Kelompok 5B IKMA 2010 Risyad Indra Syahrial 101011254 PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN Kelompok 5B IKMA 2010 Diah Pramudiya W. 101011230 Sajidah Baswedan 101011247 Risyad Indra Syahrial 101011254 Betty Nora Iriani 101011267
Industri pertanian dalam perannya tidaklah hanya dalam ranah produksi pada program pangan dan gizi yang kerjasama lintas sektor dengan dinas kesehatan yang menuntut industri pertanian untuk memproduksi pangan dan gizi yang mencukupi permintaan penduduk Indonesia. Namun industri pertanian juga tetap harus mengupayakan keseimbangan ekosistem yang kerjasama lintas sektor dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH). Yang terjadi saat ini masih banyak masalah pada industri pertanian terkait penggunaan pestisida. Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi populasi hama.
Dalam aplikasi pestisida nabati dapat memanfaatkan musuh alami hama yang dimiliki oleh berbagai bahan alami yang tersedia. Salah satunya adalah ekstrak daun pepaya. Dari berbagai aspek ekonomis, kemudahan, serta rendahnya bahaya keracunan dan residu pestisida yang menjadikan daun pepaya sebagai teknologi sederhana alternatif untuk digunakan sebagai pestisida.
Tanaman Pepaya Pepaya adalahtumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebarluas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah enzim papain.
Pestisida Pestisida merupakan suaatu teknologi aplikatif yang digunkan dalam pertanian untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Dalam penggunaan pestisida perlu memperhatikan beberapa hal terkait kelangsungan ekosistem yang seimbang.
Pestisida Nabati Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan atau tanaman alami. Pembuatan pestisida nabati dapat dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan dari bagian tanaman antara lain berupa akar, umbi, batang, daun,biji, dan buah. Pestisida nabati dapat mengendalikan serangga hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lainnya melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal.
Cara kerja pestisida nabati merusak perkembangan telur, larva dan pupa menghambat pergantian kulit mengganggu komunikasi serangga menyebabkan serangga menolak makan menghambat reproduksi serangga betina mengurangi nafsu makan memblokir kemampuan makan serangga mengusir serangga menghambat perkembangan patogen penyakit.
Kelebihan murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani relatif aman terhadap lingkungan menyebabkan keracunan pada tanaman sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
Kekurangan daya kerjanya relatif lambat tidak membunuh jasad sasaran secara langsung tidak tahan terhadap sinar matahari kurang praktis tidak tahan disimpan kadang-kadang harus disemprotkan berulang-ulang.
Pestisida Nabati Daun Pepaya fungsi penggunaan pestisida alami untuk pengendalian hama, antara lain: Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan). Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Dapat sebagai pengumpul sehingga dapat menjadi alat perangkap hama tanaman Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit secara gratis (ekonomis). Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimiawi atau pestisida sintesis.
Penelitian Waktu dan Tempat Pelaksanaan dimulai pada tanggal 16 sampai dengan 24 Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Pekarangan Tanaman di Rukun Tetangga Ngagel Tirto. Sasaran Penelitian Ulat dan hama penghisap.
Alat dan Bahan Bahan : 1. Air 2. Daun pepaya segar 3. Detergent 4. Minyak tanah Alat : 1. Ember 2. Penumbuk 3.Sendok 4. Saringan 5. Kain halus 6. Penyemprot
Cara Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya 1. Kumpulkan kurang lebih 1/2 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar). 2. Menumbuk daun pepaya hingga halus. 3. Hasil tumbukan/ rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen yang berfungsi sebagai pengemulsi. Hasil campuran, didiamkan semalam. 4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. 5. Semprotkan larutan hasil saringan ketanaman. Dengan butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad Organisme Pengganggu tanaman (OPT) sasaran berada.
Subjek penelitian adalah tanaman pohon mangga yang pada pengamatan diserang oleh hama atau jenis Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lain. Kemudian sebagai subjek penelitian diberi perlakuan yaitu dengan menyemprotkan pestisida nabati daun pepaya. Setelah dilakukan penyemprotan, dapat dilakukan pengamatan terhadap berkurang atau hilangnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tersebut.
Aplikasi pestisida nabati daun pepaya dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanaman subjek. Misalnya dengan mengontrol tingkat kebasahan pada penyemprotan untuk tanaman kering. Namun untuk perlakuan secara umum, penyemprotan dapat dilakukan dengan dosis yang intens sesuai kebutuhan, karena resiko kelebihan dosis menjadi hal yang dapat diabaikan dalam penggunaan bahan yang alami.
Perkiraan Rincian Biaya Penelitian 1/2 kg Daun pepaya segar Rp 8.000,- 30 g Detergent Rp 1.500,- ¼ liter Minyak tanah Rp 4.500,- Penyemprot Rp 10.000.- Total Rp 21.000,-
Terima kasih