Erosi pada radiografi

Artritis Rematoid (cont’d) Insidens & Prevalensi - meningkat seiring peningkatan usia sd usia 70 tahun setelah itu mulai turun. - Wanita: Pria = 3: 1 - Eropa Utara: insidens AR: 20-300 per 100.000 /tahun insidens AR juvenil: 20-50 per 100.000/thn - Prevalensi AR: di negara maju: 0,3%-1% di negara sedang berkembang: 0,3%

Artritis Rematoid (cont’d) Studi di Soweto: - prevalensi AR pada orang kulit hitam di perkotaan = orang kulit putih Eropa - prevalensi AR pada orang kulit hitam yang tinggal di pedesaan rendah Kehidupan di kota berhubungan dengan kejadian AR

Artritis Rematoid (cont’d) Factors associated with increased risk of RA: - genetic (the contribution is 60%) - female sex - smoking - obesity - older age - Silicate exposure - Consumption of more than three cups of coffee daily—particularly - decaffeinated coffee—also may contribute Factors associated with decreased risk of RA: - high vitamin D intake, - tea consumption and - oral contraceptive use are

Artritis Rematoid (cont’d) Dampak: - lebih menyebabkan kecacatan dibandingkan OA ekstremitas bawah - 2/3 pasien AR: kecacatan ringan-sedang - 10% pasien AR: kecacatan berat - penyakit yang dimulai usia <45 thn kemungkinan menjadi cacat lebih parah dibandingkan onset penyakit mulai usia tua (≥70 thn). - terapi & oprasi: bisa mengurangi kecacatan sampai 25% di negara berkembang. - AR dihubungkan dengan harapan hidup berkurang. - Angka kematian AR di negara sedang berkembang sangat tinggi.

Artritis Pirai (Gout Artritis) Definisi: artritis yang disertai gejala: 1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl) 2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai kristal urat (monosodium) dalam lekosit dan cairan sinovial 3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas) TOPHI_1.JPG TOPHI_2.JPG 4. Ada kelainan ginjal 5. Ada neprolitiasis (batu asam urat) Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme purin

Artritis Pirai (Gout Artritis) – cont’d Asam urat berasal dari : • Endogen : perombakan protein / nucleoprotein jaringan terutama purin • Eksogen : Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein

Sumber: Zuljasri Akbar,Gout: Diagnosis and Management

Artritis Pirai (cont’d) Angka kejadian: - 90% pada laki-laki (umur >30 tahun) - pada wanita setelah menopause (jarang sebelumnya) - Pria : wanita = 20 : 1 - Ada faktor genetik

Artritis Pirai (cont’d) Faktor Risiko 1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl) --- dose response Faktor Risiko 1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl) --- dose response 2. Berat badan - Campion, dkk. (1987); Roubenof, dkk. (1991): peningkatan BMI ~ peningkatan serum asam urat

- Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan risiko gout 3x lipat Kelompok usia pasien HT Insidens per 1000 persons years 20 – 39 tahun 4,6 40 – 59 tahun 5,9 ≥ 60 tahun 9,5

Artritis Pirai (cont’d) 4. Asupan alkohol 5. Paparan timbal - Poor & Mituszova (1989) di Hungaria: studi pada 105 pekerja tempat penyimpanan baterai ---- peningkatan serum asam urat yang signifikan 6. Faktor genetik

Artritis Pirai (cont’d) Gejala Klinis: - artritis akut dan hebat, sering pada sendi metarsofalang 1 (podagra) - tanpa terapi keluhan menurun dalam 4 – 10 hari - tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga - kondisi serangan akut berlangsung kronis – artritis kronis, gangguan fungsi, progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)

Pencegahan Penyakit Rematik Pencegahan primer - Diet yang seimbang, rendah purin - menurunkan BB - olahraga - menghindari infeksi - menginformasikan tanda/gejala penyakit rematik spt: 1. linu/nyeri pada persendian atau sekitar sendi 2. bengkak pada persendian 3. sakit pada otot 4. gangguan gerak ekstremitas 5. panas badan

Pencegahan Penyakit Rematik (cont’d) Pencegahan sekunder - Deteksi dini & Ketersedian terapi yang tepat Pencegahan tersier - Rehabilitasi

OSTEOPOROSIS Definisi: ditandai rendahnya massa tulang dan penyusutan mikroarsitektur dari jaringan tulang. Konsekuensi: fragilitas tulang meningkat dan rentan terhadap fraktur (patah tulang). Diagnosis: pengukuran densitas (kepadatan) mineral tulang dan menghubungkannya terhadap rata-rata densitas mineral tulang dari wanita dewasa muda (T-score): Osteoporosis: T-score densitas mineral tulang <-2,5 Osteoponia (massa tulang rendah): -2,5< T-score densitas mineral tulang <-1

OSTEOPOROSIS (cont’d) Secara klinis ditandai: patah tulang ok trauma ringan pada paha, tulang belakang, dan lengan bawah Insidens & Prevalensi: - Di AS (bagian utara): 54% wanita kulit putih pasca menopause. - Di UK: 23% wanita usia ≥50 tahun Prevalensi diukur melalui frekuensi orang dengan densitas mineral tulang berkurang atau jumlah orang dengan deformitas tulang belakang Insidensi diukur secara tidak langsung melalui insidensi patah tulang ok trauma ringan.

OSTEOPOROSIS (cont’d) Faktor risiko - usia - wanita - massa tulang sedikit - patah tulang sebelumnya Dampak - nyeri, tidak bisa bergerak, mortalitas meningkat - harus dirawat inap dan operasi - dalam 1 tahun pertama: fraktur paha berkaitan dengan 20% kematian dan 50% kehilangan fungsi, 30% yang fungsinya kembali. - banyak pasien menjadi tergantung dan membutuhkan perawatan jangka panjang - mempengaruhi kualitas hidup - fraktur tulang belakang; mortalitas meningkat sekitar 5% setelah 5 tahun fraktur - Fraktur lengan bawah: 50% pasien mempunyai outcome baik dalam 6 bulan.

PUBLIC HEALTH IS ABOUT LOVING THE PEOPLE